NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:20.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Aozora

Mobil yang membawa Aozora dan Amber mama mertuanya akhirnya berhenti di depan sebuah hotel bintang lima, tempat akan diadakaannya acara resepsi pernikahan Dimas dan Tsania.

Ketikan Aozora keluar dari dalam mobil, wanita itu seketika menatap nanar ke arah gedung hotel. Bayangan bagaimana lelahnya dirinya saat mempersiapkan pernikahannya dengan Dimas selama tiga bulan belakangan sontak berkelebat di kepalanya.

Aozora mengedarkan pandangannya, menatap semua papan bunga ucapan selamat atas pernikahan Dimas dengan Tsania. Dia tidak bisa berbohong,kalau sekarang perasaannya sekarang sangat begitu sakit. "Harusnya namaku yang tertera di sana, bukan si Tsania sialan itu. Aku yang lelah mempersiapkan semuanya, tapi ja*Lang itu yang menikmatinya!" umpat Aozora, berusaha menahan diri agar tetap terlihat biasa saja di depan ibu mertuanya.

"Zora, kenapa bengong, Sayang ayo masuk!" tegur Amber, dengan alis bertaut.

"Oh iya, Ma!" ucap Aozora sembari mengayunkan kakinya melangkah mengikuti mertuanya.

"Kak, kamu sudah datang?" Meta yang melihat kedatangan Amber dari jauh langsung menghambur menghampiri Amber demikian juga dengan Damian suaminya. Sepasang suami istri yang dulu sangat dekat dengan Aozora itu, masih belum melihat adanya Aozora di belakang Amber.

"Tentu saja aku datang. Ini kan hari bahagianya Dimas," sahut Amber, basa-basi.

"Oh ya, kenalkan ini istrinya Arsen. Oh, sepertinya tidak perlu aku kenalkan, kalian sudah kenal dia kan?" Amber meraih tangan Aozora dan meminta menantunya itu untuk berdiri di sampingnya.

Sementara itu, ekspresi Meta terlihat berubah. Wanita paruh baya itu sontak menatap penuh kebencian ke arah Aozora.

"Kenapa kamu datang? Kamu sama sekali tidak diundang, jadi sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum aku panggil keamanan untuk mengusirmu!" ucapan Meta terdengar sangat pedas, dan bohong kalau Aozora hatinya tidak merasa sakit, karena bagaimanapun wanita paruh baya di depannya itu, adalah wanita kedua yang sangat menyayanginya setelah mamanya meninggal.

"Kenapa kamu mengusirnya? apa dia perlu undangan untuk datang? Kamu kan tahu kalau dia menantuku, jadi dia datang atas nama Arsen suaminya. Kamu mengusirnya, secara tidak langsung kamu juga mengusirku," Amber berucap dengan sangat tegas. Tampak jelas raut ketidaksukaan di wajah wanita itu.

"Kak, kenapa sih kamu membela wanita ini? Harusnya kakak hati-hati karena aku yakin kalau dia mau menikah dengan Arsen, hanya karena mengincar kekayaannya. Kakak tidak takut dia akan mengambil kesempatan dengan kondisi Arsen yang sekarang?" kali ini Damian yang buka suara, berusaha untuk mempengaruhi kakak iparnya itu.

"Kamu tidak perlu khawatir. Aku yakin kalau dia tidak akan begitu. Tidak seperti seseorang yang ngakunya keluarga, tapi punya rencana seperti yang kamu tuduhkan ke menantuku tadi," ucap Amber sembari tetap tersenyum. Namun, dalam ucapannya terselip sebuah sindiran tajam.

"Sialan! Dia lagi menyindirku ya?" umpat Damian.

"Kak, maksud ucapanmu tadi apa? Siapa yang kakak maksud, orang yang mengaku keluarga tapi punya rencana busuk?" Meta kembali buka suara, dengan alis bertaut.

"Tidak siapa-siapa! tidak perlu kamu pikirkan!" pungkas Amber yang berniat untuk menghentikan pembicaraan.

Meta sontak terdiam tidak berani membantah lagi. Namun, ekor matanya tetap melirik sinis ke arah Aozora.

"Zora, ayo kita cari tempat duduk, Sayang!" Amber kembali meraih tangan Aozora.

"Kak, buat apa cari tempat duduk? Tempat duduk untuk Kakak, sudah disiapkan di depan sana. Tempat keluarga besar Pramana," cegah Damian, sebelum kakak iparnya itu berlalu pergi.

"Oh, aku rasa tidak perlu. Kami cari meja lain saja. Lagian di sana kalian pasti tidak menyiapkan untuk menantuku kan?"

Damian terdiam, tidak membantah ataupun mengiyakan, karena yang dikatakan oleh kakak iparnya itu benar adanya.

"Kalau Diam, itu berarti tebakanku benar. Lagian, kalaupun kalian menyiapkannya, aku akan tetap memilih duduk di tempat lain, karena aku yakin kalau menantuku tidak akan nyaman duduk di dekat kalian. Kami pergi dulu!" tanpa menunggu jawaban dari sepasang suami istri itu, Amber langsung membawa Aozora menjauh.

Meta menatap punggung Aozora dengan tatapan yang sukar untuk dibaca. Jauh di dalam lubuk hatinya, entah kenapa sebenarnya tadi dia ada dorongan hendak memeluk wanita yang gagal menjadi menantunya itu.

"Apa yang dikatakan Dimas tentang kamu benar, Zora? kenapa ada keraguan ya di hati, Tante?" batin Meta. Tatapannya yang tadinya datar kini berubah sendu.

"Sayang, jangan lihat dia lagi! Nanti hati kamu semakin terluka, melihatnya. Sebaiknya Kita ke meja kita saja!" tegur Damian, yang menyadari perubahan wajah istrinya itu.

"Tapi, Sayang __"

"Tidak ada tapi-tapi! please kamu jangan sampai terlena lagi dengan wajah sok polosnya itu! Ingat dia membatalkan pernikahan begitu saja, tanpa bicara sedikitpun dan tahu-tahu sudah menikah dengan Arsen! Sekarang, kamu harus fokus pada Tsania, wanita yang rela menggantikan Aozora, agar kita tidak malu,"tutur Damian, berusaha mempengaruhi istrinya itu.

"Iya, kamu benar! tidak seharusnya aku merasa simpati dengan wanita ular itu lagi! Ayo kita kembali ke meja kita saja!" pungkas Meta sembari menggandeng tangan suaminya melangkah menuju meja mereka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Zora, mama keluar dulu ya! mama mau menjawab panggilan dulu!" Amber berdiri dari dia duduk, setelah melihat Aozora menganggukkan kepalanya.

"Kenapa kamu datang ke sini? Apa kamu punya rencana busuk untuk menghancurkan resepsi pernikahan anakku?" tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang sangat dibenci oleh Aozora. Siapa lagi pemilik suara itu kalau bukan Dona, wanita yang sudah menjadi duri dalam pernikahan papanya dulu.

Aozora berdiri dari tempat duduknya, kemudian berbalik dengan seulas senyuman sinis di sudut bibirnya. Tampak pria yang yang sudah tidak dia anggap papanya juga berdiri mendampingi wanita paruh baya itu.

"Emm, pengennya sih iya. Tapi, aku masih baik karena mempertimbangkan perasaan Tante Meta. Kalau bukan karena memikirkan Tante itu, aku jamin pasti acara ini akan hancur. Bukan hanya sekedar hancur, tapi reputasi putri dan menantu bejatmu itu juga," tutur Aozora, ambigu.

Dona berdecih dan tersenyum sinis. Lalu iya mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan mulutnya ke arah telinga Aozora.

"Oh ya? bagaimana caranya? Apa kamu mau maju ke depan dan mengumumkan kalau Tsania dan Dimas itu selingkuh, dan yang sebenarnya yang akan menikah itu kamu dan Dimas? Begitu? Silakan! Yang jelas tidak akan ada yang percaya, karena selain kamu tidak punya bukti, aku juga akan mengatakan pada para undangan kalau sebenarnya kamu yang meninggalkan Dimas dan menikah dengan Arsen, demi harta dan Tsania hanya membantu untuk menjaga reputasi keluarga Dimas, makanya mau menggantikanmu. Kita lihat saja, siapa yang akan lebih dipercaya, aku atau kamu?" bisik Dona tanpa menanggalkan senyum sinisnya.

Aozora lagi-lagi tersenyum dan kali ini senyum wanita itu terlihat misterius. Kini giliran wanita itu yang mencondongkan tubuhnya ke arah Dona.

"Sebenarnya sangat mudah, untuk membuat putrimu hancur, Nyonya Dona yang terhormat. Kamu mau lihat salah satunya," bisik Aozora, ambigu.

Aozora pun meraih tasnya dari kursinya dan merogoh ponselnya. "Nih salah satunya," Aozora memperlihatkan photo Tsania dalam keadaan tanpa busana ke arah Dona.

"Bukan hanya ini, tapi banyak! Aku juga punya video yang sangat menjijikkan, di mana putrimu dan Dimas melakukan hal layaknya suami istri sebelum menikah. Dan kamu tahu, tanggal, bulan dan tahunnya saat mereka melakukannya juga ada. Karena menantu bodohmu itu lengkap menuliskannya di keterangan video itu," sambung Aozora lagi dengan senyum puas melihat wajah pucat wanita yang sangat dibencinya itu.

"Ka-kamu dapat dari mana semua itu? hapus cepat! Kalau tidak aku akan tidak segan-segan untuk__"

"Tidak segan-segan untuk apa? Kamu mau melenyapkanku? aku pastikan kamu tidak akan sanggup!" ledek Aozora.

"Dasar wanita sialan! Sini handpone kamu!" Dona berniat merampas handphone dari tangan Aozora. Namun wanita itu berhasil menghindar.

"Yakin kamu mau merampas handphone ini dari tanganku sekarang? Kamu tidak takut kalau dengan tindakanmu sekarang, bisa menarik perhatian orang-orang yang ada di sini? Kalau sudah begitu bisa-bisa aib putrimu akan terbongkar sekarang juga, dan bisa dipastikan Tante Meta akan mendepaknya, sekarang juga, dan meminta Dimas menceraikan putrimu. Kasihan kan, baru menikah tapi langsung jadi janda. Udah jadi janda, jadi bahan omongan se-Indonesia lagi," kali ini Aozora benar-benar merasa puas melihat wajah kekalahan Dona.

"Nak, tolong jangan begitu! Bagaimanapun Tsania itu adik kamu. Tolong, hapus semuanya. Anggaplah kali ini kamu melakukannya demi papamu ini," Aditya yang dari tadi diam saja, buka suara dengan intonasi yang sangat lembut.

"Siapa anda memintaku seperti itu? Ingatkan kalau aku sudah pernah mengatakan kalau kita sudah tidak punya hubungan lagi, karena anda sudah menjualku? Jadi, untuk apa aku melakukannya demi anda?" sahut Aozora dengan nada sinis dan tatapan penuh kebencian.

"Kamu ya ... Benar-benar melunjak!" Dona mengangkat tangannya hendak menampar Zora.

"Silakan tampar! Tapi ingat, sekali tanganmu menyentuh wajahku, detik ini juga aku akan menyebarkan aib putrimu!" tangan Dona sontak berhenti di udara mendengar ancaman Aozora.

"Ingat, nasib dan reputasi putrimu ada di tanganku! Dan asal kamu tahu juga, aku bahkan sudah mengkopi banyak sekali, bukan hanya di handpone ini. Mulai sekarang, sekali saja kamu mengusikku, aku pastikan photo-photo dan video asusila Tsania akan tersebar di semua media sosial!" sambung Aozora lagi, sembari kembali duduk di kursinya.

Tbc

1
Nicky Nick
hanum percaya diri bgt..
Nicky Nick
pasti arsen yg datang hhhhh rasain kau dhimas
Aprilia
luar biasa
Nicky Nick
semangat tsania ayo berubah jd baik
Nicky Nick
ibu macam apa kamu dona...
Nicky Nick
mantul thor visual nya..
Nicky Nick
romantis mereka berdua...
Nicky Nick
hmmm babang daren buka krt..
Nicky Nick
nikmati aja hasil tuai mu kel serakah...
Nicky Nick
zora ga' peka klu ada bahaya didpnya mknya nurut apa kata pk su😄
Swan Lake
Luar biasa
Nicky Nick
ayolah sem jgn pura2 lagi..
Nicky Nick
hhhhhhhh arsen nakal curi2 pandang
Nicky Nick
arsen pura2 koma ya..
Christina Molondoi
Lumayan
Christina Molondoi
Biasa
Bunda SalVa
luar biasa ceitanya 👍
Bunda SalVa
Niko 11 12 dengan Daren ,suka sekali mengklaim jandanya Zora 😄😄
Bunda SalVa
itu bidadarimu Sen bukan penderitaanmu , makanya jangan pura-pura koma terus biar gak makin tersiksa 🤣🤣
Bunda SalVa
wkwkwkwkwk langsung jadi adem panas ya Sen 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!