Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana yang tak sesuai keinginan
"Ting!" Bunyi sebuah notifikasi yang ditunggu-tunggu oleh Dania di handponenya. Wanita itu langsung meraih benda pipih yang ia letakkan di bawa bantal dan kemudian mengecek m-banking. Sungguh hatinya begitu bahagia melihat sederet angka yang tertera di rekeningnya saat ini. Lumayan dibuat modal hidup apabila suatu saat dirinya tak lagi hidup di rumah Alex beserta keluarganya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9.00 pagi. Dania baru saja ingin keluar kamar setelah menunggu semua penghuni rumah sudah berangkat. Dan sudah beberapa hari dirinya tak lagi memasak bahkan mengerjakan pekerjaan rumah yang lain. Alex pun tak lagi mempermasalahkan istrinya yang tak lagi mengerjakan pekerjaan rumah ataupun menyiapkan baju sekedar mengurusinya seperti biasa.
Ada rasa aneh yang tengah dirasakan oleh Dania melihat seisi rumah terlihat baik-baik saja dengan tingkah lakunya. Bahkan kini rumah terlihat berantakan dan banyak sampah di mana-mana bekas makan mereka ketika membeli cemilan dan makanan cepat saji. Semua hal itu tetap dibiarkan begitu saja oleh Dania.
Tak mau ambil pusing dengan itu semua,Dania bergegas ke dapur untuk membuat makanan bagi dirinya sendiri. Namun alangkah terkejutnya saat mendapati isi kulkas yang sudah kosong. Padahal semalam ia melihat masih ada beberapa stok daging dan serta telur. Merasa curiga,ia pun segera menuju tempat penyimpanan beras seperti biasanya. Dan sesuai prediksinya,tempat itu pun kosong melompong.
"Owh ... Pantas saja mereka tampak baik-baik saja. Ternyata dengan cara ini mereka ingin aku menyerah. Hahaha...aku tak sebodoh itu." Gumam Dania pelan sambil tertawa kecil membayangkan rencana sang suami dan ibunya serta adik iparnya bisa semudah itu ia ketahui.
"Baiklah,mari pesan makanan kesukaan kita." Ucap Dania pada dirinya sendiri kemudian berlari kembali ke kamar mengambil handphone untuk memesan makanan kesukaannya.
Sambil menunggu pesanan makanannya tiba,Dania membersihkan diri. Dan setengah jam kemudian makanan pesanannya tiba. Ia pun makan dengan lahap sambil menonton tutorial menggunakan make up dan fashion.
"Yuk pulang." Ajak Tiara pada kakak dan ibunya setelah selesai menyantap makanan di sebuah restoran sebelum pulang ke rumah sore ini.
"Yuk Lex,ibu juga sudah sangat lelah kerja seharian. Badan pingin diistirahatkan." Keluh abu Linda sambil bangkit dari tempat duduk. Sedangkan Alex menganggukkan kepala sambil jemarinya sibuk dengan handponenya.
Ketiga keluarga tersebut berjalan beriringan keluar dari restoran kemudian masuk ke dalam mobil.
"Bu,aku ingin tahu,gimana keadaan si gembel itu karena nggak makan seharian." Ucap Tiara pada sang ibu yang sedang sibuk berbalas pesan di handponenya.
"Palingan juga seharian tidur sambil nunggu kita pulang. Trus nanti minta maaf sambil mulai membersihkan rumah. Mungkin saja sekarang udah sadar tu orang. Paling juga rumah udah diberesin biar kita pada percaya kalo nanti dirinya nggak bakalan mogok kerja lagi."Balas Bu Linda penuh percaya diri.
"Ingat ya Lex,kamu jangan gampang luluh saat Dania minta maaf,biarkan saja ia kelaparan untuk sementara waktu biar kapok. Udah nggak kerja, berani-berani nya dia membangkang." Omel Bu Linda.
"nggak lah Bu,aku aja kurang duit. Mana bisa ngasih ke Dania." Jawab Alex sambil fokus menyetir.
"Oke,bagus. Itu yang ibu harapkan." Balas Bu Linda penuh semangat. Kemudian ketiganya terdiam hingga tiba di rumah.
Baru saja menapaki kaki,Bu Linda dikejutkan oleh bekas makanan yang langsung menyambutnya di depan pintu. Belum lagi baunya yang begitu menyengat. Ia baru ingat jika itu adalah bekas makannya yang berisi ikan goreng saat itu. Hilang sudah angan-angannya yang membayangkan bahwa rumahnya telah bersih karena menantu yang ia hukum telah membersihkan. Justru saat ini keadaannya semakin parah. Jika kemarin hanya berantakan,hari ini ditambah dengan bau yang tidak sedap karena sudah beberapa hari rumah mereka tak dibersihkan.
Tiara dan Alex menutup hidung saat melewati ruangan depan dan tengah menuju kamar mereka masing-masing. Kelelahan ketiganya kini semakin bertambah karena melihat keberadaan rumah yang dicemari sampah di segala sudut.
Saat ingin masuk ke kamar,pandangan ketiganya tiba-tiba teralihkan pada sosok Dania yang tampak segar membawa Piring dan gelas. Tak ada sedikitpun tanda-tanda bahwa wanita itu lemas karena tak makan seharian. Mereka pun terbengong dan saling memandang,mencoba untuk mencari tahu apa yang telah dilalui oleh Dania seharian.
Dania yang merasa bahwa dirinya sedang diperhatikan,terus berjalan santai tanpa menghiraukan sekitarnya. Setelah meletakkan piring yang ia gunakan,wanita itu kembali masuk ke dalam kamar,dan membiarkan sang suami yang memandangnya heran.
Alex terus memandangi wajah istrinya yang terlihat biasa. Tak ada tanda-tanda sedikitpun bahwa wanita itu lemas karena kelaparan. Tak tahan dengan rasa penasarannya,akhirnya Alex memilih untuk bertanya.
"Kamu baik-baik saja kan Dania ?" Tanya Alex sambil menatap lekat sang istri yang sibuk dengan handponenya.
"Iya Mas,ada apa ? Aku perhatikan dari tadi kamu terus memandangi ku. Apa ada yang aneh dengan diri ku ?"
Mendengar pertanyaan sang istri,membuat Alex terlihat salah tingkah.
"Nggak Kok,perasaan kamu saja mungkin." Elak Alex kemudian mengganti baju kerjanya dengan baju rumahan yang terlihat santai. Ia pun berbaring di samping istrinya sambil memainkan handpone.
Tanpa Dania ketahui, Alex sedang berbalas pesan dengan istri sirinya. Pria itu terlihat sangat tegang hingga wajahnya terlihat marah sambil terus fokus pada handponenya tanpa menghiraukan Dania.
"Mas,aku minta uang lagi buat beli keperluan anak kita." Bunyi pesan dari Sania sang istri siri,membuat Alex seketika meradang.
"Aku nggak punya uang lagi Sania. Lagian kan kemarin kita baru saja belanja. Itu aja uang ku udah habis banyak." Balas Alex dengan kesal.
"Lah,itu beda Mas,kemarin kamu belanja untuk keperluan ku. Lagian kok bisa uang mu udah habis ? Padahal cuma habis tiga juta kemarin. Kan masih ada tujuh juta."
"Aku hanya megang uang dikit Sania,sisanya dipegang sama ibu."
"What ?! Uang mu yang lain dipegang ibu ? Kok bisa Mas ?" Dengan cepat Dania membalas.
"Iya, ibu yang pegang uang ku sebagian,karena ibu yang ngurus semua kebutuhan rumah. emangnya kenapa kalo ibu yang pegang keuangan ?" Balas Alex dengan kesal. Makin ke sini ia bosan dengan sifat istri sirinya itu yang banyak menuntut. Apalagi biaya perawatan untuk Sania sangatlah mahal. Hal ini membuat pengeluarannya semakin bengkak.
"Pokoknya aku nggak mau tahu Mas. Kamu harus kirimkan aku uang. Kalau tidak,kamu nggak boleh bertemu anak kita." Ancam Sania dan tak lagi mengirim pesan.
Alex menghela nafas berat dan memijat keningnya. ia benar-benar bingung mencari alasan untuk meminta uang pada sang ibu.