NovelToon NovelToon
MY SUGAR DUDA

MY SUGAR DUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Anggista Anggraini, yang lebih akrab di sapa dengan nama Gista, mencoba menghubungi sahabatnya Renata Setiawan untuk meminjam uang ketika rentenir datang ke rumahnya. Menagih hutang sang ayah sebesar 150 juta rupiah. Namun, ketika ia mengetahui sahabatnya sedang ada masalah rumah tangga, Gista mengurungkan niatnya. Ia terpaksa menemui sang atasan, Dirgantara Wijaya sebagai pilihan terakhirnya. Tidak ada pilihan lain. Gadis berusia 22 tahun itu pun terjebak dengan pria berstatus duda yang merupakan adik ipar dari sahabatnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Dia Pacar Kamu, Ta?

“Apa kabar, nak?” Tanya mama Shopia pada Dianna, yang pagi ini datang untuk sarapan bersama, memenuhi undangan wanita paruh baya itu.

“Aku baik, tante. Oh ya, ini aku beli sesuatu untuk tante.” Wanita muda berusia tiga puluh dua tahun itu menyerahkan sebuah paper bag kepada mama Shopia.

“Terima kasih, nak.” Mama Shopia meletakkan kantong itu di atas meja.

Papa Dianna adalah sepupu dari mama Shopia. Sejak dulu, mereka ingin Dianna dan Dirga menjadi sepasang kekasih, namun keduanya tidak pernah setuju. Dan para orang tua pun tidak memaksakan hal itu.

Tetapi, semenjak Dirga bercerai dengan Ellena, mereka menjadi lebih dekat dan sering pergi bersama. Seperti memberi harapan baru kepada mama Shopia.

Suara derap kaki menginterupsi, membuat Dianna dan mama Shopia menoleh.

“Om.” Sapa Dianna pada papa Jordan yang datang mendekati mereka.

“Apa kabar, nak?” Tanya papa Jordan saat mereka saling memeluk sejenak.

“Aku baik - baik saja, om.” Balas Dianna.

“Syukurlah. Lalu apa kabar mama dan papa kamu?” Tanya pria paruh baya itu lagi.

“Mama dan papa juga baik. Nanti mereka pulang untuk liburan akhir tahun.” Jawab Dianna.

Kedua orang tua Dianna menetap di London, Inggris sejak lima tahun silam. Sementara, wanita muda itu mengunjungi mereka sebulan yang lalu, dan baru kembali dua hari yang belakangan.

Tak berselang lama, Dirga pun bergabung bersama mereka. Sudah rapi dengan setelan kerja.

“Kalau tidak bisa memasang dasi, lebih baik jangan memakainya, Dirga.” Ucap Dianna sembari membenarkan simpulan dasi pada leher Dirga.

Pria itu mencebik. Namun tidak menolak perlakuan Dianna. Ia memang tidak suka memakai dasi. Jika bukan untuk menggantikan Richard sementara, Dirga memilih hanya menggunakan kemeja saja.

Melihat interaksi keduanya, membuat mama Shopia tersenyum senang.

“Sudah, sebaiknya kita pergi ke ruang makan.” Ucap papa Jordan sembari mendorong kursi roda sang istri.

Dirga dan Dianna pun mengikuti.

“Apa kamu hari ini sibuk, Dia?” Tanya mama Shopia saat mereka sudah berada di meja makan.

Dianna yang sedang membantu asisten rumah menyiapkan sarapan di atas piring pun menatap wanita paruh baya itu.

“Sepertinya tidak, Tan. Aku baru kembali, dan belum banyak mengambil pekerjaan.” Ia meletakkan piring berisi telur dadar sayur dan roti gandum panggang, di hadapan papa Jordan.

Kemudian menyusun buah potong di atas piring, dan meletakkan di hadapan mama Shopia.

“Biar aku saja.” Ucap Dirga saat Dianna mengambil alih piring di hadapan pria itu.

Dianna mengangguk, kemudian duduk di samping Dirga. Pria itu memilih sarapan dengan nasi goreng. Dan Dianna pun mengikutinya.

“Senang, ya. Bisa bekerja bebas dan darimana saja seperti itu.” Ucap mama Shopia lagi.

Dianna menanggapi dengan senyum tipis. Saat berusia tiga puluh tahun, ia memilih berhenti dari pekerjaannya. Kemudian beralih menjadi seorang Influenser.

“Jadi kalau menikah nanti, kamu bisa sepenuhnya mengurus suami.” Imbuh mama Shopia sembari melihat ke arah Dianna dan Dirga secara bergantian.

Kedua muda mudi itu mengerti kemana arah perkataan mama Shopia. Mereka pun memilih tidak menanggapi dengan serius.

“Aku belum berpikir ke arah sana, Tan.” Ucap Dianna.

“Tidak apa - apa. Hanya sebagai bayangan. Apalagi, kalau calonnya sudah ada.” Imbuh mama Shopia.

Papa Jordan hanya diam menyimak. Ia memilih tidak ikut campur. Toh sang putra sudah berusia tiga puluh lima tahun. Bukan remaja usia belasan yang hidupnya bisa di atur oleh orang tua.

Setelah selesai sarapan, Dirga pamit pergi ke kantor. Dan Dianna ikut dengan pria itu.

Mama Shopia tersenyum lebar melihat kedekatan sang putra dengan keponakan jauhnya itu.

“Sudahlah, ma. Jangan terlalu mencampuri urusan pribadi Dirga.” Ucap papa Jordan.

Mama Shopia kemudian mendengus kesal. Semenjak perceraian Dirga dan Ellena, sang suami menjadi lebih sensitif, dan mudah marah.

\~\~\~

Karena minggu ini memasuki libur tengah semester, Gista pun memutuskan untuk bekerja di kafe dengan jadwal normal seperti pekerja lainnya.

Jika sebelumnya ia hanya bekerja di sore hari, saat libur kuliah seperti ini, Gista pun mengambil jam kerja pagi. Toh juga Dirga menyuruhnya membersihkan apartemen setiap dua hari sekali. Jadi, ia memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Bekerja full time, maka gaji yang ia dapatkan juga akan lebih banyak. Bukannya serakah, meski Dirga sudah memberikan kartu ATM tanpa batas, tetapi Gista ingin mengumpulkan uang hasil bekerja di kafe untuk bekalnya nanti setelah lulus kuliah.

“Sedang menonton apa, kak Mitha?” Tanya Gista pada rekan kerjanya yang sedang menonton sesuatu pada layar ponselnya.

Pukul tujuh pagi, kafe belum di buka. Namun para pekerja sudah disana untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

“Ini. Vlog nya Dianna Dewi di London.” Rekan kerja Gista menunjukkan layar ponselnya pada gadis itu.

Gista yang sedang menyusun tisu di dalam kotak, pun menoleh ke arah layar ponsel itu.

Dahi gadis itu berkerut halus, ketika melihat wanita di dalam tayangan video itu.

“Bukannya dia yang datang bersama pak Dirga kemarin?” Tanpa sadar Gista mengucapkan kalimat itu.

“Iya. Karena itu aku menonton vlognya. Aku penasaran dengan wanita yang datang bersama pak bos kemarin.” Ucap Mitha kemudian.

“Cantik ya, Ta. Cocok sekali dengan pak Dirga, ‘kan?” Imbuhnya lagi.

Gerakan tangan Gista memelan. Ia mengamati layar ponsel itu.

Ya. Wanita bernama Dianna Dewi itu memang sangat cantik. Dan tentu serasi dengan Dirga. Ternyata ia seorang Influeser dan sering menjadi bintang iklan. Pantas saja Gista merasa tidak asing saat melihatnya lebih lama tempo hari.

“Ta.” Mitha melambaikan tangan di hadapan wajah Gista. Membuat gadis itu tersentak dari lamunannya.

“Iya, kak. Kenapa?”

Mitha berdecak pelan. “Tadi aku nanya. Dia cocok ‘kan dengan pak bos?”

Gista memaksakan senyumnya. “Ia kak. Sangat cocok sekali.” Ucapnya pelan.

Setelah mengetahui tentang Dianna Dewi, membuat hari Gista menjadi tidak bersemangat.

Entahlah.

Bukan karena rasa cemburu. Tetapi merasa tidak percaya diri berada di dekat Dirga. Pantas saja di luar apartemen pria itu menyuruh untuk bersikap seperti atasan dan bawahan, mungkin karena Gista tidak sebanding dengannya.

“Jangan bengong, neng. Nanti kesambet.”

Gista tersentak ketika seseorang membisikinya.

“Bobby.” Ia mendelik saat melihat pemuda itu melewatinya, kemudian duduk di salah satu meja.

“Apa yang kamu lakukan sepagi ini disini?” Tanya Gista sembari meletakkan buku menu.

Tak heran Gista bertanya seperti itu, karena waktu saat ini menunjukkan pukul sepuluh pagi.

“Mengambil orderan makanan di kafe ini. Kamu tau sendiri aku ini rakyat jelata. Berpikir dua kali, untuk sarapan di tempat seperti ini.” Ucap pemuda itu.

Gista menyunggingkan sudut bibirnya. Ia lupa jika pemuda itu berprofesi sebagai ojek online. Sudah pasti ia juga mendapatkan order mengantar makanan.

“Ya, kamu duduknya disini. Aku kira mau order pribadi.” Tukas Gista. Sebab, ada jalur khusus ojek online untuk mengambil pesanan.

“Kan masih sepi ini, neng. Boleh dong numpang ngadem sebentar.” Ucap Bobby mengedikan bahu. Namun ia pun beranjak tempat yang di maksud gadis itu.

Gista kemudian pergi ke meja bar untuk mengambilkan minuman dingin, yang di peruntukan untuk sopir ojek online ketika sedang menunggu orderan siap.

“Minum dulu.” Ucap Gista sembari meletakkan satu botol jus jeruk di atas meja.

“Terima kasih, Ta.” Ucap Bobby.

Gista pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

“Dia pacar kamu, Ta?” Tanya Agus yang bekerja sebagai barista. Pria itu menatap Bobby di luar sana.

“Bukan, kak.” Jawab Gista dengan cepat.

“Aku kira pacar kamu. Kemarin di antar jemput.” Imbuh Agus lagi.

“Dia teman aku, kak. Dan kebetulan kerja ojek online.” Jelas Gista agar tidak menimbulkan opini lain di kemudian hari.

...****************...

1
wahyu widayati
suka aku dg karakter gista....
wahyu widayati
siipppp gista....kamu hrs punya pendirian kuat....👍
mbok Darmi
gista benteng hatimu kurang tebal coba dibeton dan di cor biar tdk tembus segala perbuatan dirga terasa biasa saja jgn gegabah dan main hati kalau tdk siap disakiti ingat status mu cuma " simpanan " jadi tdk ada istimewanya buat dirga
yuning
masih penasaran perasaan Dirga ke Dianna
U_Lee
namanya hati walaupun udah diingatkan supaya gak suka/cemburu tetep aja rasa itu akan datang. apalagi tiap hari ketemu, malah lebih dari sekedar bertemu...🙈 jelas si Gista bakalan merasakan perasaan itu. apalagi melihat Dirga yg cuek/bahkan gak meminta maaf karena meninggalkan Gista yg udah menunggu lama. bener2 kasihan si Gista. jangan sampai disaat Gista udah pergi si Dirga baru nyadar kalo apa yg dia lakukan selama ini ke Gista udah nyakitin perasaan Gista.
wahyu widayati
jagalah hatimu gista....jgn berharap dg org seperti dirga....jd ketika kalian berpisah kau gak akan sakit hati gis....🙂
yuning
kuatlah kamu hati, jangan tersentuh pada sesuatu yang tidak pasti
U_Lee
Sadarkan dirimu Anggista, sekalipun si Dirga baik padamu saat di apartemen tapi ada dinding pembatas antara dirimu dan Dirga saat di luar apartemen. biar bagaimanapun elu gak pengen merasakan sakit hati karena orang yg baik pada elu ternyata menganggap hubungan sebatad simbiosis mutualisme 🙈 walaupun udah mulai ada rasa sama Dirga ingatkan dirimu untuk tidak berharap lebih padanya. karena bener2 gak rela sampai elu sakit hati...😩
wahyu widayati
bobby sepertinya org baik gis....kamu dg dia gpp kok....drpd dg thu si bambang yg gak jelas....
yuning
Bobby baik , sayang orang tua , boleh banget kalau kamu mau GIS 😁
yuning: aku sih ngikut apa author saja 😁
Author Amatir🍒: Setuju ga Gista sama Bobby?
total 2 replies
yuning
Kamu munafik , aku akan puas kalau suatu saat Anggi pergi ninggalin kamu 😁
wahyu widayati
cemburu blg bos....ngapain kamu ngelarang gista dekat cowok kl kamunya sendiri jg deket cewek lain....😑
Faidt Azzahra.
dapat karma baru Tau rasa
wahyu widayati
ayo dong thor up yg byk biar puas bacanya.....hehehe
yuning
siapa Diana, bukan tunangan kamu kan pak duda?
U_Lee
Si Gista berusaha membentengi dirinya supaya tidak mencintai si Dirga, walaupun hatinya kadang merasa bahwa di mulai ada rasa pada atasannya sendiri tapi lagi lagi dia teringat perkataan si Dirga kalo dia hanya sebatas atasan dan bawahan saat diluar kantor dan saat di apartemen hanya sebatas hubungan saling menguntungkan. Taoi kenapa si Dirga marah saat si Gista sama Bobby padahal mereka dejat pas diluar apartemen si Dirga, padahal Dirga sendiri malah deket sama byk wanita apalagi wanita yg deket dg Dirga kayak wanita gatel semua 😅 udah deh Dirga ngaku aja kalo udah mulai demen ama si Gista.
Putu Sriasih
Lumayan
Putu Sriasih
Biasa
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭♥️♥️♥️♥️♥️
yuning
betul itu Gus, agar kita tetap waras , positif thinking saja , fokus sama kamu sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!