NovelToon NovelToon
Gadis Pesantren Itu Istriku

Gadis Pesantren Itu Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Orang Suusah

Seorang gadis cantik lulusan pesantren menikah dengan pemuda tampan yang sederhana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orang Suusah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Selesai nya Acara Amal

Keesokan harinya, pagi pagi setelah selesai melaksanakan kewajiban yaitu sholat subuh. Yasmin langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sementara itu Vano tengah duduk di ranjangnya untuk memeriksa kembali, kegiatan yang akan mereka lakukan untuk acara penutupan kegiatan amal.

Setelah jam menunjukan pukul tujuh pagi, Vano keluar kamarnya merapikan semua barang yang akan ia bawa kelokasi. Ia melihat istrinya yang sedang menata sarapan di meja makan.

" Kamu cepat siap siap, Rizki telpon tadi kalau acara penutupanya, akan di percepat sekitar jam sembilan. " ucap Vano menghampiri istrinya di dapur.

" Sarapanya sudah siap, silahkan." ucap Yasmin yang kemudian berjalan masuk kedalam kamar.

Namun dengan cepat Vano menahan tanganya, hal itu tentu membuat Yasmin seketika kaget.

" Duduk." ucap Vano sambil menarik tangan Yasmin untuk duduk.

" Makan, saya tidak akan makan jika kamu tidak ikut makan. " ucap Vano sambil menatap mata Yasmin.

Namun Yasmin hanya menunduk diam, dan itu membuat Vano sedikit kesal.

"Yasminn...." panggil Vano.

"I--iya." jawab Yasmin gugup dan tidak berani mengangkat pangdanganya.

Melihat reaksi Yasmin yang hanya diam dan terus menunduk, Vano menghampirinya dan duduk di pinggir meja makan lalu menatapnya.

" Lihat saya. " pinta Vano.

Namun Yasmin hanya menggeleng, karena tidak berani menatap suaminya itu. Tiba tiba Vano sendiri yang mengangkat dagu istri kecilnya itu, agar mau menatapnya.

Tangan Yasmin seketika gemetar, posisi wajah mereka sangat dekat hanya menjarak beberapa senti saja. Bahkan ia bisa merasakan deruan nafas suaminya itu, mengenai wajahnya yang tertutup cadar hitam.

" Tatap saya jika sedang bicara, saya berada di depanmu, bukan di bawah. " ucap Vano menatap lekat kedua matanya.

Jantung Yasmin semakin berdetak tidak karuan, karena tindakan Vano.

" Kamu faham." tanya Vano lagi.

Dengan cepat Yasmin mengangguk faham dengan mata yang hampir tidak berkedip. Melihat reaksi Yasmin yang sedang gugup seperti itu, langsung membuat Vano tersenyum manis.

DDEEGHH……

getaran hebat seakan muncul di hati Yasmin, ketika melihat senyum manis suaminya itu untuk pertama kali, bahkan dengan jarak sedekat ini.

" Makanlah, habis itu siap siap. " ucap Vano yang kembali duduk dan mulai makan.

Sementara itu, Yasmin makan dengan sangat pelan, sesekali Vano menatapnya untuk melihat kegugupan Yasmin yang menurutnya sangat lucu.

Setelah selesai, keduanya pun turun kebawah, dengan Yasmin yang membawa ransel besar Vano menuju mobil.

Mobil mulai melaju membelah jalanan sibuk ibu kota yang sangat sibuk, Yasmin hanya diam saja sambil memandang kelur jendela.

" Saya mau singgah sebentar di mini market, kamu mau nitip sesuatu. " tanya Vano yang menepikan mobilnya kemini market.

" Tidak, terima kasih." jawab Yasmin menunduk.

Vano turun masuk kedalam, dan mulai mencari beberapa barang yang ia perlukan. Setelah beberapa menit, ia pun keluar membawa empat kantong pelastik berisi banyak jajanan.

" Buat kamu." ucap Vano yang memberikan semuanya pada Yasmin.

" Ini terlalu banyak. " ucap Yasmin yang sedikit kaget.

" Nanti kamu bisa bagi dengan anak anak di sana. " jawab Vano yang mulai menjalankan mobilnya.

Yasmin diam lagi memandang lurus kearah depan, sambil memangku semua jajanan yang Vano berikan tadi.

Pukul 8.30 menit, akhirnya mereka sampai di sana, terlihat sudah banyak warga yang berkumpul beserta anak anak kecil. Vano pun turun, karena melihat bapak RT menghampiri mobil mereka.

" Selamat pagi dokter." sapa pak RT itu dengan ramah.

" Pagi pak. " jawab Vano.

Sementara Yasmin masih mengambil ransel suaminya di bangku belakang dan juga jajanan.

"Mari silahkan." ucap pak RT mengajak Vano.

" Iya pak sebentar. " jawab Vano yang menghampiri istrinya.

" Biar saya bawa. " ucap Vano yang mengambil ranselnya dari tangan Yasmin.

Keduanya pun menuju tenda bersama pak RT.

" Semuanya sudah siap." tanya Vano pada Rizki.

" Udah, tinggal mulai aja." jawab Rizki.

" Baiklah, sebentar lagi kita langsung mulai aja. " ucap Vano.

Sementara Yasmin hanya berdiri diam di belakang Vano sambil memeluk kantong jajanan itu.

" Kamu duduklah di sana, saya mau periksa materinya dulu. " ucap Vano yang menunjuk salah satu bangku di dekat warga yang duduk.

Yasmin pun mengangguk dan pergi duduk disana bersama warga.

Beberapa saat kemudian, acara pun di mulai. Vano mulai memberikan beberapa penyampaian kesehatan untuk para warga, pria itu terlihat sangat berwibawa. Bahkan para warga yang hadir, telihat sangat terpukau dengan karisma dokter muda itu.

" Waah.. dokter Vano tampan sekali ya. " ucap salah satu warga yang memujinya.

" Iya, andai aku punya suami seganteng dokter Vano , pasti setiap hari nggak bakalan bosan menatapnya. " ujar yang satunya.

" Sayangnya dokter Vano sudah punya istri." imbuh yang satunya.

" Oh ya, kamu tau dari mana. " tanya ibu ibu yang belum mengetahuinya.

" Saya dengar sendiri dari dokter Vano, waktu dia lagi ngobrol sama pak RT. " jawabnya.

" Wah. kira kira istri dokter Vano seperti apa ya, pasti dia cantik juga. " ucap mereka penasaran.

" Entahlah, saya juga tidak tau. " jawab ibu itu.

Sementara Yasmin yang duduk di belakang mereka, terlihat sangat malu dan gelisah. Ia tidak biasa mendengar orang yang membicarakanya seperti itu, sehingga membuatnya sedikit merasa malu.

Tak terasa acara sudah hampir mencapai akhir, para warga mulai mengantri untuk pemeriksaan terakhir sebelum selesai .

Vano yang tanganya masih belum pulih, hanya memberikan penjelasanan beberapa penyakit dan keluhan yang sering di alami oleh warga setempat.

Sementara itu Yasmin duduk bermain bersama beberapa anak kecil, sambil membagikan jajanan yang Vano belikan tadi.

Sesekali Vano memperhatikanya sambil tersenyum, karena melihat Yasmin bisa tertawa lepas seperti itu.

Sore menjelang, acara pun selesai. Semuanya mulai mengemasi barang barang yang mereka gunakan, dengan di bantu beberapa warga.

"Tunggulah di mobil, saya masih harus berpamitan dengan warga sebentar. " ucap Vano.

Yasmin mengangguk, kemudian pergi menuju mobil dan masuk kedalam.

Setelah semuanya beres, mereka pun berkumpul dan berpamitan kepada warga dan pak RT.

" Terima kasih pak, karena sudah menyambut kami di sini dengan baik. " ucap Vano yang merasa berterima kasih.

" Tidak dokter, justru kami yang sangat berterima kasih karena sudah datang kekampung kami untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis. " jawab pak RT itu yang merasa sangat terbantu dengan kegiatan amal mereka.

" Iya dok, kamu benar benar merasa terbantu dengan layanan kesehatan ini, kami berharap suatu saat nanti dokter semua bisa datang lagi kekampung kami. " imbuh warga yang satunya.

" Pasti pak, kami juga merasa berterima kasih karena sudah menerima kami selama di sini dengan baik, kami benar benar akan mengingat semua kebaikan warga di sini. " jawab Vano.

" Semoga kita bisa bertemu lagi, kami hanya bisa mendoakan semua dokter dokter yang datang kesini sehat selalu karena tidak bisa membalas kebaikan kalian. " ucap pak RT.

" Terima kasih atas doanya pak, kami tidak mengharapkan balasan apa apa, cukup doa restu saja agar kegiatan amal kami di tempat lain bisa bejalan dengan baik seperti di tempat ini. " ucap Rizki.

" Aminn... kami doakan semuanya lancar." ucap warga senang.

" Baiklah pak, kalau begitu kami permisi pamit dulu, terima kasih untuk semuanya. " ucap Vano pamit.

" Sama sama dokter, semoga kita bisa bertemu lagi. " jawab warga itu.

Mereka pun mulai bersalam salaman, sebagai tanda perpisahan dan terima kasih.

Semua teman teman Vano mulai masuk kedalam mobil mereka, begitu pun dengan Vano. Para warga melambaikan tangan mereka, begitu mobil mereka mulai pergi. Semuanya terlihat sangat senang, karena kagiatan amal kali ini berjalan dengan lancar, tanpa kendala apa pun.

1
inaq icha
lanjut ya kk
inaq icha
🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!