Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENOLONG ANAK KERACUNAN .
Keesokan Paginya, Li Yu Wan bangun pagi sekali. Dia membasuh Mukanya dan segera keluar Dari dalam kamarnya. Dia tidak melihat keberadaan Nuan . Terang saja Nuan tidak ada , Sebab saat ini Keadaan di luar masih malam hari . Dia memang sengaja bangun pagi sekali , Karena Dia ingin melatih tubuh barunya . Karena Dia Merasa kalau tubuh ini Tidak Kuat . Sepertinya Li Yu Wan memang tidak pernah di Latih ilmu beladiri. Namun Yu Wan memakluminya. Mungkin di jaman Kuno atau di Dunia Novel ini anak Perempuan Hanya bisa Belajar, Menarik, bermain Musik, Kali grafi Dan Sastra. Dan untuk ilmu beladiri hanya di peruntukkan untuk Kaum Pria saja. Benar saja , saat Yu Wan keluar dari rumah kediaman nya, keadaan sekitar terlihat masih gelap gulita . Cahaya terang berasal dari lampu dan obor di luar yang menerangi Mension Sang Perdana Mentri.
Dengan cepat Yu Wan berjalan kearah tanah lapang yang kemarin Dia lihat. Dengan menghindari para penjaga maupun Pelayan yang sudah bangun, akhirnya Yu Wan sampai juga di tempat yang dia tuju. Tanpa banyak membuang waktu Li Yu Wan segera melakukan pemanasan agar tubuh nya tidak terkejut saat melakukan olahraga dan lari pagi. Setelah itu Dia mulai berlari Keliling tanah lapang yang cukup lebar itu . Andai Dia tinggal di sini , Mungkin Yu Wan akan menggunakan tempat ini sebagai tempat berlatih . Terlihat Yu Wan Mulai berlari keliling tanah lapang Tersebut . Namun baru Dua puluh lima putaran saja , Yu Wan sudah merasakan tubuhnya lelah. dan terlihat nafas nya tersengal .
"Ck...tubuh lemah ...Yu Wan...apakah Kau tidak pernah berolahraga sama sekali Selama hidup mu...?" ucap Lin Yu Wan mengeluh.
Setelah berhenti sejenak, Dia mulai melakukan Pus Up dan Squat Jump. dan itu hanya bisa dia lakukan selama 20 Kali.
"Baiklah...Karena hari telah mulai terang , Dan tubuh ini sudah lelah , kita sudahi dulu latihan hari ini. aku tidak boleh memaksa kekuatan tubuh baruku. Aku bisa melatih Setiap hari secara perlahan..." ucap Yu Wan berucap sendiri Dia ingat di kehidupannya dulu Dia bisa berlari Keliling Kota Selama tiga jam tanpa berhenti. dan melakukan Squat Jump dan Pus Up di atas 100 Kali. Mengingat Kehidupan nya, Dia kembali mengingat Kedua orang tuanya. Dan Dia ingat benda peninggalan mereka berdua sebelum meninggal .Secara reflek Yu Wan mengangkat jemari tangannya. Benar saja.. Mata Yu Wan terbelalak saat Dia melihat Cincin itu ternyata ikut juga kedunia ini.
"Ya Tuhan... Kau membawakan aku benda berharga peninggalan kedua orang tuaku. Ini hadiah terindah yang kau berikan padaku Tuhan...Ini membuatku seperti hidup bersama mereka. Trimakasih Tuhan...ini hadiah terbaik yang Kau berikan untukku.." ucap Yu Wan dengan wajah bahagia .
Terlihat Cincin transparan itu melingkari telunjuk kanannya dengan Indah. Cahaya samar ke emasan terlihat berjalan mengitari jemari telunjuk kanannya. dengan bahagia dia mengusap Cincin itu. Setelah itu Yu Wan segera berlari kembali ke tempat tinggal nya. untung saja tempat tinggal Yu Wan telah di pindahkan ke tempat yang agak jauh dari Kediaman nyonya Ze Lan Sang ibu angkat, Tuan Li Rong Sang Ayah Angkat ,Maupun Kediaman Nenek, Kakek, ataupun Putra putri tuan perdana Mentri. Semua itu atas perintah Kakek Li. Beliau beralasan kalau Yu Wan bukan Darah keluarga Li.
"Kalau ingin tetap hidup di keluarga ini, Tempatkan dia agak jauh dari kita ...." ucap beliau dingin . Sedangkan tempat tinggal Yu Wan Yang dulu, telah di tempati oleh Can Yu. Lun Yu Wan membaca di dalam Novel, Karena masalah itu Yu Wan Protes dengan cara mogok makan. Namun usahanya gagal. tempat itu tetap saja di berikan pada Can Yu yqng merupakan Putri kandung mereka. Dan Yu Wan sendiri di tempatkan di dekat Dapur Utama. Mengingat semua itu, Lin Yu Wan tersenyum. Saat hampir sampai di rumah kediaman nya, Yu Wan bertemu Nuan yang terlihat kebingungan .
"Nonaaa... Dari mana saja anda...hamba ketakutan mencari anda.." seru Nuan dengan wajah cemas saat melihat Yu Wan datang .
"Aku jalan- jalan pagi Nuan... kenapa Kau sampai setakut itu...?" kata Yu Wan sambil berjalan masuk kedalam halaman rumah nya.
"Hamba takut Terjadi masalah pada anda Nona... hamba takut anda terluka lagi atau anda di tindas oleh mereka Nona..." ucap Nuan dengan wajah terlihat masih cemas.
"Maaf kan aku.. itulah Sebab nya kita harus secepatnya pergi dari sini. Agar Kau tidak ketakutan lagi Karena takut aku akan celaka..." ucap Yu Wan.
"Benar apa kata Nona.. Nuan Merasa hidup di sini tidak aman lagi. lebih baik secepatnya kita pergi dan menjauh dari rumah ini..." ucap Nuan. Ya sudah Ayo kita bersiap- siap. Setelah makan kita pergi mencari tempat tinggal..." ucap Yu Wan sambil melangkah masuk kedalam rumah.
"Nona..apakah anda akan langsung mandi...?" ucap Nuan sambil mengikuti Yu Wan masuk kedalam sang majikan
"Baik...siapkan air untuk mandiku..." jawab Yu Wan.
"Baik Nona..." ucap Nuan sambil berbalik ingin keluar Dari kamar sang majikan.
"Tunggu Nuan...!" seru Yu Wan. "Ada apa Nona...?" tanya Nuan .
"Aku Pinjam baju milikmu yang agak besar . maksudmu Baju pelayan yang bersih..." ucap Yu Wan pada Nuan . "Baju Pelayan..?untuk Apa baju pelayan itu Nona.?" tanya Nuan heran.
"Bawakan Saja Baju itu padaku Nuan...jangan banyak tanya. Nanti kau juga akan tahu..." kata Yu Wan.
"Baik Nona...Nuan akan membawakan baju itu pada anda..." ucap Nuan . Dia segera keluar dari kamar sang majikan. Tak berapa lama Nuan telah kembali . Dia mengatakan kalau air untuk sang tuan telah siap. dan Karena Yu Wan telah Merasa sehat, untuk berjalan ke kamar Mandi tidak perlu bantuan Nuan lagi. Nuan di tugas kan mencari Baju pelayan yang dia minta tadi. Setelah berendam Selama beberapa saat, Yu wan segera keluar dari kamar mandi. Kesegaran air hangat membuat Yu Wan merasakan kelelahan habis berlatih tadi telah hilang. Ketika berada di kamarnya kembali , Dia melihat Nuan sudah berada di dalam kamarnya . Dan di tangan gadis itu terlihat sebuah baju pelayan.
"Ini Nona.. Baju yang anda minta..." ucap Nuan . Yu Wan segera mengambil baju itu. dan saat melihat bentuk baju sederhana itu, Dia suka dengan baju itu.
"Ini baju Siapa ini Nuan...?" tanya Yu Wan sambil melihat baju di tangannya.
"Maaf Nona...baju itu milik teman Saya .. Sebab Nona tahu kan , Kalau baju saya kecil . Dan Nuan yakin tidak akan muat di tubuh Nona . Dan saya ingat kalau teman Yuan ada yang pernah berkata kalau baju yang Dia dapat agak kebesaran . jadi dia tidak pernah memakai baju itu...akhirnya tadi Nuan Meminjamnya ..." ucap Nuan menjelaskan.
"Apakah Dia tidak curiga Kau meminjam baju ini...?" tanya Yu Wan. Terlihat Nuan agak takut.
"Ada apa Nuan..." tanya Yu Wan .
Yu Wan melihat Nuan tertunduk takut. Namun tak lama dia berkata.
"Maaf Nona...Saya tadi membeli baju ini Dari dia. hamba beralasan baju hamba sobek tersangkut paku..." ucap Nuan jujur .
Melihat wajah Nuan yang takut, Yu Wan tersenyum
" Dasar kau ini... Jangan pernah berbohong lagi padaku Nuan... Apapun Alasannya. Aku ingin kau jujur padaku . Jangan takut berkata jujur. Aku akan lebih marah kalau kau berbohong . Kau ingat itu Nuan..." tegas Yu Wan sambil mengusap kepala gadis manis di depannya.
Melihat Yu Wan tidak marah, terlihat senyum di bibit Nuan. Lalu Dia berkata.
"Baik Nona... Nuan tidak akan berbohong lagi. Sekali lagi maafkan Nuan Nona..." ucap gadis itu.
"Baik..kali ini aku memaafkanmu ,tapi tidak untuk lain kali.. nanti uang mu akan aku ganti.. " ucap Yu Wan .
" Trimakasih Nona..." jawab Nuan gembira . Yu Wan lalu memakai baju itu di bantu Nuan . Setelah itu Yu Wan merias wajah nya Sedikit untuk menyamar. Saat melihat wajah sang majikan yang telah berubah , Nuan sempat tertawa. Karena wajah cantik sang Nona kini telah berubah sepenuhnya . Di Pipi Yu Wan terlihat tompel besar yang menutup Sebagian pipi Kirinya. Dan bedak tebal di kukanya membuat wajah Cantiknya hilang seketika.
" Nona... dari mana anda Belajar merubah wajah seperti itu ...?" tanya Nuan di sela tawanya.
"Dari seseorang ...Dia mengajariku untuk menyamar...apakah aku masih terlihat Putri angkat Perdana Mentri Li...?" tanya Yu Wan.
"Tidak sama sekali... wajah Nona telah berubah menjadi gadis Jelek..." ucap Nuan sambil kembali tertawa .
"Kau ini.. Kau berani menertawakan aku ha.." ucap Yu Wan pura- pura marah. Dan akhirnya mereka tertawa bersama saat Yu Wan melihat penampilannya di kaca.
"Ya sudah, Sini Kau juga harus Sedikit berubah ..." ucap Yu Wan . Dan dengan patuh Nuan mendekati sang Majikan.
Yu Wan mulai merubah riasan wajah Nuan yang terlihat manis sedikit jelek .
"Setelah ini kita keluar...." ucap Yu Wan. Namun tangan lentiknya masih bekerja di wajah Nuan .
"Tapi Nona.. apakah Tuan Lin akan mengijinkan kita pergi...? andaipun tuan Mengijinkan, apakah Nyonya tua Mengijinkan kita keluar rumah ..?" kata Nuan sambil menatap Wajah Yu Wan yang duduk di depannya .
"Lagian Nona ...apa anda sudah benar- benar sehat....?" lanjut Nuan .
"Tenang saja Nuan...Aku sudah sehat . dan jika kita keluar, Tidak akan ada yang melarang kita pergi. kau tahu kan , Mereka tidak akan perduli kemana aku pergi, mereka tidak akan perduli aku masih hidup atau sudah mati. Buktinya saat aku koma, apakah ada yang datang melihatku...? Tidak kan...? Ada juga bibi yang tujuannya untuk mengusirku. Apakah kau juga lupa , Bibi kedua dan Nenek sering Menyindirku . Malah secara terus terang mengusirku dari rumah ini...? Dan Kau juga tahu, Kalau Sebagian pelayan sudah tidak menghormatiku..."ucap Yu Wan dengan wajah datar.
"Benar juga Apa kata anda Nona... Bibi ketiga pun sekarang menatap anda dengan tatapan sinis. Dan nyonya pun sekarang sepertinya mulai terpengaruh oleh mereka...Para pelayan mereka menatap anda dengan tatapan berbena. " ucap Nuan dengan tatapan sedih.
"Jangan salahkan mereka Nuan... semua itu juga salahku. Aku sudah tidak di kehendaki oleh mereka, tapi aku tetap saja tebal muka. tidak tahu malu . Aku sudah tahu bukan darah daging mereka, bukan sanak saudara atau kerabat mereka. tapi aku bebal...aku tetap mempertahankan untuk tetap tinggal di sini tanpa malu. Itupun masih membuat tingkah memalukan..."ucap Yu Wan dingin.
"Tapi apa yang anda lakukan tidak salah juga Nona... hamba sadar kalau anda ketakutan jika keluar dari rumah ini... Mereka saja yang tak Punya perasaan . sebenarnya bukan salah anda kalau anda sampai tertukar dengan Nona Can Yu . Kalau mau di salahkan, salahkan saja mereka yang sengaja menukar kalian berdua...bukankah yang seharusnya mereka benci Adalah Mereka yang menukar anda dengan Putri Tuan Li.. " ucap Nuan dengan nada marah.
"Sudahlah Nuan.. jangan di bahas masalah itu lagi . Ayo segera bersiap- siap . Kita keluar untuk mencari tempat tinggal untuk kita hidup , Setelah kita menemukan tempat itu, aku akan berpamitan pada Ayah dan Ibu . Semoga saja kita mendapatkan tempat yang agak jauh dari tempat ini. Agar kita bisa hidup tenang tanpa harus bertemu lagi dengan mereka. Untuk sementara Kita tinggal di kota ini. Setelah kita keluar dari tempat ini, Kita akan mencoba mencari tempat tinggal di luar kota ini. ..."ucap Yu Wan .
"Baik Nona..." jawab Nuan.
Sebelum berangkat Yu Wan meminta Nuan menyiapkan sarapan dulu . Agar perut tidak kosong . Dan sejujurnya , Perut Yu Wan Agak lapar setelah pagi tadi berolahraga dengan keras . segera Nuan beranjak keluar dari kamar Yu Wan. untuk mengambil Makan pagi untuk Yu Wan . Dan kebetulan pelayan dapur telah mengirim makanan untuk Yu Wan .
Satu jam kemudian terlihat dua orang dengan pakaian pelayan keluar Mension Perdana Mentri Li dari pintu belakang . pintu untuk para Pelayan yang akan keluar dari rumah Tuan besar Li. Biasanya yang lewat di sana adalah para pelayan yang akan pergi menuju pasar atau mendapat tugas dari sang majikan. Dan kedua orang itu terlihat berjalan dengan cepat meninggalkan Kediaman sang Perdana Mentri . Setelah agak jauh dari Rumah kediaman Keluarga Li, Mereka baru berjalan dengan santai .
"Nona.. kita akan pergi kemana...?" tanya salah satu pelayan itu .
"Kita akan pergi kepasar dulu Nuan... kita cari tempat tinggal dan juga mungkin ada pekerjan yang bisa menghasilkan uang untuk kita..." ucap Wanita yamg lain.
Dan ternyata kedua orang itu adalah Li Yu Wan dan sang pembantu Nuan . Merekapun segera pergi ke arah pasar. Karena letak kediaman tuan Li yang memang agak jauh dari Pasar, butuh waktu lima belas menit, Yu Wan dan Nuan baru sampai di pasar. Melihat pasat di jaman Kuno di dalam Novel , Yu Wan merasa seperti melihat pasar di dalam Film kerajaan di jaman Modern . Namun ternyata di dalam kenyataannya , Pasar ini terlihat lebih baik dari pada di dalam Film. atau ini hasil fikiran yang di tuangkan sang penulis di dalam Ceritanya. Mereka berjalan semakin masuk kedalam pasar.
"Nuan... kau tidak lupa membawa uang kan...?" kata Yu Wan perlahan.
"Tidak Nona... hamba sudah membawanya..." ucap Nuan pelan juga .
"Jangan memanggilku Nona saat sekarang Nuan... kau akan membuka penyamaran kita..." ucap Yu Wan dengan nada kesal.
"Maaf No..." menghentikan panggilannya. dia bingung harus memanggil apa .
"Panggil aku Yuyu..." ucap Yu Wan.
" Tapi Nona..." kata Nuan merasa tak enak hati.
"Nuaaaan...." ucap Yu Wan penuh penekanan.
"Ba..Baik Yu..Yuyu..." ucap Nuan terbata- bata.
" Bagus...itu baru benar. Ayo sekarang kita pergi ke rumah makan itu. aku lapar..." ucap Yu Wan sambil berjalan kearah sebuah restoran.
"Tapi Nona... apakah kita boleh masuk dengan pakaian seperti ini...?" ucap Nuan takut.
"Apakah mereka melihat baju yang kita pakai Nuan...?" kata Yu Wan.
"Anda lihat saja itu ... semua yang masuk kesana para tuan dan Nona muda dengan pakaian indah.." ucap Nuan ketakutan.
" Kita lihat saja.. kalau nanti kita di usir ya kita pergi..." ucapnya enteng. Di jaman Modern.
Walaupun Lin Yu Wan adalah Wanita yang mendapatkan pendidikan yang ketat dari kedua orang tuanya , Namun kedua orang tuanya , tetap menumpahkan kasih sayang mereka pada Yu Wan. Tetap memanjakan Putri tunggal mereka , dari mulai menuruti semua permintaannya, sampai melimpahkan kasih sayang berlebihan pada Putri mereka. Dan tingkah Yu Wan yang sikapnya seperti anak laki- laki itu malah membuat Kedua orang tuanya bahagia melihat tingkahnya. Walaupun begitu, Etika dan kesopanan Lin Yu Wan tetap di jaga ketat oleh kedua orang tuanya . Apalagi Yu Wan bisa menempatkan dirinya di tempat yang semestinya.tidak meninggalkan sopan santun dan tatakrama sebagai Putri dari Dua Jendral ternama. Dan Juga Dia meripakan seorang perwira muda dari salah satu Batalyon di bawah kepemimpinan sang Papa. Dan Kini sifat itu juga terjadi pada Li Yu Wan yang ada di dalam Novel. Karena di salam tubuh Li Yu Wan, Ada Roh dari Lin Yu Wan dari jaman modern.
Kedua wanita itu masuk kedalam Restoran mahal tersebut dengan tenang . Namun baru saja mereka berada di pintu masuk, seorang pelayan Dewasa bertampang sangar menghentikan langkah mereka. Dengan tatapan Sinis dan sombong , Pria itu berkata.
"Hey mau kemana kalian berdua..?" ucap Pria itu sambil menatap keduanya dengan tatapan Jijik. Mendengar pertanyaan Pelayan Sangar itu, Yu Wan berhenti dan menatap padanya dengan tatapan dingin. . tatapan Yu Wan yang seorang Perwira muda sempat membuat perasaan dingin sang Pelayan yang sombong itu .
"Kau masih tanya aku mau kemana...?" tanya Yu Wan dengan tatapan dinginnya. sang Pelayan merasakan perasaan dingin dan tertekan semakin kuat . Namun karena melihat dandanan kedua wanita itu, yang satu
berwajah sedikit cantik dengan baju seorang pelayan. sedangkan yang lain berwajah jelek apalagi dengan tompel besar di pipinya. juga dandanan yang tebal di wajahnya. membuat keberaniannya kembali timbul.
"Apakah seorang pelayan rendahan seperti kalian ini mampu membayar harga makanan di sini.. ?" ucap Pelayan itu sinis. Mendengar ucapan si Pelayan itu, terlihat senyuman dingin di bibir merah Yu Wan.
"Oo... ternyata pelayan sebuah Restoran besat seperti ini , hanya bisa melihat dari penampilan pembeli. Kau melihat orang seperti kami tidak mampu membayar makanan yang kami beli...? apakah kau tidak berfikir kalau kami akan membelikan makan untuk majikan kami. dan apakah kau berfikir kalau baju yang kami pakai menandakan kalau kami tidak nemiliki uang...?" ucap Yu Wan demgan nada kesal dan marah . Pertengkaran itu Membuat banyak orang melihat kearah mereka .
Mendengar ucapan Yu Wan, terlihat pelayan itu terdiam sejenak. benar kata wanita itu, Mungkin mereka di utus majikannya . Namun karena sikap sombong dan egoisnya, pemikiran itu dia buang . Lalu dia berkata.
"Cih... hanya menjadi seorang pelayan saja kau sudah sombong Nona...kami tahu seberapa besar upah yang kau dapat.. jangan berlagak seperti orang kaya .. Pergilah ,.. sebelum Kami memaksamu..." ucapnya sombong.
"Dasar pelayan kurang ajar...berani sekali kau menghina Nonaku...!" seru Nuan marah .
Kemarahannya membuat dia lupa kalau mereka sedang menyamar. Namun sebelum pelatan restoran tadi menjawab, seorang Pria paruh baya mendatangi mereka.
"Ada apa ini...?" tanya Pria Paruh baya itu dengan tatapan marah pada pelatannya. Melihat kedatangan Pria paruh baya itu, terlihat Pelayan sombong tadi memberi hormat sambil berkata.
"Maaf Tuan... dua wanita ini ingin membuat kekacauan di dalam restoran kita ..." ucapnya dengan tatapan menghina pada Yu Wan Dan Nuan.
" Membuat kekacauan...?" ucapnya sambil menatap Yu Wan dan Nuan.
" Benar Tuan..saya ingin mengusir mereka , tapi wanita muda itu malah melawan..." ucapnya dengan menunjuk Yu Wan dan memperlihatkan wajah yang di buat sedih. Terlihat Pria paruh baya itu menatap Yu Wam dan Nuan . Namun tatapannya terlihat sopan.
"Apa benar yang di katakan pelayan saya Nona...?" ucapnya dengam sopan.
Melihat sikap dari sang Majikan membuat pelayan maupun Yu Wan kaget. Namun Yu Wan cepat kembali membuat wajahnya datar dan dingin.
"Kalau anda bertanya soal Dia telah mengusir kami dari restoran anda, Itu memang benar tuan... tapi kalau mengatakan kami membuat keributan , itu salah. kami datang baik- baik..Kami hanya ingin menikmati makan yang anda jual , tapi pelayan anda menghadang kami , Menolak kami masuk kerestoran anda...Karena kami hanya seorang pelayan . Apakah seorang pelayan di larang masuk kedalam...? Dia Berfikir kalau orang miskin seperti kami ini tidak mampu membayar harga makanan yang akan kami makan. Apakah standar Restoran anda hanya melihat pakaian yang kami pakai. apakah kami dari rakyat jelata tidak mampu membeli makanan dari Restoran anda...?" ucap Yu Wan dengam wajah dingin.
Mendengar ucapan YuWan yang datar serta mengandung intimidasi yang kuat , membuat sang pemilik Restoran merasakan kalau Yu Wan bukanlah sembarang pelayan. Dia yang juga memiliki kekuatan merasakan kekuatan yang hebat di dalam tubuh pelayan di depannya.
"Tolong maafkan pelayan kami Nona.. Saya harap Anda mau memaafkan Sikap kurang sopan pelayan Saya. Biar sebagai kopensasi, kami akan menjamu anda. Silahkan anda masuk kedalam Restoran kami Nona..." ucap Pria paruh baya itu dengan hati- hati. . Melihat Sikap sang pemilik yang Sopan, Yu Wan pun tak terlalu banyak Berbicara lagi.
"Maaf... kami tidak jadi makan di sini . Tidak semua orang yang berpakaian seperti saya , tidak memiliki uang . Hanya pesan Saya. tolong beri pengertian pada anak buah anda, Jangan memandang orang Dari penampilannya saja. lalu dengan seenaknya Dia menghina orang yang dia anggap lebih rendah Dari dia. jika Sikap ini berlanjut, akan mudah membuat Restoran anda menjadi sepi pengunjung . Permisi..." Yu Wan lalu Mengajak pergi Nuan dari Restoran itu.
Terlihat Pemilik restoran itu menatap Kepergian Yu Wan dengan tatapan kecewa dan marah . karena apa yang di katakan Yu wan, Memang benar adanya. setelah kepergian Yu Wan, Terlihat pemilik Restoran itu menatap pada Pelayan nya.
PLAAAK...
Sebuah tamparan mendarat di pipi sang Pelayan. Melihat kemarahan sang Pemilik, Pelayan itu buru- buru bersujud. Dan dia segera memohon ampunan.
"Maafkan hamba tuan...." ucap Pelayan itu memohon .
"CUKUP....sudah cukup kau meminta ampuanan kepadaku. Sudah berapa Kali Kau Ku ingatan, bersikaplah sopan pada para tamu. baik itu orang kaya, maupun Orang biasa. Tapi Kau selalu mengacuhkan ucapanku . Sudah berapa Pelanggan yang melaporkan sikap jelekmu ini. Dan sudah berulang kali Aku selalu memaafkan Kamu . sekarang aku sudah bosan, Pergilah ke Kasir , Minta uang pembayaran bulan ini. dan segeralah Kau tinggalkan tempat ini..." ucap sang pemilik Restoran datar .
"Tuan, tolong maaf kan aku... aku tidak akan melakukan lagi..." ucap pelayan itu .
"Sudah berapa Kali Kau mengucapkan Janji seperti itu. Dan Sudah berapa Kali aku memberi maaf dan memberikan kesempatan Padamu. sekarang aku sudah tidak tahan lagi. Pergilah..." ucap Pria paruh baya itu sambil melangkah pergi meninggalkan pelayan itu.
"Tuan..." Pelayan itu berusaha memegang Lengan sang majikan, Namun pelayan yang lain menghalanginya.
Akhirnya dengan terpaksa Dia pergi ke Kasir untuk meminta uang seperti yang di katakan sang pemilik. tak lama Pria itu keluar dengan wajah sedih.
"Dia Memang terlalu sombong. sudah banyak pelanggan yang menjadi marah Karena Dia.." ucap salah Satu pelayan.
"Dan Dia juga sok berkuasa di tempat ini. dan tingkahnya seenaknya saja. dia bersikap seperti sang pemilik, Sedangkan Dia Sama - sama pelayan seperti kita juga ..." ucap pelayan yang lain.
Dan banyak Keluhan yang di ucapkan teman- temannya perihal Sikap pelayan tadi. Mereka merasa bahagia saat Pria itu di keluarkan Dari Restoran itu .
Maaf udahan dulu ya...aku lanjut para episode selanjutnya
Jangan lupa Like, vote dan Komennya aku tunggu.
Bersambung.
suujon mulu sih 😭😭😭