Kelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia 7 tahun. Mendengar kabar itu, pemerintah INTI langsung turun tangan dan mengirimkan Pasukan 13 untuk membawanya ke Negeri Nitmedden. Namun Raja Charles menitahkan untuk tidak membawa Gara dan menjamin akan keselamatan bangsa Supernatural. Gara mengasingkan diri ke Akademi Negeri Danveurn di wilayah Astbourne untuk memulai pencarian jati dirinya.
Akankah Gara mendapatkan jati dirinya? Bagaimana kehidupan asramanya di Akademi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutdiann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER O1: THE BIRTH OF GUARDO'S CHILD.
Sebuah kereta kuda masuk ke halaman kerajaan dan berhenti dipintu utama. Salah seorang dari mereka keluar terlebih dahulu, berdiri ditangga sambil melihat patung serigala di kelilingi oleh kolam serta tanaman hias yang ada di tengah-tengah halaman depan. Seseorang itu bertubuh kecil dengan rambut hitamnya yang berantakan, mata hitamnya yang berbeda dari bangsa-bangsa lain membuatnya terus menatapi pandangannya.
"Pangeran Damian Jean Andromeda, Putri Annelise Northcliff Andromeda, Pangeran Allegro Vane Northcliff Andromeda dan Pangeran Sagara Hart Northcliff Andromeda tiba di tempat!" Teriak penyambut tamu yang berdiri di depan pintu aula.
Keramaian menyambut ketibaan mereka ketika menginjak ruang pertemuan di bagian tengah kerajaan. Banyak yang menyadari ketibaan mereka dan menyambut dengan ramah ketika melihat pakaian merah darah bercampur emas yabg mereka kenakan, kecuali orang-orang yang lebih memperhatikan anak terkecil mereka.
"Tentang kabar angin yang mengacaukan masyarakat beberapa tahun lalu itu telah salah."
"Namun tetap saja kebijakan pemerintah tidak bisa dibantah."
"Para Council akan mengeluarkan surat pengasingan secepat mungkin."
Bisikan-bisikan yang tertuju pada anak terkecil mereka dapat didengar oleh pendengarannya. Gara menatapi siapa saja yang berbicara tentangnya atau keluarganya, mengancam untuk tetap diam dan kembali ke aktivitas masing-masing.
"Akhirnya kalian tiba" sambut pria tua yang berdiri di depan kursi tahtanya, Raja Nicholas Steven Andromeda.
"Kapan pengumumannya?" Tanya Pangeran Damian.
"Kita harus menunggu sebentar lagi."
"Menunggu siapa?"
"Kau akan tau sendiri."
Tidak lama kemudian, muncul seseorang memakai jubah Hunter yang namanya secara sengaja tidak disebutkan. Ia langsung menghadap sang Raja dan membungkuk hormat di depannya.
"Yang Mulia."
Anak pertama Pangeran Damian berbisik pada adiknya, "Dia seorang mantan Hunter terkenal abad 16."
"Benarkah?"
Allegro mengangguk, "Dia salah satu dari 7 Hunter yang berada di bawah kemiliteran INTI."
"Jadi pemburuan masa itu..."
"Iya! Dia yang melakukannya."
Gara diam menatapi mantan Hunter di depannya cukup lama, lalu kembali membisik pada kakaknya, "Seakan auranya tidak asing bagiku."
Lalu mereka di arahkan untuk ke balkon depan, karena pengumuman akan segera dilakukan. Tapi ketika Gara hendak berdiri di samping kakaknya, Raja Lycanthrope ke-5 itu menolaknya hingga ia mundur jauh.
"Untuk apa kau ikut berdiri?" Tanyanya dengan nada datar sambil sedikit menundukkan diri, ia menatapi Gara selayaknya serangga yang harus dibasmi.
"Aku tidak boleh ikut berdiri?"
Raja Nicholas diam dan berdiri tegak, "Lihatlah dirimu sendiri. Bagaimana bisa kau berpikir akan ikut berdiri?"
Lalu ia berbalik, berjalan menuju seorang wanita yang membawa bayi bersama suaminya, Robert Guardo. Dia mengangkat bayi itu hati-hati dan langsung ke balkon untuk pengumuman.
Raja Nicholas mengangkat bayi itu dan diperlihatkanlah kepada rakyatnya. Mereka hening dan siap mendengar nama cucu Lycanthrope ke-5 itu.
"Kita telah menempuh masa terkelam berabad-abad lalu, dan telah datangnya masa dimana kita melakukan regenerasi bangsa. Anak ini akan membawa kedamaian dunia, mempersatukan bangsa dan menjaga tata kehidupan kita."
Terdengar suara rakyat yang bersorak, bertepuk tangan, dan mereka-mereka yang mengucapkan doa kebaikan. Sementara, Gara yang berdiri jauh di belakang hanya diam menatapi Raja Nicholas dengan tatapan tidak suka, terlebih pada bayi yang dipegang oleh kakeknya.
"Namanya adalah... Erych Guardo Andromeda."
Seketika suara sorak dari rakyat semakin memenuhi kerajaan, ditambah dari bunyi alat musik yang memeriahkan pengumuman itu. Tapi, Gara lebih memilih untuk pergi meninggalkan balkon utama.
...════════ ◖◍◗ ════════...
Kerajaan Angkara malam itu menampakkan kemegahannya ketika cahaya-cahaya menyorotinya. Banyak para bangsawan yang kian lama berdatangan dengan kereta kuda dari kerajaan lain.
Malam itu diadakanlah perjamuan oleh Raja Nicholas. Ia mengundang penguasa kerajaan lain, bahkan kerajaan-kerajaan yang ada di bawah kekuasaannya. Perjamuan itu menjadi bukti nyata dari perdamaian yang telah dicapai mereka atas masa kelam berabad-abad silam.
Ketika para tamu berkumpul di ruang perjamuan, di sisi lain Gara berdiri di depan lukisan yang akhir-akhir ini melalaikan pikirannya. Lukisan itu adalah potret terakhir dari seseorang yang lahir pada abad ke-7 akhir dan wafat pada abad ke-17.
"Mereka tidak pernah membicarakanmu" gumam Gara terus menatapi lukisan itu.
"Kau tidak ada di seluruh lukisan keluarga kerajaan" sambungnya.
"Aku akan membuka yang dibiarkan tertutup, dan menutup yang dibiarkan terbuka. Apa kau tau kenapa Oracle kerajaan berkata seperti itu?" Gara lagi-lagi bicara pada dirinya sendiri.
Anak laki-laki berambut hitam pekat itu menyipitkan kedua matanya ketika melihat sesuatu di sudut bawah sebelah kiri lukisan itu. Ia menemukan sebuah tulisan yang sulit untuk dibaca.
"Entoloma Hochtetteri Village. Aku tidak tau apa-apa tentang kata itu" ucapnya.
Kemudian seseorang datang, itu adalah Allegro. Dia langsung berdiri tepat di sisi kanan Gara dan ikut memperhatikan lukisan di depannya.
"Kau begitu mengagumi lukisan ini, ya?"
"Tidak seistimewa itu, hanya saja aku penasaran dengan kedudukannya."
Allegro mundur hingga ia terduduk di sofa depan lukisan, "Aku hanya tau ia adalah anak dari Lycanthrope ke-4."
"Tapi dia tidak ada di lukisan manapun, bahkan pada masa itu."
Gara akhirnya ikut duduk bersama Allegro, "Jangan dipikirkan, orang itu hanya masa lalu. Kau tidak tau sejarah kelam masa itu-"
"Aku tau. Dia yang telah menghancurkan bangsa kita pada abad kegelapan" sahut Gara dengan cepat.
"Mereka menyebutnya dengan Hybrid. Dia terlahir dengan darah Lycanthrope juga dengan darah Vampire. Kau tidak bisa bayangkan seberapa besar kekuatannya hanya untuk menghabisi 1 wilayah dalam 1 malam" kata Allegro sambil merinding.
"Apa alasan dia melakukan hal itu?" Adiknya bertanya.
"Apa yang dilakukan olehnya tidak perlu ada alasan, yang jelas dia seorang Hybrid yang membawa kutukan untuk kehidupan kita, menghancurkan daratan barat dan telah menewaskan miliaran nyawa."
"Jika memang tidak perlu ada alasan, lalu kenapa kakek Nicholas sangat tidak menyukaiku?" Gara menoleh dan menatapi kakaknya.
"Dia tidak menyukai ibu, aku dan kau. Kita diperlakukan seperti bukan keluarga" kata Allegro.
"Karena kau dan ibu adalah bangsa Vampire, kakek hanya memainkan perannya sebagai Raja yang telah berdamai. Sebagai sorotan untuk publik, dia bersikap baik sesuai tempat" ucap Gara.
"Kau benar."
"Tapi, perlakuan kakek padaku benar-benar berbeda."
Allegro menatapi adiknya dan mengusap kepalanya dengan lembut, "Jangan berkecil hati. Dia hanya seorang yang tua, kau masih punya aku, ibu dan ayah disini."
Gara menikmati usapan demi usapan yang dilakukan Allegro, "Aku ingin cepat pulang."
Perjamuan itu telah dilaksanakan. Mereka yang duduk di meja besar dengan disuguhi berbagai makanan berbincang-bincang mengenai suatu hal.
Tanpa kehadiran Pangeran Damian dan juga mantan Hunter yang banyak orang pertanyakan. Mereka berdua berjalan di lorong kerajaan, memilih untuk berbicara berdua. Ketika sampai di balkon, Pangeran Damian melihat adik tirinya di bawah yang sedang berurusan dengan tamu lain, menghilang masuk ke kerajaan.
"Robert benar-benar mendapat banyak perhatian hari ini" katanya.
"Robert Guardo memenangkan hati orang-orang" sambung sang Hunter.
Damian diam sesaat kemudian bersuara, "Mereka pasti membicarakan anakku yang tak bersalah."
"Pangeran Sagara?"
"Gara."
Hunter itu mengangguk, "Aku dapat informasi mengenai topik yang akan mereka bahas pada perjamuan ini. Tentang cara kerja Dewan Healer INTI yang dibilang ampuh untuk mengendalikan Hybrid."
"Anakku bukan seorang Hybrid" desisnya dihadapan sang Hunter.
"Kita akan melihatnya pada usia ke-8 tahunnya nanti" sahut Hunter itu.
Ayah dari 2 anak laki-laki itu berpikir sampai raut wajahnya berubah. "Besok Gara akan berulang tahun."
Sang Hunter mengangguk lagi, "Tidak heran mereka bisa saja membicarakan hal itu sekarang."
Damian berbalik dan menatapi hutan lebat yang minim pencahayaan di depan kerajaan, "Aku mempercayai Gara padamu."
Mendengar perkataan itu, sang Hunter langsung menegakkan dirinya di belakang Damian.
"Setelah kembali ke kerajaan Claverdon, bawalah dia bersamamu."
Dikegelapan malam, di antara keramaian makhluk-makhluknya. Damian berbalik dan menyusuri lorong-lorong kerajaan.
...To Be Continue...