NovelToon NovelToon
Sebatas Istri Bayangan

Sebatas Istri Bayangan

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥

Hari ulang tahunnya dan juga saudari kembarnya yang seharusnya menjadi hari bahagia mereka, justru berakhir duka. Berliana mengalami kecelakaan. Dan sebelum meninggal dunia, Berliana memberikan wasiat agar sang suami, Dion Ananta, menikahi kembarannya yakni Binar. Demi kedua buah hati mereka yang belum genap berumur satu tahun yakni Devina dan Disya.

Binar Mentari Mahendra terpaksa menikah dengan kakak iparnya demi kedua keponakannya yang sangat membutuhkan figur seorang ibu. Pernikahan yang membawa nestapa baginya karena hanya dianggap sebatas istri bayangan oleh suaminya.

Padahal di luar sana ada lelaki yang begitu mencintai Binar walaupun usianya lebih muda dua tahun darinya yakni Langit Gemintang Laksono. Satu-satunya orang yang mengetahui rahasia penyakit Binar.

Simak kisah mereka yang penuh intrik di dalamnya💋
Update Chapter : Setiap hari.
🍁Merupakan bagian dari Novel Bening☘️ONE YEAR

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Mulut dan Hati Berkata Lain

Devina kini sudah berada di atas ranjang kamarnya. Dirinya berusaha memejamkan matanya untuk tidur siang namun belum juga bisa terpejam.

Ia melihat Disya yang tertidur pulas di ranjang sebelahnya. Mereka berdua di dalam kamar yang sama. Bahkan ia juga sesekali mendengar gumaman lirih keluar dari bibir saudari kembarnya itu memanggil Mami mereka. Disya tengah mengigau memanggil Binar. Alhasil ia semakin tak bisa tidur.

Sedangkan Papinya usai berbincang dengannya, tak lama pamit untuk tidur. Ia sangat tahu Papinya sedang lelah karena baru pulang dari luar kota. Wajah Papinya terlihat kuyu sekali.

Devina menatap langit-langit kamarnya. Teringat dengan pembicaraan empat mata antara dirinya dengan sang Papi sesaat sebelumnya.

"Papi suka Ibu apa Mami ?"

"Kenapa Devi tanya begitu sama Papi?" tanya Dion yang cukup terkejut mendapat pertanyaan tak terduga seperti ini dari putri sulungnya.

"Devi hanya ingin tahu saja," gumam Devina lirih.

Sebuah helaan napas berat keluar dari bibir Dion.

"Devi tentu tahu jika Papi sangat mencintai mendiang ibu. Dari dulu hingga sekarang, ibu selalu berada di hati Papi. Tak bisa tergantikan oleh siapa pun,"

"Termasuk Mami?" tanya Devina seraya melirik wajah Papinya sekilas.

Dion mendadak diam. Bibirnya terasa berat menjawab pertanyaan Devina. Namun pada akhirnya...

"Iya termasuk Mami," jawab Dion singkat yang akhirnya terlontar begitu saja dari bibirnya.

Keheningan pun tercipta kembali di antara Ayah dan anak tersebut di ruang keluarga. Dion pun kembali bersua pada putrinya itu.

"Saat ini sayang dan cintanya Papi cuma fokus untuk kalian berdua. Papi juga sayang pada Mami tapi hanya sebatas kakak dan adik," ucap Dion berusaha menepis sebuah rasa yang diam-diam menyelinap di hatinya.

"Cayangnya Papi ke Mami jadi kayak aku ke Disya gitu?"

"Mirip seperti itu. Hanya sedikit berbeda konteksnya saja. Nanti saat Devina dewasa pasti kamu akan mengerti, Nak." Dion pun mengelus rambut Devina yang duduk di sampingnya.

"Tapi, kenapa Devi ngerasa apa yang Papi bilang barucan cuma bohong," ucap Devina.

"Maksudnya, bohong gimana sayang? Kan kita gak boleh bohong. Papi selalu ngajarin kalian buat jujur kan," ucap Dion.

"Devina enggak tahu. Isi hati Papi cuma Papi ama Allah yang tahu kalau barusan Papi bohongin Devi apa enggak. Bu Guru celalu bilang kalau hati kecil kita enggak akan bisa bohong tapi mulut bisa berkata lain,"

"Waktu di sekolah tadi, saat jawab pertanyaan yang ditanya sama Bu Guru, Devi bohong Pi." Devina hanya bisa menunduk lesu.

"Bohong gimana sayang? Terus pertanyaannya apa?" tanya Dion yang semakin penasaran. Ia sangat sibuk sehingga jarang sekali melihat tumbuh kembang kedua putrinya. Terlebih bercakap-cakap hangat seperti sekarang ini, sangat langka terjadi.

"Orang yang paling kita cayang dalam keluarga siapa?

"Terus Devi jawab apa tadi?" tanya Dion.

"Devi jawab Papi," ucap Devina dan membuat Dion tersenyum mendengar jawabannya.

Namun tak lama, senyum Devina mendadak hilang seraya kepalanya menunduk di hadapan Dion.

"Tapi sekarang Devi nyesal jawab begitu tadi Pi," ucap Devina terdengar sendu.

"Kenapa, sayang?"

"Hati kecil Devi bilang cayang Mami. Tapi mulut Devi bilang cayang Papi,"

"Semua teman-teman jawab sayang Mami nah. Cuma Devi yang jawab sayang Papi," ucap Devina.

"Mami celama ini baik ke Devi dan Disya. Tapi mulut Devi enggak bisa bilang sayang ke Mami. Devi takut Papi lupa ama ibu. Takut Papi fokus sama Mami jadi lupa sama aku dan Disya. Tapi kenapa sekarang hati Devi sedih, Pi. Harus nah Devi tadi jawab sayang Mami. Sejak kecil Mami yang rawat aku sama Disya. Ibu cuma rawat sebentar karena sudah bersama Allah. Maafin Devi, Pi. Huhu..." tangis Devina mendadak pecah di pelukan Dion.

"Cup...cup...cup..."

"Enggak apa-apa sayang. Devi enggak salah kok. Kan Devi masih kecil. Jangan nangis nanti ibu marah sama Papi kalau lihat kalian sedih di sini," ucap Dion seraya berusaha membujuk Devina. Sebab Dion sangat tahu putrinya yang satu ini sangat jarang menangis. Tapi sekarang Devina mendadak menangis hanya karena ia berbohong pada gurunya dan juga di hadapan teman-teman sekolahnya tentang siapa orang yang paling dia sayangi.

☘️☘️

Ceklek...

Pintu kamar Binar dibuka oleh Devina. Ya, putri sulung Dion ini tahu letak kunci duplikat kamar Binar. Sebab kunci asli dibawa oleh ibu sambungnya.

Sedangkan duplikatnya diletakkan di tempat khusus di luar kamar Binar. Di mana hanya Binar dan Devina yang tahu. Sedangkan Dion dan Disya tak mengetahui perihal kunci duplikat ini.

Binar sendiri yang memberitahukan pada Devina di mana letaknya. Sebab Binar merasa Devina walaupun selalu dingin dan pendiam padanya, ia tahu Devina cukup dewasa.

Dirinya tak bisa tidur siang di kamarnya karena Disya terus mengigau. Akhirnya ia memutuskan tidur di kamar ibu sambungnya saja. Entah mengapa langkah kakinya tiba-tiba justru menuntunnya ke kamar Binar. Ia pun tak tahu.

Devina melihat kamar ibu sambungnya sangat rapi. Terdapat foto keluarga besarnya secara lengkap yang terpampang nyata di dinding. Foto tersebut diambil saat ibu kandungnya yakni Berliana, masih hidup. Lalu ada fotonya dan Disya bersama sang Papi. Dan yang terakhir, foto dirinya berdua saja dengan Disya.

"Kenapa enggak ada foto Mami sendirian ya di sini?" gumam Devina lirih.

Bahkan di meja kecil dekat ranjang Maminya, hanya ada figura kecil berisi foto dirinya dan juga kembarannya, Disya. Banyak sekali foto dirinya dan Disya.

Padahal ia dan kembarannya bukan lah anak kandung Binar. Tetapi fotonya dan Disya sangat banyak di kamar Binar. Lalu ia pun duduk dekat ranjang dan tangannya terulur membuka sebuah laci.

Srekkk...

Laci pun terbuka. Di mana memang laci tersebut tidak terkunci. Ia menemukan foto ibu sambungnya di dalamnya. Di pigura tersebut berisi foto Binar sendirian saat memakai baju toga dan menerima piala serta piagam sebagai lulusan terbaik pada program Sarjana Kedokteran (S1) di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Senyum pun terbit di wajah Devina. Ia merasa bangga pada ibu sambungnya itu dalam hal sekolah yang ternyata sangat berprestasi. Binar memang punya kelebihan dalam segi pendidikan bila dibanding dengan Berliana.

Devina pun akhirnya naik ke atas ranjang milik Binar. Saat merebahkan kepalanya beberapa menit di atas bantal, ia merasa ada sesuatu yang aneh. Ia pun bangun lalu mengangkat bantal yang ia pakai.

Matanya terkejut melihat sesuatu di bawah bantal milik ibu sambungnya itu.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

BANTU LIKE💋

1
Yus Warkop
wah cerita bagus nih tapu aku harus baca dulu karya sebelumnya nih,
Tari Suherman
Kecewa
Tari Suherman
Buruk
ika
puspa kah?
msh blom puas?
ika
umur devina brp taun sih?
cerdas dan pinter dan tanggap
Leni
kok diaya a masih cadel aja
kan sudah besar ditinggal binar aja umur a 3thn lah sekarng di+ 5 thn kemudian kn sudah besar🙏
Leni
apa itu puspa
Agustina Ema
Biasa
Agustina Ema
ohhh...Reni kah?
Agustina Ema
bner kak ..feel ny dpt bnget smbil ndengerin lagu slmt jln kkasih .. tak trasa😭😭
CikCintania
Thor kembalikn airmata ku😤penat ku nangis smpai ank2 pada heran mamanya nangis2😂😂😂
Safira💋: 😭😭😭😭🤭
total 1 replies
Dewa Rana
memangnya binar sakit apa
itin
Luar biasa
Fahmi Ardiansyah
eeeh bukan duda LG ya Dion udah punya istri tau n ingat Dion gak akan tertarik sama kamu istrinya aja yg cantik di abaikan apalagi kmu.
Fahmi Ardiansyah
kalau selingkuh emang kenapa to punya suami gak mau memberi nafkah batin.dosa kamu Dion.
Fahmi Ardiansyah
makanya jgn mengabaikan binar tu akibatnya skrg jadi gak fokus nyalahin binar Mulu.
Fahmi Ardiansyah
siapa ya kira kira mayat yg di mutilasi itu.kenapa binar dikit kaget saat mendengarnya.
Fahmi Ardiansyah
amiiin
Fahmi Ardiansyah
langit pasti mendengar semua pembicaraan antara dokter n binar.
Fahmi Ardiansyah
gagal ginjal kah penyakit binar itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!