NovelToon NovelToon
Kehidupan Penuh Luka

Kehidupan Penuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Clara

Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.

Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

...𝚃𝚎𝚛𝚜𝚎𝚗𝚢𝚞𝚖𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚜𝚔𝚒𝚙𝚞𝚗 𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗...

...𝓚𝓮𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓛𝓾𝓴𝓪...

"Pagi sayang" sapa Devan tepat ketika Arlla mulai membuka kedua matanya. Devan mengusap punggung tangan istrinya itu dengan lembut.

"Kamu udah baikan?" Arlla mengangguk sebagai jawaban walaupun hatinya kini terluka karena menerima kenyataan pahit.

"Sekarang waktunya kamu makan" Devan mengambil piring yang berisi makanan khusus untuk Arlla yang sudah disediakan oleh rumah sakit.

"Aku lagi ga pengen makan" ucap Arlla dan mendorong piring itu dengan pelan.

"Terus maunya apa sayang? Kalau kamu gak makan nanti tambah sakit" ucap Devan dengan lembut.

"Aku lagi gak pengen apa-apa" ucap Arlla dengan lesu. Wanita itu menekuk kedua kakinya dan wajahnya bertumpu pada lututnya menatap jendela rumah sakit dengan termenung.

"Ini masih pagi sayang jangan awali hari kamu dengan seperti ini" ucap Devan. Pria itu meraih pipi Arlla dan mengecupnya singkat.

"Kenapa Tuhan selalu mengambil kebahagiaanku, Devan" Arlla berkata seperti itu dengan mata yang sudah berlinang dengan bulir bening.

Devan menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Pertanyaan Arlla adalah pertanyaan yang selama ini ia ungkapkan karena pasalnya ia juga mengalami hal yang sama. Mereka adalah dua insan yang sama dengan memeluk lukanya masing-masing.

"Karena... "

"Karena mungkin Tuhan akan menyiapkan kebahagiaan yang tiada tara di masa depan nanti" Devan meyakinkan Arlla agar semangat wanita itu tidak turun. Arlla masih belum pulih benar itu sebabnya ia harus menjaga kondisi wanita itu agar tidak setres.

"Apa aku pantas bahagia?" tanya Arlla kembali dengan menggenggam erat lengan baju yang dikenakan oleh Devan. Devan memaksakan mengukir senyum di bibirnya. Lengkungan yang terukir dengan terpaksa meskipun hatinya kini juga rapuh dengan hal yang sama.

"Kamu pantas bahagia sayang" Devan mengusap lembut pipi putih Arlla yang kini basah dengan air mata.

"Tapi aku gak merasa seperti itu"

Devan membawa tubuh istrinya masuk ke dalam pelukannya. Ia memelui erat-erat tubuh ringkih istrinya itu. Ia begitu takut kehilangan Arlla namun ia harus rela melepaskan kebahagiaannya itu demi wanita yang dia cintai bisa bahagia.

"Kamu akan mendapat kebahagiaan sebentar lagi" Devan menatap lembut wajah Arlla yang tampak sayu.

"Udah sekarang kita harus waktunya happy" Devan menghapus sisa air mata di pipi Arlla dan menarik kedua pipi istrinya itu hingga membentuk lengkungan senyum.

"Kita stop dulu sedih-sedihnya okey" Arlla mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Sekarang kamu mau apa cantik?" tanya Devan memberikan penawaran pada wanita itu untuk mengusir rasa sedih Arlla.

"Mmm apa ya. Kalau es krim boleh?" tanya Arlla dan menatap Devan menunggu jawaban dari pria itu.

"Boleh. Biar aku beliin nanti" ucap Devan

"Kok nanti?" tanya Arlla dengan mengernyitkan dahinya.

"Karena sekarang kamu harus makan dulu habis itu mandi dan berjemur sebentar di taman" ucap Devan dan mengambil kembali piring yang tadinya ia letakkan di atas nakas.

Devan menyuapkan satu sendok bubur ke dalam mulut Arlla dengan telaten. "Hambar" gerutu Arlla dengan memasang wajah sedih.

"Lihat aku biar manis" Devan melebarkan senyuman dan disambut dengan gelak tawa dari Arlla. "Narsis juga ya ternyata" Arlla kembali tertawa.

"Tapi fakta kan? Aku kan emang ganteng dan manis" Devan menaik turunkan alisnya menggoda Arlla membuat wanita itu semakin tertawa.

"Iya'in deh biar seneng" Arlla mencubit pipi Devan dengan gemas dan kembali tertawa.

"Akuin aja kalau yang aku omongin itu bener" ucap Devan dengan tersenyum jahil.

"Yaaaa emang aku akuin kamu ganteng, tinggi, dan baik. Kamu tuh kaya tipe pasangan yang hampir sempurna dan pasti beruntung kalau dapetin kamu" ucap Arlla tanpa sadar jika dirinya lah yang saat ini menjadi pasangan dari pria yang baru saja ia puji itu.

"Yang pastinya mencintai kamu"

"Ini habisin" Devan kembali menyuapkan bubur ke dalam mulut Arlla.

"Ini beneran hambar tau" gerutu Arlla di setiap suapan hingga bubur itu habis.

"Nah gini kan pinter" Devan mengusap rambut Arlla dan mengacaknya dengan gemas.

"Sekarang waktunya mandi" ucap Devan dan meletakkan mangkuk bubur di atas nakas.

"Kok serasa aku jadi bayi ya" Arlla menyipitkan matanya dan menatap Devan dengan tajam sedangkan Devan hanya tersenyum bak senyuman odol.

Devan menggendong tubuh Arlla dan membawanya ke dalam kamar mandi. Dengan telaten pria itu memandikan istrinya hingga wanita itu sudah kembali rapi dengan pakaian pasien yang baru.

"Es krim nya kapan?" tanya Arlla dengan mendongak menatap Devan. Saat ini dirinya sudah duduk di kursi roda yang akan membawanya ke taman untuk berjemur.

"Setelah ini aku beliin" Devan tersenyum lembut ke arah Arlla dan disambut riang oleh wanita itu.

"Bagaimanapun caranya kita harus temukan Arlla" ucap Gerald dengan Bella dan Sam yang berjalan di kanan kirinya. Kemarin mungkin mereka tidak mendapatkan informasi apapun karena resepsionis seolah bungkam memberikan informasi tentang Arlla bahkan ketiganya sampai di usir oleh satpam yang berjaga do hari itu. Tapi hari ini, mereka kembali untuk mencari Arlla.

"Terus kita masuk di setiap kamar gitu?" tanya Bella

"Mungkin"

"Gila ya lo. Kaya orang gak waras" cibir Sam dan memukul pundak Gerald dengan kesal.

Di sisi lain, Devan tengah mendorong kursi roda milik Arlla melewati lorong yang baru saja dilewatkan oleh Gerald. Pasangan itu ngobrol ringan seolah tak ada masalah padahal nyatanya begitu banyak masalah yang menimpa mereka.

"Nah disini aja biar kena panas" Devan mengecup pipi Arlla dalam dan membiarkannya selama beberapa detik hingga ia berganti pada pipi satunya.

"Ada apa?" Devan mencium kening wanita itu begitu dalam membuat Arlla terheran-heran.

"Gak ada apa-apa. Aku cuma mau kamu tau kalau aku benar-benar mencintai kamu sayang" Devan menggenggam kedua tangan Arlla dengan erat seolah takut jika genggaman itu akan lepas.

"Aduh lucunya. Semoga kalian berjodoh hingga maut memisahkan ya" ucap seorang nenek yang ikut baper dengan kebersamaan Devan dan Arlla.

"Terima kasih" Devan tersenyum dan ikut berdoa jika hal itu akan terwujudkan.

Devan kembali berdiri membuat Arlla harus mendongak untuk menatap wajah Devan. "Mau ngapain?" tanya Arlla penasaran.

"Rambut kamu berantakan mau aku rapihin" ucap Devan dan tangannya menyisir rambut Arlla dengan hati-hati agar tidak menyakiti wanita itu.

"Emang bawa kuncir?" tanya Arlla

"Pake ini aja" ucap Devan dengan menunjukkan gelang hitam yang ada di tangan kanannya dengan bandul bertuliskan huruf AD.

Devan melepas gelang itu dan menjadikannya sebagai kuncir rambut Arlla. Pria itu tersenyum puas dengan hasil tangannya yang membuat rambut Arlla menjadi rapi.

"Nah gini kan rapi" Devan memeluk tubuh istrinya dari belakang dan mencium leher wanita itu berulang kali. "Malu dilihatin banyak orang" ucap Arlla namun tak menghentikan gerakan pria itu.

"Biarin" Pipi Arlla sudah merah merona menahan malu karena beberapa orang mulai curi-curi pandang melihat dirinya dengan Devan yang seperti itu.

"Dasar gatau malu"

Devan terkekeh pelan kemudian mengusap rambut Arlla lalu kembali duduk berjongkok di hadapan wanita itu. "Aku beliin es krim dulu. Kamu jangan kemana-mana sebelum aku kembali. Mengerti?" Arlla mengangguk hingga akhirnya Devan melangkah menjauh menuju supermarket yang terletak di luar rumah sakit untuk memenuhi permintaan Arlla.

1
Akhmad Soimun
Coba aah Ramaikan, kayaknya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!