Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.
Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.
Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 12 ALASAN ANGEL
Namun Adrian melihat sebuah sosok seseorang yang sedang tergeletak di jalan yang sepi itu. Adrian pun segera menghampiri nya untuk mengetahui apa yang terjadi.
Terlihat seorang wanita paruh baya sedang tengkurap dalam kondisi tidak sadarkan diri. Adrian dengan segera membalikkan tubuh wanita paruh baya itu dan hendak menolongnya.
"Bibi Rita?" Adrian terkejut begitu melihat wajah wanita paruh baya itu.
Ternyata sosok wanita yang tergeletak tidak sadarkan diri itu adalah Rita yang merupakan ibu dari Angel. Hubungan Adrian dan Rita begitu baik, bahkan Rita sudah menganggap Adrian seperti menantunya sendiri.
Adrian segera menggunakan kekuatan matanya untuk mengetahui penyebab Rita tidak sadarkan diri. Segera bola api mata Adrian langsung menembus tubuh Rita.
Adrian langsung mengetahui bahwa Rita hanya pingsan saja dan tidak membahayakan nyawanya. Adrian juga menemukan bahwa tubuh Rita sebelumnya telah melakukan operasi. Dan karena kurang istirahat paska operasi maka Rita bisa pingsan seperti sekarang ini.
Kekuatan mata Adrian juga mengetahui bahwa di tubuh Rita masih memiliki sel-sel kanker yang berbahaya. Adrian cukup kaget mengetahui hal itu karena sebelumnya Rita terlihat begitu sehat dan biasa-biasa saja.
"Lebih baik aku membawa pulang kerumahnya dahulu," ucap Ardian.
Ardian memapah Rita menuju ke rumahnya. tidak berapa lama mereka telah tiba di rumah milik Rita. Sampai di sana ternyata tidak ada satu orang pun di rumah. Adrian merasa lega karena Angel sedang tidak ada dan Adrian juga malas untuk bertemu dengannya.
Adrian mulai membaringkan tubuh Rita di atas sofa dengan hati-hati dan mengeluarkan sebuah jarum perak dari sakunya.
Adrian mulai menusukan satu jarum perak ke pergelangan tangan Rita. Energi spiritual mulai masuk perlahan dari jarum perak yang menembus kulit Rita. Dalam sekejap saja Rita mulai tersadar dan membuka matanya perlahan.
"Adrian?" Rita tampak terkejut begitu sadar langsung melihat sosok Adrian di hadapannya.
"Bibi," balas Adrian sambil membantu Rita bangun untuk duduk.
Adrian mulai mengatakan bahwa dia menemukan Rita dalam kondisi sedang pingsan di jalan dan Adrian yang membawanya pulang ke rumah.
"Adrian terima kasih, aku tadi sedikit lelah dan malah pingsan di jalan," ujar Rita.
"Kamu kemana saja beberapa hari ini, biasanya kamu begitu rajin datang ke rumah bibi untuk bertemu Angel?" sambung Rita bertanya kepada Adrian.
"Lantas kapan kalian berencana untuk menikah, bibi sudah tidak muda lagi, ingin sekali rasanya segera memiliki cucu," sambung Rita.
Adrian tampak terkejut dan bingung mendengarnya. Dia dan Angel sudah putus beberapa hari yang lalu. Apakah bibi belum tahu atau mungkin Angel tidak memberitahukannya pikir Adrian. Adrian hanya diam saja sambil mencoba memahami apa yang terjadi.
"Adrian kenapa kamu malah diam, hubungan kalian baik-baik saja bukan?" ujar Rita.
"Ya, hubungan kami baik-baik saja bibi," balas Adrian.
"Hanya saja beberapa hari ini aku sedang sibuk bekerja sehingga tidak sempat datang kemari," sambung Adrian.
Adrian bingung harus menjawab bagaimana dan spontan jawaban seperti itu yang keluar dari mulutnya.
"Baguslah, bibi sangat menyukaimu dan bibi yakin kamu begitu tulus kepada Angel dan tidak akan mungkin melukainya," ujar Rita.
"Kamu juga tahu ayah Angel meninggal ketika dia masih kecil, oleh karena itu bibi ingin seseorang yang bisa menjaganya dengan baik dan membuatnya bahagia," sambung Rita.
Mendengar itu Adrian semakin tidak enak jika sampai bibi mengetahui bahwa hubungannya dengan Angel telah putus. Apalagi Angel lah yang telah mengkhianatinya karena uang.
Kemudian Rita mulai bercerita bahwa dirinya telah menderita sakit kanker yang sudah sangat parah dan perlu melakukan tindakan operasi. Jika tidak segera di operasi maka akan mengancam nyawanya.
Adrian cukup terkejut mendengarnya, padahal dahulu dirinya begitu dekat dengan bibi tapi tidak pernah mengetahui tentang penyakit bibi ini dan di tambah lagi Angel tidak pernah memberi tahunya.
Rita juga melanjutkan ceritanya bahwa kemudian tiba-tiba saja Angel mendapatkan uang yang banyak sehingga dirinya bisa di operasi dan masih bisa hidup sampai sekarang. Padahal dirinya sudah putus harapan karena biaya operasi itu sangatlah besar.
Adrian mulai berpikir keras dan mengambil kesimpulan bahwa Angel rela bersama dengan seorang pria tua untuk mendapatkan banyak uang. Dan uang itu akan di gunakannya untuk biaya operasi ibunya.
Pada waktu itu dirinya adalah seorang yang miskin sebelum mendapatkan mata saktinya. Jadi akhirnya Angel memutuskan untuk pergi meninggalkannya.
"Bibi Rita, apakah Angel pernah mengatakan dari mana dia mendapatkan uang itu?" tanya Adrian.
"Dia hanya bilang bahwa mendapatkan pinjaman dari temannya yang kaya," jawab Rita.
"Ternyata angel juga berbohong tentang asal uang itu," ucap Adrian dalam hati.
Perlahan Adrian mulai mengerti alasan Angel meninggalkannya secara tiba-tiba. Bahwa itu semua bukan hanya demi uang semata. Melainkan ada sosok seorang ibu yang harus dia tolong.
Hati Adrian menjadi tidak menentu dan tidak karuan. Dirinya tidak mengerti apa yang harus di lakukannya sekarang. Hanya saja Adrian masih tidak terima karena Angel telah mengkhianatinya namun di sisi lain dirinya hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang miskin.
"Oh iya bibi Rita, sepertinya setelah operasi bibi masih belum bisa sembuh sepenuhnya," ujar Adrian.
"Ya kamu benar, sakit ku ini sewaktu-waktu bisa kambuh lagi," balas Rita.
"Operasi kemarin tidak bisa menyembuhkan penyakit ku yang sudah terlalu parah," sambung Rita.
"Bibi tenang saja aku bisa menyembuhkan bibi sepenuhnya," ujar Adrian.
"Adrian apa maksudmu?" Rita terkejut mendengarnya.
"Ya aku yakin bisa menyembuhkan bibi, apa selama ini aku pernah berbohong pada bibi," ujar Adrian dengan wajah serius.
Rita diam sambil berpikir sejenak. Rita seolah tidak percaya dengan yang di katakan oleh Adrian, namun Rita sudah kenal Adrian begitu lama dan belum pernah Adrian berbohong kepadanya satu kali pun. Apalagi masalah penting seperti ini, tidak mungkin Adrian sedang berbohong kepadanya.
"Aku tahu bibi pasti ragu karena aku bukanlah dokter, tapi tidak ada salahnya biarkan aku mencoba mengobati bibi," ujar Adrian.
"Baiklah, aku akan menghargai niat baikmu," balas Rita.
Kemudian Adrian meminta izin agar Rita tengkurap sambil menaikkan bajunya. Adrian berencana menggunakan teknik akupuntur di bagian punggung Rita.
Adrian mulai mengeluarkan beberapa jarum perak dan bersiap untuk menancapkannya ke tubuh Rita.
Sekilas cahaya dari mata Adrian menembus tubuh Rita. Muncul di dalam benak Adrian teknik jarum legendaris dan bagian mana yang harus di tusuknya.
Dengan sangat cepat dan luar biasa, dalam sekejap saja beberapa jarum telah tertancap di punggung Rita. Jarum itu menancap seolah membentuk sebuah bintang. Energi spiritual langsung masuk dengan begitu cepat dan terus menerus.
Rita seketika merasakan tubuhnya terasa begitu hangat dan nyaman. Keringat mulai keluar dari tubuh dan kening Rita.
Beberapa menit kemudian Adrian telah selesai mengobati Rita dan mencabut semua jarum peraknya.
"Bibi, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Adrian.
"Hebat, ini sangat luar biasa," ujar Rita merasakan seluruh tubuhnya.
"Tubuhku terasa begitu sehat bahkan kepalaku yang selalu berat kini begitu ringan," sambung Rita.
"Baguslah, bibi sudah sembuh sepenuhnya," ujar Adrian.
"Apa?" Rita masih ragu.
Rita memang merasakan tubuhnya sekarang begitu sehat, namun apakah mungkin hanya dengan menusukkan jarum perak bisa menyembuhkan sakit kankernya.
"Bagaimana jika kita ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan bibi?" ujar Adrian.