seorang anak yang ditinggal orang tuanya saat berusia 5 tahun akibat kecelakaan mobil yang menewaskan kedua nya.
akankah Deva algomi bisa menjadi seorang pria sukses kedepannya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dyzque, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tamu tak diundang
pagi ini deva berencana untuk jalan jalan ke taman di dalam wilayah perumahan itu…, tapi saat baru keluar villa handphone nya malah berdering.
"halo…, ada paman…pagi pagi gini nelfon," ucap deva.
"jadi gini bos…, nanti jam 9 bos bisa ke kantor nggak," ucap pak rama.
"emang ada apa paman?," tanya deva.
" itu, tadi tiba-tiba klien ngajakin meeting, katanya ada hal penting bos," ucap pak Rama.
"hmm... kayaknya sih bisa paman, tapi bisa di atur jadi jam 9:30 nggak?," tanya deva.
"oh bisa kok bos, tenang aja..." ucap pak rama yang akhirnya mengakhiri panggilan.
tapi tentu saja deva akan jalan jalan dulu, siapa tau ketemu janda ya kan…
"hmm…, muter sekali aja deh, siapa tau ada janda tapi masih perawan, hehe…," gumam deva.
deva pun langsung menuju taman, dan di taman itu dia bertemu Leoni gurunya di SMA, deva pun menyapa gurunya yang sedang senam bersama ibu ibu perumahan.
"pagi bu leoni…," sapa deva.
"eh…pagi juga dev," jawab buk Leoni.
deva pun melanjutkan larinya, tapi belum sempat melangkah…tangan nya malah di tarik oleh gurunya itu.
"eits…, mau kemana dev," ucap buk Leoni sambil tersenyum.
"kamu belum jelasin, kok bisa ada di sini," lanjut buk Leoni.
"hehe…, tapi buk…," belum selesai mengucapkan alasannya, ibunya claude malah datang dan menyapa deva.
yah…ternyata buk lauren juga ikut senam pagi di taman…
"eh nak deva, pagi pagi udah olahraga…nggak kayak anak tante," ucap bu lauren.
"eh…, ada tante lauren juga," balas deva.
dengan berat hati, deva harus menceritakan semuanya…mulai dari perusahaan sampai villa, setelah bercerita selama 30 menitan, bu lauren mengajak deva untuk sarapan bersama di rumahnya.
mungkin karena deva belum memasak sesuatu, jadi dia pun mengiyakan saja…
"dev…, kamu udah bikin sarapan apa belum di rumah?," tanya bu lauren.
"hehe…, belum sih tan…soalnya belum sempet beli bahan bahannya kemarin," jawab deva.
"oohh…, kalok gitu sarapan di rumah tante aja ayok," ajak bu lauren.
"eh…nggak usah deh tan, nanti deva mesen makanan online aja," jawab deva.
"yah…padahal tante tadi sebelum senam bikin opor ayam," ucap bu lauren.
"ehh…, yaudah deh, deva ikut tante aja, hehe…," ucap deva.
"kalok gitu ayok dah, langsung kerumah," ucap bu lauren.
"iya…tan, buk Leoni deva pamit pulang dulu ya," ucap deva.
"iya…" jawab bu Leoni.
deva pun pergi bersama bu lauren untuk sarapan bersama di villa nya, yah…padahal masih sarapan tapi udah ada opor ayam.
"pagi mas…, deva sarapan sama kita ya," ucap bu lauren.
"pagi…om," sapa deva dengan senyuman.
"eh nak deva mau sarapan bareng?," ucap om Rendi.
"hehe…iya om, soalnya tante maksa tadi," ucap deva.
"haha…, yaudah ayok masuk," ucap om Rendi.
deva pun mengikuti ayah claude masuk, tapi saat masuk dia tidak melihat claude ada di sana.
"clau nya mana om?, nggak ikut sarapan?," tanya deva.
"tu anak mah, kayaknya masih tidur…kalok kamu mau, bangunin aja sana," ucap om Rendi.
"nggak deh om…, nanti malah di tendang," ucap deva.
mereka pun tertawa mendengar jawaban deva…, tak lama kemudian claude pun turun dengan muka yang masih mengantuk.
"nah itu dia anak nya," ucap tante lauren.
"pagi…ma…pa," sapa claude.
"eh…yang di sapa cuman kita berdua, itu deva nya nggak di sapa juga," ucap tante lauren.
"hah?…, deva…," ucap claude yang sedikit kaget.
"pagi lau…," ucap deva dengan senyuman.
"eh…a, pagi juga dev," jawab claude.
setelah itu mereka pun mulai memakan sarapannya, di banding porsi sarapan ini lebih ke porsi makan siang, setelah sarapan deva pun pamit untuk pulang.
saat deva keluar dari villa itu, dia melihat 2 orang pria dengan jas yang rapi dan pastinya berkelas…, tapi deva tak terlalu memperdulikan nya, dia langsung berjalan ke villa nya.
……
di sisi lain…kediaman revali…
"permisi…, apa benar ini villa keluarga revali…," ucap salah satu pria.
"iya benar…, dan saya juga adalah kepala keluarga disini," ucap pak Rendi.
"mari…silahkan masuk, kita berbicara di dalam," ucap pak Rendi.
mereka berdua pun masuk mengikuti pak Rendi…, lalu berhenti di ruang tamu yang lumayan besar.
"perkenalkan saya jian siregar, dan ini tuan saya… liura la strup, orang terkaya nomor 1 di kota gugur, dan orang terkaya nomor 3 di negara ini," ucap orang yang bernama jian.
"oh…saya Rendi revali, kepala keluarga sekaligus pemilik revali grup," ucap pak Rendi.
"jadi…apa alasan kalian untuk datang kemari?," tanya pak Rendi.
pak Rendi malas berbasa-basi karena ini masih pagi dan dia harus pergi ke kantor.
"haha…, anda sangat tidak suka basa-basi ya ternyata," ucap orang yang bernama liura itu.
"kalau alasan kalian tidak penting, lebih baik kalian pulang saja," ucap pak Rendi.
"oke…oke…, tenang dulu…tuan liura akan menjelaskan maksud kedatangannya," ucap jian.
"jadi begini…tuan revali, saya datang kesini ingin melamar putri anda," ucap liura.
"hmm…, melamar?…tapi mohon maaf tuan strup, yang menentukan itu hanya putri saya," ucap pak Rendi.
"oh…hahaha, tapi saya sangat ingin melamar putri anda, jadi tidak ada penolakan," ucap liura, pria berusia 25 tahun itu sangat memaksakan keinginannya.
"hah…maaf, tapi saya tetap menolak…ini adalah kediaman saya, jadi di sini anda tidak bisa berbuat semaunya," tegas pak Rendi.
"hahaha…, hei! kau ingin bermain dengan api?, baiklah…aku tunggu sampai minggu depan, jika minggu depan kalian tetap menolak, aku akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan putri anda!," ucap liura.
"haha…, teruslah bermimpi," jawab pak Rendi.
"jian…ayo pergi, kita akan kembali ke sini minggu depan," ucap liura.
"baik tuan…," jawab jian.
mereka berdua pun akhirnya pergi, yang berbicara tadi hanya pak Rendi saja, sedangkan istri dan putrinya berada di lantai atas.
……
kembali ke sisi deva…
didalam villa nya, deva sedang merencanakan ingin membangun sebuah cafe…, karena dia sudah sangat bosan dengan pekerjaan kantor.
"huft…, enaknya bikin cafe yang kayak gimana ya, untuk rugi bisa dipikirkan nanti…tapi konsepnya kok susah kebayang ya," gumamnya didalam kamar nya.
"haa…, minta tolong sama ken aja, kan ibunya itu arsitek," ucap deva.
"eh tapi ngomong ama ken nya besok deh, sekarang nyari pekerja sama pelayan aja dulu…," gumamnya.
dia pun membuat postingan tentang lowongan pekerjaan di sebuah platform yang memang khusus menerima hal tersebut.
belum 4 jam deva mengupload postingannya, sudah ada sekitar 7 orang yang lulus seleksi di 4 bidang yang berbeda.
deva sedang mencari 2 pelayan perempuan dan 1 pelayan laki-laki, setelah itu mencari seorang tukang kebun, lalu 2 orang satpam, dan yang terakhir 1 orang chef.
setelah melihat data diri mereka, deva memilih semuanya…dia menyuruh semua orang itu datang besok pagi, untuk mulai bekerja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
