Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
keesokan harinya si bungsu bersama ibunya telah sampai di jakarta dengan selamat. Si bungsu tidak membawa ibunya kerumah abang - abangnya melainkan ke sebuah kontrakan yang sudah ia suruh carikan oleh temanya.
"Mak untuk sementara mak tingal disini bersama aku ya." Si Bungsu memeluk ibunya erat.
"Iya ,ga apa - apa nak. Yang penting ada tempat berlindung dari panas dan hujan." ujar Yarni mencoba membesarkan hati putri kecilnya.
Si bungsu dan Yarni berbenah kontrakan mereka. Walau hanya satu petak saja tak mengurangi kebahagian mereka.
Sementara itu Reza dan adik - adiknya belum mendapat kabar dari si bungsu. Ponselnya sama seklai tidak bisa di hubungi.
"Gimana ini bang,harusnya si bungsu sudah sampai di sini. Kalau begini bagaimana kita menjalankan rencana kita." ujar istri Reza.
"Abang juga ga tau, abang sudah mencoba menghubungi ponselnya tapi sama sekali tidak aktif." keluh Reza .
"Coba abang kirim chat aja,nanti kalau sudah aktif pasti si bungsu akan menghubungi abang." saran istrinya.
"Sudah,yang. Tapi sampai sekarang belum ada kabar juga." wajah Reza nampak kusut.
"Mungkin ponselnya lowbat bang, makanya belum aktif. Abang sabar aja dulu." istrinya mencoba menangkan Reza.
Malam pun telah datang namun pucuk kepala si bungsu belum juga kelihatan. Chat yang Ia kirim dari tadi siang sampai sekarang masih centang satu.
Orang yang di tunggu tengah asik makan malam berdua dengan ibunya. Karna di kontrakan belum ada peralatan masak jadi Si bungsu membeli makanan untuk makan malam mereka berdua.
"Alhamdulillah kenyang." ujar si bungsu mengelus perutnya yang sedikit membuncit sehabis di isi.
"Sebaiknya besok kita beli perlengkapan masak ya. Kalau beli terus lama - lama uang kita habis." ujar Yarni meluruskan kakinya yang terasa lelah.
"Iya,mak. Mak capek?" si bungsu beringsut kearah ibunya dan tanganya langsung memijit kaki keriput Yarni. Yarni tersenyum melihat kelakuan putri bungsunya itu.
"Sudah , Sudah kamunya tentu capek nak. Lebih baik kita istirahat saja. " Yarni berusaha menghentikan pijatan si bungsu tapi gadis itu masih saja memijit kaki ibunya.
"Mak nikmati aja, jarang - jarang aku bisa kaya gini.: kekeh Si bungsu.
"Mak, Nanti jika aku sukses aku pasti akan bahagian mak." ujar si bungsu setelah menyelesaikan pijatanya.
"Iya,mak percaya. " ujar Yarni terharu dengan cita - cita putrinya itu. " Sudah malam, mak ngantuk. Kita tidur dulu,biar besok bangun tenaga sudah pulih seperti sediakala.
Kasur kecil tapi cukup untuk dia orang menjadi tempat peristirahatan mereka berdua. Untuk kontrakannya sudah menyediakan kasir dan lemari.
Malam itu dua beranak tidur dengan perasaan damai dan nyaman. Rasanya semua beban hilang tak berbekas berganti mimpi indah.
Sementara itu baik Reza, Dezi dan Aldi yang tengah berkumpul di rumah Reza nampak berwajah kusut ketiganya.
"Ini sudah malam bang, tapi belum ada juga kabar dari si bungsu." ujar Aldi.
"Abang juga bingung ,tapi abang sudah coba menghubungi bus yang membawa si bungsu. Kata mereka bus sudah sampai dari jam sebelas siang tadi di terminal dan semua penumpang sudah tidak ada sisa." jelas Reza.
"Lalu si bungsu kira - kira kemana,bang?" ujar Dezi takut terjadi hal yang buruk pada adiknya itu. Semuanya terdiam mencoba berpikir langkah apa yang sebaiknya mereka lakukan untuk menemukan si bungsu.
yruh2 ade