Pernikahan Yang Tak Di Inginkan

" ayah dan ibu akan pulang dulu " ucap pak Anton yang memilih pulang dari pada membiarkan istrinya terus berdebat dengan putranya yang saat ini sedang butuh dukungan dari kedua orangtuanya.

" dan apapun keputusan kalian berdua ayah harap kamu sudah memikirkan baik baik semuanya " ucap pak Anton yang tak akan memaksakan apapun ataupun menyarankan apapun pada putra dan menantunya.

" tapi satu yang ayah minta, jangan pernah menarik Anggi dalam kehidupan kalian mulai saat ini karena Anggi juga berhak bahagia saat menjalani hidupnya " ucap pak Anton yang memang sangat tulus menyayangi Anggi.

" Raffi tau pak dan Raffi pun akan menceraikan Anggi secara resmi agar Anggi bisa kembali melanjutkan hidup tanpa harus masuk ke dalam masalah kami suatu saat nanti " ucap Raffi seperti janjinya pada Anggi.

Setelah mengatakan itu pak Anton dan Bu Ratna pun memilih meninggalkan rumah sakit dan kini hanya ada Raffi yang sedang menemani Disya yang sudah tertidur karena pengaruh obat.

" aku tak tau bagaimana kehidupan pernikahan kita kedepannya tapi aku janji padamu jika selamanya kamu akan menjadi istriku entah masih ada cinta atau tidak di antara kita " ucap Raffi sambil menatap wajah Disya yang terlihat damai.

Berbeda dengan Anggi yang masih kesal dengan sikap Nando yang Anggi rasa tak memiliki empati saat kondisi Raffi seperti itu.

" apa kamu marah karena kakak berkata seperti itu pada Raffi ?"

" apa kamu mencintai laki laki bodoh itu ?" tanya Nando saat kedua orang tuanya sedang berada di dalam kamar sedangkan Nando dan Anggi ada di ruang keluarga.

" bukan Anggi mencintai mas Raffi bukan juga Anggi berharap banyak pada pernikahan ini tapi hanya saja Anggi merasa ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan semua itu " ucap Anggi menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya.

" tapi lebih cepat Raffi dan Disya sadar akan jauh lebih baik untuk kalian bertiga " ucap Nando yang merasa semua itu sudah sepantasnya terjadi.

" dan satu lagi, kakak sangat tau bagaimana Raffi dia tak akan pernah menolak apa yang Disya katakan tapi Raffi juga tak akan menolak apa yang ibunya perintahkan " ucap Nando lagi.

" jadi biarkan semuanya selesai saat ini karena mulai besok kamu akan membuka lembaran baru untuk hidup mu dan untuk masa depan mu " ucap Nando sambil mengusap puncak kepala Anggi adiknya.

" tapi bagaimana dengan Bu Ratna dan pak Anton ?" tanya Anggi yang masih saja memikirkan mantan mertuanya.

" kakak yakin cepat atau lambat mereka akan bisa menerima semuanya itu pun jika mereka memang tulus menyayangi kamu " ucap Nando sambil memasuki kamarnya.

" terima kasih " ucap Anggi yang berhasil menghentikan langkah Nando yang baru saja akan masuk ke dalam kamarnya.

" untuk apa ?" tanya Nando yang merasa tak melakukan apapun yang membuat Anggi harus mengucapkan terima kasih pada dirinya.

" karena kakak mengajak Anggi datang ke rumah ini hingga Anggi bisa bertemu dengan ayah dan ibu yang bahkan tak Anggi ketahui sebelumnya " ucap Anggi yang kini sudah mulai berkaca kaca.

" andai tak terjadi hal besar dalam hidup Anggi pagi tadi mungkin selamanya Anggi tak akan pernah tau yang sebenarnya " ucap Anggi lagi.

" tapi apa bisa kita pergi ke panti dan memberitahu Bu Asti tentang semua kebenaran ini ?" tanya Anggi yang ingin membagi kebahagiaan nya dengan Bu Asti yang sudah mengurus dan menjaganya sejak kecil.

" kita akan bicarakan ini pada ayah dan ibu besok, sekarang kamu istirahat karena hari sudah semakin malam " ucap Nando yang hanya mendapat anggukan dari Anggi.

" apa aku harus menghubungi Dio dan membagi kebahagiaan ini dengan nya ?" tanya Anggi yang kini sudah berjalan menuju kamarnya.

" tapi aku rasa tidak, akan lebih baik jika aku memberi kejutan pada ibu dan Dio saat sudah ada di panti nanti " ucap Anggi yang sudah yakin akan keputusannya.

Dan tak butuh waktu lama untuk Anggi bisa memejamkan matanya di kamar yang mulai saat ini akan iya tempati, berbeda dengan Raffi yang hingga tengah malam masih belum bisa memejamkan matanya meski Disya sudah tertidur pulas meski karena pengaruh obat.

" aku harus kuat demi Disya yang juga membutuhkan dukungan ku saat ini " ucap Raffi yang sejujurnya sangat sedih jika sampai hari tua nya tak akan bisa memiliki anak.

" tapi bagaimana jika ibu kembali meminta ku menikahi wanita lain hanya demi bisa memiliki keturunan, bagaimana aku akan menghadapi Disya nantinya " berbagai pikiran terus berkecamuk dalam pikiran hingga suara dering ponselnya menyadarkannya dari lamunannya.

" ayah " Raffi langsung mengangkat sambungan telepon dari ayahnya.

" halo yah, kenapa ayah belum tidur ?" tanya Raffi saat melihat jam yang sudah menunjukan pukul satu pagi.

" ayah hanya ingin tau apa Disya mengajukan syarat syarat tertentu demi menjaga keamanan dirinya?" tanya pak Anton yang merasa anaknya mungkin saja akan selamanya terjebak dengan Disya.

" tak banyak syarat yang Disya inginkan hanya saja selamanya kami akan tetap bersama dan kalau pun ibu meminta Raffi untuk kembali menikah wanita itu hanya akan jadi ibu pengganti " ucap Raffi.

" dan kamu setuju tanpa berpikir atau meminta pendapat pada ibu dan ayah ?" tanya pak Anton yang ternyata seperti dugaan nya jika Raffi tak akan banyak berpikir jika sudah menyangkut tentang Disya.

" karena hanya itu yang bisa Raffi lakukan agar Disya setuju dengan operasi itu " ucap Raffi yang merasa apa yang iya lakukan itu sudah benar.

" baiklah jika menurutmu itu yang terbaik untuk kalian dan ayah harap kamu tak akan menyesali keputusan mu nantinya " ucap pak Anton yang langsung menutup sambungan teleponnya saat Bu Ratna tiba tiba saja kembali terjaga.

" ayah menghubungi siapa ?" tanya Bu ratna yang kini sudah duduk bersandar di ujung tempat tidur.

" ayah menghubungi Raffi " ucap pak Anton yang kini sudah merebahkan tubuhnya di susul Bu Ratna yang kembali merebahkan tubuhnya di samping suaminya.

" sudah lah yah, saat ini Raffi sedang tergila gila dan gelap mata apapun tentang Disya " ucap Bu Ratna yang masih sangat kesal dengan kebodohan putranya ini.

" tapi ibu yakin seiring berjalannya waktu Raffi juga akan jenuh sendiri dengan pernikahannya dengan Disya karena yang ibu tau kenikmatan yang akan dirasakan akan jauh berbeda seperti sebelum pengangkatan itu " ucap Bu Ratna bukannya tak memiliki rasa iba pada Disya tapi baginya Disya hanya memberikan pengaruh buruk pada putranya saja.

" jadi kita lihat saja, berapa lama atau mungkin berapa tahun Raffi akan bertahan dan setia pada wanita itu " ucap Bu Ratna sambil memeluk suaminya yang masih sangat iya cintai meski usia mereka sudah tak muda lagi.

✍️✍️✍️ Apa Raffi akan seperti yang Bu Ratna pikirkan seiring berjalannya waktu ? Dan bagaimana reaksi Bu Asti saat tau Anggi sudah bisa menemukan keluarga kandungnya ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘