S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31 : Paman Bai Xingxing Kembali
Berita mengenai Bai Xingxing yang telah menyembuhkan Tuan Putri Zi Mei menyebar dengan cepat ke seluruh Kekaisaran Mogui. Awalnya semua orang ragu untuk mempercayai berita itu. Seluruh orang di Kekaisaran Mogui mengetahui, jika Bai Xingxing adalah gadis bodoh dan tidak berguna. Meskipun penampilannya telah berubah, tetap saja itu tidak merubah penilaian orang-orang tentang kebodohan gadis itu. Terutama saat insiden Bai Xingxing yang terjatuh ke danau di hadapan Pangeran Kedua, yang selalu menjadi perbincangan hangat diantara para penggosip dan panggung drama.
Hingga tiba-tiba, Istana Kekaisaran mengumumkan pada seluruh rakyat Kekaisaran Mogui, bahwa Kaisar Ziran akan mengadakan pesta perayaan atas kesembuhan Tuan Putri dan secara khusus mengundang Keluarga Bai sebagai tamu terhormat. Pengumuman itu secara tidak langsung membenarkan berita tentang Bai Xingxing yang telah menyembuhkan Putri Zi Mei.
Saat ini, semua orang di sepanjang jalan, rumah makan dan tempat-tempat hiburan maupun toko, membicarakan tentang berita yang membuat banyak orang tercengang.
"Aku tidak menyangka jika Nona Pertama dari Keluarga Bai memiliki bakat yang mengerikan."
"Benar. Aku juga terkejut. Aku pikir Tuan Putri tidak akan selamat, sejak Santo Mo dikabarkan mengobati Tuan Putri namun tidak berhasil."
"Siapa Santo Mo, dia adalah Ahli medis terbaik di Benua ini. Dan sekarang, Nona Pertama Bai muncul dan mengejutkan semua orang dengan bakatnya yang melebihi Santo Mo."
Terlepas dari semua orang yang masih terkejut dengan bakat Bai Xingxing, pesta perayaan kesembuhan Putri Zi Mei disambut baik oleh rakyat Kekaisaran Mogui. Untuk menunjukkan suka cita yang dirasakan Keluarga Kaisar, Kaisar Ziran bahkan mengundang banyak pihak dari Kekaisaran lain. Perayaan besar itu akan diadakan satu minggu lagi di Istana Kekaisaran Mogui.
...----------------...
Paviliun Lan Hua. Kediaman Bai.
Pranggg...
Nyonya Lu yang kini terlihat seperti babi, terus mengamuk dan menolak untuk makan sejak kemarin. Chao Xi terus membujuk majikannya, namun semua berakhir sama, Nyonya Lu selalu melempar mangkuk yang berisi makanan.
"Buang semua! Aku benci semua makanan itu! Aku tidak akan makan sampai tubuhku kembali seperti semula!"
Nyonya Lu terus menerus berteriak tidak mau makan. Para pelayan di Paviliun Lan Hua merasa khawatir dan takut.
"Enyah kalian semua!" Teriak Nyonya Lu dengan mata melotot dan leher dipenuhi urat-urat merah yang menonjol.
Chao Xi dipenuhi rasa cemas,"Ini sudah mangkuk ke lima yang dilemparkan Nyonya hari ini. Apa yang harus kita lakukan? Nyonya belum makan dari kemarin, bahkan Nyonya tidak menyentuh teh yang aku sajikan."
"Apa lebih baik kita menemui Tuan Tua untuk meminta bantuan?" Usul salah satu pelayan.
Tiba-tiba, Bai Yu yang ditemani seorang tabib tua melangkah masuk ke kamar ibunya.
Bai Xingxing menatap tajam para pelayan itu, "Bagaimana kondisi ibuku?"
"Nyonya masih belum mau makan, Nona." Jawab Chao Xi.
Bai Yu menatap datar para pelayan itu, "Dasar kalian pelayan tidak berguna!"
Bai Yu segera membawa tabib untuk melihat kondisi ibunya. Nyonya Lu yang melihat putri keduanya masuk segera merengek.
"Yu'er, ibu tidak mau jadi gemuk seperti ini!" Rengek Nyonya Lu dengan wajah pucat karena tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke tubuhnya.
Nyonya Lu menarik lengan baju Bai Yu dengan kuat dan mengguncangkannya.
Kilatan jijik terlintas di pupil mata gadis itu saat melihat tangan gemuk ibunya menarik lengan bajunya, "Tenanglah ibu, tabib akan memeriksa kondisimu."
"Tabib, tolong periksa kondisi ibuku." Ucap Bai Yu pada tabib itu.
Tabib mengangguk, "Baik Nona."
Tabib itu segera memeriksa Nyonya Lu. Saat menyentuh pergelangan Nyonya Lu, tabib itu tidak menemukan sesuatu yang aneh. Denyut nadinya normal, aliran darahnya juga normal.
"Nona, kondisi Nyonya Lu baik-baik saja. Tubuhnya hanya sedikit lemas karena tidak makan dan minum." Jelas sang tabib.
Bai Yu mengerutkan keningnya, "Benarkah? Kalau memang tidak ada yang aneh dengan tubuh ibuku, kenapa ibuku tiba-tiba menjadi gemuk, tabib?"
Tabib itu menggeleng bingung.
"Maaf Nona, hal ini sebenarnya agak sedikit diluar nalar saya. Saya juga merasa aneh, tubuh Nyonya Lu baik-baik saja. Bahkan, tidak ada gejala keracunan sama sekali." Ujar tabib itu dengan wajah berkerut.
Bai Yue menatap ibunya yang berbaring di tempat tidur seperti seekor sapi pemalas. Karena tubuh Nyonya Lu terlalu gemuk, wanita itu menjadi kesulitan untuk mendudukkan dirinya sendiri. Nyonya Lu bahkan kesulitan untuk berjalan dan menopang tubuhnya yang berat.
Suasana menjadi hening.
Apa yang sebenarnya terjadi pada ibu?
Tap.. Tap.. Tap..
"Ada apa ini? Kenapa kalian semua berkumpul di sini?"
Tiba-tiba, suara seorang pria yang terdengar berat memecah keheningan mereka.
Mendengar suara yang tidak asing, Bai Yu menoleh dan mendapati ayahnya berdiri di pintu masuk dengan tangan di belakang punggungnya.
"Ayah!"
Bai Yue segera menghampiri ayahnya yang ternyata telah kembali karena surat yang dikirimkan Tuan Tua.
"Ayah, akhirnya kau kembali." Seru Bai Yu dengan lega.
Tuan Bai menatap putri keduanya dengan wajah berkerut, "Apa yang terjadi? Kenapa kakekmu mengirimkan surat dan memintaku untuk segera kembali?"
Sebagai seorang Bupati, Bai Manyue selalu sibuk dengan banyak pekerjaan, seperti halnya dengan Tuan Tua. Keduanya jarang berada di Kediaman Bai. Mereka akan kembali jika ada hal yang penting.
Bai Yu terlihat ragu dan takut untuk menjelaskan pada ayahnya. "Emm.. Ayah, ada hal aneh yang terjadi pada ibu?"
"Hal aneh apa?" Tuan Bai menautkan kedua alisnya, penasaran.
Bai Yu tidak tahu, bagaimana harus menjelaskan keanehan yang terjadi pada ibunya. "Lebih baik ayah masuk ke kamar ibu dan melihat sendiri kondisi ibu."
Tanpa banyak bertanya lagi, Tuan Bai melangkah masuk ke kamar Nyonya Lu. Begitu melihat kondisi kamar yang sunyi, Tuan Bai mengerutkan keningnya.
Bukankah istriku tidak suka ruangan gelap? Kenapa kamar ini gelap dan pengap sekali?
Tuan Bai meminta pelayan untuk membuka jendela agar ruangan lebih terang dan udara bisa masuk. Begitu ruangan terang karena sinar matahari, Tuan Bai mendapati sebuah gundukan besar yang berada di atas tempat tidur istrinya yang tertutupi selimut.
Tuan Bai menoleh ke belakang dan bertanya pada putrinya, "Yu'er, di mana ibumu?"
Bai Yu tanpa daya menunjuk ke arah gundukan besar itu.
"Ini.. Ibumu?" Tanya Tuan Bai tidak percaya.
Bai Yu hanya mengangguk, enggan untuk mengatakan 'ya'.
Tuan Bai berjalan mendekati gundukan besar yang tertutupi selimut dengan langkah hati-hati. Saat Tuan Bai menyingkap selimutnya, sesosok tubuh besar dengan wajah yang membengkak karena lemak yang memenuhi pipi, memasuki indra penglihatannya. Sosok besar itu tertidur dengan mulut menganga. Sungguh pemandangan yang tidak enak dilihat.
Dengan nafas tercekat, Tuan Bai mundur beberapa langkah ke belakang karena terkejut. Tuan Bai yang tidak mampu menopang tubuhnya yang mendadak terasa lemas, akhirnya terjatuh ke lantai.
Suara bising di ruangan itu, membuat sosok besar Nyonya Lu terganggu hingga membuatnya terbangun. Namun karena tubuhnya yang terlalu besar, Nyonya Lu hanya bisa membuka matanya tanpa bisa menegakkan tubuhnya untul duduk.
Saat Nyonya Lu yang terbaring, melirik ke samping dan mendapati suaminya terduduk di lantai segera berteriak dengan histeris. "Hiksss. Suamiku.. Suamiku, kau akhirnya kembali. Aku sudah lama menunggumu untuk kembali. Suamiku, kau harus membantuku. Hikss.. Tubuhku yang indah menjadi jelek."
Tuan Bai yang mendengar suara dari sosok besar yang merupakan istrinya itu semakin terkejut. Nyonya Lu adalah wanita yang menjadi pujaan hati banyak pria di masa muda. Selain cantik, salah satu alasan Nyonya Lu memiliki banyak penggemar pria karena suaranya yang indah dan merdu saat masuk ke indra pendengaran siapapun. Hal itu juga menjadi alasan, kenapa Tuan Bai tidak pernah mencari selir selama ini. Nyonya Lu selalu cantik dan bersuara enak. Namun, yang di hadapannya ini, bukan hanya tidak cantik, suaranya bahkan mirip suara babi yang sedang terkena flu. Suaranya berat dan mengerikan.
Nyonya Lu yang hanya bisa menggoyangkan tangan dan kakinya, merengek pada suaminya, "Suamiku, kenapa kau hanya diam dan tidak memelukku? Aku rindu dipeluk olehmu."
Tuan Bai merengutkan keningnya. Ekspresi jijik terlihat jelas di wajahnya yang pucat.
"Bagaimana kau bisa menjadi seperti ini?" Tanya Tuan Bai dengan suara dingin.
Kenapa wanita ini menjadi gemuk dan jelek? Matanya bahkan sulit terbuka karena lemak di pipinya! Benar-benar menjijikkan! Melihatnya saja aku ingin muntah, apa lagi memeluknya!
"Suamiku, kau harus menolongku! Carikan tabib hebat yang bisa membantuku!" Seru Nyonya Lu dengan keras.
Tuan Bai mengabaikan istrinya. Dia muak melihat istrinya yang terlihat menjijikkan!
"Yu'er, di mana kakakmu?" Tanya Tuan Bai pada putri keduanya.
Bai Yu segera menjelaskan, "Kakak baru saja kembali dari aula leluhur, ayah. Saat ini kakak sedang mengistirahatkan tubuhnya yang lelah setelah berlutut selama dua hari."
"Kakakmu dihukum?" Tanya Tuan Bai heran.
Bai Yu mengangguk, "Benar ayah."
Lu'er dihukum? Sebenarnya apa yang terjadi selama aku tidak berada di sini?
"Urus ibumu, aku akan pergi menemui kakakmu." Perintah Tuan Bai tegas.