NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Tuan Muda Kejam

Terjerat Cinta Tuan Muda Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Harem
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Alea, seorang gadis yang menjadi korban perkosaan di hotel tempat dimana ia bekerja. Alea yang kala itu sedang bertugas membersihkan salah satu kamar hotel karena dia merupakan seorang office girl, harus menerima kenyataan pahit ketika seorang laki-laki asing menjamahnya. Penderitaan tak sampai disitu, ketika Alea di paksa harus menikah dengan pria paruhbaya yang berkuasa di wilayahnya, dan hal yang lebih mengejutkan ketika Alea tahu jika orang yang telah menjadi suaminya adalah ayah dari laki-laki yang sudah tega menodainya. bagaimana Alea harus menjalani kehidupannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asisten pribadi

***

Dimeja makan Alea dan Arthur saling menatap kikuk. Rachel yang memperhatikan gelagat keduanya merasa heran. "Kak Arthur harus makan yang banyak! Aku tambahkan lauknya ya?" tanya Rachel berusaha mencuri simpati nya.

"Tidak perlu." Jawab Arthur datar.

Carlos dan yang lainnya tampak fokus melahap makanan yang ada di piring masing-masing. Hingga kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk membawa Alea pergi ke negara A untuk melakukan perjalanan bisnis, sekalian dia ingin pergi berbulan madu dengannya. namun ternyata Alea menolak.

"Aku akan menetap disana selama tiga bulan. Apa kau tidak ingin mempertimbangkannya lagi? Aku ingin sekali kau bisa menemaniku selama aku di sana," ucap Carlos meraih tangan Alea lalu menggenggamnya dengan erat.

"Maaf, Tuan. Aku sedikit susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Dan itu pasti akan menyulitkan Tuan." Alea beralasan.

Carlos terlihat kecewa mendengar pernyataannya. Melihat itu Stevani langsung menawarkan diri untuk menemani Carlos selama tinggal di Amerika. "Tidak perlu! Lagi pula aku tidak akan lama," tolak Carlos. Ucapan Carlos membuat darahnya kini mendidih, dia merasa sangat terhina di permalukan di hadapan orang banyak.

"Arthur, selama Ayah pergi. Ayah ingin kau yang menghandle perusahaan," pinta Carlos kepada putra sulungnya.

"Baik, Ayah. Aku berjanji, kali ini aku tidak akan mengecewakan Ayah." Arthur tampak bersungguh-sungguh.

***

Samantha berjalan menyusuri setiap lorong rumah megah itu dengan membawa segelas susu dan dua potong roti yang sudah di lapisi dengan selai coklat. Tiba-tiba dia berpapasan dengan Alea. "Alea, kebetulan sekali kau lewat."

"Iya? Memangnya kenapa, Nyonya?" tanyanya.

"Tolong bantu aku antar sarapan ini ke ruang kerja Arthur ya? Dari semalam dia bergadang untuk mengecek semua laporan keuangan perusahaan, aku takut kesehatannya akan menurun."

"Kenapa Nyonya tidak meminta tolong kepada Laura?" tanyanya. Bukannya tidak mau membantu Samantha, Alea merasa malas jika harus bertemu dengan Arthur.

"Arthur sudah berpesan, kalau dia tidak ingin ada orang asing masuk kedalam ruangannya ketika dia sedang bekerja."

"Tapi aku orang asing," jawab Alea.

"Aku yakin Arthur tidak akan marah jika kau yang akan mengantarnya," ucap Samantha, "kepalaku tiba-tiba saja pusing. Kamu mau kan membantuku?" tanyanya. Akhirnya Alea menganggukkan kepala.

"Nyonya Samantha meminta aku untuk mengantarkan sarapan ini pada Tan Arthur," ucap Alea yang masuk kedalam ruangan itu setelah mengetuk pintu.

"Aku sudah melarang siapapun untuk masuk kedalam ruanganku selain ibu. Kenapa kau lancang sekali!" bentaknya.

"Ini permintaan nyonya, dan aku tidak bisa menolaknya," ucap Alea. "Makanannya aku taruh di meja," lanjutnya hendak pergi namun Arthur menghentikannya.

"Tunggu! Apa kau tidak melihat? Kalau aku sedang sibuk!" cercanya. Alea terdiam menatapnya. "Suapi aku dengan makanan itu!" titah Arthur.

"Ta-tapi, Tuan."

"Sekarang aku yang memegang kendali penuh disini! ayah tidak ada, dan sudah tidak ada lagi yang akan mempedulikan mu."

Alea terlihat mendengus kesal, dia mengusap lembut rambutnya kebelakang. tanpa Alea sadari Arthur terperangah karena terpesona melihat kecantikannya. Diapun mendekati Arthur lalu menyuapinya dengan potongan roti yang sudah dia iris dengan pisau, lalu menyuapinya dengan garpu.

"Aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu lagi," ucap Arthur yang enggan memalingkan pandangan terhadap Alea.

"Jangan menatapku seperti itu, Tuan," tutur Alea. Dia memalingkan wajah karena merasa tidak nyaman.

Arthur tersenyum menyeringai. Dia pun semakin mendekatkan wajahnya kearah Alea. Refleks Alea perlahan mundur dan tanpa sengaja Alea menumpahkan gelas itu ke arah laptop Arthur sehingga tiba-tiba saja layarnya mati. Arthur terkejut, dia pun mencoba untuk mengeringkannya.

"Kini aku tahu alasanmu kenapa kau datang keruangan ku!" bentak Arthur. "Argh..." Dia membasuh wajahnya dengan kasar mencoba meredam semua amarah.

"Maafkan aku, Tuan. Aku tidak sengaja," Alea merasa sangat bersalah.

"Maaf kau bilang? Lihat apa yang sudah kau lakukan terhadap laptop ku? Semalaman ini aku bergadang untuk menyelesaikan pekerjaan ku!" bentaknya.

"Aku benar-benar minta maaf," Alea menundukkan kepala tak berani menatap wajah Arthur. Melihat ada penyesalan di raut wajah Alea Arthur memanfaatkan situasi itu.

"Aku akan memaafkan mu tapi dengan syarat! Kau harus mau menjadi asisten pribadi ku."

"Apa?!"

"Kenapa? Apa kau keberatan?" Arthur menatap sinis kearahnya. Berdua di dalam ruangan itu membuat Arthur teringat kembali akan perbuatan yang pernah dia lakukan terhadap Alea. "Sial! Kenapa bibirnya begitu sangat menggoda," batin Arthur, saat menoleh kearah bibir tipis Alea yang merah merona.

Tok tok tok.

"Arthur, di bawah ada sekretaris Chan," kata Samantha saat masuk.

"Baik, Bu. Aku akan segera turun," jawab Arthur.

"Tuan Carlos memintaku untuk memberikan beberapa file ini kepada Tuan Arthur," ungkap Chan seraya menyodorkannya. "Tuan Arthur di minta untuk mempelajari semuanya."

"Baik! Terima kasih," ucap Arthur.

"Kalau begitu saya permisi," pamit Chan yang di balas anggukan kecil oleh Arthur. Arthur kembali keruang kerjanya. Ternyata kali ini dia menepati janjinya untuk bersungguh-sungguh membantu ayahnya mengelola perusahaan.

Alea sedang bermain bola di halaman bersama Antonio. Seiring berjalannya waktu kini keduanya terlihat begitu akrab.

"Ayo! Tendang bolanya kesini Nio!" pinta Alea. Antonio segera menendang bola itu kearah gawang yang di jaga olehnya.

"Gol!" teriak Antonio yang antusias. "Kalena Kakak kalah, Kakak halus mengabulkan keinginanku," ucap Antonio.

"Aku tahu apa keinginanmu. Pasti kau ingin ice cream 'bukan?" tanya Alea memastikan.

"Gak ah, bosen!" ucap Antonio seraya melipat kedua tangan di dada dengan bibir cemberut.

"Lalu kau mau apa?" Alea tersenyum menatapnya. Seketika Antonio langsung menunjuk pipi. Sehingga Alea mengernyitkan keningnya. "Aku ingin Kakak mencium ku," pinta Antonio.

Karena gemas melihat kelakuan bocah yang baru berusia tiga tahun itu. Alea pun mencubit pipi Antonio lalu menciumnya. Stevani datang lalu menarik tangan Antonio agar menjauh dari Alea.

"Sudah aku katakan! Jangan pernah berani mencoba untuk mendekati anakku!" bentak Stevani seraya mendorong tubuh Alea.

"Ibu jangan jahat kepada kak Alea. Dia temannya Nio," ucap Antonio merengek.

"Bukan Ibu yang jahat. Tapi dia! Kamu tidak boleh dekat-dekat dengannya lagi!" decaknya seraya membawa Antonio masuk. Walaupun tidak mau, Stevani terus menarik tangan Antonio secara paksa, sehingga membuat anak itu menangis.

Chamela turun dari tangga lalu menegurnya. "Stevani! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau menyeret paksa anakmu seperti itu?" tegurnya.

"Aku terpaksa melakukan ini karena dia tidak mau mendengar ucapanku," jawab Stevani yang terus mencengkram kuat pergelangan tangan Antonio.

"Tapi dia itu masih kecil. Kau tidak sepatutnya untuk bersikap kasar seperti itu padanya."

"Aku tidak peduli! Antonio itu anakku. Dan aku bebas melakukan apapun kepadanya."

"Jangan karena kau ibunya, lantas kau bisa seenaknya memperlakukan Antonio seperti itu! Apa kau tidak sadar, kalau kau telah menyakitinya."

"Jangan ikut campur dengan urusan ku!" bentak Stevani. "Kau urus saja anak gadismu yang selalu pulang tengah malam itu."

1
·Laius Wytte🔮·
Terus terang, aku harus tahu kelanjutan cerita ini sekarang juga.
RD Junior: 😁
Terima kasih sudah hadir kk🥰
total 1 replies
Dira Alina
Pokoknya bagus banget, semoga thor terus sukses dan sehat selalu!
RD Junior: terima kasih sudah hadir kk🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!