"Assalamualaikum..."
Seorang wanita menyapaku di pagi ini seraya membawa segelas susu sapi segar untukku.
"Selamat pagi, bagaimana tidur anda hari ini ?"
"Waalaikumsalam warahmatullahhiwbarakatuh... Alhamdulillah baik." sahutku.
Ini awal aku tinggal diluar negeri untuk belajar. Baba mengirimku untuk belajar keluar negeri agar aku lebih mandiri. Di negara ini aku menemukan petualangan yang seru ketika aku menemukan sebuah jam antik yang ternyata ajaib, aku dapat melintasi negara dan waktu dan ajaibnya aku bisa pulang kerumah bahkan jam ini mampu membantuku mewujudkan harapan dan keinginanku. Jam ini aku dapatkan saat aku bermimpi dan aku menemukannya disebuah gurun pasir yang luas, jam ini terletak didalam sebuah kotak antik saat aku menemukannya. Sejak itu aku melewati hari-hariku penuh keajaiban dan aku harus mengucapkan terimakasih pada Baba yang telah mengirimku keluar negeri untuk belajar karena aku mendapatkan petualangan seru ini serta ajaib dinegeri asing ini.
Selamat berpetualang denganku, Aisyah !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ASTAGA....
Tengah malam telah tiba dan Aisyah terjaga dari tidur lelapnya lalu menatap keatas langit.
"Wahai jam antik, apakah kamu sedang tertidur ?", kata Aisyah sambil menoleh kearah jam antik disampingnya berbaring.
"Ada apa, Aisyah ?", kata jam antik itu.
"Ini sudah waktunya kita pergi ke rumah pria berjubah putih itu, ini waktu yang sangat tepat buat kita melihatnya dari dekat !", kata Aisyah bangun dan duduk sambil memandangi kearah bawah.
"Oh..., maaf aku hampir melupakan nya, nona Aisyah !", kata jam antik itu lalu melayang berputar-putar.
"Apa yang sedang kamu lakukan sekarang dengan berputar-putar melayang seperti itu ?", kata Aisyah.
"Aku akan membawa kita kedalam rumah tuan agung iru, nona Aisyah !", kata jam antik itu lagi.
"Kalau begitu cepatlah ! Jangan membuang-buang waktu lagi, karena kesempatan kita hanya saat ini !", kata Aisyah berseru.
"Baiklah, nona Aisyah", kata jam antik itu lagi.
"Cepatlah !!! Waktu kita tinggal sedikit !", kata Aisyah cemas.
"BHALAZAAMMM...!"
Aisyah melihat dirinya terbang melayang menembus kedalam sebuah rumah dan ia telah berada didalam sebuah ruangan dengan temaram cahaya lilin menerangi tempat ini.
Pelan-pelan Aisyah memasuki ruangan kamar tidur ini dan berhati-hati agar tuan agung itu tidak terbangun dari tidurnya.
"Benarkah ini kamar pria berjubah putih itu ?", kata Aisyah setengah berbisik pelan sambil menoleh kearah sekelilingnya.
"Itu tuan ku yang agung, nona Aisyah, lihatlah kesana !", kata jam antik itu padanya.
"Hei..., jangan pergi terlalu dekat dengannya..", kata Aisyah menarik jam antik itu dengan cepat.
Aisyah melihat kearah pria berjubah putih itu yang sedang tertidur diatas tempat tidur kayu beralas kain tipis. "Untunglah orang itu tertidur lelap, meski jam antik kuno itu mendekati dirinya !?", batin Aisyah seraya menghela nafas panjang.
"Ada apa nona Aisyah !?", ucap jam antik kuno.
"Kita bisa membuat nya terbangun dan kamu tidak dapat melihatnya lagi jika dia tahu kita ada didalam sini !", bisik Aisyah pelan.
"Maaf, aku melupakan itu, nona Aisyah !", kata jam antik itu.
"Hmm..., apakah kamu melihat jam saku yang sama dengan mu itu ?", kata Aisyah sambil menoleh kearah sekeliling tempat ini.
"Untuk apa kita melihatnya, nona Aisyah ?", kata jam antik itu terheran.
"Aku hanya ingin melihatnya saja, apakah jam itu memang dirimu, wahai jam antik ?", kata Aisyah sambil memegangi dadanya yang berdetak kencang.
"Kamu memang benar, nona Aisyah !", kata jam antik itu. "Kita harus melihatnya secepatnya sebelum, tuanku itu terbangun !"
"Benar, tapi tetaplah berhati-hati, aku juga penasaran bagaimana asal muasal dirimu menjadi sebuah jam antik yang ajaib !", kata Aisyah sambil mengedarkan pandangannya kearah sekeliling ruangan kamar ini.
Aisyah terus mencari-cari kesekeliling ruangan kamar tidur ini tapi kamar ini benar-benar kosong, tidak ada barang apapun didalam kamar ini bahkan lemari pakaian saja tidak ada.
Aisyah berjalan pelan mendekati tempat tidur pria berjubah putih itu seraya mencari jam saku itu yang pria itu beli dari pengrajin perhiasan itu.
"Aha... !", kata Aisyah pelan ketika menemukan jam saku yang mirip dengan jam antik miliknya ini. "Ini dia, jam saku yang mirip dengan mu, wahai jam antik !"
Aisyah mengamati jam itu lebih dekat dan memang benar jika jam saku itu adalah jam antik itu tapi penampilannya tidaklah sekusam jam antik miliknya ini, jam itu masih terlihat masih mengkilat dan warna emasnya masih terang dibanding jam antik itu.
Tampak Aisyah berjalan menghampiri ranjang tuan agung besar yang tidur pulas.
"Jam saku itu memang benar dirimu, wahai jam antik ! Orang ini adalah tuan mu yang telah membeli mu dari pengrajin perhiasan itu", kata Aisyah berbisik pelan.
"Benar, nona Aisyah....?", kata jam antik itu lesu.
Aisyah menoleh kearah jam antik itu heran ketika melihat jam kuno itu tampak menjauh dari pria berjubah putih itu dan ia merasakan jam itu tidak senang.
"Ada apa dengan mu, apa kamu baik-baik saja ?", kata Aisyah cemas.
"Tidak apa-apa, nona Aisyah !", kata jam antik itu tidak bersemangat.
"Aihhh....! Apakah kamu sedang cemburu pada kembaran mu itu ?", kata Aisyah mulai menyadarinya.
Jam itu hanya terdiam dan terbang melayang-layang diatas ruangan ini, dan tidak menjawab perkataan Aisyah padanya. Aisyah menatap kearah jam antik kuno itu dengan perasaan geli bercampur kesal melihat reaksi dari jam antik kuno.
"Aissshhh..., yang benar saja ada sebuah jam memiliki perasaan ?", kata Aisyah sambil menepuk dahinya kesal.
"Aku sedih karena aku tidak bisa menemani tuan ku itu lagi dan aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan ?", kata jam antik itu pilu.
"Astaga ! Ini adalah masa lalu dan apa yang kita lihat adalah sebuah masa lalu !", kata Aisyah mengingatkan pada jam ajaib itu yang sedang melayang berputar-putar itu.
"Aku tidak akan menjawab perkataan mu, nona Aisyah !", kata jam antik itu.
"Astaga..!", kata Aisyah sambil menoleh kearah pria berjubah putih itu.
Aisyah melihat pria itu terlelap sekali dan orang itu benar-benar tidak menyadari kehadirannya dikamar ini dan ia menoleh kearah jam antik itu lagi.
Ternyata benda juga mempunyai perasaan yang peka, seandainya jika semua benda seajaib jam antik itu mungkin manusia bisa memahami sikap semua benda disekitarnya sehingga kita bisa mengetahui perasaan mereka semua.
Mungkin...
"Lihatlah, tuan itu meletakkan dirimu diatas selembar kain putih dan ada tulisan diatas kain putih itu !", kata Aisyah berbisik sambil mendekatkan wajahnya kearah jam saku itu.
"Benar sekali nona Aisyah dan aku baru mengetahuinya sekarang !", kata jam antik kuno terkejut.
"Ini adalah tulisan kuno, aku tidak bisa membacanya, apakah kamu tahu makna tulisan ini ?", kata Aisyah pelan.
"Itu adalah tulisan dalam bahasa Persia yang menyerupai sebuah mantera pelindung !", kata jam antik itu sambil melayang mendekat kearahnya.
"Hmmmm...", kata Aisyah bergumam.
"Kita tidak bisa sembarang menyentuh jam saku itu, nona Aisyah !", kata jam antik itu.
"Apakah tulisan itu memiliki makna atau ada artinya ?", kata Aisyah pelan.
"Tulisan itu berbunyi, " TAKDIR ADALAH TAKDIR MU DAN MAMPU MENGUBAH TAKDIR BURUK MENJADI TAKDIR BAIK !", kata jam antik itu.
"Seperti sebuah mantera memang jika kita membacanya atau semacam sebuah pesan yang sengaja ingin pria itu tinggalkan kepada pemilik jam saku selanjutnya...", kata Aisyah dan hal ini semakin membuatnya penasaran.
"Benar, nona Aisyah !", kata jam antik itu lagi. "Aku sudah mengatakan pada mu jika tuan itu bukanlah orang sembarangan dan tuan itu adalah seorang yang agung".
Aisyah hanya tersenyum lebar kearah jam antik itu, apa benar jika pria yang tertidur lelap dihadapannya itu adalah seorang pria hebat. Aisyah belum menyelesaikan pengamatannya, ia melihat pria itu bergerak dari tidurnya dan terbangun menatap kearahnya.
Seluruh tubuh Aisyah berubah menjadi kaku sekaku sebuah patung dan tenggorokkannya terasa tercekat tanpa mampu bersuara.
"Siapa kamu ???", kata pria itu kepada Aisyah yang berdiri tepat dihadapannya.
Marah, pria bersorban putih serta berjubah putih itu terlihat sangat marah saat mengetahui seseorang menerobos masuk kedalam kamar tidur pribadinya.
"Apa ?", kata Aisyah terkejut dan ia melihat pria itu duduk dari tempat tidurnya dan memandangi kearahnya dengan tatapan yang sangat tajam menusuk.
"Siapa kamu ??", kata pria itu lagi.
"Wahai jam antik, mari kita pergi dari sini secepatnya !!!", teriak Aisyah ketakutan pada jam antik itu.
"Jangan Lari !!!!", teriak pria itu.
"CEPAAAAATT... !!!!", teriak Aisyah lagi.
"BHALAZAAAAMMM....!!!", kata jam antik itu cepat.
Aisyah melihat pria itu juga terbang kearahnya dan ia mendengar pria berjubah putih itu meneriakkan sesuatu yang mirip dengan yang diucapkan jam antik itu.
Tiba-tiba keluar sebuah cahaya terang dari dalam tangan pria bersorban putih serta berjubah putih itu.
"BHALAZAAMMM.... !!!", terdengar pria itu juga mengatakan kata-kata yang sama seperti jam antik itu.
Aisyah mendengar seperti suara ledakan yang keras dan saling berbenturan. "JEDAAARRRRR....!!!"
Aisyah terpental jauh ke atas langit dan ia merasakan seluruh tubuhnya terasa terbakar panas, ia hanya melihat dirinya terbang melayang jauh dan ia tidak mampu bersuara.
Tubuh Aisyah bergerak ringan diudara dan ia merasakan seluruh tubuhnya mati rasa tanpa mampu berbuat apa-apa selain hanya diam dan terdiam.
"Apa yang sedang terjadi....?", batin Aisyah dalam hati dan ia merasakan lidahnya kelu sekali.
Tubuhnya terpental sangat keras dan sangat jauh, ia melihat bunga Tulip kuning berukuran raksasa itu melesat kencang kearahnya dan mengejar dirinya yang terpelanting keras.
Hanya bisa melihat semua kejadian yang ia alami dan hanya bisa menerimanya tanpa mampu melawannya. Ia memejamkan kedua matanya sambil menahan rasa sakit yang mendera seluruh tubuhnya.
"Astaga..", tubuhnya mati rasa.
Aisyah melihat dirinya berlahan terbaring diatas bunga Tulip kuning berukuran raksasa itu yang terhempas keras dan ia hanya bisa terdiam tanpa bergerak sedikitpun, tubuhnya terasa terbakar panas serta gemetaran.
Asap hitam tampak mengelilingi seluruh tubuh Aisyah yang terbakar dan terasa panas sekali.
"BRUUKK..... !!", terdengar suara tubuhnya jatuh terbaring diatas bunga Tulip kuning berukuran raksasa itu.