Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.
tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.
dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.
tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?
sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.
disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI XXXIII
Saat ini di jalan setapak hutan Frostgreen tiga kuda sedang berlari tidak terlalu cepat. Alexander, Clarisse dan juga Jake menunggangi kuda mereka masing-masing di bawah penerangan lentera kunang-kunang yang mereka bawa.
Beberapa saat yang lalu sebelum berangkat Alexander menjelaskan pada Clarisse jika mereka harus segera keluar dari kekaisaran Reus sebelum matahari terbit. Karena jika ada bangsawan yang tau mereka pergi hanya bertiga maka itu akan menimbulkan resiko.
Belum lagi kepergian mereka ini hanya diketahui oleh kaisar dan juga Duke Cristian. Sementara bangsawan yang lainnya tidak tahu tentang hal ini.
Kaisar Damian akan membuat sebuah alasan agar para bangsawan tidak bertanya-tanya atau pun curiga dengan kepergian mereka. Karena kaisar tidak mengetahui siapa yang bersekongkol dengan penyihir hitam. Dan siapa yang berkhianat.
Tapi Clarisse tau siapa mereka.
'marquess Jensen dan Odelia yang akan berkhianat. Mengingat pria itu aku sama sekali belum pernah bertemu dengan nya. Dia adalah pengikut setia penyihir hitam. dan anak nya Odelia dia juga menjadi budak atau pesuruh dari penyihir hitam Ursula. Tapi Jika jiwa Ursula berada di dunia ku apa ada jiwa pengganti untuk penyihir itu. Atau peran nya di gantikan oleh penyihir hitam lain nya. Untuk yang satu ini aku juga akan menyelidiki nya. Pikir Clarisse yang kini menunggangi kuda nya mengikuti langkah kuda Alexander.
Melewati perbatasan hutan Frostgreen Alexander mengambil jalan yang sungai nya tidak terlalu deras dan berbatu. Sungai yang membelah hutan Frostgreen dan juga area luar dari kekaisaran Reus memiliki arus yang berbeda. Dan Alexander tau di mana tempat yang aman untuk melewati nya.
Dingin nya subuh tak menghalangi mereka yang terus memicu kuda nya melewati sungai perbatasan tersebut. Kuda-kuda terlatih itu terus berjalan menyeberangi sungai yang tidak dalam dengan bebatuan yang kecil.
Kuda-kuda itu terus berlari tanpa henti berpicu dengan waktu. Menyebrangi sungai dan melewati perbatasan hutan Frostgreen dan membawa mereka keluar dari kekaisaran Reus.
Hingga matahari mulai menampakkan diri nya, ketiga orang itu terus menunggangi kuda nya melewati desa satu ke desa lain nya. Tanpa henti mereka kuda mereka terus berlari menuju pelabuhan besar yang akan membawa mereka ke benua timur.
Sementara itu di tempat lain seorang pria berjalan di antara pepohonan yang mengering dan tertutupi salju. Tanah yang dia pijak berwarna putih karena di tutupi salju. Hutan itu tidak pernah di masuki matahari. Selalu dingin dan bersalju.
Pria itu terus berjalan tanpa merasa dingin sedikit pun. Dengan tatapan mata yang tajam pria dengan mata berwarna keunguan dan rambut berwarna silver itu terus berjalan ke arah sebuah rumah tua di tengah hutan bersalju itu.
Dengan kasar pria itu membuka pintu masuk rumah tua itu dan masuk dengan wajah yang marah.
"ternyata kau masih hidup Soren. Aku kira kau sudah mati". Ucap Argus yang kini masih duduk santai di sebuah kursi di depan perapian. tanpa menoleh ke arah siapa yang masuk ke dalam.
"apa kau kecewa tuan Argus?? Kau mengirim kan monster dan penyihir lemah untuk membunuh ku? Bukan kah itu terlalu merendah kan ku. Setidak nya kau datang sendiri dan bunuh aku dengan tangan mu". Ucap Soren dengan menampilkan senyum remeh ke arah pemimpin penyihir hitam itu.
Bukan nya marah Argus malah tertawa mendengar ucapan dari Soren si bawahan yang paling bisa di andalkan.
"aku sungguh tak percaya kau bisa berubah dalam 4 hari yang lalu. Kau tiba-tiba menantang ku dan ingin berhenti menjalankan rencana menguasai dunia. Aku jadi curiga jika kepala mu terbentur sesuatu saat kau terbangun beberapa hari lalu". Ucap Argus yang kesal dengan Soren. Padahal pria itu awalnya masih baik-baik saja.
"aku hanya baru menyadari jika perbuatan mu itu salah".
"hahahah!!!"
Argus tertawa keras mendengar penuturan dari Soren dan bangkit dari duduk nya. Berjalan pelan ke arah jendela besar yang ada di samping kursi yang didudukinya tadi. Pria itu tertawa dan menatap hamparan salju dari balik jendela kaca tersebut.
"bukan kah kau terlihat munafik sekarang Soren. Kau adalah seorang penyihir hitam. Dan penyihir hitam selalu jahat. dan aku tau jika kau juga mengetahui hal itu. Seharusnya kau tau jika kita penyihir hitam adalah penyihir putih yang sudah di nodai oleh sebagian kekuatan iblis. Itulah takdir mu Soren. Kau tidak bisa menyangkal itu semua". Jelas Argus yang kini berbalik dan menatap Soren dengan pandangan geram dan serius.
"jadi tetap lah pada takdir mu Soren. Jika kau tidak ingin mati di tangan ku!" tiba-tiba Argus mengarahkan sebuah kekuatan sihir hitam ke arah Soren dan siap menyerang pria itu.
Soren yang terkejut dan dengan cepat menghindar, sehingga kekuatan tersebut mengenai dinding rumah dan menyebabkan sebuah ledakan dan menghancurkan nya.
Tak mau kalah Soren juga mengarahkan kekuatan nya ke arah Argus, dan bersamaan dengan itu monster Flifroots terbang dengan cepat ke arah Soren dan lagi-lagi menyerang Soren.
Soren yang saat itu belum pulih dari bekas pertempuran nya mengerang kesakitan saat Flifroots masuk ke dalam tubuh pria itu. Soren terjatuh di lantai dan meringkuk kesakitan. Sementara argus terlihat menikmati tontonan tersebut.
"jadilah patuh Soren, jika kau masih ingin memperpanjang kehidupan mu".
Namun rasa sakit itu bertahan sebentar. Tubuh Soren kini diam meringkuk tak bergerak sama sekali. Sementara monster Flifroots tiba-tiba terpental keluar dan musnah menjadi buih putih yang membeku dan hancur.
"apa yang terjadi!!" Argus terkejut melihat tubuh Soren yang tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang samar-samar dan aura kekuatan Argus seperti tertekan.
Argus perlahan-lahan merasa nafas nya berat dan sedikit sesak. Apalagi entah kenapa tangan nya tiba-tiba bergetar ketakutan. Kekuatan yang menguar dari tubuh Soren terlihat mengancam bagi Argus. Sehingga membuat pria jahat itu mundur perlahan menjauh dari tubuh Soren yang kini masih tidak bergerak sama sekali.
"sialan!! Kekuatan apa itu!! Kenapa membuat tubuh ku melemah. Ini seperti kekuatan milik pengendali!! apa yang sebenarnya di lakukan oleh Soren!!" ucap Argus yang kini sudah bernafas dengan rakus saat dirinya menjauh beberapa meter dari Soren yang masih tergeletak.
Karena rasa tak puas hati, Argus kemudian menyegel kekuatan nya dan berjalan ke arah tubuh Soren. Benar saja saat kekuatan milik nya tersegel tubuh Argus tidak beraksi apapun pada kekuatan yang menguar dari tubuh Soren.
Dengan marah Argus menendang tubuh Soren hingga telentang menabrak sebuah kursi. Dan terlihat Soren tersadar dengan keadaan yang kacau. Darah segar kini keluar dari mulut nya akibat tendangan yang di lakukan oleh Argus.
Soren masih belum mampu untuk berdiri. Pria itu juga menatap Argus dengan permusuhan.
"katakan pada ku Soren dimana kau mendapatkan kekuatan itu!! Kau tidak mungkin sang pengendali keseimbangan. Karena kau terlahir sebagai penyihir hitam! Jadi katakan padaku di mana kau mendapatkan nya!!!!"
"aku tidak akan mengatakan nya pada mu Argus. Walaupun itu harus merenggut nyawa ku. Aku akan melindungi nya apapun yang terjadi".
Mendengar kalimat dari Soren membuat Argus bengang dan sangat marah. Pria itu mencabut pedang nya dan dia akan memaksa Soren untuk mengatakan semuanya.
Tapi sebelum Argus menyerang Soren tiba-tiba sebuah gumpalan awan awan hitam yang bergerak muncul di lantai tepat di bawah tubuh Soren. Pria itu terkejut dengan apa yang terjadi. Padahal bukan diri nya yang membuat awan teleportasi itu.
Dan dengan cepat gumpalan awan hitam itu menarik masuk tubuh Soren ke dalam nya dan membuat tubuh Soren tercampak ke tengah pertarungan di sebuah kapal yang sedang berlayar di tengah lautan.
"sialan!!! Kekuatan monster bodoh itu menyusahkan ku!".
Belum sempat Soren berdiri seorang pria berbadan besar yang di kenal sebagai perampok laut mencoba menyerang nya.
"pria jelek menyebalkan!!! Kalian semua hanya perampok busuk!!" teriak Clarisse yang kini mengayunkan pedangnya ke arah pria besar yang mencoba menyerang Soren.
Di tengah malam yang gelap hanya di bantu penerangan bulan dan juga lampu lampion di kapal tersebut Clarisse tidak melihat begitu jelas wajah pria yang dia tolong itu.
"CLARISSE!!! BERHATI-HATI LAH!!"
Teriakkan Alexander tersebut membuat Soren melihat ke arah gadis yang tadi menolong nya.
"Clarisse?"
up up up💪💪💪