NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23. minta tolong Karina

Aldo maju dua langkah, hingga kini tepat berhadapan dengan Vania. Kemudian ia berkata, "Jangan pernah ganggu Mama Karina!"

Vania tersenyum. "Tante tidak akan ganggu Mama Aldo, kok. Tante cuma mau bicara sebentar saja."

Karina mendekat ke arah Aldo, kemudian mengelus-elus punggung Aldo untuk menenangkannya. "Aldo, Tante Vania cuma ingin bicara sebentar saja kok. Kamu tidak usah khawatir, ya, Tante bisa jaga diri, kok."

"Tapi, Ma..." ucapan Aldo terhenti karena tiba-tiba Karina menyahut.

"Aldo percaya kan sama Tante?" ,Aldo pun menundukkan kepala. "Kalau begitu Aldo bisa tunggu sebentar di kamar?" tanya karina.

"Bisa, Mama."

Karina tersenyum manis. kemudian berkata, "kalau begitu Aldo ke kamar dulu, ya. Jangan kemana-mana, sebelum Tante datang!"

Dengan patuh Aldo langsung berjalan menuju kamarnya. Setelah Aldo tidak terlihat, Karina menghela napas lega dan berpaling kearah Vania. "Maaf, mau bicara tentang apa?" tanya karina dengan sopan.

"Bisa kita bicara sambil duduk di sofa?" tanya Vania.

Karina mengangguk, kemudian duduk di sofa yang ada di ruang keluarga diikuti Vania.

"Sebelumnya, perkenalkan namaku Vania, calon Mama baru Aldo."

Karina terhenyak, merasa terkejut karena baru pertama kali bertemu dengan Vania yang ternyata adalah calon ibu tiri Aldo.

"Maaf, Mbak Vania, saya tidak tahu kalau anda adalah calon mamanya Aldo."

Vania tersenyum ramah. "Tidak apa-apa, Karina. Benar kan, namamu Karina?" Karina menganggukkan kepala. "Saya sudah banyak mendengar tentang kamu dari Papanya Aldo."

Karina menundukkan wajahnya, merasa takut jika sampai Vania berpikiran jelek tentang dirinya. "Maaf, Mbak Vania, saya tidak pernah meminta Aldo untuk memanggil saya 'Mama'.

"Kamu tidak perlu khawatir kalau aku akan berpikiran jelek tentang kamu. Tapi jujur, aku merasa iri sama kamu, Karina. Kamu bisa begitu dekat dengan Aldo, bahkan sudah dianggap 'Mama'. Sedangkan aku..." Vania kenjeda ucapannya sejenak.

Vania menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Aku masih harus berusaha untuk menjadi bagian dari hidup Aldo, dan itu membuatku merasa sedikit tertinggal."

"Mbak Vania, saya sebenarnya juga tidak ingin berada diposisi seperti ini. Saya sudah memberi tahu Aldo supaya memanggil saya dengan sebutan 'Tante'. Tapi Aldo tetap memanggil saya 'Mama'," kata Karina dengan suara lirih.

Karina berusaha menjelaskan semuanya, karena dia tidak ingin dianggap sebagai wanita yang memanfaatkan kemiripannya dengan almarhumah ibu kandung Aldo untuk kepentingan pribadi.

Karina tahu betul rasa sakitnya menjadi seseorang yang tidak dianggap. Dirinya saat ini juga berada dalam posisi seperti itu juga.

"Saya percaya bahwa kamu adalah wanita baik. Apa aku bisa meminta bantuanmu, Karina?" tanya Vania dengan penuh harapan.

"Tentu saja boleh. Apa yang bisa saya bantu, Mbak Vania?"

"Tolong bantu aku, supaya bisa dekat dengan Aldo! Kamu tau, Karina, Andrew adalah laki-laki yang sudah lama saya idamkan. Dan belum lama ini, dia memintaku menjadi calon ibu untuk Aldo. Aku tidak ingin kesempatan itu hilang begitu saja, hanya karena Aldo tidak mau menerima Ibu baru selain kamu."

"Saya akan membantu, Mbak Vania. Tapi, bagaimana caranya?"

Vania mendekatkan wajahnya ke telinga Karina dan membisikkan sesuatu dengan pelan.

****

Jam menunjukkan pukul 4 sore, sudah saatnya Karina pulang. Namun, baik Lusi maupun Andrew belum juga tiba rumah.

Akhirnya mau tidak mau, Karina harus menunggu. Tapi tak berselang lama, deru suara mesin mobil yang Andrew Kendarai memasuki halaman rumah.

Karina segera keluar dan menghampirinya. "Selamat sore, Pak," katanya. "Berhubung Pak Andrew sudah pulang, saya juga akan pulang karena sudah juga sudah waktunya pulang."

Andrew yang baru saja turun dari mobil pun dibuat terkejut dengan ucapan Karina. Menurut Andrew seperti tidak punya sopan santun.

"Kamu itu benar-benar sangat tidak sopan! Kamu tahu kan, kalau saya baru turun dari mobil. Bisa-bisanya langsung pamit," kata Andrew dengan nada sedikit galak.

"Maaf, Pak Andrew. Saya tidak bermaksud tidak sopan. Saya terpaksa langsung pamit karena takut telat sampai rumah. Saya hanya diizinkan bekerja sampai jam 4 oleh suami saya."

"Memangnya kalau cuma telat sebentar, apa masalahnya? Toh saya membayarmu dengan gaji yang cukup tinggi untuk seorang pengasuh."

Karina hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Andrew. Dia memilih untuk tidak bereaksi, menunggu Andrew untuk melanjutkan perkataannya.

Melihat Karina yang hanya diam saja, Andrew pun mengerti mengapa dia harus pulang tepat waktu, teringat kelakuan suami Karina yang suka main tangan seperti yang pernah ia lihat.

"Dimana Aldo sekarang?" Andrew mengalihkan pertanyaannya.

"Aldo masih tidur di kamarnya."

"Yasudah, kamu boleh pulang!"

"Terima kasih, Pak Andrew. Kalau begitu, saya permisi."

"Tunggu!" Karina kembali berbalik, mataanya menatap Andrew dengan pertanyaan.

"A—da apa lagi, Pak?"

"Biarkan supir yang mengantarmu pulang," ucap Andrew dengan suara dingin kemudian pergi meninggalkan Karina begitu saja.

****

Karina akhirnya pun manut saja diantar oleh supir, lumayan juga bisa ngirit ongkos dan gajinya bisa utuh nantinya pikir Karina.

Di dalam mobil, Karina hanya diam dan menatap ke luar jendela. Dia bingung mau ngobrol apa dengan pak sopir, takut dikira sok asyik jika memulai percakapan duluan.

Tanpa terasa, mobil yang Karina tumpangi telah berhenti di depan gang rumahnya. Karina segera turun dan mengucapkan terima kasih kepada pak sopir sebelum berjalan menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, Karina dihadapkan pada pemandangan yang membuatnya marah sekali: suaminya bercium4n dengan Lisa di ruang tamu. Benar-benar tidak punya malu! Bahkan binatang pun tahu malu jika melakukan hal seperti itu.

Bruak... Karina dengan kasar menendang pintu, sontak membuat Rudi dan Lisa terlonjak kaget.

"Kalian itu benar-benar keterlaluan! Ini ruang tamu, bukan tempat untuk melakukan hal seperti itu. Orang lain bisa lewat dan melihat kalian. Kalau mau melakukan hal itu, pesan hotel saja! Jangan membuat malu di tempat umum seperti ini. Menjijikan!" Karina membentak dengan suara kencang, lalu berbalik dan berjalan cepat menuju kamarnya.

"CK... Kamu sih, Lis," ucap Rudi setelah Karina menghilang dari pandangan. "Padahal tadi aku sudah bilang, jangan melakukan itu di sini."

Lisa membalas dengan nada tinggi, "Loh, kok kamu jadi nyalahin aku sih? Kamu tadi juga menikmatinya, kan."

Di dalam kamarnya, Karina tak kuasa menahan air mata yang mengalir deras, menggambarkan betapa sakit dan kecewanya atas apa yang baru saja dia lihat. Seketika dirinya merasa jijik dengan kelakuan suaminya.

"Ya Allah, kenapa Engkau terus mengujiku seperti ini? Apakah ini balasan atas kesalahanku yang telah menyakiti hati kedua orangtuaku? Apakah aku harus terus menerima penderitaan ini?" gumam Karina meratapi nasibnya.

Karina merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak mungkin kembali ke rumah orang tuanya, karena itu akan membuatnya merasa gagal. Karina ingin berpisah dengan Rudi, tapi dia belum memiliki uang yang cukup. Mungkin, dia harus bersabar sampai mendapatkan gaji pertamanya, baru dia bisa memutuskan langkah selanjutnya.

Bersambung...

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!