Eliza yang belum move on dari mantan tunangannya-Aizel- menikah karena dijebak oleh Raiyan yang merupakan ipar tiri Aizel , sedangkan Raiyan yang awalnya memiliki kesepakatan dengan adik tirinya yaitu Ardini, sengaja melanggar kesepakatan itu demi membalas dendam pada Ardini.
"Kesepakatan Kita hanya sebatas kau membuat nya jatuh cinta, lalu meninggalkannya setelah Aku dan Aizel menikah, Kau melanggar kesepakatan Kita Raiyan. " ~Ardini
"Tapi di surat perjanjian itu juga tidak ada larangan kalau Aku mau menikahinya."
~ Raiyan
akankah kisahnya berakhir indah? akankah Eliza kembali pada Aizel setelah mengetahui semua fakta yang selama ini Raiyan sembunyikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Video Ardini tersebar
Ardini yang mengetahui orang bayarannya gagal membunuh Eliza seketika merasa tak senang, pria yang sudah dibayarnya itu langsung disuruh meninggal kan Jakarta, Ardini tak mau hal remeh baginya akan menyusahkan hidupnya di kemudian hari seperti adanya penyelidikan apalahi pria itu sampai tertangkap dan buka mulut tentang siapa yang menyuruhnya.
Pelatih bayaran itu bersedia meninggalkan Jakarta setelah Ardini mentransfer uang dalam jumlah yang cukup besar. Setelah itu Ardini merasa tenang dan ia kembali memikirkan rencana lain untuk menyingkirkan Eliza.
Sedangkan Raiyan yang mengetahui kejadian hari ini pulang dengan rasa bersalah yang mendalam. Ini sudah menyangkut nyawa seseorang, andai saja Raiyan tetap melanjutkan rencananya, ia ragu Eliza akan selamat dari hal-hal buruk yang akan dialaminya.
Terbesit dalam pikiran Raiyan untuk mengajak Eliza tinggal di rumahnya saja, setidaknya itu lebih aman daripada tinggal serumah dengan wanita kejam seperti Ardini.
Raiyan tak memerlukan bukti yang kuat untuk menarik kesimpulan siapa dalang di balik tragedi percobaan pembunuhan tadi, ia kenal siapa Ardini, bahkan melepaskan saham sepuluh persennya saja ia sanggup, tak ada yang bisa menghalangi wanita ambisius itu.
Raiyan merasa rencananya gagal dan harus bertindak cepat, ia ingin mengakhiri permainan ini secepatnya karena tak mau mengambil resiko yang lebih berbahaya.
Raiyan pulang ke rumah utama dan mendapati Eliza sedang terlelap, ditatapnya bulu mata lentik Eliza, dalam hati Raiyan hanya mampu mengucapkan maaf berkali-kali karena sudah melibatkan Eliza.
Lama Raiyan membersihkan tubuhnya di bawah shower, rencana yang sudah di susunnya tak berjalan semudah itu, tapi tiba-tiba ia terpikir kan sesuatu. Raiyan segera menyudahi mandinya, begitu keluar dari kamar mandi Eliza sudah duduk di sisi ranjang
"El, Kau tidak apa-apa?" tanya Raiyan khawatir.
"Aizel pasti sudah menceritakannya padamu, kan?" Raiyan menjawab dengan sebuah anggukan.
"Sepertinya tak aman menitipkanmu pada orang lain, ada saja celah untuk bahaya mengintaimu, mulai besok Aku yang akan mengajarimu renang, setidaknya kau harus tahu teknik dasar mengapung." Kini Raiyan sudah duduk di sisi ranjang sambil memegang pundak Eliza.
"A-apa? Kau yang mengajariku?" tanya Eliza malu membayangkan kalau nanti Raiyan akan kesal mengajarinya karena ia lamban.
"Iya, tentu saja, Besok kita belajar berenang di rumahku. Besok pagi-pagi sekali kita harus berangkat, Aku tak ingin ada orang yang tahu kemana kita pergi, apa Kau sudah makan malam?" Eliza menggelengkan kepalanya.
"Kau mau makan di luar?"
"Boleh juga, Aku ikut saja." Raiyan mengulas senyumnya.
Ternyata mereka tak hanya makan berdua, Raiyan membuat janji dengan seorang pria yang tak lain adalah seorang wartawan.
"Kau harus lihat rekaman cctv yg ku kirim, begitu melihatnya, Aku ingin Kau menggoreng berita itu sampai gosong bila perlu." ucap Raiyan pada pria bernama Randi, mereka duduk terpisah dengan Eliza,
"Benarkah? Aku akan melihatnya sekarang juga." ujar Randi tak sabar, bagai anak kecil yang ingin di belikan eskrim oleh papa nya, begitu melihat rekaman yang di maksud, Randi mengerutkan keningnya bingung.
"Bukankah dia adikmu? Apa Kau tidak masalah Aku menyebarkan video ini?" Pria itu menjadi ragu karena sejauh yang ia tahu Raiyan adalah bagian dari perusahaan yang dipimpin oleh Ardini itu.
"Bukan masalah, Aku hanya ingin menyenggolnya sedikit karena dia sudah mengganggu istriku yang cantik itu." Eliza menikmati steak nya dengan tenang tanpa tahu rencana Raiyan karena Raiyan hanya mengatakan bahwa Randi adalah salah satu anak buahnya yang memegang cabang bengkelnya di Surabaya.
"Jangan sebut namaku setelah berita itu tersebar, paham?" Tatap Raiyan tajam.
Setelah selesai dengan urusannya Raiyan kembali ke meja Eliza, kini dia bisa tidur nyenyak dan menantikan kekacauan yang akan terjadi beberapa hari ke depan.
...****************...
Pagi ini Ardini di buat sibuk oleh beberapa panggilan dari nomor yang tak di kenal, akun sosmed nya juga memberikan notifikasi yang lebih berisik dari biasanya, tapi Ardini tak mau ambil pusing karena ia sudah biasa dengan hal itu.
Ardini juga berangkat ke kantor seperti biasanya,begitu sampai di depan banyak wartawan yang sudah menunggu dan mengincarnya.
"Mbak bisa jelaskan apa maksud dari video yang beredar?" tanya seorang wanita sambil menyodorkan mikrofon genggam ke arah Ardini.
"Apa benar yang di video itu mbak pelakunya?"
"Apakah wanita itu merupakan saingan bisnis mbak?"
Ardini yang ditodong dengan berbagai pertanyaan yang ia sendiri tak tahu ini gosip tentang apa segera menerobos dan masuk ke kantor, security mengamankan jalannya agar wartawan tak lagi mengejarnya.
Setiap karyawan yang di lewatinya melihat takut-takut ke arah Ardini. Setelah sampai di ruang kerja Ardini memeriksa ada berita apa hari ini.
beranda toktik miliknya menampilkan video dirinya mendorong Eliza sehingga Eliza hampir mati tenggelam, scroll ke bawah juga menampilkan fyp yang sama dengan caption "Pemimpin perusahaan Rings tega mendorong iparnya sendiri, boikot produk Rings" ada juga video lain yaitu Pelatih renang yang menenggelamkan Eliza sewaktu di rumah belajar renang, ada juga yang berkomentar mereka mengenal pria di rumah belajar renang.
Saat membuka kolom komentar Ardini menggigit jarinya gemetar, bey akuapa buruk ucapan netizen yang mengatai dan menyumpahinya habis-habisan.
Bahkan berita itu sudah masuk tv dan wajah Ardini yang keluar dari pintu mobil tanpa perasaan bersalah barusan juga sudah ada di tv.
Ardini menerka-nerka siapa orang yang sudah menyebarkan video itu, tak mungkin Eliza karena gadis itu tak punya akses dengan kamera cctv, satu-satunya orang yang ia curigai adalah Aizel karena kemarin Aizel yang menggagalkan rencananya apalgi Aizel terang-terangan menantangnya.
Ardini juga takut bila posisinya terancam setelah Oma nya yang selama ini vakum dari perusahaan sampai turun tangan dan mengadakan rapat dadakan dengan pemegang saham.