NovelToon NovelToon
Marriage With CEO

Marriage With CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: dwinabila04

Tampan, Kaya, dingin, dan Cuek

Itulah yang bisa menggambarkan sosok Aston Max Matthew yang hampir sempurna. Siapa yang tidak mengenal sosok Aston yang begitu banyak di sukai kaum hawa siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi yang mengenal Aston dia adalah pria yang pemarah, suka mengatur, cuek dan tidak suka jika ucapannya di tentang.


Cantik, Polos, dan Pendiam

Seperti itulah sosok wanita bernama Ayana Yovanka, Wanita yang sudah mandiri sejak kepergian ayahnya yang sudah lama meninggal. Di mana Ayana harus bekerja keras untuk pengobatan sang bunda yang sudah lama sakit. Namun takdir berkata lain ketika saat Ayana di pertemukan dengan pria yang bernama Aston yang mengubah semua takdirnya.


Tapi di suatu kejadian membuat mereka menjadi dekat, akankah kisah mereka seperti kisah novel yang berakhir happy ending atau malah menjadi sad ending?

Ikutin cerita Marriage With CEO.


Update sesuka hati❤️

Start 14 Desember 2024

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marriage With CEO | 34. With you forever

"Kembali lagi bersama kami di channel berita pagi ini. Pesawat milik Matthew yang terbang dari Jakarta menuju Hongkong, mengalami kecelakaan tragis saat melakukan pendaratan. Tidak lama setelah mendarat, pesawat meledak, menewaskan 38 orang. Penyebabnya masih di selidiki oleh pihaknya."

Gelas yang di bawa oleh Ayana terjauh saat mendengar kabar berita yang mengabarkan bahwa pesawat milik Matthew di mana Aston ada di dalamnya membuat jantung Ayana berhenti berdetak setelah mendengar kabar tersebut.

Kaki Ayana melemah setelah mendengar kabar jika pesawat terbang yang mendarat dari Jakarta ke Hongkong mengalami kecelakaan di mana di pesawat itu ada Aston yang memang hari ini Aston menuju ke sana.

"Aaaaaa!!!" Teriakan Ayana membuat orang yang berada di rumah menghampiri Ayana.

"Ada apa Ayana?" Tanya nyonya Rosvelina yang baru keluar dari kamarnya di susul dengan tuan Grayson.

"Itu, Ma."

"Pesawat yang di tumpangi Aston mengalami kecelakaan, Ma." Jawab Ayana yang sudah berderai air mata.

"Apa!!"

"Apa kamu yakin Ayana?" tanya tuan Grayson.

"Aston naik pesawat milik Papa." Ayana tidak mampu menjelaskan lagi kejadian hari ini karena pikiran Ayana begitu kacau sekarang.

Nyonya Rosvelina membawa Ayana kedalam pelukannya untuk menenangkan Ayana. "Kamu tenang dulu, kita belum tau apa benar Aston sudah naik atau belum."

"Aston berangkat jam delapan pagi ini, Ma. Otomatis pesawat yang mengalami kecelakaan itu adalah pesawat yang di tumpangi oleh Aston." Hati Ayana begitu sakit saat mengetahui insiden pagi ini.

Jika tau seperti ini Ayana akan melarang Aston untuk pergi. Namun semua yang sudah terjadi adalah takdir yang harus Ayana terima.

"Kamu tenang dulu, biar Papa ke bandara untuk memastikan bahwa yang di pesawat itu tidak ada Aston."

"Ayana ikut, Pa." Ucap Ayana.

"Tidak Ayana kamu tetap di sini saja tunggu Papa sampai pulang," ujar tuan Grayson.

"Ayana mohon, Pa, biar Ayana ikut." Pinta Ayana.

"Baiklah jika kamu ingin ikut."

"Ayana titip Arlo juga Aurora, Ma." Tambah Ayana.

Tuan Grayson juga Ayana pergi menuju ke bandara untuk memeriksa kebenaran berita yang di siarkan tadi. Ayana terus menerus berdoa agar pesawat yang mengalami ledakan itu tidak ada Aston karena jika Aston pergi meninggalkannya maka Ayana tidak tau harus bagimana. Ayana belum siap untuk kehilangan Aston karena Ayana begitu mencintai Aston sang suami.

Sesampainya di bandara tuan Grayson mengajak Ayana untuk pergi ke ruangan di mana semua informasi akan mereka dapatkan. Namun setelah sampai di depan pintu ruangan hanya satu orang saja yang boleh masuk dan tuan Grayson yang masuk ke dalam ruangan.

Hati Ayana tidak tenang saat ia harus menunggu di depan pintu ruangan.

Cklek

Pintu ruangan terbuka menampilkan tuan Grayson yang menatap Ayana. "Bagimana, Pa?" tanya Ayana menghampiri tuan Grayson.

"Untuk sekarang belum ada informasi yang begitu jelas dari pihak bandara karena mereka sedang menyelidiki kasus sekarang," jawab tuan Grayson.

"Lalu kapan mereka akan menginformasikan kepada kita?" tanya Ayana.

"Penyelidikan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun jika mereka menemukan informasi maka mereka akan memberi kabar kepada kita,"

Ayana terdiam saat mendengar ucapan sang mertuanya. "Sekarang kita pulang dulu." Ajak tuan Grayson.

Langkah Ayana begitu berat saat harus meninggalkan bandara. Niat hati Ayana ingin menunggu informasi tentang Aston namun itu tidak mungkin Ayana lakukan karena Ayana masih memikirkan bayi kembarnya yang sedang menunggunya di rumah. Ayana tidak ingin egois akan hal itu.

Di dalam perjalanan Ayana hanya terdiam sambil memandang keluar jendela. Hati Ayana tidak karuan setelah mendengar kabar pesawat jatuh di mana pesawat itu membawa Aston. Sesampainya di rumah Ayana menghampiri sang mama dan memeluknya begitu erat untuk menenangkan diri. Nyonya Rosvelina mengelus punggung Ayana untuk menenangkan Ayana karena nyonya Rosvelina juga begitu sedih setelah mengetahui kabar tersebut.

Tanpa sadar Ayana jatuh pingsan di pelukan nyonya Rosvelina. "Ayana!!"

"Ayana!" Tuan Grayson mengendong tubuh Ayana untuk menuju ke kamar Ayana.

"Ayana, bangun, nak." Nyonya Rosvelina mencoba membangunkan Ayana yang belum sadarkan diri.

"Kita panggil dokter saja." Ucap tuan Grayson.

Setelah menunggu beberapa menit dokter pribadi tuan Grayson datang lalu memeriksa keadaan Ayana yang jatuh pingsan.

Dokter memasang selang infus di tubuh Ayana yang membuat nyonya Rosvelina khawatir.

"Apa keadaan anak saya begitu parah hingga harus di infus?" tanya nyonya Rosvelina.

"Stamina tubuh anak anda sedang menurun maka dari ia pingsan," jawab dokter.

Pemeriksaan telah selesai dan dokter pun memberikan beberapa obat untuk Ayana. Di dalam ruangan tinggal mereka berdua karena tuan Grayson mengantar dokter yang memeriksa Ayana.

Nyonya Rosvelina mengelus rambut Ayana yang masih tidak sadarkan diri. Setelah mengantar dokter tuan Grayson ikut masuk kedalam kamar Ayana di mana sang istri masih menunggu menantunya yang sedang jatuh pingsan.

"Aku pergi dulu untuk memeriksa keadaan di sana," ucap tuan Grayson.

Nyonya Rosvelina mengangguk kepalanya bertanda setuju. Setelah tuan Grayson pergi nyonya Rosvelina pergi ke kamar bayi Ayana yang bersebelahan dengan kamar Ayana. Wajah damai dalam tidur membuat nyonya Rosvelina tersenyum senang melihat cucunya mengerti kondisi sang bunda yang sedang bersedih. Mereka tidak rewel sama sekali sejak tadi membuat hati nyonya Rosvelina sedikit tenang.

Di saat nyonya Rosvelina melihat bayi Ayana di saat itulah Ayana tersadar dari pingsannya. Mata Ayana melihat sekeliling tidak ada satu orangpun di rumah di tambah lagi dengan keheningan yang tercipta membuat suasana hati Ayana teringat dengan sang suami yang belum ada kabar sama sekali.

Isak tangis kembali Ayana rasakan membuat nyonya Rosvelina yang baru melihat cucunya langsung menghampiri Ayana yang sedang menangis.

"Ayana, ada apa, Nak? Apa ada yang sakit?" tanya nyonya Rosvelina.

"Aston, Ma." ucap Ayana yang mulai teringat dengan Aston.

"Papa masih berada di bandara, kita tunggu kabar dari Papa, ya." Nyonya Rosvelina membawa Ayana kedalam pelukannya untuk menenangkan Ayana yang sudah terisak.

...•••...

Mata Ayana sudah sedikit membengkak akibat terus menerus menangis setelah mendengar kabar pesawat yang Aston tumpangi mengalami pendaratan yang tidak mulus. Di ruang tamu sudah ada Anindira, Fany juga Grizella yang baru saja selesai sidang. Setelah mendengar kabar itu dari Ayana mereka bergegas untuk datang kemari agar mereka bisa menenangkan Ayana.

Nyonya Rosvelina selalu mengecek ponselnya untuk menunggu kabar dari sang suami yang sudah sejak tadi berada di bandara.

"Kamu makan dulu, ya. Dari tadi kamu belum makan," ucap Anindira.

Ayana menggelengkan kepalanya. "Ayana tidak berselera makan. Nanti aja Ayana makan, Ma." Jawab Ayana.

Anindira menghela nafasnya saat melihat kondisi sahabatnya yang begitu terpukul saat mendengar kabar buruk mengenai suaminya.

"Fany, apa Hadwin bersama dengan Aston?" tanya Ayana kepada Fany.

"Hadwin tidak ikut dengan tuan Aston karena Hadwin sedang menghandle pekerjaan yang ada di sini, rencana Hadwin akan menyusul besok." Jawab Fany.

Hati Ayana semakin tidak karuan saat mendengar ucapan Fany. "Ra, apa nomer Hadwin sudah bisa di hubungi?" Tanya Ayana kepada Anindira.

"Seperti sepuluh menit lalu nomer Hadwin tidak bisa di hubungi. Mungkin saja ia sibuk sekarang." Jawab Anindira.

Namun saat menunggu kabar dari tuan Grayson suara bayi membuat Ayana naik ke atas untuk mengecek kondisi bayinya.

Ayana mendengar suara tangisan yang cukup kencang keluar dari mulut Aurora yang sudah bangun dari tidurnya. Dengan perlahan Ayana membawa Aurora ke dalam pelukannya.

"Maafkan, Bunda ya, nak. Karena memikirkan ayah jadi kalian terabaikan." Gumam Ayana kepada kedua anaknya.

Tangisan mulai mereda saat Ayana memberikan asi kepada Aurora yang mungkin saja kehausan karena Ayana sibuk memikirkan sang suami yang tak kunjung ada kabar membuat hati Ayana tidak karuan. Walaupun tangan yang masih di infus Ayana masih bisa menyusui kedua bayinya.

Ketika mereka sudah selesai menyusu Ayana pun kembali ke ruang tamu namun pintu kamar terbuka menampilkan pria yang sangat Ayana nanti kabarnya.

Aston

Dialah pria yang sedang berdiri di hadapannya sekarang membuat Ayana tidak percaya akan kehadirannya.

"Aston," ucap Ayana lirih.

Aston tidak menjawab ucapan Ayana karena Aston langsung berlari memeluk tubuh Ayana.

"Maafkan aku sayang. Maafkan aku tidak memberimu kabar." Aston berkali-kali meminta maaf kepada Ayana karena ialah Ayana menjadi seperti ini sekarang.

Ayana melepaskan pelukannya dari Aston. "Apa kamu baik-baik aja? Apa ada yang terluka?" tanya Ayana melihat seluruh tubuh Aston.

"Aku baik-baik saja sayang."

Ayana bernafas lega saat mendengar jawaban dari Aston yang berkata bahwa ia baik-baik saja.

"Aku mendengar berita bahwa pesawat yang kamu tumpangi mengalami pendaratan yang tidak baik. Maka dari itu aku begitu khawatir tentang mu." Jelas Ayana.

Aston membawa Ayana untuk duduk bersamanya. "Aku memang sudah berada di bandara namun aku mendapatkan kabar dari Hadwin jika kolegaku berada di sini maka dari itu aku tidak jadi naik pesawat dan langsung menuju ke hotel tempat kami rapat."

"Lalu kenapa nomor kamu tidak bisa di hubungi?" Tanya Ayana.

Aston merogoh saku jasnya dan memperlihatkan ponsel yang sudah retak layarnya. "Kenapa bisa?" tanya Ayana lagi.

"Aku tidak sengaja menabrak orang dan akhirnya ponselku jatuh dan pecah." Jelas Aston.

"Lalu kenapa nomer Hadwin tidak dapat di hubungi juga?"

"Mungkin di silent maka dari itu kamu telfon ia tidak tau."

Hati Ayana begitu lega saat bisa memeluk tubuh Aston lagi. Karena semenjak mendengar kabar pesawat jatuh hati Ayana sudah tidak karuan rasanya. Namun hati Ayana lega bisa memeluk tubuh suaminya lagi.

Aston menyadari tangan istrinya yang terdapat selang infus yang masih menempel pada punggung tangan istrinya. Karena dirinya lah yang membuat Ayana menjadi seperti sekarang. Aston begitu merasa bersalah sekali jika tau seperti ini kejadiannya maka ia lebih memilih untuk menghampiri istrinya terlebih dahulu agar ia tidak khawatir dan membuatnya menjadi seperti ini sekarang.

"Maafkan aku. Karena aku kamu menjadi seperti ini." ucap Aston merasa begitu bersalah kepada Ayana.

Ayana menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu meminta maaf semua kejadian ini tidak ada yang bisa menebak jadi jangan menyalahkan diri sendiri."

"Untuk kedepannya aku akan memperbaiki semuanya."

Aston mencium bibir Ayana lembut membuat Ayana membalas ciuman dari Aston.

Kehidupan yang semulanya Ayana tolak namun berakhir happy ending seperti sekarang membuat Ayana tidak lagi menyalahkan takdir yang sudah tuhan rencanakan untuknya. Ayana begitu bahagia bisa menjadi seorang istri sekaligus ibu untuk kedua bayinya. Ayana sangat-sangat beruntung memiliki suami juga keluarga baru yang begitu menyayanginya. Tidak ada lagi ungkap yang bisa Ayana katakan selain bersyukur dengan semua takdir tuhan.

1
ANGIN TIMUR JAYA
bagus ceritanya ditunggu up nya
dwinabila04: terima kasih banyak untuk komennya dan likenya❤️
total 1 replies
anita
lanjuut
Nuriati Mulian Ani26
kayaknya ..pernikahan mereka harus bnyak debat dan jutek
anita
ini ngjk nikah kok kyak mau beli kangkung aja
Djuariah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!