NovelToon NovelToon
Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Lang-ya 𓆉

penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.

seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.

akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 (“akan ku seberangi lautan reinkarnasi untuk mencarimu”)

...༻𓆉༺...

Regu Long-Wu kini berpisah, Huo-Yao dan Han Fei-Yun pergi untuk mencari tempat tinggal bagi mereke untuk di tempati. sedangkan Bai Yi-Chen, Huo-Yin'er, Bai Qing-He, dan Bai-Cuan berjalan bersama untuk menelusuri sedikit tentang aura hitam di hutan itu dan untuk berjalan-jalan.

Huo-Yin'er dan Bai Yi-Chen lah yang memimpin jalan mereka. Semakin mereka masuk ke dalam hutan itu, aura yang mereka rasakan semakin kuat dan membuat mereka terus menerus memasang ancang-ancang siaga sembari menatap sekitar dengan seksama.

"kakak...., kenapa semakin ke sini tekanan aura jahatnya semakin kuat....?" bisik Bai Yi-Chen yang kini tengah ketakutan dan merangkul tangan Bai-Cuan.

Bai Yi-Chen yang melihat perilaku sang adik kemudian menghela nafas dan kemudian berkata, "huh......., diamlah...., jika kau tidak ikut menyusuri kapan kau akan dewasa melawan ketakutanmu........?" balasnya yang sesekali melirik ke arah sang adik.

Huo-Yin'er melirik wajah tegas Bai Yi-Chen dan berkata, "yang kakak mu katakan itu benar Qing-He....., kau adalah seorang anak laki-laki..., cepat atau lambat kau harus segera melawan semua ketakutan itu sendiri....." tambahnya yang kemudian kembali menatap arah mereka berjalan.

Bai-Cuan kemudian juga menambahkan sekaligus menenangkan adik tuannya, "yang di katakan tuan muda pertama dan putri Huo-Yin'er benar tuan muda kedua......., ujian sekte ini selain sebagai ujian pertahanan juga agar para muridnya memiliki keberanian. Lagi pula di sini ada kami....., ada kami yang akan bertarung duluan jika terjadi apa-apa....." ujarnya yang menatap ke arah pepohonan dan terus berjalan.

Sementara Bai Qing-He hanya bisa menghela nafas dan kemudian mengeluhkan tubuh rohnya, "huh....., andai tubuh roh ku adalah tipe penyerang pasti aku akan berani berjalan sendiri. Aku tidak tahu kenapa aku mendapatkan tubuh roh sepayah ini....." keluhnya.

Bai Yi-Chen kemudian membalas dengan tatapan tajam dan berkata, "andai saja bentuk rohmu punya kesadaran seperti bentuk rohku...., pasti kau sudah di tindih oleh pagoda mu sendiri. Lagipula tidak ada tubuh roh yang tidak berguna..., namun penggunanya saja yang tidak mau berlatih......" ucapnya.

Bai Qing-He kemudian mendengar suara gerakan di antara semak-semak di belakang mereka dan kemudian langsung menoleh, "kakak...., ada suara dari belakang semak-semak....!!!" pekiknya.

Bai Yi-Chen sendiri yang tahu bahwa mereka sedang di ikuti kemudian menoleh begitu pula Huo-Yin'er dan Bai-Cuan. Bai Yi-Chen kemudian menaikan suaranya dengan keras, "cepat keluarlah......!!! aku tahu kau berasal dari klan iblis siluman....., apa tujuan mu mengikuti kami......?!!" tekannya yang langsung mengeluarkan pedang kaisar abadi.

Kemudian dari semak semak itu keluarlah seorang wanita berjubah hanfu hitam dengan ekor rubah hitam berjumlah delapan. Siluman wanita itu tersenyum dan berkata, "aku adalah siluman berusia delapan ratus tahun dan berhasil menembus kultivasi untuk menjadi iblis....., tak di sangka aura siluman ku bisa di rasakan oleh seorang manusia fana sepertimu. Sekarang berikan darah jantung kalian......!!!" tekan wanita rubah itu yang melesat menyerang Bai Yi-Chen dengan cakar tajamnya.

Huo-Yin'er melihat klan iblis siluman yang sedang menyerang kemudian langsung mengeluarkan serangan, "teknik kultivasi.......!!! tarian bulu api phoenix........!!!" tekan Huo-Yin'er yang menggunakan bulu api dan di targetkan nya ke arah wanita rubah itu.

Sayang sekali semua serangannya tidak ada yang terkena namun juga mengeluarkan suara yang begitu nyaring. Han Fei-Yun dan Huo-Yao mengenal jelas suara ledakan bertubi-tubi itu adalah milik Huo-Yin'er karena di Da-Huang hanya keluarga kekaisaran yang bisa menggunakannya.

"Huo-Yao...., bukankah itu suara dari jurus ledakan tarian bulu api phoenix......?!!" kejut Han Fei-Yun yang kini di benaknya hanya terbesit bayangan Huo-Yin'er.

Huo-Yao yang tahu betul kemudian langsung melaju dengan cepat ke asal suara sembari berkata, "itu adalah jurus milik putri....!!! putri sedang dalam masalah.......!!!" pekiknya dengan rasa panik dan Han Fei-Yun kemudian turut terbang ke sumber suara.

Di sisi lain Bai Yi-Chen, Huo-Yin'er, dan Bai-Cuan kini sedang beradu energi spiritual dengan siluman berusia ratusan tahun itu dengan dukungan pagoda milik Bai Qing-He. Siluman rubah itu merasa bahwa pertahanan mereka sangat kuat dan kemudian membuatnya langsung berubah ke wujud asli sebagai rubah hitam.

"teknik kultivasi.....!!! wujud asli rubah hitam......!!!" tekannya yang langsung berubah wujud.

Ekor dari rubah itu kemudian mendekat dan mengumpulkan energi yang besar dan langsung di lemparkannya ke arah keempat orang itu. Bai Yi-Chen yang merasakan energi besar kemudian memberi perintah pada semua orang dengan keringat bercucuran, "semuanya berpencar......!!! kita tidak bisa menahannya......!!!" tekan Bai Yi-Chen.

Namun sayang, sebelum mereka menghindar, bola serangan rubah itu kemudian langsung menghantam mereka dan membuat mereka terpental ke udara dan memuntahkan darah.

"matilah kalian......!!!" tekan rubah itu yang langsung berubah ke wujud manusia dan melesat menyerang Huo-Yin'er dengan cakar panjangnya.

"JROK.......!!!"

"uhuk........!!!" serangan cakar itu berhasil menusuk dada Huo-Yin'er dan membuatnya langsung jatuh tak sadarkan diri ke tanah.

Karena serangan besar itu pula Bai Qing-He dan Bai-Cuan pingsan di tempat dan kini tersisa bai i-chen dengan mata merah melihat Huo-Yin'er terluka dan langsung membuat gejolak amarahnya membakar hatinya.

Siluman rubah itu tertawa dengan keras karena serangannya yang berhasil, "a..hahahha....!!! hari ini aku akan melahap darah jantung kalian semua.....!!! hari ini aku akan segera menjadi iblis sesungguhnya.....!!!" pekiknya yang melanjutkan tawa jahat.

Bai Yi-Chen kemudian berdiri dengan tubuh penuh luka cakaran dan kemudian langsung membantah. "selama aku masih hidup......, aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Yin'er......!!!" tekannya dengan amarah besar dan kemudian menyerang siluman itu dengan pedangnya namun di tangkis dengan cakar besar siluman itu.

Wanita rubah itu kemudian menoleh dan berkata, "sudah mau mati tapi masih ingin melawan.......? akan lebih baik kau juga pingsan seperti mereka.......!!!" tekan wanita rubah itu yang langsung bertarung dengan cakarnya dengan Bai Yi-Chen yang menggunakan pedang kaisar abadi.

Bai Yi-Chen dengan sekujur tubuh terluka dan terus memuntahkan darah dari mulutnya kemudian berkata, "seorang siluman biasa ingin melawanku yang telah memiliki banyak wawasan dan pernah hidup hampir seribu tahun.....? kau hana mencari kematian untuk dirimu sendiri....." ujarnya dengan nada datar.

Wanita rubah itu kebingungan yang menatap Bai Yi-Chen dengan sinis dan bertanya. "apa maksud mu.....? manusia fana memang sangat suka berkhayal....." ujarnya.

Bai Yi-Chen sama sekali tidak melanjutkan perkataanya dan langsung meneteskan darah ke pedangnya yang membuat pedangnya mengeluarkan cahaya emas yang bersinar menyilaukan hingga membuat wanita rubah itu mundur.

Bai Yi-Chen kini akhirnya memberitahukan identitas aslinya sebelum mengakhiri hidup siluman di depannya. "kau salah......, aku adalah kaisar dewa long Yi-Chen yang kini bereinkarnasi sebagai identitas lain....., kau telah melukai wanita yang selalu k cintai. Sekarang darah harus di bayar dengan darah...., dan nyawa di bayar dengan nyawa....." ujar Bai Yi-Chen yang mengangkat pedang dan melayang di udara.

Wanita rubah itu berkeringat dingin karena baru menyadari ada sedikit aura naga awan cuci yang ada di dalam tubuh Bai Yi-Chen. Wanita itu kemudian berkata terbata-bata, "kau...kau adalah kaisar dewa.....? long Yi-Chen..? dan pedang itu adalah pedang kaisar dewa.....?!!" paniknya.

Bai Yi-Chen tidak menjawab dan kemudian langsung menebaskan pedang ke arah siluman rubah itu yang mengakhiri hidup siluman yang terpental dan membenturkan tubuh ke sebuah pohon dengan sebuah luka sayatan di sekujur tubuh dan terutama adalah lehernya yang penuh darah karena sayatan pedang kaisar dewa yang terlihat hanya satu gerakan namun memberikan seribu sayatan.

Bai Yi-Chen kemudian langsung berpijak ke tanah dan langsung menyimpan pedangnya pada kesadaran spiritual dan dirinya kemudian mendekat ke arah Huo-Yin'er. Dia kemudian mengalirkan energi spiritual pada Huo-Yin'er dan berusaha menutup lukanya.

Dengan ranah Bai Yi-Chen yang masih terbilang cukup rendah ini tentu dia tidak bisa melawan siluman itu tanpa pedang kaisar abadi. Apalagi siluman berusia ratusan tahun dan hampir menjadi iblis hanya bisa di hadapi oleh kultivator di ranah setengah dewa.

Huo-Yao dan Han Fei-Yun turun dan melihat keadaan begitu kacau, mereka melihat sosok wanita siluman rubah yang tubuhnya mulai semu dan menghilang dan mendapati rekan mereka yang penuh luka di sekujur tubuh, belum lagi mereka melihat Bai Yi-Chen yang mengalirkan energi spiritual pada Huo-Yin'er yang padahal dirinya kini hampir melukai meridian sendiri.

Han Fei-Yun mendekat ke arah Bai Qing-He dan Huo-Yao menghampiri Bai-Cuan. Huo-Yao kemudian bertanya pada Bai Yi-Chen, "tuan muda bai......, apa yang telah terjadi pada kalian......?!!" tanyanya dengan rasa khawatir.

Han Fei-Yun menatap ke arah Bai Qing-He dan bergumam, "kenapa ini bisa terjadi......?" gumamnya dengan mata berkaca-kaca menatap keadaan yang kacau.

Bai Yi-Chen yang dengan mata berkaca-kaca terus berusaha menolong Huo-Yin'er dan memberikan Huo-Yin'er pil yang bisa membantu penyembuhan hingga akhirnya menjawab, "bahaya yang mengikuti kita adalah wanita rubah berusia delapan ratus tahun dan mengincar darah jantung untuk di gunakannya berkultivasi....., awalnya kami bisa menahan namun ini malah terjadi. Aku menyerang siluman itu dengan bantuan dari long bai-chen dan berhasil membunuhnya......" jawabnya namun berbohong tentang long bai-chen untuk menutupi tentang pedang kaisar abadi.

Kini Han Fei-Yun dan Huo-Yao menyandarkan tubuh Bai-Cuan dan Bai Qing-He ke sebuah pohon besar sementara Huo-Yin'er kini kepalanya bersandar di pangkuan Bai Yi-Chen sembari dirinya terus mengalirkan energi spiritual bagi Huo-Yin'er.

Han Fei-Yun dan Huo-Yao menatap khawatir ke arah Bai Yi-Chen yang sudah kehilangan banyak energi, namun ketika mereka mendekat untuk bergantian mengalirkan energi spiritual pada Huo-Yin'er, Bai Yi-Chen pasti akan menolak.

Sampai akhirnya pagi berganti sore dan kini luka Huo-Yin'er tertutup berkat pil penyembuh tingkat tiga yang di berikan Bai Yi-Chen di awal dan di tambah dengan energi spiritual yang membantu proses penyembuhan menjadi cepat.

Huo-Yin'er kemudian menatap ke arah Bai Yi-Chen yang terus mengalirkan energi spiritual padanya dengan wajah pucat dan sembari menutup mata mengernyitkan dahi dan menahan rasa sakit. Huo-Yin'er seketika memanggil nama laki-laki itu, "Yi-Chen....." panggilnya juga dengan wajah pucat.

Di samping itu Bai Qing-He dan Bai-Cuan sebenarnya sudah sadar di siang hari beberapa jam setelah serangan itu terjadi. Bai Qing-He, Bai-Cuan, Huo-Yao, dan Han Fei-Yun akhirnya bekerja sama mengalirkan energi spiritual pada Bai Yi-Chen yang mengingat Huo-Yin'er sudah bangun.

Bai Yi-Chen akhirnya berhenti mengalirkan energi spiritual, tangannya jatuh ke pangkuannya dan kemudian tubuhnya ambruk tak sadarkan diri. Huo-Yin'er kemudian langsung bangun dan menyandarkan kepala Bai Yi-Chen di pangkuannya.

Huo-Yin'er dengan panik kemudian terus memanggil nama Bai Yi-Chen, "Yi-Chen...., Yi-Chen....., bangunlah....!!!" tekannya dengan mata berkaca-kaca.

Bai-Cuan kemudian menatap Huo-Yin'er dan menjelaskan apa yang terjadi pada Bai Yi-Chen, "putri..., tuan muda terus menerus mengalirkan energi spiritual padamu dari pagi hingga sore ini. Dia terus mencegah kami untuk bergantian mengalirkan energi spiritual pada mu dan teru mengalirkan energinya padamu..." jelasnya.

Huo-Yin'er terkejut mendengarnya dan langsung menatap Bai Yi-Chen dengan khawatir, "Apa.....?!! Yi-Chen....., jika kau mau menebus kesalahanmu padaku maka bukan ini caranya...." ujar Huo-Yin'er yang meneteskan air mata.

Energi spiritual yang habis membuat Bai Yi-Chen langsung tertidur, namun dalam mimpinya dia berdiri di sebuah hamparan awan yang luas dan yang merupakan alam dewa dalam mimpinya, dia berdiri di atas sebuah jembatan batu dengan pagar merah yang indah dan lentera berbentuk pagoda di jembatan itu.

Kemudian, ada suara wanita yang memanggilnya, "Yi-Chen...." panggilnya.

Bai Yi-Chen kemudian langsung menoleh dan melihat Huo-Yin'er di seberang jembatan itu yang menggunakan hanfu puth bersabuk emas dengan jubah putih bercorak Phoenix emas dengan sanggul yang sederhana dan tampil cantik.

Bai Yi-Chen yang ada di tengah jembatan itu kemudian berkata, "Yin'er......., akhirnya kau datang....." ujarnya.

Huo-Yin'er kemudian mendekat dan menyentuh pipi Bai Yi-Chen, Bai Yi-Chen kemudian menggapai telapak tangan Huo-Yin'er dengan lembut dan menciumnya. Huo-Yin'er dalam mimpinya kemudian berkata, "Yi-Chen......, lupakanlah aku dan kenanganku....." ujarnya yang tersenyum dengan tetesan air mata.

Bai Yi-Chen dalam mimpinya kemudian mengernyitkan dahi dan langsung memeluk Huo-Yin'er dan berkata, "Yin'er....., jikapun kau mati..., akan ku seberangi lautan reinkarnasi untuk mencari mu....." balas Bai Yi-Chen.

Air mata Bai Yi-Chen mengalir deras keluar dari matanya di dunia nyata, dahinya mengerut hingga membuat regu Long-Wu menjadi heran. Dalam mimpi itu rasa penyesalan dan ketulusan Bai Yi-Chen keluar dengan air mata yang menetes juga di ikuti oleh mimpinya pada Huo-Yin'er.

Sementara itu Bai Yi-Chen dalam batinnya terus menatap Bai Yi-Chen dengan air mata dan dan berkata dalam batinnya, "(Yi-Chen....., aku tidak peduli perkataan apa yang ku ucapkan padamu di kehidupan sebelumnya. Tapi yakin lah...., aku tidak akan membenci dan menjauh darimu........)" batinnya.

1
Izaki Angker
drama trusss
Lang-ya: lagi keluar outline gegara banyak tugas masa liburan
total 1 replies
Chen Nadari
luar biasa
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
Semangat🙏
Lang-ya: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 1 replies
Kalimat Fiktif
terasa masuk kedalam ceritanyaa
keren!
Jelxky
🔥🔥🔥
Lang-ya: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
mampir juga ya😇👍🙏
Sandy
Bukan main bagusnya.
Lang-ya
༻𝐬𝐢𝐚𝐩, 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐁𝐚𝐛 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐤 /Good/ ༺
Hikaru Ichijyo
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!