Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Stroberi
Trevor mengulum senyumnya sambil memakai celana pendeknya, dia membiarkan tubuh atasnya tidak memakai baju dan bertelanjang dada. Atensinya tak lepas dari Gwen yang sedari tadi membalik badannya ke arah pintu supaya tidak melihatnya berganti baju.
"Sudah apa belum?" tanya Gwen untuk kesekian kalinya.
Tapi Trevor tidak menjawab, lelaki itu dengan langkah perlahan mendekat dan berdiri di belakang Gwen.
"Kau tidak merindukanku?" tanya Trevor tiba-tiba yang membuat Gwen jadi bergeming dan tidak berani membalik badannya.
"Kenapa harus rindu?" Gwen justru bertanya balik dengan ketus. "Kau menyebalkan Trey, tidak pernah memberiku misi apapun. Para bawahanmu selalu memandang rendah dan menertawakan aku!"
Trevor membalik badan Gwen supaya dia bisa menatap wajah cantik itu. Wajah baru Gwen bahkan lebih cantik dari wajah aslinya dahulu, Trevor pernah melihat foto Gwen sebelum wajahnya cacat saat Dozer memberinya laporan.
"Jadi kau ingin sebuah misi, hem?"
"Tentu saja, kau lihat sendiri Carol sekarang menjadi artis yang tengah naik daun. Sementara aku?"
"Baiklah, aku akan memberimu misi perampokan bank!"
"Apa?!"
Gwen merasa syok karena misi pertamanya adalah misi yang sangat beresiko tinggi. Bagaimana kalau dia gagal?
"Madania Bank, kita akan merampok uang di brankas bank itu!" jelas Trevor berjalan menuju lemari pendingin di kamarnya dan mengambil dua bir kaleng.
Trevor memberikan satu bir kaleng pada Gwen dan meneruskan kalimatnya. "Kali ini sasarannya adalah direktur bank itu karena dia yang mempunyai akses untuk bisa membuka brankas!"
"Jadi apa rencananya?" tanya Gwen mulai antusias.
"Kau harus bisa menggoda direktur bank itu dan mengorek informasi darinya, gunakan kecantikanmu," jelas Trevor sambil meminum bir kalengnya.
Gwen tampak bingung karena dia tidak bisa menggoda seorang lelaki, selama hidupnya dia tidak pernah dekat dengan lelaki manapun. Jujur, hanya Trevor yang dekat dengannya sekarang.
Para bawahan Trevor juga tidak ada yang berani dekat dengannya karena Trevor selalu mengawasi mereka, kalau ada yang berani mendekati Gwen, habislah mereka.
"Tapi--"
"Aku akan mengajarimu!" Trevor memotong kalimat Gwen dan mendekat pada gadis itu. "Kita mulai dengan berciuman!"
"Ci-- ciuman?" Gwen semakin gugup, dia sama sekali tidak tahu caranya.
"Kau bahkan harus pura-pura menjadi wanita malam dan menari striptis nanti jadi dari sekarang kau harus mulai berlatih," jelas Trevor yang bagi Gwen seperti mencari kesempatan dalam kesempitan.
Gwen ingin menolak tapi memang dirinya harus berlatih.
"Baiklah, tunjukkan caranya," akhirnya Gwen setuju juga.
Trevor tersenyum smirk dengan tangan yang meraih tengkuk Gwen, dia memiringkan wajahnya dan langsung melumaat bibir Gwen begitu saja. Bibir yang selama ini selalu menggodanya dan Trevor yang mati-matian harus menahan dirinya.
"Auw!" pekik Trevor menghentikan ciumannya karena lidahnya yang digigit oleh Gwen. "Kenapa kau gigit!?"
"Lagian kenapa juga lidahnya masuk-masuk ke mulut," protes Gwen yang masih merasa asing dengan ciuman.
"Ciuman memang seperti itu, bodoh!" Trevor menjadi gusar.
"Kau tidak jijik bertukar ludah denganku?" tanya Gwen dengan polosnya, wajahnya semerah tomat matang sekarang.
Trevor mendengus sebal karena harus menjelaskan hal seperti itu pada Gwen, dia ingin praktek langsung tanpa teori.
"Kau cukup menikmatinya saja, okay," Trevor melembut karena ingin mencium bibir Gwen lagi.
Gwen memejamkan matanya, ini adalah pengalaman pertamanya berciuman, dia akan berusaha sebaik mungkin.
Saat dia merasakan bibir Trevor menyatu dengan bibirnya lagi, Gwen pasrah. Dia masih belum menyadari jika Trevor tertawa kemenangan dalam hatinya karena berhasil mencuri ciuman dari Gwen.
"Sial, ternyata bibirnya rasanya seperti stroberi," batin Trevor yang begitu lihai menjelajahi mulut Gwen dan memberi pelajaran terbaiknya.