"Bapak gila ya!" sentak gadis itu.
"Iya, saya tergila-gila oleh kamu." bisikan serta kungkungan yang mampu membuat lawan bicaranya bergidik merinding.
Zander Wyat, menjadi orang gila hanya karena seorang gadis cantik berusia 19 tahun yang mampu membuatnya stres. Adik kecilnya mengacung tegak bahkan saat pertama kali bertemu dengan Leisha.
Kaburnya gadis itu membuatnya berupaya lebih keras bahkan hingga menjadi Dosen pengajar Leisha. Kenyataan pekerjaan sampingan gadis itu yang dipandang buruk dan terkesan negatif membuat Dosen satu ini memanfaatkannya agar bisa mendapatkan servis untuk adik kecilnya yang begitu mendamba Leisha.
"Ikut!"
"Ngapain?"
"Bercint*."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLTP
"Ah!"
Brugh!
Mei Mei menghentikan langkah kakinya di depan pintu ruangan lebar Zander. Dia seperti mendengar suara desahan juga sesuatu yang jatuh tapi tak yakin, dengan membawa cetakan tugas di tangannya, Mei Mei mulai mengetuk pintu hingga akhirnya membuka pintu tersebut dengan berani.
Dia tidak takut, toh ada temannya di sana. "Kenapa ini bisa begini? harusnya kamu tidak menambahkan ini karena materi tersebut belum saya ajarkan! Kalau begitu kamu bisa menjelaskannya?"
Terdengar suara kesal, Zander ternyata memarahi Leisha. Mei Mei jadi kasihan kepada temannya. "Boleh! Mau saya jelaskan?" di luar dugaan, Leisha justru menanggapi ucapan Zander dengan semangat.
"Tidak perlu! Temanmu sudah datang, sekarang gilirannya menjelaskan tugas kalau memang dia kerjakan." Zander menjawab dengan mendengus, melihat tatapan bahagia dan kemenangan Leisha sedikit membuatnya senang tapi dominan kesal.
Tak diketahui oleh Mei Mei bahwasan yang ia dengar tadi memanglah benar. Awalnya Zander merasa senang dan hendak mengambil kesempatan ketika ruangan ini jadi sepi, hanya bersisa kan mereka berdua saja.
Sesuai rencananya, Zander mengelus paha dan lanjut meremas area itu hingga Leisha mendengus. Barulah ketika dia berani bermain lebih jauh Leisha mendesah keenakan tapi ketika ia mencoba membuat wanita itu berposisi memunggunginya, Leisha rupanya mendorong pria itu yang siap mengeluarkan si ongol dari celananya.
"Ah!"
Hingga keseimbangan Zander yang lemah membuat pria itu terjatuh di lantai dengan si ongol yang sudah keluar setelah.
Brugh!
Zander benar-benar mendengus kesal, hal itu bertambah ketika terdengar suara ketukan dari luar dan masuknya Mei Mei. Leisha yang sebelumnya tertawa kemenangan langsung memasang raut berbeda. Zander yang paham langsung berpura-pura memarahinya setelah merapikan si ongol yang sempat mengintip.
'Lihat saja nanti malam, Sweety!'
•••
"Kau baik-baik saja?"
"Baik, kau bagaimana? Bisnismu sudah kembali normal?" tanya Leisha dengan khawatir.
"Sudah, aku tidak tahu mengapa tapi ada pihak yang seolah membantu. Aku bersyukur sekali Sha, setelah ini aku bisa mengirimkanmu uang yang banyak lagi."
Di malam yang dingin seperti ini, Leisha berbincang dengan Jonathan, kakak kandungnya yang selama ini ada di sisinya dan mendenger bagaimana kakaknya itu telah berada di posisi yang kembali stabil.
Leisha bernafas lega, ternyata Zander memang membuktikan ucapannya. Meskipun harus dirinya yang terkorbankan, itu bukanlah masalah asalkan keluarganya baik-baik saja. "Tidak perlu banyak-banyak kak, kirim saja secukupnya. Aku sudah mencoba hidup berhemat, ternyata bukan hal yang sulit."
Dia berada di balkon kamarnya, udara dingin membuat angin kian menerpa rambutnya yang panjang. Leisha terlonjak tatkala merasakan perutnya terasa berat karena tangan seseorang yang melingkar di sana.
"Jangan menolak! Aku tahu kau menahan untuk membeli banyak barang!"
"Baiklah, terserah mu saja. Asal utamakan istri dan anakmu dulu," jawab Leisha yang seakan tak memperdulikan aksi Zander yang kian nakal.
Tangan pria itu mulai masuk ke dalam pakaian atasnya namun dia hanya mengelus perut rata miliknya dengan wajah yang ia jatuhkan di bahu wanitanya. "Baiklah, kalau begitu cepat istirahat. Ini sudah malam."
Leisha menutup panggilan telepon dengan kakaknya, sedikit banyak nyatanya dia sudah semakin lega. Kalau kakaknya aman maka keluarganya yang lain juga pasti aman, dia yakin kalau bisa membuat Zander senang pria itu pasti tetap menolong dan melindungi keluarganya.
"Ayo masuk ke dalam, Sweety." bisik Zander.
"Aku masih ingin di sini, bosan terus-terusan di dalam." tolak Leisha dengan sedikit malas.
Zander langsung memaksa Leisha memutar balikkan badan agar menatapnya. Dia mendaratkan kecupan di kening, kedua mata, hidung, kedua pipi, dan yang terakhir bibir. "Eumhh!"
Leisha sedikit memberontak tatkala kegiatan yang awalnya hanya kecupan berganti menjadi lumatan. "Mau melakukan hal baru di sini?" suara serak nan berat pria itu membuatnya merinding.
"Tidak mau!" sentak Leisha cepat.
Gila saja jika mereka melakukannya di sini, meskipun balkon atas lumayan gelap tapi depan rumah Leisha juga ada bangunan rumah orang lain karena ini area perumahan yang padat. Apa kata orang nanti kalau melihat mereka melakukan hal dewasa secara terbuka?
"Kalau begitu ayo lakukan di dalam!" seru Zander yang tanpa menunggu balasan langsung menggendong tubuh wanitanya dan merebahkannya di atas kasur.
"Kali ini tidak akan lepas dariku!"
Leisha menggeleng-gelengkan kepala, sejujurnya dia malas melakukannya hari ini karena beberapa hari terakhir mereka rutin. Dia juga wanita biasa, pernah rasanya lelah dan tak kuasa menghadapi nafsu buas pria itu.
Zander benar-benar seperti laki-laki haus akan nafsu. Seolah sudah tidak pernah melakukannya, padahal memang iya. "Aku lelah sekali hari ini," ucapnya jujur.
"Ayolah Sweety, hanya sekali?" bujuk Zander yang mulai mengukung tubuh wanitanya.
"Bohong! Bilangnya sekali tapi ternyata berkali-kali!" gerutu Leisha.
"Engga, kali ini beneran!" bujuknya lagi dengan tanpa ada kata menyerah.
"Sekali!" Leisha menunjukkan jari telunjuknya untuk memperingati pria itu.
"Sekali tapi gaya yang aku minta ya?" tanya Zander sambil menaikkan kedua alisnya berulang kali.
Dia tahu kapan harus bersikap manis untuk menggoda dan membujuk Leisha. "Gaya apa lagi!?"
Capek! Beberapa hari ini ada saja ide berlian dari Zander, Leisha bahkan sampai tak sanggup lagi. Pernah dia pingsan sekali ketika Zander terlalu bersemangat, seolah tidak ada hari esok untuk melakukannya.
"Sudah beli pengaman?" tanya Leisha.
"Ada stok banyak di nakas, Sweety! aku membeli banyak, jangan khawatir." balas Zander yang langsung mengambil benda itu.
"Ayo, cintaku!"
Bersambung.
hati2 leisha...