Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Di Luar Negri Fu Sihan merasa menyesal dengan keputusannya, yang beberapa saat lalu meminta Long Moshen agar menghibur Zhou Yi yang moodnya sedang buruk akibat ulah Lin Mie Mie.
Dari tadi Long Moshen terus mengirimi foto serta vidio Zhou Yi yang sedang tertawa di meja makan, meskipun Zhou Yi tidak sendiri melainkan bersama Nana, namun tetap membuat dirinya terbakar cemburu karna Zhou Yi tertawa bersama sahabatnya bukan dirinya.
'' Ck, sialan ''
Asisten Hans yang berdiri di samping Tuannya hanya bisa menahan tawanya, karna ini pertama kali dirinya melihat Tuannya kesal dengan keputusan yang di pilihnya sendiri.
Sedangkan orang orang yang berada di depan Fu Sihan, mereka merasa ketakutan saat mendengar Fu Sihan beberapa kali mengumpat, karna saat ini Fu Sihan tengah menghadiri rapat sebagai pemegang saham yang di selenggarakan oleh salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan Fuji Group di Luar Negri.
Satu jam telah berlalu, untuk pertama kalinya Fu Sihan tidak fokus selama rapat berlangsung, padalah biasanya dia tidak perduli dengan apapun jika dia sedang memimpin rapat, tapi saat ini gara gara vidio singkat Zhou Yi yang di kirim oleh Long Moshen, mampu membuatnya tidak bisa berpaling dari layar ponselnya, Fu Sihan sengaja tidak mengeraskan volume ponselnya, namun dia sudah bisa menebak sekeras apa tawa Zhou Yi di dalam rekaman singkat itu.
Di sebelahnya asisten Hans hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Tuannya dua hari ini, Tuannya benar benar berbeda dari yang sebelumnya, yang sangat di kenal gila kerja, bahkan dulu Lin Mie Mie yang di kenal sangat di perhatikan oleh Tuannya setelah mendiang Nyonya besarnya, tapi pekerjaan tetap menjadi prioritas bagi Tuannya, dan sekarang hanya dengan vidio singkat Nona Mudanya tapi sanggup mengalihkan Tuan Mudanya dari dunia kerjanya.
'' Tuan Fu, bagaimana?, apa anda puas dengan penjelasan saya '' ucap seorang sekertaris wanita dari perusahaan itu dengan sopan dan lembut.
Fu Sihan melirik sekilas lalu dia melihat ke layar monitor yang berada di depannya, dia baru sadar kalau dari tadi dirinya sama sekali tidak mendengarkan dengan apa yang di jelaskan oleh sekertaris wanita di depannya.
" Yi yi, kamu berhasil menguasai pikiranku "
Fu Sihan menggelengkan kepalanya dengan tersenyum tipis, merasa heran pada dirinya sendiri, karna ini untuk pertama kalinya dirinya tidak bisa fokus pada pekerjaan, dan yang menjadi penyebabnya adalah Zhou Yi istrinya sendiri.
'' Hem, aku puas dengan penjelasanmu '' ucap Fu Sihan bangkit dari duduknya, lalu melangkah pergi meninggalkan ruang rapat yang di ikuti oleh asisten Hans.
Sekertaris wanita itu menatap kepergian Fu Sihan dengan tersenyum bangga, karna barusan dia mendapati Fu Sihan yang di kenal selalu berwajah datar dan dingin menyunggingkan senyum tipisnya di sudut bibirnya, sehingga dia berfikir kalau dirinya lah yang menjadi penyebab Fu Sihan tersenyum.
" Heh,,, di dunia ini siapa yang tidak tertarik dengan kecantikanku, bahkan tadi Tuan Fu barusan tersenyum padaku, pasti dia juga tertarik denganku " gumamnya dalam hatinya dengan bangga.
Setelah meninggalkan ruang rapat, Fu Sihan dan asisten Hans segera kembali ke apartement yang menjadi tempat singgah Fu Sihan saat melakukan perjalanan bisnis ke Luar Negri.
Setiba di apartemen Fu Sihan segera pergi ke kamarnya, untuk melakukan panggilan vidio dengan Zhou Yi, sedangkan asisten Hans dia juga masuk ke apartementnya sendiri yang berhadapan dengan apartement milik Fu Sihan.
Tutt..
Sudah panggilan vidio ke dua kalinya, tapi Zhou Yi belum juga mengangkatnya, membuat Fu Sihan tidak sabaran dia begitu penasaran apa yang sedang Zhou Yi lakukan, karna tidak lekas mengangkat sambungan panggilan vidio darinya.
'' Ck, jangan bilang kalau Zhou Yi masih bersenang senang dengan Moshen '' gumamnya kesal.
Karna sambungan vidionya tidak lekas di angkat oleh Zhou Yi, akhirnya Fu Sihan menghubungi Long Moshen, baru deringan kedua Long Moshen sudah mengangkat sambungan telfonnya.
'' Dimana Yi yi?'' tanyanya langsung.
'' Dia sedang di salon kecantikan dengan Nana '' sahut Long Moshen dari sebrang telfon.
'' Apa sudah dari tadi? ''
'' Baru beberapa menit yang lalu ''
Fu Sihan langsung menghela nafasnya , dia ingat Zhou Yi selalu lama ketika sedang melakukan perawatan, tidak cukup satu jam bahkan bisa sampai tiga jam, sedangkan satu jam lagi dirinya harus menghadiri undangan perjamuan amal yang di adakan oleh salah satu rekan bisnisnya, dan akhirnya mau tidak mau Fu Sihan menahan keinginannya untuk melakukan panggilan vidio dengan Zhou Yi.
'' Sihan, apa kamu sangat merindukan istri kecilmu?, '' tanya Long Moshen dari sebrang telfon.
'' Tapi melihat Zhou Yi yang begitu menikmati perawatannya saat ini, sepertinya dia tidak merindukanmu sama sekali '' imbuhnya di iringi kekehan kecil.
Fu Sihan tidak menjawab, dia memilih mematikan sambungan telfonnya sepihak dengan kesal, sehingga membuat orang yang di telfonnya barusan menertawakannya.
'' Paman Moshen, apa yang kamu tertawakan? ''
Long Moshen mengangkat kepalanya, dan melihat Zhou Yi yang berdiri di depannya.
'' Suamimu, dia ingin melakukan panggilan vidio denganmu '' jawab Long Moshen.
Zhou Yi langsung mengambil ponselnya yang berada di dalam tas selempangnya, dan benar saja ada dua panggilan vidio tak terjawab dari Fu Sihan, karna tidak ingin membuat dewa uangnya marah ataupun kesal, jadi Zhou Yi segera menelfon balik Fu Sihan, dengan sekali dering sambungan telfonnya langsung terhubung dengan Fu Sihan.
'' Halo Paman, ada apa? '' tanya Zhou Yi to the point.
'' Kata Moshen, kamu sedang melakukan perawatan, kenapa menghubungiku? '' Fu Sihan malah balik bertanya dari sebrang telfon.
'' Ck, kalau Paman tidak menghubungiku lebih dulu, mana mungkin aku menghubungi Paman '' sahut Zhou Yi ketus.
Di kursi yang berhadapan dengan Zhou Yi, Long Moshen hampir menyemburkan kopi yang sedang di minumnya, saat mendengar Zhou Yi yang bicara ketus pada Fu Sihan.
'' Ya sudah, aku mau melanjutkan perawatanku, Paman sibuk sibuk saja di sana, dan jangan lupa bawakan aku uang yang banyak kalau pulang nanti '' ucap Zhou Yi.
Jika tadi Long Moshen hampir menyemburkan kopi yang di minumnya, sekarang dia di buat tersedak kopi yang di minumnya, oleh perkataan yang di ucapkan oleh Zhou Yi pada Fu Sihan dengan santai.
Uhukk
Uhukk
Uhukk
'' Paman Moshen, pelan pelan kalau minum '' tukas Zhou Yi langsung menutup sambungan telfonnya dengan Fu Sihan secara sepihak.
Sedangkan di kamar yang berada di apartement residence, Fu Sihan melempar ponsel mahalnya ke atas kasur, dia menyumpah serpahi Long Moshen yang sudah mengganggu dirinya yang sedang mengobrol dengan Zhou Yi.
'' Moshen, rasanya aku benar benar ingin mencekikmu sampai mampus '' geramnya.
Akhirnya Fu Sihan memilih masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya dangan kasar, lalu mengguyur tubuhnya dengan air dingin, untuk menenangkan fikirannya yang terus tertuju pada Zhou Yi, baru dua hari melakukan perjalanan bisnis rasanya sudah seperti dua tahun, dirinya benar benar sudah sangat merindukan Zhou Yi.
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat Thor up nya 🤗🤗