Alifia Xavier Calon Ratu kerajaan Althof mati bunuh diri, setelah di culik dan di lecehkan.
Aulia Xavier seorang perempuan tangguh yang menjabat sebagai panglima perang, harus rela melepaskan pakaian kebesaran nya, dan menggantikan adik kembar nya untuk menikah dengan Raja Althof.
"Kalian membunuh adik saya karena tahta, maka akan saya rebut tahta itu, dan memusnahkan kalian semua!" batin Aulia dengan dendam yang membara.
"Menjadi Ratu tanpa Raja, tidaklah buruk," ucap Aulia tersenyum miring.
Bagaimana cara Aulia yang merupakan panglima perang, membalaskan dendam atas kematian adik kembar nya.
Apakah Aulia akan berhasil? Atau bernasib sama seperti adik kembar nya?
___________________________
"Aku akan memusnahkan mereka semua untuk mu, bahkan aku mampu membuat para pemimpin dan Raja berlutut padamu. Menikah lah dengan ku," ucap Pangeran Brian Gaver Wallace.
"Saya tidak tertarik," ucap Ratu Aulia dingin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JESSICA
"Sepertinya aku sudah harus memulai menjalan kan rencana ku, aku sudah benar-benar muak dengan para iblis itu, entah iblis jenis apa yang ada di dalam tubuh penghuni istana ini," gumam Ratu Aulia dingin.
Ratu Aulia belum bertemu dengan Selir utama, tapi bisa Ratu Aulia tebak, bahwa Selir utama tidak kalah buruk nya dengan Raja Althof, Ratu Aulia yakin itu, dan itu sangat menyebalkan.
Ratu Aulia beranjak, dan berjalan ke arah laci, mengambil selembar kertas dan juga tinta untuk menulis.
Ratu Aulia ingin mengirim surat untuk salah satu orang kepercayaan, di lihat dari raut wajah yang di tampilkan oleh Ratu Aulia, terlihat sekali panglima perang itu sedang menahan amarahnya.
Tidak membutuhkan waktu lama akhir Ratu Aulia sudah menyelesaikan surat nya.
Setelah selesai menulis, Ratu Aulia menggulung kertas surat nya, dan beranjak ke arah jendela, untuk manggil burung merpati milik nya.
Pritt
Pritt
Pritt
Setelah Ratu Aulia membunyikan sebuah suara dari mulut nya, tidak berselang lama akhir nya datang sekor burung dara, berwarna putih bersih.
"Antarkan pada nya," ucap Ratu Aulia mengikat surat nya di kaki kanan burung itu.
Seolah mengerti burung dara itu mengangguk kan kepala nya.
"Aku mengandalkan mu, pergilah," ucap Ratu Aulia melepaskan burung dara itu untuk terbang.
Setelah melihat kepergian burung milik nya yang sedang membawa sebuah surat untuk seseorang, Ratu Aulia kembali menutup jendela nya.
...----------------...
Di sisi lain, di waktu yang sama, saat ini selir utama sedang duduk di sebuah kursi taman di temani se cangkir teh.
Wajah nya yang penuh dengan makeup tebal, dan pakaian yang begitu heboh, Selir utama memang sangat suka berdandan berlebihan seperti itu.
Selir utama mengepalkan tangannya kuat, saat mendengar kan laporan dari pelayanan pribadi nya, yang tadi diri nya tugas kan untuk memata-matai Ratu Aulia.
"Perempuan sialan itu benar-benar berkata seperti itu?" tanya Selir utama dingin.
"I-iya Yang Mulia Selir," jawab si pelayan takut.
Wajah Selir utama semakin tidak enak di lihat, tangan nya terkepal kuat.
"Dasar bodoh!" umpat Selir utama.
Melihat kemarahan junjungan nya, Mina semakin menunduk kan kepala nya, tidak berani mengangkat pandangan nya.
"Mina Bagaimana dengan Yang Mulia Raja? Apa Perempuan itu sudah bertemu dengan Yang Mulia Raja Althof?" tanya Selir utama kembali duduk.
"Maaf Yang Mulia Selir, Yang Mulia Raja saat ini ada di kamar Yang Mulia Ratu," jawab Mina.
Mina pelayan pribadi Selir utama tadi tidak sengaja, melihat Raja Althof berjalan ke arah kamar Ratu Aulia, karena penasaran akhirnya Mina mengikuti Raja Althof, dan ternyata benar dugaan nya, bahwa Raja Althof masuk ke dalam kamar Ratu Aulia.
BRAK
"APA!?"
"Itu tidak mungkin!!!" bentak Selir utama menggebrak meja.
"Katakan sekali lagi, bahwa yang kamu bicarakan tidaklah benar!" sentak Selir utama.
Mina meremas tangan nya kuat, dan menunduk kan kepala nya.
Melihat ke terdiaman Pelayan pribadi nya, Selir utama semakin murka.
"Sialan!" umpat Selir utama.
"Tadak! Tidak akan aku biarkan perempuan rendahan itu, mendekati Yang Mulia Raja Althof, tidak akan!" batin Selir utama dengan wajah memerah padam.
Selir utama melihat ke arah depan dengan pandangan mata penuh dengan rencana jahat, senyum licik menghiasi wajah dempul nya, hingga akhir suara seseorang yang sangat diri nya kenal.
"Ada apa ini!"
Melihat kedatangan orang itu, Selir utama langsung memasang wajah sedih nya, ber acting menjadi orang yang paling tersakiti.
"Salam Yang Mulia Raja Althof," ucap Selir utama dan Mina membungkuk hormat.
"Hem! Bangun lah Jessi," ucap Raja Althof tersenyum kecil.
Raja Althof melirik Mina, dengan ekor mata tajam nya, bermaksud menyuruh Mina untuk pergi dari sana.
"Yang Mulia saya permisi," ucap Mina yang paham dengan maksud Raja Althof.
"Mina! Pergi ke nyonya Cho katakan, aku ingin lima gaun yang paling mahal," ucap Selir utama.
"Baik Yang Mulia Selir, saya permisi," jawab Mina membungkuk hormat.
Raja Althof hanya diam, karena dirinya sudah biasa dengan sifat Selir nya ini yang sangat suka berbelanja.
Melihat Mina sudah pergi, Jessica dan Raja Althof duduk di kursi taman, dengan Jesicca yang menunduk kan kepala nya, sedih.
Di sana hanya ada Selir utama dan Raja Althof, dengan wajah munafik nya Selir utama memasang wajah sedih nya.
"Jessica ada apa?" tanya Raja Althof memegang tangan Selir utama.
Jessica adalah perempuan yang pernah menolong Raja Althof, beberapa tahun yang lalu, dan karena merasa hutang budi, akhir Raja Althof menjadikan sebagian Selir utama.
Jessica itu sangat licik dan juga jahat, dan akan menyingkirkan siapa saja yang menurut nya akan menghalanginya untuk mu menjadi Ratu Althof, seperti yang di lakukan pada Alifia Xavier.
Bahkan Selir utama pernah membunuh seseorang, hanya untuk memuaskan ambisi nya, dan sampai saat ini kejahatan Selir utama tidak di ketahui oleh orang lain.
Siapa kira-kira orang yang di bunuh oleh Selir utama?
Bukan hanya itu, bahkan dengan kejam nya, setiap kali ada Selir baru yang masuk Harem Raja Althof, Selir utama selalu memberikan ramuan agar tidak bisa memiliki keturunan dari Raja Althof.
Dan iya semua Selir Raja Althof samapi saat ini tidak ada satu pun yang hamil, itu semua karena ramuan yang Selir utama berikan pada mereka saat pertama kali mereka masuk Harem.
"Apa setelah ada Yang Mulia Ratu, Anda akan melupakan saya Yang Mulia? Bagiamana saya menjalani hidup saya Yang Mulia, saya sudah tidak memiliki siapa-siapa, selama ini harapan saya satu-satunya hanya Anda, tapi sekarang," ucap Jessica menunduk kan kepala nya sedih.
Acting yang buruk😏
"Apa yang kamu bicarakan Jessi, tidak mungkin aku melupakan kamu," jawab Raja Althof cepat.
"Tidak perlu ada yang kamu takut kan, karena aku akan selalu menemani mu, tenang lah," ucap Raja Althof memeluk tubuh Jessica.
"Tapi Yang Mulia Ratu-"
"Aku tidak perduli dengan perempuan itu, dan kamu tidak perlu khawatir," ucap Raja Althof memotong ucapan Jessica.
Sementara Jessica yang ada di pelukan Raja Althof, diam-diam tersenyum miring.
Berenda dengan Raja Althof yang kembali teringat dengan apa yang sudah, Ratu Aulia lakukan pada diri nya tadi.
"Lihat lah perempuan sialan, Yang Mulia Raja Althof sangat mencintai ku, dan tidak melirik mu sama sekali, " batin Jessica tersenyum miring.
"Dan seharusnya yang menjadi Ratu Althof itu adalah aku, karena aku yang paling pantas untuk menjadi Ratu!" batin Jesicca mengepalkan tangannya.
"Mungkin sekarang kamu masih bisa selamat, tapi tidak untuk lain kali," batin Selir utama tersenyum licik.
susah amat si Gwen nih mental nya tempe 🤦🏼♀️🤦🏼♀️
pangeran jodoh mu dtg sendiri ayo dismbut🤭🤭🤭