Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?
Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga baru,Kakak Baru
Sore itu Aisy putuskan untuk bicara empat mata dengan Wahid,maka ia meminta Clara untuk mengajak Kirana pergi.Aisya awalnya tampak ragu tetapi dengan hadirnya sebuah mimpi yang datang berulang-ulang menimbulkan keresahan terhadap janda beranak tiga itu.
Aisy berfikir bahwa mereka sangat membutuhkan perlindungan,cuman berharap kepada laki-kaki yang salah.
"mas,bisa kita bicara!."
"Iya sayang boleh."
"Awal bulan lalu aku pergi untuk menemui sari.''
"Hah!Wahid tampak terkejut namun masih diam mendengarkan."
"sebelum aku membuntutimu sebetulnya aku sudah berkenalan dengannya,tapi saat itu aku tidak tahu bahwa sari adalah kekasih simpananmu,Mereka ternyata hidup dengan ketidaknyamanan,serba cukup dan sering tersakiti apalagi Sari,Mas seriuskah dengannya?."Aisy bertanya sambil menahan air bening yang mau keluar dari kelopak matanya."
"Hening........."
"Beberapa detik kemudian Wahid menjawab.''
"Aku memang mencintainya Aisy,tetapi cintaku lebih besar kepadamu dan juga Kirana anak kita,cintaku kepadanya hanya sebatas ingin melindungi dan mencukupinya,jujur dia memang cantik dan Sholihah,aku tidak bisa memilih Aisy maafkan aku aku juga ingin mengurangi dosaku mempertanggung jawabkan karena kami sudah pernah berhubungan kala itu."
"Maka menikahlah mas!!agar tidak lagi terjadi zina yang menambah dosa,halalkan hubungan kalian aku akan berusaha untuk ikhlas meskipun rasanya sulit,
"Tes..tes.."
Aisy berkata dengan air mata bercucuran."
"Hahh!sungguh?,"apa benar yang kamu katakan sayaaaaangg?."Wahid berkata dengan mata yang membelalak dan air matanya mengalir."
"Benar mas,demi Kirana ia tidak boleh kehilangan sosok orang tua dan keluarga yang utuh,memang benar selama ini juga mas tidak pernah sekalipun menelantarkan kami."Sambil mengangguk anggukkan kepalanya.''
"Alhamdulillah sayaangg."
Wahid memeluknya dengan sangat erat dengan air mata membasahi pipi mereka masing-masing.Wahid berencana mengenalkannya kepada Kirana dan mereka akan tinggal disini,karena Kirana tentu akan merindukan Ayahnya bila tinggal dirumah yang berbeda.
Satu Minggu kemudian pernikahan tersebut diadakan,tidak mewah dan juga tidak ada resepsi.Ijab Qobul yang dihadiri oleh Aisy ini amat terasa menyakitkan,namun ia tahan agar air matanya tidak menetes,Pak Didi menggenggam erat tangan putrinya itu agar kuat menyaksikannya.
"Yang sabar ya ndugh,cah ayuu..."Ucap pak Didi lirih menenangkan putri nya sambil menahan agar tidak menangis.
Diboyongnya Sari istri kedua Wahid kerumahnya,satu atap dengan Aisy anak-anak Sari tidur dalam satu kamar di sebelahnya kamar Kirana,Sari sendiri tidur dikamar tamu.
Anaknya Sari kini bekerja di toko listrik membantu suaminya Clara.
Namanya hidup dilingkungan dengan banyak orang meskipun di perumahan tetapi tidak terlepas dari mulut tetangga yang julid,Aisy sering kali mendengar mulut tetangga yang terkadang pedas dan menyakitkan hati.Bukan hanya Aisy Sari juga pernah digunjing tetangga nya Wahid bahkan lebih parah dari Aisy.
"Eh ibuk-ibuk itu si Wahid nikah lagi loh sama janda anaknya tiga lagi."Ucap Ibu A.
"hek e,,kok bisa sih?si Ais itu,kok mau-maunya di madu,wah biasa gawat ni buk ibuk kalau suami kita tiru-tiru!."
"Betul-betul."
'hek..e."
"Ssssst.sst."
"Beli garam ya buk,dua bungkus?Ucap Sari.
"ini mbak,enam ribu saja."
"ini uangnya."
"Ohh !!ini ya istri barunya pak Wahid,cantik yaa??."Tanya ibu C saat Sari ingin melangkah pergi.
"iya."Ucap Sari sambil tersenyum dan berlalu pergi."
"Hati-hati lohh jaga suami kita nanti dak diambil jandaaaaaa!!.''Ucap Ibu D sedikit di keraskan volume nya.
Sari sebenarnya mendengar namun ia abaikan saja,baginya tidak penting yang terpenting ia sekarang aman dari mantan suaminya yang selalu membuat ulah.Aisy juga baik dengan anak nya,Sari tidak mengharuskan agar Wahid selalu memprioritaskannya ia malah menyuruh untuk mengutamakan Aisy dan Kirana,karena ia sudah senang dan merasa aman dengan keluarga barunya ini.
"Ayo berangkat kak??aku dah selesai yang sarapan nanti keburu telat kesekolah nya."Kata Kinara.
"Ayo deek, dianterin kak Santi saja ya?."pinta putri anak Sari nomer dua.
"Yasudah Ayo,pamitan dulu sama ibuk Aisy dan Ibuk Sari."
"Yang punya kaka baru nihh!jadi lupa sama Ayahnya?."Wahid mengerucut kan bbirnya.
"Hahahahahaa....Ayah cemburu yaaa."Ucap Kirana sambil mencubit perut Ayahnya.
"hehhehe...aduh geli deekkk,ampun Ayahh bercandaa."
"sudah -sudah cepetan berangkat."Kata Aisy.
"iya cepetan nanti dak telat."Sari ikut menimpali.
"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam."
Jawabnya serempak.....