anak yang selalu di bully oleh teman - temannya , dan ia pun tidak berani membalas karena dia takut sehingga pada kemudian hari dia berani melawan mereka ....
penasaran langsung baca aja yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cerita_Inspirasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Identitas Herman Sebenarnya
Beberapa Minggu kemudian tegar pun sembuh dari sakit nya , Herman pun berniat memberi tahu semua nya ke keluarga nya karena menurut Herman udah saat nya anak dan istri nya tahu siapa sebenarnya.
" aku harus mengatakan ini semua kepada Sulastri dan tegar , aku tidak mau membohongi anak dan istri ku lagi " Ucap Herman .
Saat anak dan istri nya berkumpul Herman pun langsung ikut bergabung dan berniat memberi tahu semua nya.
" ehhh Bu , gar bapak mau ngomong " Ucap Herman.
" mau ngomong apa sih pak kayak serius banget " Ucap Sulastri.
" iya pak kayak tumben - tumbenan banget " Ucap Tegar .
" jadi gini sebenar nya bapak ini CEO dari perusahaan Tiger Group " Ucap Herman.
seketika tegar dan Sulastri tertawa terbahak - bahak karena mengira kalau Herman sedang bercanda , dan tegar malah mengejek bapak nya sendiri.
" bapak ini sakit apa gimana , bapak kalau bercanda jangan gitu kenapa malah ngaku - ngaku jadi CEO Tiger Group lagi " Ucap Tegar.
" tau nih bapak mu gar , kesambet apa sih dia sampe ngaku - ngaku jadi bos besar gitu " Ucap Sulastri.
" aku ngomong serius kalian malah ketawa , nih kalau enggak percaya lihat sendiri " Ucap Herman yang kesal lalu melempar kartu identitas ke meja tamu dan seketika tegar dan Sulastri terdiam dan melihat kartu tersebut.
Sulastri dan tegar pun saling pandang karena benar herman tidak lagi bercanda atau pun berbohong, seketika tegar dan Sulastri menyengir seperti kuda dan meminta maaf kepada Herman karena sudah menertawakan nya.
" hehehe maafin tegar pak , jadi benar bapak CEO di Tiger Group" Ucap Tegar dengan nyengir dan tidak percaya.
" iya pak ibu juga minta maaf karena udah ngeledek bapak , habis nya ibu kira bapak sedang ngayal " Ucap Sulastri.
" ngayal pala mu itu , orang beneran malah di bilang ngayal gimana kalian sekarang udah percaya kalau bapak adalah CEO Tiger Group " Ucap Herman yang kesal dengan anak dan istri nya.
" percaya kok pak , tapi kok bisa bapak jadi CEO " ucap Sulastri
" iya pak kok bisa gimana cara nya " Sahut tegar.
" enggak ada cara nya , dan bisa aja kenapa enggak bisa kalian ini kayak lagi ngeremehin bapak banget " Ucap Herman.
" Bapak itu dari dulu memang seorang CEO hanya saja bapak sewaktu dulu itu menyamar , sengaja bapak nyamar jadi orang sederhana karena bapak mau tahu cinta ibu mu itu tulus apa enggak kalau bapak kasih tahu identitas bapak ke ibu mu takut nya dia hanya cinta sama harta bapak bukan sama bapak " Ucap Herman
" heheh ibu itu pak enggak Mandang orang dari harta nya , yang penting dia juga cinta sama ibu pasti ibu bakalan cinta setulus hati ibu " Ucap Sulastri.
" lagian juga bapak ingin tahu dan bapak sengaja apakah kalian mau hidup susah , dan ternyata kalian mau hidup susah sama bapak dan sekarang bapak enggak akan nutupin apapun lagi dari kalian " Ucap Herman.
Herman pun menceritakan dengan jelas ke anak dan istri nya tentang penyamaran nya , Herman menyamar jadi seseorang yang sederhana selama belasan tahun lamanya untuk mengetes kesetiaan orang.
Karena pada dasar nya di kehidupan nyata wanita selalu melihat laki - laki hanya dari hartanya , akan tetapi ketika laki - laki jatuh miskin wanita akan meninggalkan laki - kak tersebut.
" Tapi bapak kalau jadi CEO kan setiap hari harus ke kantor , dan bapak malah jualan telur ayam setiap hari " Ucap Sulastri.
" itu hanya penyamaran aja padahal asli nya ya bapak ke kantor , telur itu bapak kasih ke orang - orang susah " Ucap Herman.
" Ohhh gitu tohhhh " Ucap Tegar.
" ya udah sekarang bapak akan turutin kemauan kalian , kalian berdua mau apa memang nya " Tanya Herman dengan baik hati yang ingin mengabulkan keinginan anak dan istrinya.
" Apa pak aku sih enggak mau apa - apa " Ucap Tegar.
" sama ibu juga enggak mau apa - apa , kita bisa hidup gini aja udah bersyukur " Ucap Sulastri.
Herman pun sangat bangga sekali memiliki anak dan istri seperti mereka karena mereka tidak tamak dengan harta , bahkan tidak tergiur dengan barang - barang mewah.
" Gini aja tegar kamu akan bapak belikan motor nanti kamu pilih sendiri , biar kamu enggak jalan kaki kalau sekolah " Ucap Herman.
" boleh juga tuh pak , tapi jangan yang mahal - mahal ya pak sayang uang nya " Ucap Tegar.
" udah santai aja kamu kalau sama bapak " Ucap Herman.
" besok kita ke showroom motor kita cari motor kamu bebas mau pilih yang mana aja , ibu kalau mau beli apa - apa bilang ya " Ucap Herman
" ibu masih belum kepikiran apa - apa pak " Ucap Sulastri.
