NovelToon NovelToon
VERSUS

VERSUS

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Gangster / Enemy to Lovers
Popularitas:868
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.

Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.

Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?

Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 15

"Baiklah.. aku akan membiarkanmu istirahat. Semoga kau segera pulih agar malam ini bisa menemuiku. Ada hal penting yang perlu aku bicarakan denganmu, tentang Sofia. Aku tunggu pukul sepuluh malam ini", ucapnya sambil melempar sebuah kartu ke atas meja, sepertinya itu adalah tempat yang harus Akita datangi.

"Sampai jumpa", Luca dan pengikutnya kemudian meninggalkan tempat itu.

Bonelli Restaurant, tak terlalu jauh dari sini. Tentang Sofia? Akita menatap Ryuu yang wajahnya masih terlihat tegang bercampur khawatir. Perasaannya jadi tidak enak.

"Jangan ke sana", ucap Ryuu. Ia lalu berdiri di depan jendela kaca mengamati Luca yang sedang masuk ke kedai seberang.

"Apa kau tidak mendengarnya? Ia ingin bicara tentang Sofia", Akita tak sependapat, karena menurutnya masalah apapun yang terkait Sofia adalah hal penting.

Ryuu meringis lalu duduk di samping Akita. Katana yang tadi dipegangnya dia hempaskan ke atas meja.

"Justru karena itu aku melarangmu ke sana. Bukankah itu sesuatu yang mencurigakan? Ada urusan apa orang seperti dia dengan Nona Genovese?", Ryuu menatap Akita khawatir. Sepertinya Akita mulai kehilangan insting terhadap sesuatu yang mengandung bahaya.

Akita hanya diam, wajahnya menunduk menghadap lantai.

"Maaf, tapi aku harus jujur kalau kini aku mulai curiga pada wanita itu", ucap Ryuu.

Akita sontak menatapnya tak suka.

"Kau pikirkan saja, untuk apa orang sekelas Luca Gambino dan Alessandro Genovese mendatangi kedainya? Dan kini dia mendatangi kita setelah sebelumnya menatapmu curiga saat pembukaan kedai Nona Genovese. Ia ingin bicara tentang wanita itu? Heh! Bagiku terdengar seperti sebuah jebakan, dan aku yakin kalau dia sudah mengetahui perasaanmu pada Nona Genovese".

Akita kembali ke posisi semula. Diam dan menunduk.

"Baiklah, lebih baik sekarang kau istirahat saja. Aku ke bawah dulu, kasihan Abe harus mengurus dapur sendirian. Nanti kusuruh seseorang membawakan makanan dan air minum untukmu", Ryuu memutuskan mengakhirinya dan membiarkan Akita berpikir.

Akita menyenderkan punggungnya. Dan kini wajahnya berganti menatap langit-langit. Sofia... Akita akui kalau terlalu banyak misteri yang melekat pada wanita itu. Wanita yang entah kapan mulai mengusik perasaannya. Rasanya sulit untuk mengabaikan ucapan Luca. Akita sendiri mulai khawatir pada pikirannya, rasa penasarannya tentang Sofia kini mengalahkan kewaspadaan yang seharusnya ia utamakan.

********

Di sebuah sasana, terdengar suara sarung tinju dan samsak sedang beradu. Seorang wanita dengan lengan dan tubuh yang liat tengah fokus melatih pukulannya.

Ia memang tak muda lagi, tapi kebugaran tubuhnya selalu ia jaga demi mendukung tugasnya yang berat dan beresiko.

"Wah, sayang sekali kalau tubuh sebagus itu selalu kau tutup dengan setelan jas tiap hari. Bahkan ke pesta pun kau tetap memakai kostum yang sama. Seharusnya sesekali kau coba memakai gaun, aku yakin kau akan nampak mempesona", Alex baru datang dan memperhatikan Valentina.

"Jaga mulutmu! Itu bukan kalimat yang pantas kau ucapkan pada seseorang yang sering menggantikan popokmu saat bayi".

Valentina menatap tajam pada Alex. Yang ditatap malah cemberut seperti anak kecil yang kena omel ibunya.

Valentina menghentikan latihannya dan Alex membantunya melepaskan sarung tinju.

"Hei, Pablo! Ambilkan aku sebotol air", perintahnya pada seseorang di situ kemudian duduk di sebuah kursi panjang.

"Ada perlu apa kau ke sini?", Valentina mengambil botol dari tangan orang suruhannya, lalu meminum isinya sampai puas.

"Val, apa..", kalimat Alex menggantung, membuat Valentina kembali menatapnya.

"Apa betul papa akan melepaskan Sofia setelah misinya berhasil?", tanya Alex.

Valentina mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Aku hanya tak ingin Sofia kecewa setelah tahu kalau ternyata itu hanya muslihat papa. Apalagi Luca terus-terusan mengganggunya", wajah Alex kemudian berubah murung.

"Aku.. sebenarnya aku tak setuju kalau Sofia menikah dengan Luca, aku takut sifat kasar dan pikiran gilanya menyakiti Sofia".

"Lalu, kau ingin dia menikah dengan pria yang bagaimana? Apa seperti pria Jepang itu? Si Nakamura yang kini menjadi targetnya?", Valentina tersenyum sinis.

Alex malah bingung.

"Kau bicara tak masuk akal", ia kemudian melengos.

"Aku tak perlu akal, cukup mataku saja untuk bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi", Valentina menghabiskan air minumnya kemudian berdiri untuk mengambil handuk.

"Apa maksudmu?", Alex tambah bingung dengan teka-teki kata dari Valentina.

"Adikmu menyukai Nakamura, bahkan sebelum ia tahu bahwa lelaki itulah target yang harus dia lenyapkan".

Alex kehabisan kata-kata.

"Kau bayangkan saja bagaimana perasaan Sofia. Setiap hari ia harus menyuapi orang yang ia cintai dengan racun mematikan. Itulah yang namanya tidak masuk akal, Alex!"

Valentina kemudian mendekatkan wajahnya pada Alex.

"Dan apa yang kau tanyakan tadi, jawabannya adalah tidak! Papamu takkan pernah melepaskan Sofia. Bahkan Luca sendiri tak tahu kalau dia takkan kehilangan Sofia apapun hasil dari misi itu", Valentina kemudian meninggalkan Alex sendiri yang masih termangu, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

1
Puspa Indah
Makasih reviewnya. Moga sukses dan sehat selalu 🤓
Puspa Indah
Tahu aja kamu kalau ambil inspirasinya dari beliau. Tapi Antonio gak bisa nyanyi, kayaknya..
deka
keren ceritanya gk bertele-tele. good job.
deka
wow Nami kereenn
deka
jangan bilang Antonio Bocelli saudaraan ama Andrea Bocelli ya thor
deka
hmm ... Ryu tutup mulutmu, orang jatuh cinta emang sulit di nasehati🤭
deka
hati² Akita jangan nyosor aja sama makanan dari sebrang
deka
oohh .. ternyata Sophia tidak sepolos yg kukira.
Akita duh nasibmu terancam
Oe Din
seru "Akita" ( atau Ryuu )
Puspa Indah: Eh, iya. Salah lagi /Facepalm/
Makasih buat koreksinya..
total 1 replies
Oe Din
Penumpang lain panik...
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
Oe Din
Mateo dan Alex ini cocok jadi pujangga ...
👍👍👍
Oe Din
Ryuu sang gembong Yakuza, bisa salah tingkah juga ...
😄😄😄
Oe Din
Satu ruang, dengan berbagai macam rasa dan raut muka ...
😅😅😅
Oe Din
geger otak atau gegar otak...?
Puspa Indah: Yup tul, gegar otak. Kalau Geger, malah kaya tempatnya Aa Gym ya. Geger Kalong 🤭
It's done! Thanks...
total 1 replies
Oe Din
Ha ha ha...
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Puspa Indah
To Oe Din, author ijin pake istilah "rakus" sama "kiriman beracun" nya ya.. Makasih.. 🤓
Oe Din
المسلم أخ المسلم ...
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Oe Din
Kau rakus, merebut "kiriman beracun" buat Akita....
Jadi kena juga !!!!
Oe Din
Putri Gengster Italia versus Putra Gengster Jepang....
Oe Din
Mantaplah....!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!