Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perubahan Elina Andini Bagaskara
"Namanya Tuan Brama Stavin. Apa kamu mengenalnya?" Tanya Daddy Erick pada Caca.
"Mungkin Caca untuk saat ini ngga kenal, tapi bukan berarti Caca tak akan mencari tau siapa orang itu" ucap Caca serius. Mungkin saat ini Caca sedang menahan amarahnya, karna Caca type orang yang tak suka jika keluarganya di ganggu oleh orang yang tak pernah ia usik sama sekali.
"Daddy tau jika kamu pasti akan mencari taunya, tapi Daddy ingatkan sekali lagi bahwa kamu harus tetap berhati-hati saat melakukan aktivitas diluar Mansion ini" ucap Daddy Erick yang memperingati putrinya agar putrinya tak terluka sedikitpun.
"Baiklah Daddy akan Caca ingat itu, tapi Daddy juga harus jaga diri. Daddy jangan hanya memperingati Caca sama Mommy doang, tapi Daddy juga harus ingat, kalau Daddy juga harus hati-hati" ucap Caca.
"Trus mommy kayak mana dong?" Tanya Mommy Leana yang sejak tadi hanya memperhatikan suami dan anaknya itu.
"Ya mommy juga hati hatilah, masa enggak" ucap Caca.
"Tapikan mommy jarang keluar, buat apa mommy hati hati?" Tanya mommy Leana yang agak bingung.
"Yakan tadi Daddy bilang kalau keluar mansion, gimana sih mom" ucap Caca yang sedikit kesal dengan omongan sang mommy.
"Dahlah ca...mommy mu mah emang gitu, jadi jangan di tanya lagi. Jadi harap maklumin ya hahaha" ucap Daddy Erick yang tertawa?
"Daddy mau tidur di luarkah?" Ancam sang Mommy Leana kepada Daddy Erick. Yang dimana Daddy Erick langsung berhenti tertawa ketika sudah mendengar kalimat yang ia takuti keluar dari mulut istrinya.
"Jangan dong sayang, kan Daddy bercanda. Jangan ya? Janji deh ngga ngulangin lagi" mohon Daddy Erick yang takut jika akan tidur di luar.
"Yah...masa takut sama mommy, ngga seru banget hahaha" ucap Caca santai.
"Diam kamu ca...nanti mommy makin marah sama Daddy" bisik Daddy Erick pada Caca.
"Biarlah, kan Daddy yang salah hahaha" ucap Caca lagi.
Setelah Caca berkata begitu...mommy Leana langsung beranjak dari tempatnya dan langsung keluar dari ruang rapat tersebut dan tidak lupa membanting pintu.
Doorrrrr......
"Astaga!!" Triak Caca dan Daddy Erick bersamaan karna kaget mendengar suara pintu yang di banting.
"Nah kapok dad...mommy ngambek, fixs sih dad, Daddy kayaknya malam ini tidur di luar. Semangat Daddy" ledek Caca.
"Ini nih karna salah kamu...dah deh mending Daddy bujuk mommy kamu dulu, ntar ngambeknya sampai besok lagi trus kita ngga ada yang ngurus besok pagi kalau mommy kamu ngambek. Ya udah Daddy keluar duluan ya" ucap Daddy Erick yang langsung keluar ruangan itu dan tidak lupa juga Caca mengekor daddynya.
Betapa terkejutnya Daddy Erick dan Caca ketika sang mommy membawa bantal, selimut dan tikar. Dan Mommy Leana juga di bantu oleh art untuk membawa semua barang yang di bawa mommy untuk di letakkan di luar mansion.
Setelah semua barang yang di bawa mommy Leana sudah berada di luar mansion,kini mommy Leana masuk lagi dan menghampiri Daddy Erick dan Caca yang masih diam dan mencerna setiap pergerakan sang mommy.
"Sekarang Daddy dan Caca tidur di luar!" Ucap Mommy Leana dengan santainya, padahal Daddy Erick dan Caca sudah membulatkan matanya.
"Hah? Kok Caca juga sih mom, padahalkan Caca ngga ngapain ngapain, kok dihukum juga" ucap Caca yang mengeluh dan tak terima.
"Mommy ngga peduli, intinya kalian dua sudah membuat mommy kesal dan mommy ngga mau kalau kalian dua tidur di dalam Mansion" ucap mommy Leana yang masih ngambek.
"Tapi...-
"Ngga ada tapi tapi, sekarang kalian tidur di luar, cepat!!!" Triak mommy Leana. Akhirnya Daddy Erick dan Caca pun mengikuti perintah sang mommy.
"Yah...malah kena hukum, padahalkan Daddy yang salah,kok Caca malah di hukum juga sih. Ngga adil banget" ucap Caca yang tak terima.
"Hahaha...makanya jangan ngeledek Daddy tadii, kena juga kan hahaha" ledek Daddy Erick yang tak bisa menahan tawanya.
"Aaaa....Daddy mah gitu" ucap Caca yang memanyunkan bibirnya.
", Iyah Daddy minta maaf ya sayang, sekarang mending kita tidur, nanti kalau kita begadang pasti mommy kamu makin marah dan hukumannya malah di tambah lagi nanti" ucap Daddy Erick.
"Iya sih dad emang benar, ya udah selamat malam dad" ucap Caca sebelum membaringkan badannya.
"Selamat malam sayang, tidur nyenyak ya. Muachh" ucap Daddy Erick dan mencium kening Caca sebelum dirinya ikut membaringkan badannya di samping Caca untuk tidur. Paginya pun tiba dimana bulan berganti dengan timbul nya matahari yang begitu indah. Kini pemeran utama kita sudah berada di lingkungan sekolah, dirinya juga sudah berada didalam kelas lebih awal, biasanya dirinya lah yang paling terakhir datang tapi kali ini dirinya lah yang pertama datang, entah apa yang sedang merasuki jiwa pemeran utama kita sehingga dirinya masuk kelas lebih awal.
"Pagi Caca" sapa sang ketua kelas yang baru saja datang.
"Too" jawab Caca singkat yang tak mengalihkan matanya dari telpon genggamnya.
"Cuek amat ca...masih pagi Lo ca,minimal senyum kek" ucap sang ketua kelas.
"Pagi ketua" sapa Caca dengan senyum yang dipaksakan.
"Puas!!" Tanya Caca yang menajamkan matanya.
"Ehehhe..bercanda ca, galak amat lu. Janji deh ngga gitu lagi, peace ca" ucap ketua kelas yang mengangkat tangannya dan menunjuk jarinya yang berbentuk huruf V.
Gubrakk...
"Morniiiiinggg cacaaaaa~~~~" sapa Elina yang baru saja tiba, kedatang Elina pun membuat seisi kelas menjadi kaget, terjungkal, terpeleset, dan Ter Ter semuanya.
Namun, orang yang di sapa tak membalas sapaan Elina, Caca hanya melirik setelah itu Caca langsung fokus ke ponsel genggamnya lagi.
"Ca...gue nyapa Lo, masa ngga Lo balas sih" ucap Elina yang sudah dekat dengan Caca, tapi tetap saja Caca tak menghiraukannya.
"Caccaaaaa....."triak Elina yang sudah kesal karna Caca tak melihatnya sedikitpun.
"Ca...liat kek, minimal Lo liat gue trus Lo nilai penampilan gue biar gue seneng, ini enggak. Lo malah fokus sama telpon genggam Lo, benci deh" ucap Elina yang berdramatis.
"Bisa ngga Lo nga usah berisik...ini masih pagi Lo elinaaa" ucap Caca yang memutar bola matanya dengan malas.
"Hah? Elina?" Tanya seisi kelas secara bersamaan yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan siapa yang masuk ke kelas mereka dan menyapa Caca seperti orang yang sudah kenal.
"Elina kelas kita?" Tanya ketua kelas memastikan.
"Lah emang gue Elina kelas sini kok, masa kalian ngga kenal sama gue" ucap Elina.
"Elina Andini?" Tanya ketua kelas yang masih terheran-heran.
"Iya!!! Dah lah Lo pada ngga penting" ucap Elina yang ngge peduli dengan teman kelasnya, karna pada dasarnya teman kelasnya tak ada satupun yang mau berteman dengannya, namun sekarang karna dirinya berubah barulah mereka berkata lembut pada Elina.
"Ca...jawab ca!!!" Triak Elina.
"Emang harus banget gue nilai penampilan Lo hari ini?" Tanya Caca yang mulai kesal dengan teriakan teriakan Elina.
"Iya...gue butuh banget malah" ucap Caca dengan senyuman manis nya.
"Dengar gue baik baik...Lo itu udah lebih baik daripada sebelumnya, jadi jangan seolah-olah Lo itu perempuan bodoh, culun, jelek, sampah dan yang lainnya seperti yang Lo lakuin hanya karna ingin menutupi identitas Lo. Jadi sekarang Lo pertahankan penampilan Lo yang sekarang, dan tunjukkin ke mereka kalau Lo tak seperti apa yang mereka ucapkan selama Lo masih jadi culun" ucap Caca panjang lebar.
"Puas!" Tanya Caca yang sebenarnya males banget untuk nanggapi Elina.
"Puas!!...makasih ya, btw makasih juga dah mau menilai penampilan gue dan dah mau temanan sama gue sebelum gue berubah kayak gini" ucap Elina.
"Y" jawab Caca singkat.
Gubrakkk....
Seisi kelas kaget ketika pintu di buka secara paksa dan di banting oleh orang yang masuk ke kelas 11 dan ternyata yang masuk ke kelas 11 itu adalah orang yang sering di juluki queen bullying. Semua siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M sangat tidak suka kepadanya karna dirinya suka sekali semena mena dan suka sekali membully murid-murid HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M.
"Hahaha...kalau cupu mah cupu aja kali, jangan sok merubah penampilan gitu" ucap sang queen bullying yang baru saja masuk ke kelasnya Caca dan Elina secara kasar. Kita sebut saja namanya dengan Ratu Aurora.
"Entah...padahal mah tetap aja jelek, hahaha" ucap temannya Ratu yang ikut tertawa.
"Ngga usah bacot Lo, gue tau kok kalau Lo itu iri kan? Karna gue lebih cantik daripada Lo" ucap Elina yang tak suka kepada mereka.
"Oh Lo sekarang dah berani sama kita? Dah merasa hebat Lo hah? Kalau lemah mah lemah aja kali hahaha" ucap Ratu yang meremehkan Elina.
"Gue bukan lemah, tapi ada yang bilang, kalau kasar sama hewan itu nanti kena pelanggaran, jadi gue ngga mau kena pelanggaran, gimana dong. Gue kan tipe orang yang kasian sama BINATANG!!" Ucap Elina dengan menekan kata di akhir kalimatnya. Semua seisi kelasnya Elina yang ikut melihat perdebatan itu hanya bisa tercengang. Karna mereka merasa bahwa Elina sangat berani kepada orang yang sudah di Juluki queen bullying di HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M.
Plak...
"Anj**g ya Lo...apa maksud Lo ngatain gue binatang hah?!!, Lo kira karna Lo berubah gitu, gue takut sama Lo hah? Sorry ya gue tetap anggap Lo sampah, jadi jangan sok gitu anj**g" ucap Ratu yang kesal kepada Elina dan juga Ratu yang reflek menampar pipi kanan Elina, karna Elina berkata seperti itu.
"Lahkan emang Lo binatang, kan cuma binatang yang hobi nyakitin manusia" ucap Elina dengan santainya dan tamparan yang di berikan oleh Ratu seperti tak terasa sama sekali di pipinya.
Tiba-tiba saja... Ratu yang mendapat perkataan seperti itu langsung mengambil botol minum milik siswi yang berada di kelas itu dan membuka tutup botol minumnya dan langsung menyiram Elina tanpa rasa kasihan sedikit pun.
Byurr...
Jleb...
"Huftt...untung ngga kena. Gilak ya Lo, gue ngga ada ya berurusan sama Lo, kok Lo malah ikut ikutan hah? Lo kira gue takut sama Lo?" Ucap Ratu yang hampir saja terkena tusukan pena yang sengaja di lempar ke arahnya.
Siapakah pelakunya? Ataukah pelakunya Elina sendiri yang membalas perlakuan kasar yang ia terima?
BERSAMBUNG...