Shakila Anara Ainur adalah gadis yang sedang dalam proses hijrah.
Demi memenuhi permintaan wanita yang sedang berjuang melawan penyakitnya, Shakila terpaksa menjadi istri kedua dai muda bernama Abian Devan Sanjaya.
Bagaimana kehidupan Shakila setelah menikahi Abian? ikuti terus ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 : Tukang fitnah harus pergi
Setelah memastikan tidak ada barang Wanda yang tertinggal, Adam membawa koper berisi barang-barang Wanda keluar dari kamar Wanda. Si pemilik koper yang menyadari bahwa Adam membawa barangnya langsung menghampiri Adam.
"Apa yang kamu lakukan dengan barang-barang bibi?" tanya Wanda berniat merebut kopernya dari tangan Adam, tapi sayangnya tangan Adam lebih cepat menyeret Wanda keluar dari rumah.
"Adam, apa-apaan kamu? kamu mau mengusir bibi kamu sendiri?" teriak Wanda tidak terima.
Adam tidak menjawab. Ia terus menyeret Wanda serta kopernya keluar dari rumah. Lebih baik Ia mengusir bibinya sendiri daripada harus berdosa menghadapi bibinya yang omongannya tidak bisa dijaga.
"Adam!" Wanda memekik kaget saat Adam mendorongnya dan kopernya keluar dari rumah. Seumur hidup baru kali ini Wanda diusir dan diperlakukan seperti itu.
Hal itu tanpa sengaja disaksikan oleh Adiba, Annisa dan Hanafi. Karena tepat saat itu mereka baru saja pulang dan akan memasuki rumah.
"Ada apa ini, Adam?" tanya Hanafi bingung melihat yang terjadi di depan matanya.
"Bibi menuduhku berzina dengan mba Shakila, jadi aku mengusirnya," jawab Adam seadanya.
Wanda menggeleng. Ia tidak merasa menuduh siapapun karena menurutnya yang Ia katakan tentang Adam dan Shakila adalah kebenaran.
Wanda melihat dengan mata kepalanya sendiri Adam masuk ke dalam kamar Shakila. Tidak mungkin tidak terjadi apa-apa antara Adam dan Shakila.
"Aku tidak menuduh, Adam memang masuk ke dalam kamar Shakila dan aku tidak tahu apa yang mereka lakukan di dalam kamar berduaan," ucap Wanda berusaha membela dirinya.
Adam tidak berniat berdebat atau menjelaskan. Cukup Allah SWT yang menjadi saksi bahwa dirinya tidak melakukan apapun di kamar Shakila, selain menidurkan Khansa diatas kasur Shakila.
Perasaan Adam terhadap Shakila belum sepenuhnya hilang, tapi Ia tidak cukup gila untuk melakukan sesuatu yang melanggar norma dan agama.
"Aku tidak ingin ada fitnah di rumah ini. Pergilah sejauh mungkin dari rumah ini dan pastikan jangan menunjukkan wajah bibi di hadapanku," ucap Adam pada bibinya sebelum kembali masuk ke dalam rumah.
Wanda yang merasa bahwa yang lebih berkuasa di rumah itu Hanafi langsung menghampiri Hanafi untuk meminta tolong supaya tidak diusir.
"Mas, aku tidak memfitnah Adam, aku benar-benar melihat Adam masuk ke kamar Shakila," ucap Wanda masih kukuh dengan apa yang Ia lihat.
"Tolong jangan usir aku, aku tidak tahu harus pergi kemana jika diusir dari sini," lanjutnya.
Hanafi benar-benar tidak percaya Wanda mau tetap berada di rumahnya setelah memfitnah anak dan menantunya. Benar-benar tidak tahu malu, pikirnya.
"Aku lebih percaya putraku daripada kamu. Pergilah dari rumah ini seperti kata Adam," ucap Hanafi kemudian menyusul masuk ke dalam rumah diikuti oleh Adiba di belakangnya.
Adiba tidak ingin berurusan dengan Wanda, jadi Ia memilih masuk ke dalam rumah bersama papahnya daripada berurusan dengan Wanda.
Sekarang, di depan rumah hanya tersisa Wanda dan Annisa. Sebagai kakak Annisa kasihan terhadap Wanda, tapi Ia juga tidak membenarkan apa yang sudah adiknya lakukan terhadap anak dan menantunya.
"Kamu memang tidak pernah berubah," Annisa masuk ke dalam rumah setelah mengatakan itu pada Wanda. Tidak perlu ada yang dibicarakan dengan orang yang suka memfitnah seperti Wanda.
"Haish, sial! kenapa kalian semua sama saja?!"
-
-
"Tadi aku hanya menidurkan Khansa di kamar mba Shakila," ucap Adam menjelaskan apa yang terjadi pada keluarganya supaya keluarganya memahami alasannya mengusir Wanda.
Adam tidak akan mengusir Wanda jika Wanda tidak keterlaluan memfitnahnya. Ia bahkan merasa berdosa saat melihat wajah Shakila, bisa-bisanya Wanda menuduhnya berzina dengan Shakila.
"Loh? Khansa disini? apa penyakit Zahra kambuh lagi?" tanya Annisa karena Khansa sudah biasa dititipkan ke rumahnya saat penyakit Zahra kambuh.
"Iya, sekarang penyakit mba Zahra semakin parah dan harus melakukan transplantasi sumsum tulang belakang secepatnya," jelas Adam.
Hal inilah yang tidak bisa Adam beritahukan pada Shakila, karena Shakila pasti akan mengkhawatirkan keadaan Zahra dan Abian.
Abian tidak melarang Adam memberitahu keadaan Zahra pada Shakila, tapi Abian memintanya menjaga Shakila. Dan beginilah cara Adam menjaga Shakila.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, bukannya terakhir mas kamu bilang mba Zahra sudah mulai membaik? kenapa sekarang tiba-tiba seperti ini?" Annisa masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi.
Annisa sering menanyakan kabar Zahra setiap kali Abian datang ke rumahnya. Kata Abian, kesehatan Zahra sudah lebih baik dari sebelumnya dan bisa beraktivitas seperti biasa. Ia tidak menyangka sekarang tiba-tiba saja keadaan Zahra memburuk.
"Sepertinya sudah ada pertengkaran di rumah mas Abian, tapi aku tidak tahu dengan jelas penyebabnya," ucap Adam memberitahukan sedikit yang diketahuinya.
Selain mengetahui kabar tentang penyakit Zahra yang memburuk dan harus melakukan transplantasi sumsum tulang belakang secepatnya, Adam juga tidak sengaja menyaksikan Abian disalah-salahkan atas apa yang terjadi terhadap Zahra.
Dari yang Adam dengar, sempat ada perselisihan di rumah Abian sebelum Zahra akhirnya dilarikan ke rumah sakit karena keadaannya memburuk.
Adam tidak memberitahu tentang Abian yang dimaki-maki oleh mertuanya karena tahu itu akan menyakiti hati mamahnya. Bagaimanapun Abian adalah anak pertama kesayangan mamah mereka.
"Kalau begitu besok kita ke rumah sakit, ajak Shakila juga. Setidaknya mas kamu bisa sedikit lebih tenang jika ada Shakila disampingnya," ucap Annisa.
Annisa yakin kehadiran Shakila pasti bisa membuat putranya tenang ditengah keterpurukannya. Abian tidak pernah mengatakan bagaimana perasannya terhadap Shakila, tapi Annisa bisa melihatnya sendiri dari cara Abian memperlakukan Shakila.
"Aku tidak setuju, mah," Adam menolak jika harus mengajak Shakila ke rumah sakit.
Meskipun yang Adam dengar masih belum pasti, tapi sepertinya perdebatan antara Abian dan Nyai Aisyah disebabkan karena Abian yang dituduh berselingkuh. Terlalu beresiko jika Shakila datang ke rumah sakit.
"Kenapa tidak setuju? mas mu membutuhkan kehadiran istrinya!"
"Tapi mas Abian memintaku menjaga mba Shakila sampai keadaan membaik," ucap Adam yang tanpa sengaja didengar oleh Shakila.
"Kenapa mas Abian memintamu menjagaku? memang apa yang terjadi?" tanya Shakila berjalan dari ujung tangga paling atas menghampiri mereka.
Shakila tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi sampai suaminya menitipkannya pada adik iparnya.
"Mba Shakila," pekik Adam mengetahui ucapannya didengar oleh Shakila, "sejak kapan mba ada disana?"
Shakila tidak langsung menjawab. Ia berjalan sampai ujung tangga sebelum akhirnya kembali bicara, "sejak kamu mengatakan mas Abian memintamu menjagaku."
Adam berdehem. Untung saja Shakila tidak mendengar percakapan mereka sebelumnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan suamiku? kenapa mas Abian harus menyuruhmu menjagaku?" Shakila kembali bertanya karena Ia membutuhkan jawaban atas apa yang terjadi dengan suaminya.
"Mas Abian memintaku menjaga mba karena mas Abian akan sibuk mengurus mba Zahra di rumah sakit," ucap Adam dengan wajah tenangnya.
trus lanjutan sugar mommy knp gk lanjut kk