ALANA SALVATORE 27 tahun, gadis yang memiliki kecantikan paripurna. Alana di kenal sebagai wanita yang sulit karena sering kali bersikap arogan, egois dan maunya sendiri.
Namun ia memiliki karir cemerlang di bidang seni. Alana seorang sutradara yang bertangan dingin. Sudah puluhan film dan iklan yang sukses terlahir dari tangannya. Meskipun Alana sering bertindak semaunya namun masih banyak perusahaan film maupun perusahaan advertising untuk bekerjasama dengan wanita keras kepala itu. Sehingga namanya terus melambung karena prestasi yang ia miliki.
LUCA BARZINI CORLEONE 32 tahun, laki-laki mapan keras kepala dan arogan. Laki-laki dingin itu memiliki segalanya. Terlahir dari keluarga kaya dan memiliki perusahaan berskala besar, saat ini bertunangan dengan adik tiri Alana yang bernama Laura Mancini 24 tahun yang berprofesi sebagai artis terkenal karena keberaniannya dalam berpose bu*il dan beradegan panas di setiap perannya.
Di hari pernikahan Luca dan Laura, ayah Alana meminta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERJEBAK
Alana menarik nafasnya dalam-dalam. Saat ini ia berada di dalam mobil yang di kendarai Edoardo. Alana nampak berpikir kenapa juga Laura memilih pesta lajang di sebuah club. Jujur Alana tidak suka suasana hura-hura club malam. Entah itu club bertaraf mewah mau pun biasa, Alana tidak menyukainya.
Menurut Edoardo tiba-tiba Laura merubah acaranya malam ini karena calon suaminya memilih pesta lajang bersama teman-teman nya yang semuanya laki-laki di hotel tempat Alana menginap.
Edoardo baru saja di hubungi Laura saat mereka sudah separuh perjalanan. Edoardo menawarkan alana untuk ke hotel lagi atau tidak, mungkin saja Alana ingin berganti pakaiannya. Namun Alana meminta Edoardo mengantarnya langsung ke club yang di maksud.
Sebenarnya kalau sejak awal ia tahu acara pesta lajang Laura di club malam, Alana tidak akan berdandan seperti sekarang. Gadis itu sangat mempesona dan seksi. memakai dress model one shoulder yang memperlihatkan satu bahu nya yang terbuka. Dress itu berwarna putih ketat. sementara Alana mengikat rambut panjangnya.
"Aku bisa pulang sendiri, paman jangan kuatir. Jarak club ini ke hotel ku tidak begitu jauh. Terimakasih paman sudah mengantar ku", ucap Alana sambil membuka handle pintu.
Gadis itu masuk kedalam club yang terdengar sangat bising. Aroma tembakau langsung menyeruak memenuhi indera penciuman Alana.
Sepertinya club itu sudah di booking Laura, orang-orang yang hadir teman-temannya semua. Terlihat Laura sedang menari meliuk-liuk kan tubuhnya dengan ero*is mengikuti irama musik keras itu. Saat ia melihat Alana Laura menghampirinya.
"Hai lihatlah siapa yang datang ini, ibu sutradara", ucap Laura dengan nada mengejek sambil bertepuk tangan. Sebagian teman-teman Laura memperhatikan Alana dengan sinis. Tampak diantaranya berbisik-bisik.
"Sayang sekali calon suami ku memilih mengadakan pesta lajang di tempat lain. Kau tidak bisa berkenalan dengan kekasih ku", ucap Laura menatap lekat penampilan Alana.
Laura memanggil Waitress agar membawakan minuman untuk Alana. "Bersenang-senanglah, kau harus menikmati hidup mu yang kaku dan membosankan itu Alana. Jangan lama-lama menjadi perawan tua!", ketus Laura memberikan penghinaan pada Alana sambil meninggalkan Alana yang tersenyum sinis menyikapi sarkasme Laura padanya.
"Ternyata dia masih sama seperti yang dulu", ucap Alana sambil mengambil segelas anggur putih yang di bawa oleh Waitress di hadapannya. Alana meminum hingga tandas minuman itu.
Dari kejauhan Laura tersenyum, menarik ujung bibirnya melihat Alana yang memilih duduk di meja tersendiri di sudut ruangan.
Malam ini sebenarnya membuat Laura sangat kesal karena Luca lebih memilih bersama teman-temannya. Dan membuat acara terpisah seperti sekarang.
Bahkan satu tahun bertunangan, Luca selalu dingin dan tidak ramah pada Laura. Laki-laki itu tidak mau tidur dengan Laura. Padahal Laura selalu menggodanya dengan tubuh seksinya itu. Tubuh yang selalu di puji orang akan keindahannya.
Sikap Luca itu tentu saja membuat Laura kesal. Ia kehabisan akal, tidak tahu lagi caranya menjerat Luca dalam genggamannya. Yang Laura inginkan ia tidur dengan Luca dan hamil anak laki-laki itu supaya ia memiliki hak atas harta keluarga Corleone.
Namun satu tahun berlalu, rencananya belum berhasil juga. Malah Luca semakin sulit di raih. Laki-laki itu menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Berkuasa dan sangat tegas, seorang Laura artis yang sedang naik daun hanya hitungan detik saja bisa dihancurkan karirnya oleh pengaruh Luca.
Malam semakin larut, hingar bingar suasana malam di club mewah itu semakin menjadi.
Tak henti Laura dan dua orang temannya memperhatikan Alana dari kejauhan.
*
Suara dentuman musik memekakkan telinga di sebuah club malam mewah lainnya yang ada di kota Palermo. Nampak di sana kaum adam sedang berpesta dengan semaraknya. Di sebuah meja lima laki-laki tampan tertawa sambil bersulang.
Mereka adalah Luca Barzini Corleone dan teman-temannya yang baru tiba sore tadi dari Milan. Tentu saja Luca memilih acara terpisah dari Laura. Laki-laki itu lebih memilih menghabiskan malam lajangnya dengan teman baiknya.
Felipe, Dante, Xavi, Paolo adalah teman baiknya. Luca ingin malam ini special baginya. Pesta lajang karena beberapa hari lagi akan menikah dengan wanita yang tidak di cintainya sama sekali.
Terdengar sorakan teman-teman Luca saat sang calon mempelai pria meneguk wine hingga tandas. Kelima laki-laki itu uji nyali menghabiskan minuman memabukkan. Dan pada akhirnya mereka memang benar-benar mabuk berat.
Luca merasakan tubuhnya semakin lama semakin panas. "Ah shitt...aku tidak kuat lagi", ucapnya menggelengkan kepalanya sambil memanggil seseorang yang terlihat menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
*
Alana merasakah tubuhnya begitu panas. Ia mengumpat dalam hatinya kenapa mau minum. Lihatlah dampaknya sekarang. Alana mengerang tak henti, sementara tubuhnya bergetar hebat. Ia tidak tahu ada apa dengannya.
Alana meminta seseorang memanggilkan taksi. Ia ingin cepat pulang ke hotelnya sebelum ia melakukan tindakan bodoh. Yang akan disesalinya seumur hidup.
Saat tiba di hotel tempatnya menginap, Alana berusaha menutupi keadaanya. Berusaha berjalan dengan sikap yang normal.
Saat tidak ada orang barulah terlihat kondisi yang sebenarnya tertatih-tatih Alana menuju lift dan menekan tombol menuju kamarnya.
"Ah kenapa tubuh ku rasanya seperti ini", gumam Alana keluar lift mencari nomor kamar nya. Matanya menjadi kabur berbayang-bayang sementara tubuhnya semakin panas hingga keubun-ubun kepala menginginkan sentuhan. Menyalurkan hasrat.
"Aku harus mendinginkan tubuh ku dengan berendam. Alana tersenyum di depan sebuah pintu kamar. Oh akhirnya aku menemukan kamarku", ucapnya sambil tertawa khas orang mabuk berat
"Oh ternyata aku lupa mengunci pintu", ucap Alana langsung masuk ke kamar yang gelap dan menutup pintu lalu menguncinya. Jemari tangannya meraba-raba, mencari tempat tidur.
"Kepala ku pusing...Ah aku menginginkan nya. Aku butuh seseorang", ucap Alana saat menubruk tempat tidur. Gadis itu langsung naik ke tempat tidur. "Kenapa rasanya sangat berbeda", racau Alana dengan nafas menderu.
"Kau sudah datang, hem?puaskan aku malam ini".
Suara berat di telinga Alana mengejutkannya, namun akal sehat Alana tidak berada di pikirannya saat saat ini.
...***...