Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26 Kepergok (21+)
"Ya udah mama pulang dulu ya sayang, adik kamu mungkin kecapekan juga kemarin habis ospek juga" ujar Maya.
"Mama sering-sering kabarin Caca ya. Belakangan ini Mama susah banget Caca hubungin, di telvon gak di angkat di chat gak di balas, aku jadi khawatir sama Mama" Caca mengutarakan keresahan hatinya.
Mendengar penuturan putrinya membuat Maya terdiam.
"Iya sayang maafin mama ya" Maya mengelus punggung Caca.
"Mam are you okey?" Tanya Caca.
"I'm okey princess, Mama baik-baik aja kok" ujar Maya tersenyum menenangkan sang putri.
Tapi Caca merasa ada yang aneh dari sang Mama sepertinya Maya sedang menutupi sesuatu darinya, sebagai anaknya Caca jelas tahu Mama nya seperti apa jika sedang ada masalah.
"Ya udah Mama pamit ya, Caca baik-baik disini sama Xanders cepet sembuh princess nya Mama" Maya memeluk Caca mengelus punggung sang putri.
Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya tapi dengan cepat Maya menghapus air mata itu, dia tak ingin sang putri mengkhawatirkan nya.
Xanders yang mengetahui sang mertua menangis pun bertanya-tanya dalam hatinya.
"Kenapa mama nangis" batin Xanders.
"Oh iya Xanders udah tahu belum kalau Caca gak bisa minum obat pil?" Tanya Maya pada sang menantu.
Xanders mengangguk "Tau Ma".
Maya terkekeh "Caca dari dulu gitu, kalau mau minum obat harus di halusin dulu obatnya baru bisa minum, kamu sabar-sabar ya ngadepin Caca".
"Gapapa may aman itu mah, anak gue udah bucin abis sama anak Lo" ujar Rere sok gaul.
Maya dan Caca tertawa mendengar penuturan Rere.
"Mommy kayak ngerti bucin aja deh" ujar Caca di sela-sela tawanya.
"Tau dong, bucin artinya budak cinta" Rere ikut tertawa.
"Yaudah yuk kita pulang" ajak Maya pada suami juga anak tirinya.
"Nara pulang dulu ya kak" ujar Nara tersenyum palsu. Dia memeluk Caca membisikan sesuatu di telinganya.
"Lo boleh menang sekarang, tapi Lo liat aja apa yang bakalan gue lakuin" ujar Nara tersenyum smirk.
Caca yang mendengar itu hanya mampu menghela nafasnya, ntah apalagi yang akan di perbuat oleh Nara.
"Papa pulang dulu, lekas sembuh" ujar Delon tersenyum tipis.
Caca tau kepedulian yang Delon berikan ini hanyalah sebuah sandiwara.
Akhirnya mereka bertiga melangkah keluar meninggalkan kamar itu. Caca menatap sendu sang Mama yang kini perlahan hilang dari balik pintu.
"Sayang kenapa?" Tanya Xanders.
"Gapapa kok" jawab Caca.
Kini di kamar Caca tinggalah mereka berempat.
"Mama sama Papa gak mau pulang Juga" ujar Xanders seraya mengode orangtuanya.
Rere menatap tajam Xanders.
"Heh kamu ngusir Mommy sama Daddy gitu!" Rere berkacak pinggang di hadapan Xanders.
"Xanders mau buatin kalian cucu Mom, kalau kalian disini gimana mau bikin cucunya." ujar Xanders tanpa filter.
"HEH" Caca melotot kaget, bisa-bisa nya Xanders berbicara begitu frontal di depan mertua nya.
"Kan bener sayang" kata Xanders pada Caca.
"Sudahlah Mom, inget umur dari tadi marah-marah mulu" ucap Alex memperingati sang istri.
"Betul itu, darah tinggi Mom marah-marah terus" sahut Xanders santai.
Rere hanya memberikan lirikan sinis pada suami dan juga anaknya.
"Ayo kita pulang Daddy juga ada pekerjaan, 30 menit lagi harus ke kantor".
Rere mencebikkan bibirnya, padahal dia masih ingin menemani Caca disini.
"Ya udah deh Mommy pulang dulu, nanti Mommy kirim maid mansion ya biar bantu-bantu kalian disini" ucap Rere yang tak ingin menantunya kelelahan Lagi.
"Gak usah mom, Caca masih bisa kerjain sendiri kok" jawab Caca tak enak pada sang mertua.
"Gapapa sayang, pokoknya Caca terima beres oke".
"Daddy pulang dulu ya, Cepet sembuh putri Daddy" Alex berhasil mencuri satu kecupan di kening Caca.
Alex menyayangi Caca sudah seperti putrinya sendiri. Sedari dulu Alex sangat ingin sekali mempunyai seorang putri tapi ternyata Tuhan hanya memberinya satu anak yaitu Xanders.
"DAD!!" Protes Xanders tak terima saat melihat istrinya di cium oleh Daddy nya.
Rere terkekeh melihat sikap posesif putranya.
"Apa!?"
"Daddy hanya mencium putri Daddy" ucap Alex menantang.
"Kau begitu posesif sekali menjadi suami".
"Dih gak sadar banget padahal dia juga posesif" cibir Rere pada Alex.
Caca terkekeh melihat wajah masam sang suami, akhirnya Caca bisa kembali merasakan kasih sayang seorang ayah dan dia mendapatkan ini semua dari mertuanya.
Caca benar-benar bersyukur sekali, dulu dia berharap akan mendapatkan itu dari Delon tapi ternyata yang dia dapat hanyalah sebuah rasa sakit.
"Bye-bye Caca sayang" Rere melambai ceria dibalik pintu kamar.
Caca terkekeh melihat antusias nya Rere, dia pun ikut melambai dengan tersenyum tulus "Bye-bye Mommy cantik".
"Sini aku hapus dulu bekas ciuman Daddy" ucap Xanders.
Xanders mengecup kening Caca berkali-kali, tak hanya kening tapi pipi dan bibir pun tak luput dari ciuman Xanders.
"Udah ihh" rengek Caca.
"Gak boleh ada yang cium kamu selain aku" ucap Xanders posesif.
Caca terkekeh "kamu cemburu sama Daddy kamu sendiri?" tanya Caca.
Xanders mengangguk "Daddy juga cowok sayang"
ASTAGA!!
Caca menepuk jidatnya.
"Udah jangan ngambek-ngambek gitu ah, kayak cewek kamu".
"Aku cemburu sayang, semua yang ada di tubuh kamu ini punya aku tanpa terkecuali jadi gak boleh ada yang sentuh-sentuh kamu".
"Iya Xanders iya" pasrah Caca.
Caca memeluk Xanders manja "Kepala aku pusing" dia mendongak menatap Xanders yang juga sedang menatapnya.
Wajah Caca terlihat menggemaskan sekali, Xanders memajukan wajahnya kemudian dia mengecup bibir istrinya.
Awalnya hanya sebuah kecupan namun lama-kelamaan kecupan itu menjadi ciuman intens, dia melumat memberi gigitan kecil hingga membuat Caca terbuai.
Bibir mereka saling melumat satu sama lain dengan tangan Xanders meremas salah satu payudara istrinya, kini suara kamar itu di penuhi oleh kecapan bibir mereka yang saling beradu.
Tiba-tiba
GUBRAKK!!!
"Anjing"
"Astaghfirullah"
Umpatan dan seruan itu berasal dari para sahabat Caca dan Xanders yang berdiri di ambang pintu kamar mereka.
Mereka semua reflek langsung menutup mata.
"Gila kokopan nya Xanders" Rizki mengintip di sela-sela jarinya.
"Jangan diliat goblok" umpat Bima.
"Huaaa mata gue ternodai" rengek Disti.
"Xanders sialan" umpat Cecil.
Pagutan bibir keduanya terlepas, Xanders dan Caca melotot melihat kehadiran para sahabatnya.
Caca menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Xanders.
Rasanya Caca ingin Sekali menenggelamkan dirinya ke rawa-rawa.
DIA BENAR-BENAR MALU SEKALI!!
"Lo semua ganggu" Xanders berujar dengan kesal.
"Minimal kunci pintu" celetuk Brayen, ia berjalan menuju sofa kamar Xanders.
"Lo pada gak mau duduk?" tanya Brayen pada sahabatnya yang masih berdiri di depan pintu dengan mata terpejam.
Dengan kompak mereka semua membuka mata.
"Gila Lo Xan bini lagi sakit malah di kokop-kokop" ujar Leo yang di angguki Rizki.
"Udah pasti tegang tuh" Rizki melirik milik Xanders yang menggembung dibalik celana.
Mereka semua tertawa terbahak, Caca ikut melirik ke arah celana suaminya.
Benar saja pedang tempur milik suaminya sudah bangun di balik celana itu.
Caca bergidik ngeri, ia kembali mengingat bagaimana hot nya Xanders jika sudah bermain di atas ranjang.
"BACOT!!" Umpat Xanders pada Leo dan Rizki.
Xanders keluar dari kamar meninggalkan mereka semua.
"Hayoloo... Xanders ngambek" ujar Naya menakuti mereka semua.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.......
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu