Seorang pria membangun perusahaannya dengan tujuan mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin. Namun, semakin banyak uang yang dimilikinya, semakin tinggi kesombongannya. Pada akhirnya, kesombongannya menjadi kehancurannya. Ia dijatuhkan oleh perusahaan lain dan kehilangan segalanya.
Namun. Ia bereinkarnasi ke dunia kultivasi sebagai seorang Summoner, dengan kemampuan memanggil makhluk-makhluk luar biasa. Di dunia baru ini, ia didampingi oleh seorang Dewi yang setia di sisinya.
Sekarang, dengan segala kekuatan dan kesempatan yang dimilikinya, apa yang akan menjadi tujuannya? Apakah ia akan kembali mengejar kekayaan, mencari kedamaian, atau menebus kesalahan dari kehidupan sebelumnya?
Up suka-suka Author!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai
"Yun'er, aku sangat bosan... Tetua Jin masih belum kembali membawa mayat Tetua Li. Kira-kira kapan aku bisa mensummon-mu?"
"Hehe... Dengan kekuatanmu yang sekarang, masih belum cukup. Tunggulah sampai kau mencapai Ranah Nirwana. Saat itulah kau bisa mensummon-ku."
"Ranah Nirwana? Bukankah itu terlalu jauh? Huh... sepertinya aku harus bekerja lebih keras untuk mensummon-mu."
"Tentu saja. Mensummon dewi cantik ini bukanlah hal yang mudah. Haha!"
...---...
Beberapa saat setelah kami selesai mengobrol, terdengar suara ketukan pintu. Gadis pemilik penginapan itu berdiri di sana.
"Ada apa?"
"Tuan, seseorang ingin menemui Anda."
Aku segera bergegas keluar, dan saat tiba di lantai bawah, benar saja, itu adalah Tetua Jin yang sudah berhasil membunuh Tetua Li.
"Wang Yun, seperti yang kau katakan, aku membawanya kemari."
"Bagus. Setelah ini, kita tinggal memprovokasi Sekte Naga Hitam agar menyerang Sekte Pedang Emas lebih dulu."
"Baiklah, aku akan membawa mayat Tetua Li ke hadapan Ketua Sekte Naga Hitam."
"Ya, tapi saat menyerahkannya, jangan membuat dirimu terlihat seperti menyatakan perang kepada mereka. Buatlah agar semua orang dari berbagai sekte mengetahui bahwa Sekte Pedang Emas hanya membela diri dengan membunuh Tetua Li.
Dengan kebohongan semacam itu, pasti Ketua Sekte Naga Hitam akan marah besar dan menyatakan perang terhadap Sekte Pedang Emas. Setelah itu, tinggal bertahan sampai bala bantuan dari Sekte Pedang Ungu tiba. Kau mengerti?"
"Tak kusangka kau bisa memikirkan rencana seperti ini. Aku tidak salah menilaimu."
"Dan juga, tolong berikan inti jiwanya kepadaku."
Setelah memberikan inti jiwa, Tetua Jin langsung pergi melaksanakan rencananya.
Aku sama sekali tidak menyangka akan semudah ini. Penyerapan inti jiwa berlangsung lumayan lama. Setelah enam hari, prosesnya mulai berhasil.
Kekuatanku meningkat ke Ranah Raja Qi (8). Peningkatan yang terlalu mudah. Jika itu orang lain, pasti akan memakan waktu lebih lama.
Ling'er, yang sudah hidup selama 300 tahun, hanya bisa mencapai Ranah Kaisar Suci, sedangkan aku dengan mudahnya mencapai Ranah Raja Qi (8).
Yun'er memang yang terbaik.
Saat turun ke lantai bawah, aku melihat gadis pemilik penginapan sedang membersihkan beberapa meja makan.
"Oh, Tuan, Anda sudah keluar. Mau makan sesuatu?"
"Ya."
Ia menyajikan banyak makanan yang terlihat sangat enak, dan tentu saja, aku memakan semuanya tanpa sisa.
"Ba-bagaimana rasanya, Tuan?"
"Lebih enak dari sebelumnya. Sepertinya kemampuanmu meningkat."
"Benarkan?"
"Ya. Terima kasih untuk semuanya. Sekarang aku akan pergi."
Saat aku membuka pintu untuk keluar, aku terhenti mendengar panggilannya.
"Tu-tuan, siapa nama Anda?"
Aku berbalik dan menjawab, "Huang."
"Nama yang bagus. Namaku Lin Xuan'er."
Setelah itu, aku pergi meninggalkan tempat itu.
Di langit biru, terlihat seseorang dengan jubah hitam dan sayap merah sedang terbang. Orang itu tentu saja aku.
Untuk sekarang, aku berniat menuju Sekte Pedang Emas dan membantu sedikit untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam rencana.
"Huang, kenapa kau memberi tahu nama aslimu pada gadis itu?"
"Dia tidak terlibat dengan semua masalahku. Jika nanti namaku tersebar sebagai orang yang membuat kerusuhan di Benua Tengah, maka nama yang akan dikenal adalah Wang Yun. Dengan memberitahunya nama asliku, dia tidak akan terlibat masalah apa pun. Jika ada orang yang menanyainya tentang Wang Yun, dia tidak akan tahu dan tidak akan terlibat, karena ia mengenalku sebagai Huang. Itu saja."
"Huh... Ternyata begitu..."
Belum, belum, siap-siap aja kulabrak bentar lagi