seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.
didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 (Zephanor)
Satu jam berlalu sejak kami meninggalkan desa Thyrax. Kami istirahat sebentar, duduk di hamparan pasir, walaupun panas persediaan air dan makanan kami cukup, jadi tidak mengalami dehidrasi. Kami hanya istirahat sebentar, mekuruskan kaki.
"aku juga punya kenalan di kerajaan Zephanor, dia ahli berkebun. Itu bisa berguna bagi kalian saat sudah memiliki kendaraan yang lumayan besar. Kalian bisa berkebun, jadi tidak terlalu mengkhawatirkan soal persediaan makanan."
Aku mengangguk, nanti akan kucoba bujuk orang itu saat sudah disana agar ikut bergabung. Sepertinya Gleemo dan Jasper juga setujuh dengan hal itu. Kami melanjutkan perjalanan limabelas menit kemudian. Hamparan pasir terlihat sejauh mata memandang, belum ada tanda bioma hutan, hari masih pagi, sekitar jam delapan. Menurut perhitungan Hulkar, kami akan tiba dihutan satu jam lagi. Karena dia juga ikut keluar dari desa saat tembok besar kuhancurkan.
Satu jam berlalu lagi, beberapa kilometer di kejauhan sudah terlihat bioma hutan lebat, aku, Gleemo, dan Jasper tersenyum, akhirnya kepanasan ini akan segera berakhir. Kami masuk ke dalam bioma hutan, Gleemo berubah ke warna biru seperti dihutan sebelumnya, kami terus melanjutkan perjalanan, beberapa hewan terlihat seperti semut, jangkrik, belalang, dan serangga lainnya, kami juga sempat melihat sarang lebah.
Lima belas menit terus melanjutkan perjalanan lolongan hewan liar terdengar dari depan menuju ke arah kami, itu kawanan serigala! Setidaknya ada sekitar tujuh serigala yang terlihat kemari. Kuda-kuda kami terhenti.
"teman-teman, aku tidak memiliki keahlian bertarung seperti kalian bertiga, saat aku ke kerajaan Zephanor sebelumnya juga tidak ada para serigala ini." ucap Hulkar.
"tenang saja, kau bisa mengandalkan kami, jaga saja para kuda agar tidak lari."
"siap."
Aku, Gleemo, dan Jasper turun dari kuda. Jasper menggunakan dua pistol M500-nya, Gleemo berubah menjadi bentuk manusia, aku mengangkat beberapa bebatuan di sekitar hutan menggunakan telekinesis. Para serigala itu tetap berani maju, tidak peduli ada senjata, atau hal aneh pada lawan mereka. Satu serigala maju, melompat menyerangku, aku mengarahkan batu kearahnya, siap menghantamnya. Tapi sebelum kena, serigala itu lebih dulu turun dari lompatannya, dengan cepat menghindar. Aku menerang lagi menggunakan batu, kali ini dengan dua arah, kiri dan kanannya, dia melompat menghindar. Satu serigala menuju Jasper, dia menembak, serigala itu menghindarinya lalu lompat siap menggigit lengan Jasper. Tapi sebelum itu Jasper lebih dulu mengarahkan pistolnya ke arah mulut serigala itu yang menganga, peluru ditembakkan, serigala itu langsung jatuh. Kali ini aku menyerang serigala didepanku dengan lebih cepat, batu terarah dari atasnya, dia menghindar ke samping kanan, sudah kuduga, aku mengatahkan batu lain kesebah lainnya, menjepitnya dengan cepat sampai dia pingsan. Dua serigala menuju ke atah Gleemo, Gleemo menggenggam leher mereka berdua dengan cepat lalu melempar mereka sekuat-kuatnya ke arah yang jauh. Mereka berdua jatuh pingsan, tersisa tiga serigala. Dua serigala siap menyerangku, aku tersenyum, sudah siap, mereka berdua melompat ke arah kedua lenganku. Tapi alangkah malangnya mereka, empat batu menyerang mereka dari kanan bawah, atas, kiri bawah, dan atas, lantas pereka bersua dihantam empat batu sekaligus, pingsan jatuh ditanah. Serigala yang tersisa satu menyerang Jasper, Jasper menembaknya berkali-kali, ia menghindar, lalu melompat menyerang dengan cepat, tapi tetap kalah cepat dengan tangan Jasper yang pistolnya sudah terarah ke serigalanya, suara tembakan terdengar, serigala itu jatuh di tanah.
Kami kembali melanjutkan perjalanan, saat dua jam berlalu, kami beristirahat, duduk di rerumputan hutan. Kami makan siang, makan buah-buahan. Aku melihat ular di dekat Jasper siap menyerangnya, sebelum aku sempat memperingatinya, dia lebih dulu menggenggam ular itu dengan cepat, menahannya menggunakan satu tangan. Aku kasihan dengan ular itu yang bagaikan tidak ada harga diri, dengan mudah diatahan dengan erat ke tanah tanpa bisa menyerang balik dan bergerak. Saat sudah selesai makan siang, Jasper melemparkan ular itu kekejauhan, seperti hanya melempar tali, sepertinya bakat survival Jasper memang baik. Kami terus melanjutkan perjalanan, pemandangan dihutan ini bagus. Walau isinya tidak sebagus yang terlihat (hewan dan tumbuhan dihutan bisa berbahaya bagi manusia walau terlihat indah).
Aku masih memikirkan tentang artefak yang diberikan Traki, kucing ya... Dan tulisan dibawahnya seperti seperti salah satu dari empat serpihan sebuah huruf, semoga kelak aku bisa menemukan anggota seorang arkeolog. Satu jam berikutnya kami berhenti lagi, istirahat sebentar karena kebetulan ada batu besar tempat untuk berbaring sejenak. Setelah lima belas menit kami melanjutkan perjalanan ini. Aku juga harus memikirkan tentang kendaraan yang dibicarakan hulkar, kami jelas-jelas membutuhkan kendaraan yang lumayan besar cepat atau lambat untuk menyimpan barang-barang, entah kapan kami bisa memilikinya. Suara kendaraan terbang memotong lamunanku, aku menatap ke atas, ada pesawat terbang kecil, terbuat dari kayu, memiliki baling-baling didepannya, sepertinya itu pengantar berita, dia menjatuhkan tiga lembar kertas saat melewati kami. Aku, Gleemo, dan Jasper mengambil masing-masing satu, ini kan... Kertas buronan! Aku menatap Jasper ia tersenyum, juga Gleemo yang berada di atas ranselku. Nilai buronanku menjadi 11.000 Nit koin, dan bintang di posterku menjadi dua.
"nilai buronan kalian berapa."
"5.000" kata Jasper.
"3.000" kata Gleemo.
Aku mengernyit kesal, mereka mendapatkan nilai buronan pertama lebih tinggi dariku. Jasper tertawa.
"tenang saja Mathias, karena kejahatan pertamamu ringan yang membuat buronan pertamamu rendah, sedangkan kami melakukan hal yang lebih sebagai kejahatan pertama."
Jasper berkata, seperti mengerti apa yang kupikirkan. Tapi ngomong-ngomong soal itu, kenapa pengantar berita tadi memberikan poster ini tepat kepada kami? Apakah dia mengetahui identitas kami? Lantas kenapa dia memberikannya?