Si Gemuk Yang Mendapatkan Sistem

Tian pun segera melakukan olah raga paginya, dia pun berlari lagi di sekitar villa, karena villa miliknya cukup besar dan luas, kalau untuk beberapa kali putaran sudah bisa membuat dia kelelahan, apalagi ini juga baru kali pertama dia melakukannya, karena selama ini dia juga tidak pernah melakukan hal tersebut.

{ Selamat pagi tuan, apakah tuan mau login hari ini. }

" Selamat pagi juga sistem, ya login sistem."

{ Selamat tuan mendapatkan 100% persen saham golden restoran.}

{ Selamat tuan mendapatkan kemampuan dewa bisnis. }

{ Selamat tuan mendapatkan 50 point sistem.}

" Wah terima kasih atas hadiah nya sistem. "

{ Sama-sama tuan. }

Setelah itu dia pergi keruang fitnes, untuk berlatih angkat beban disana. Beberapa saat bi Mirna pun datang, membawakan segelas susu hangat, dan juga roti bakar untuk tian.

" Permisi tuan muda, ini susu dan roti bakar untuk anda. " Ucap Mirna

" Wah bi Mirna, terima kasih sudah perhatian sama aku. " Ucap Tian senang

" Sama-sama tuan muda, oh ya tuan muda saya mau tanya apakah boleh. " Ucap Mirna

" Silahkan bi. " Ucap tuan sambil meneguk susu hangat nya.

" Apakah tuan muda hidup sendiri disini Nanti. " Tanya Mirna hati-hati

" Iya bi, aku selama ini hidup sendirian, karena kakek dan nenekku sudah meninggal, dan kedua orang tua ku, juga kedua adikku meninggalkan aku. Sekarang aku sudah punya Bisnisku sendiri, jadi aku bisa beli semua yang aku inginkan. " Ucap

" Maafkan saya tuan muda, saya tidak bermaksud untuk mengungkit masa lalu Anda,saya hanya ingin tahu saja tuan muda. " Ucap Mirna

" Tidak apa-apa bi, saya senang bisa berbagi cerita sama bibi, saya merasa punya teman untuk bercerita. Terima kasih bibi sudah mau perhatian sama aku. " Ucap Tian memeluk Mirna, Mirna pun terkejut

" Maaf tuan muda saya kotor, bau minyak goreng tuan muda. " Ucap Mirna

" Sama-sama tuan muda, ini sudah tugas saya disini, jika tuan muda mau apapun silahkan beritahu saya. " Ucap Mirna lagi

" Tidak apa-apa bi, sebelum nya hidupku malah lebih parah dari pada yang bibi rasakan sekarang, aku sekolah sambil berjualan koran dulu bi. Sekarang bisnis ku sudah berhasil, jadi aku bisa memiliki semuanya." Ucap Tian

" Selamat tuan muda. " Ucap Mirna

" Apakah bibi punya anak. " Ucap Tian

" Iya punya tuan muda,saya punya anak 2 perempuan semua, yang besar kelas 5 SD, dan yang kecil masih berumur 5 tahun. " Ucap Mirna

" Kalau suami bibi. " Ucap Tian

" Suami saya sudah meninggal karna kecelakaan saat dia mengantar pesanan. " Ucap Mirna sedih

" Maaf membuat bibi sedih, ajaklah kedua anak bibi kesini, biar aku ada temannya bermain. " Ucap Tian

" Baik tuan muda. Besok akhir pekan saya akan bawa mereka kesini tuan muda. " Ucap Mirna

" Baik bi, kalau begitu aku mau mandi dulu bi, dan aku mau pergi ke sekolah ku yang lama dulu bi. " Ucap Tian

" Baik tuan muda, saya akan bantu tuan muda menyiapkan pakaian anda tuan muda. " Ucap Mirna

" Baik terima kasih bi. " Ucap Tian

Setelah itu Tian pun pergi ke kamar mandi, dia pun membersihkan dirinya, setelah selesai dia pun berganti pakaian di dalam walk in closed miliknya. Dan dia bisa melihat seragam sekolah yang sudah di siapkan oleh bi Mirna.

" Halo selamat pagi Tian. "

" Pagi juga ana, ada apa pagi-pagi sudah telepon, kangen ya. "

" Ih apaan sih, nggak kok. Ini papa tanya kamu mau tidak masuk ke akademi souen. "

" Iya aku mau, hari ini aku mau mengunjungi sekolahku yang lama dulu, setelah itu aku akan kesana nanti. "

" Untuk masalah ijazah kamu, jangan kamu pikirkan, katanya papa akan mengurus semuanya. Dan mulai Minggu depan kamu sudah bisa bersekolah di akademi souen. "

" Iya baiklah, nanti aku akan kesana, aku kesekolah juga mau bertemu dengan teman-teman lama aku saja kok. "

" Baiklah kalau begitu, aku tunggu di akademi ya. "

" Baiklah, kamu tunggu saja disana. Nanti aku kesana. "

Panggilan pun berakhir, dan Tian segera turun setelah memakai sepatunya. Dia bisa melihat banyak makanan yang di sediakan untuk dia di meja makan.

" Sarapan dulu tuan muda. " Ucap Mirna

" Terima kasih bi. Tolong panggilkan semua bibi, kita makan bersama disini. " Ucap Tian

" Eh kami makan di belakang saja tuan muda. " Ucap Mirna sungkan

" Tidak bi, semua makan disini bersamaku, mulai sekarang setiap pagi siang dan malam kalian harus menemani aku makan dimeja ini. " Ucap Tian

" Baik tuan muda, saya akan panggil Maryam dan Tuti dulu, juga pak Jaka. " Ucap Mirna

" Iya bi, panggil semua nya. " Ucap Tian

Setelah itu Tian pun sarapan dengan yang ada di meja makan, dengan lahap Dia memakan masakan yang di buat oleh bi Mirna. Dia pun tersenyum setelah selesai makan, dia juga meneteskan air mata bahagianya.

" Eh tuan muda, kenapa anda menangis. " Ucap Tuti

" Baru kali ini, aku merasa memiliki keluarga, terima kasih kalian sudah mau menemani aku makan di meja ini. " Ucap Tian

" Astaga, kami yang seharusnya berterima kasih tuan muda, karena anda tidak menganggap kami orang lain, sebaliknya anda menganggap kami seperti keluarga anda sendiri. " Ucap Maryam

" Baiklah bibi dan pak Jaka, terima kasih telah menemani aku, kalau begitu aku berangkat kesekolah dulu, nanti siang jangan lupa bawa teman pak Jaka dan bibi kesini. " Ucap Tian

" Baik tuan muda. " Ucap mereka berempat

Setelah itu Tian menuju garasi, dan dia menaiki Lamborghini Veneno roadster miliknya, Dia akan mulai balas dendam kepada orang yang pernah menghinanya.

" Zero buka pintu garasi. " Ucap Tian

" Baik tuan. "

Setelah itu pintu garasi terbuka, dan Tian segera melajukan mobilnya, Tian pun pamit dengan keempat orang yang bekerja di villa sebelum berangkat.

" Sistem tolong buatkan aku 3 kartu debit. 2 kartu yang sama, dan yang 1 kartu berbeda. " Ucap Tian

{ Baik tuan. Kartu akan sistem letakan di penyimpanan, dan nomer rekening masing-masing, sudah terkirim di dalam ponsel tuan. }

" Baik terima kasih sistem. "

{ Sama-sama tuan.}

Setelah itu Tian kembali fokus mengendarai mobilnya, dan dia bisa melihat sepanjang jalan banyak anak muda memakai seragam seperti dirinya. Karena semua sekolah habis mengadakan ujian kelulusan, jadi yang berangkat kesekolah hanya siswa dan siswi yang ingin bertemu dengan temannya.

Beberapa saat dia pun sampai di sekolah lamanya, dan kedatangannya menggemparkan sekolah lama nya. Tian pun tidak peduli, dia hanya ingin menemui beberapa guru yang baik kepadanya selama ini.

" Kerennya, itu mobil sport kan. " Ucap salah satu siswa

" Siapa murid disini yang punya mobil tersebut. " Ucap temannya

" Aku juga tidak tahu. " Ucap teman yang lain