NovelToon NovelToon
Bidadari Yang Ternoda

Bidadari Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Chicklit
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Impian Malika menikah dengan Airlangga kandas ketika mendapati dirinya tidur bersama Pradipta, laki-laki asing yang tidak dikenalnya sama sekali. Gara-gara kejadian itu Malika hamil dan akhirnya menikah dengan Pradipta.

Sebagai seorang muslimah yang taat, Malika selalu patuh kepada suaminya.

Namun, apakah dia akan tetap menjadi istri yang taat dan patuh ketika mendapati Pradipta masih menjalin asmara dengan Selina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24.

Bab 24

Malika tidak menyangka kalau ketiga orang itu akan datang. Rencananya dia akan membawa bayi miliknya dan segera pergi dari rumah sakit. Seorang perawat mau menolongnya menghubungi Rumah Sakit Lazuardi untuk mengirimkan ambulans. Namun, rencana yang dia buat seperti akan mengalami halangan.

Tidak mudah untuk melepaskan diri dari orang-orang yang toxic, hal ini sudah banyak dirasakan oleh banyak orang. Apalagi jika mereka termasuk orang yang suka playing victim dan manipulatif.

Beberapa pihak keamanan datang ke ruang NICU. Mereka menyuruh Malika dan Pradipta kembali ke kamar inap masing-masing. Keempat orang itu sudah membuat kegaduhan dan mengganggu suasana ruangan yang seharusnya tenang.

Pradipta bukannya kembali ke kamar sendiri, dia mengikuti Malika yang kembali ke kamarnya. Laki-laki itu penasaran kenapa sang istri bisa melahirkan lebih cepat sehingga bayinya prematur.

"Malika–" Pradipta mencoba menyentuh tangan istrinya, tetapi ditepis.

"Pergilah! Aku sedang tidak ingin diganggu oleh siapa pun," balas Malika. 

Wanita itu sedang berpikir keras, di mana bayinya berada sekarang. Jika bayi itu tidak segera ditemukan maka dia akan menuntut pihak rumah sakit. Malika akan meminta pertanggungjawaban mereka, tidak perduli apa yang akan terjadi nanti.

"Apa yang sebenarnya terjadi kepadamu dan bayi kita?" Pradipta masih keras kepala ingin tahu apa yang sudah terjadi kepada istrinya. Dia merasa kalau ibu dan kekasihnya terlibat dalam hal ini.

"Sebaiknya kamu segera siapkan dokumen perceraian kita. Sekarang bayi yang aku kandungan sudah lahir, sesuai dengan perjanjian dahulu, kita akan bercerai," kata Malika menatap tajam kepada Pradipta. Sesuatu yang jarang sekali dia lakukan kepadanya setelah menjadi istri dari laki-laki itu.

"Tidak! Aku tidak akan pernah menceraikan dirimu. Selain itu tidak ada hitam di atas putih, maka aku tetap berhak menjadi suami kamu. Selama ini aku menjalankan kewajiban sebagai suami," balas Pradipta. "E, kecuali untuk nafkah batin karena kata kamu kita tidak boleh melakukan hal itu sampai kamu melahirkan."

Malika mengerutkan kening. Seingat dia perjanjian mereka tercatat. Tiba-tiba bola mata Malika membulat, dahulu dia yakin menandatangani sebuah surat perjanjian dengan Pradipta bersamaan dengan  mendatangani dokumen pengajuan pernikahan agar tercatat di KUA. Surat perjanjian pranikah tidak ada.

"Kau ...! Berani-beraninya berbuat curang dan ingkar janji!" ucap Malika sambil menunjuk ke muka Pradipta dengan penuh emosi. Dia yakin laki-laki itu sudah memusnahkan surat perjanjiannya yang hanya selembar dan dia tidak punya salinannya.

Niat awal Pradipta memang ingin membuat kehidupan Malika sengsara. Hal itu akan memberikan imbas juga kepada keluarganya. Dia ingin melihat keluarga Papa Andromeda menderita dan hancur. Selama ini dia mencari tahu tentang keluarga mertuanya. 

Pradipta tahu tentang Malika juga karena diberi tahu oleh pamannya. Makanya sejak remaja dia selalu mengawasi Malika. Kebanyakan orang tidak mengenal wanita itu adalah bagian dari keluarga Wijaya, apalagi keturunan keluarga Lazuardi yang sangat jarang diketahui.

Kebaikan hati dan kelembutan dalam bertutur kata, juga pandai dalam menjaga sikap, malah membuat hati dan tujuan Pradipta goyah yang akhirnya berubah. Secara fisik juga Malika termasuk wanita yang cantik dan betah untuk dipandang lama-lama. Sehingga keserakahan di dalam hati Pradipta untuk terus memilikinya.

"Aku mencintaimu dan ingin menebus semua kesalahan yang sudah aku buat kepadamu," kata Pradipta dengan tegas dan jujur.

Baik Malika dan Selina terkejut mendengar pengakuan Pradipta. Kedua wanita itu menatap tajam kepada sang lelaki yang kepalanya diperban.

"Aku akan berusaha untuk membahagiakan kamu dan juga anak kita. Akan aku buktikan kalau aku bisa melakukan hal itu," lanjut Pradipta dengan pandangan yang lembut.

"Jangan lupa dengan tujuan kamu Dipta! Apa kamu lupa kalau keluargannya sudah menghancurkan keluarga besar kamu," ucap Selina dengan nada tinggi.

"Balas dendam hanya mendatangkan kesengsaraan dan kesakitan yang tidak akan berkesudahan dan tiada akhir. Aku ingin merasakan hidup yang tenang dan bahagia," balas Pradipta.

"Bukannya kamu bisa hidup bahagia bersama dengan kekasih kamu itu," ujar Malika dengan arah pandangan kepada Selina yang suka sekali mengekor ke mana laki-laki itu pergi.

"Benar kata kamu. Dipta dan aku akan hidup bahagia. Jadi, kamu harus pergi–"

"Selina!" bentak Pradipta. "Hubungan kita sudah berakhir dari dua bulan yang lalu. Kenapa kamu terus saja mengganggu aku?"

Malika tidak menyangka kalau suaminya sudah mengakhiri hubungan itu cukup lama. Dia tidak merasa curiga ketika hari libur Pradipta jadi suka ada di rumah. Biasanya laki-laki itu akan pergi seharian dan pulang malam bahkan tengah malam.

Di tengah ketegangan itu datang seorang dokter dan perawat. Kalau mobil ambulans yang dipesan oleh Malika sudah datang. Prosedur perpindahan pasien juga sudah dilakukan oleh salah seorang dokter yang merupakan rekan kerja Malika.

Sekarang Malika bimbang karena bayinya tidak diketahui di mana keberadaannya. Suara yang tidak asing pun terdengar, begitu dia menoleh terlihat ada ayah dan ibunya yang berwajah panik.

"Sayang, katanya kamu sudah melahirkan? Kenapa tidak ada yang memberi tahu kita," ucap Papa Andromeda sambil memeluk Malika. Terlihat sekali laki-laki paruh baya itu mengkhawatirkan putri kesayangannya.

"Kenapa Kakak bisa melahirkan? Apa yang sudah terjadi? Kemarin lusa kelihatan baik-baik saja tidak ada yang aneh dari Kakak?" tanya Mama Aisyah yang tidak kalah panik dari suaminya. Wanita paruh baya itu melihat keadaan sang putri yang selalu tertutup dan lebih suka memendam sendirian apa yang sedang menjadi masalahnya.

"Kakak–" Malika menghentikan ucapannya ketika melihat ada rekan kerjanya masuk ke sana sambil membawa sebuah map. Tanpa bertanya dia tahu apa yang ada di dalamnya.

"Kak Malika!" Rania datang bersama dengan Rain.

"Kakak baik-baik saja, kan?" tanya Rania dengan wajah yang sendu dan mata berkaca-kaca.

"Bayinya sudah dibawa terlebih dahulu ke Rumah Sakit Harapan karena peralatan di sana lebih canggih," ucap Rain.

"Tenang saja, aku akan menjaganya," lanjut Rania.

Saat ini keadaan bayi Malika membutuhkan penanganan khusus. Rania yang merupakan dokter anak sangat bisa dipercaya untuk menangani kasus yang dialami anak Malika.

Pradipta dan Rain saling beradu pandang. Kedua laki-laki itu saling menatap dengan tajam. Sama-sama merasa tidak suka.

"Terima kasih, Rania!" ucap Malika, "Tolong jaga putriku!"

"Tentu saja. Karena dia adalah cucu kesayangan Tante Aisyah," balas Rania sambil menoleh ke arah pasangan suami-istri yang menatap Malika dengan cemas.

Selina tidak menyangka kalau sepupu Malika akan ikut campur. Dia tahu kalau Bu Mayang tidak akan bisa melawan mereka. Pihak rumah sakit juga tidak bisa berkutik berhadapan dengan keluarga Hakim. 

Akhirnya Malika akan dirawat di Rumah Sakit Harapan, bukan Rumah Sakit Lazuardi. Papa Andromeda tidak bisa membantah Rain. Dia percaya kepada keponakannya itu. Karena orangnya sangat perhatian dan perduli kepada Malika.

"Jika kamu berani berbuat macam-macam, maka bayimu akan mati," bisik Selina ketika dia pura-pura membantu membereskan barang Malika yang ada di nakas dekat ranjang pasien.

"Kau ...!" Malika yang selalu bersikap tenang kini terusik. Jiwanya sebagai seorang ibu yang sudah mengandung dan melahirkan, pastinya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk kepadanya.

"Cepatlah bercerai dengan Pradipta, maka anakmu tidak akan aku usik lagi," lanjut Selina.

***

1
Ita rahmawati
banyak nyimpan masalah sendiri lama² gila kamu malika 😅
Nar Sih
dobel up kakk🙏
Sugiharti Rusli
sepertinya si Malika memang tipikal yang suka memendam sesuatu sendiri yah dia
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
tanggung lanjut lagi dong kak...
sryharty
duuh kenapa di gantung seh ka,,kan jadi penisirin
Eva Karmita
❤️
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Ita rahmawati
knp ya dg malika,,apakah dia pernah amnesia atau giman 🤔
Ita rahmawati
jgn biarkan si selina bahagia sm pradipta malika,,kamu harus buat mereka menderita dn menyesal 😏
sryharty
duuh kenapa lagi si malika
Nar Sih
apa jgn ,,malika pernah amnesia trus baru inget lgi,sabarr ya malika
Yuliana Tunru
jgn sampai malika punya penyakit parah kasihan baru hidup tenang ada lg masalah
Reni Anjarwani
lanjut thor
Sugiharti Rusli
ada apa dengan Malika sebenarnya yah,,,
Sugiharti Rusli
nekat sekali yah si Selina, dia ga tahu apa keluarga besar Malika siapa,,,
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kenapa dengan Malika 😱
Arieee
si selina 😡😡😡😡😡😡😡?belum dapet karmaaaaaaa
Nar Sih
semagatt malika jgn dgr kata si ular selina pecayakan bayi mu pda keluarga mu pssti beres💪
Heni Fitoria
cerita bagus
Bu Yudi Wahono
malika sdh sejauh ini masa kamu nyerah buat mak lampir itu kehilangan semua dong soal keselamatan bayimu minta tolong dong sama adik dan sepupumu yang lain jangan egois dan jadi bodoh kayak bapakmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!