perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Bareng sama aku sayang" sambil menggenggam tangan ina.
Ina yang tidak mau berdebat pun hanya pasrah,berjalan beriringan sambil bergandengan tangan .Sampai nya di ruang keluarga ina melihat mama hana yang ternyata belum ke kamar lagi nemenin papa kenan.
"Sya biarin ina bersih-bersih dulu setelah itu turun untuk makan malam"
"Mama aja belum bersih-bersih malah mesra mesra an sama papa"
"cemburu makanya cepat halalkan"
"Sudah ka ,gak baik ngelawan terus" ucap ina sambil mengelus tangan rasya untuk menenangkan.
"Ma pa ,ina ke atas dulu kalau gitu" pamit ina .
"yaudah sayang ,nanti jangan lupa untuk makan malam"
" iya ma " ina pun berlalu dari hadapan mereka.
"Sayang tunggu napa" ucap rasya yang ingin menyusul ina tapi tidak jadi.
"Sya ikut papa ke ruangan kerja,ada yang mau papa bicarakan" sambil beranjak dari tempat duduk nya "ma papa keruang kerja dulu,mama istirahat aja ,nanti kalau sudah waktu makan malam panggil papa aja" sambil mengecup kening mama hana dan berlalu menuju ruang kerja nya.
Rasya yang melihat papa nya pergi pun mengikuti papa kenan.
Di ruang kerjaan papa kenan membahas soal kantor yang akan ada tender besar di luar negri,dan harus rasya sendiri yang menangani.
"Kapan tender itu pa" tanya rasya dengan wajah datar nya.karna rasya sendiri ketika sedang membahas akan berwajah datar dan dingin.
"Dua bulan lagi,masih ada untuk mempersiapkan" ucap papa "Kalau kamu ingin membawa ina,saran papa cepat lamar dan nikahi ina,papa hanya takut kamu tidak bisa mengontrol dirimu" lanjut papa kenan.
"Aku usahakan pa,ina sendiri meminta waktu untuk membuka hati nya,aku tidak ingin memaksa nya" jawab rasya yang terdengar lesu tak seperti sebelum nya.
"papa mengerti ,tapi jika kamu membawa kesana mama kamu tidak akan setuju,apalagi mama kamu terlihat begitu menyayangi ina walau terbilang baru ketemu.Kamu sendiri pasti tidak akan bisa memaksa membawa nya,walau pun dia asisten pribadi mu,paham maksud papa"jelas papa kenan.
"Iya aku paham ko pa"
"Apa ada masalah lain lagi pa"karna melihat papa nya belum beranjak.
"Adik mu sinta akan pulang seminggu lagi,dan meminta papa untuk menempatkan sinta dengan ina satu kantor" ucap papa kenan.
Setelah kepergian ina ,sinta pun ingin mengikuti teman nya,apalagi mendengar cerita dari sang papa kalau kaka nya menyukai ina.Sinta langsung memilih orang yang di percaya untuk memegang cafe yang ada disana,tapi sebelum pergi sinta memastikan dulu bahwa yang di pilih memang benar bisa.
"huh,tapi kan pa ina belum tau kalau sinta adik aku" ucap nya lesu.
"Itu urusan kamu sama sinta yang menjelaskan ,papa tidak akan ikut campur" ucap nya dan beranjak dari kursi "Cepat yakinkan ina sebelum kalian pergi mengurus apa yang papa minta tadi" sambil menepuk pundak anak nya.
Rasya mengusap wajah nya dengan kasar,bingung harus dari mana dulu.Belum selesai meyakinkan ina ,ada masalah baru sinta ingin pulang.
Bukan tidak mau jujur tapi dari awal sinta sendiri yang ingin me rahasia kan identitas nya.Cafe yang sedang di jalani sinta saja tidak membawa nama marga sang ayah.Sinta pikir akan lebih aman seperti itu,tapi sekarang ketika melihat teman sekaligus bawahan sinta di sukai kaka nya sendiri.
Keluar dari ruang kerja nya berpapasan bersama papa mama nya.
"Udah kan bahas soal kerja nya,sekarang kita makan malam"
"Ina mana ma " tanya rasya
"Di kamar lagi mandi,pas mama turun mama lihat ina habis di dapur dan ijin mau mandi.Mama tanya bi asih dan bi asih menjelaskan ina bantuin masak bahkan mungkin ina yang memasak bi asih yang hanya bantuin bersama pelayan lain" ucap mama hana.
Mama hana sendiri kaget mendengar cerita bi asih ,dan melihat ina dengan bingung yang meminta ijin untuk mandi lagi,mama hana kira ina sudah menunggu di meja makan atau ada hal lain yang di perlukan di dapur,tapi ternyata ina selesai memasak.
"Kenapa mama membiarkan ina memasak,ina bukan pelayan di sini,dia calon istri aku" kesal rasya sambil berlalu pergi dari hadapan mama papa nya.
"maen kabur aja ,tuh anak kamu pa"
"Anak kita ma,udah ayo kita tunggu di bawah aja" sambil mengajak mama hana untuk turun.
***
Sesampai nya di depan kamar ina rasya pun mengetuk terlebih dahulu,karna tidak ingin mengejutkan ina kembali seperti tadi pagi.
*tok tok tok*
Ina pun membuka pintu ternyata rasya sang bos yang sekarang menjadi kekasih nya "ka ,ada apa kenapa belum turun kebawah" ucap ina sambil bertanya.
"Boleh kaka masuk,kita bicara di dalam" bukan nya menjawab malah balik bertanya.
"Emmm ka maaf bukan gak boleh,tapi lebih baik kita turun ke bawah,kasian mama papa nungguin kita terlalu lama untuk makan malam"ucap nya ragu
"Kalau kaka ada yang ingin di bicara setelah makan malam boleh" seraya memohon.
"Yaudah untuk saat ini kaka ngalah karna kasian pacar aku kelaparan cacing nya dari tadi berdemo" sambil menggandeng tangan ina menuju lif.
Ina sendiri tertunduk malu dengan wajah nya yang sudah merah.Perut malu maluin,tapi emang beneran lapar hari ini hanya sarapan yang ina makan selebih nya minum .batin ina.
Sampai nya di meja makan rasya menarik kursi yang akan ina duduk kin ,dan rasya duduk di samping ina dekat dengan sang papa,Mama hana ada di sebrang,papa nya di kursi utama.
Ina melihat mama hana mengambilkan untuk papa kenan . Ina pun ber inisiatif melakukan hal yang sama mengambil piring rasya untuk mengambilkan nasi buat rasya.Apalagi disini dia masih asisten pribadi nya rasya.pikir ina
"Ka mau makan sama apa" tanya ina.
Karna di meja makan ada beberapa menu ,cumi cabai ijo ,ayam kecap,ayam kremes,tumis kangkung udang.dan capcay.
Rasya yang tau hari ini yang memasak adalah ina,jadi rasya memutus kan untuk mencicipi semuanya.
"Semua nya aja sayang,tapi nasi nya di kurangin ya jangan terlalu banyak"
Ina hanya mengangguk dan mengambil semua makanan yang ada di meja,dengan porsi yang aga sedikit,tapi masih terlihat penuh di piring rasya.
"Ini ka" Menaruh di depan rasya.
"Makasih sayang" dengan senyum
"Jangan mau na di sayang sayang kalau gak di halal lin "ucap mama hana seperti kompor nyaut terus.
Rasya ingin membuka mulut membalas ucapan mama nya tapi di potong oleh sang papa.
"Cepat makan jangan berdebat terus" ucap papa kenan dengan tegas.
Akhir nya mau tak mau rasya pun makan dengan diam.
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya