Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelulusan
Ini sudah seperti pekerjaan para perawat buku di perpustakaan. Yang mereka selalu yakin merawat berbagai buku pengetahuan dan mempelajarinya adalah suatu tindakan mulia.
Juga para pemimpin kota kecil ataupun kota besar itu yang setiap hari di sibukkan dengan berbagai dokumen untuk di rapikan dan di selesaikan. Yang di sela-sela waktunya bermain dengan anak-anak mereka kemudian meminum teh dan duduk di taman bersama.
Semua persoalan ini membuat kepalaku berat.
Bagaimana bisa hanya beberapa lembar ini menentukan kehidupanku selanjutnya.
Tanpa bayaran, dan makanan.
Hanya mengerjakan ujian tertulis supaya mendapat coretan tinta di atas kertas yang berisi 5 huruf. "L. U. L. U. S"
Kami semua yang mengerjakan lembaran kertas itu di ruangan kelas ini begitu bersemangat seperti hari esok adalah akhir dari semuanya itu.
Setelah 1 bulan berlalu, sesampainya di rumah orang-orang itu tetap belum mendapat ketenangan seperti; semoga aku lulus, nilaiku tidak begitu hancur tidak apa-apa.
Hari selanjutnya dimana pengumuman itu di sampaikan di setiap kelas bersama para master/ahli itu hampir dari kami semua dapat lulus dan mendapat surat rekomendasi akademi atas nilai murni.
Yah, beberapa dari mereka yang belum sampai di tahapan layak, mencoba ulang.
Tidak apa-apa, mungkin perlu waktu sedikit lebih lama untuk mencapai tingkatan minimal yang master/ahli itu berikan untuk lulus dari sini. Sebenarnya aku sendiri juga masih banyak kurangnya namun aku lulus.
Tidak semua orang memiliki tingkatan yang sama atas kemampuan mereka. Meskipun memerlukan waktu sedikit lebih lama untuk mencapainya pengulangan itu baik, supaya menjadi lebih baik. Yah, meskipun itu membuang uang orang tua kami yang tidak semuanya memiliki uang yang lebih daripada yang lain.
Aku hanya berkata itu sebagian dari kehidupan. "Sebenarnya penyesalan"
Melihat daftar pengumuman, menatapi nama mereka masing-masing dengan teliti. Setelah mendapat pandangan yang memuaskan mata mereka itu; lalu tersenyum dan berbahagia setelahnya. Banyak dari mereka yang tanpa ekspresi juga seakan yang tidak termasuk daftar 1-2-3 tidak ada yang perlu di bangga kan. Selebihnya menerimanya dengan baik.
Sesampainya di rumah mereka yang lulus mendapat ucapan selamat, namun selanjutnya harus berusaha lebih keras lagi.
Beberapa dari mereka yang mendapat poin 1-2-3 di berikan hadiah oleh orang yang merawat mereka dengan sepenuh hati, dengan tambahan beberapa hari kedepan ucapan yang manis, lembut, dan penuh rasa sayang itu selalu di dengar di setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Beberapa orang menjadikan itu hal yang baik; beberapa lainnya yang terlalu percaya diri berlebihan atas kemampuan yang mereka miliki karena belum bertemu orang yang lebih baik darinya dan mendapat cara pandang yang baru menjadikannya arogan.
Tidak apa-apa semua punya jalan mereka masing-masing baik atau buruk; bahkan seringnya hal baik bertentangan dengan hal baik lainnya dan menjadikannya permusuhan antar kebaikan itu sendiri.
Namun di duniaku pada era awal dulu juga sama keburukan lebih mudah di luruskan.
Namun hal baik yang bertentangan dengan hal baik lainnya itu sangat sulit untuk di luruskan kembali. Bahkan banyak dari mereka yang menghabiskan hidupnya untuk menyelesaikannya.
Aku sendiri juga tidak begitu mengerti, antara kebaikan bagi diri mereka sendiri ataupun kebaikan bagi banyak orang. Seringnya pemahaman itu bertentangan dengan yang lain menjadikannya perselisihan antara satu dengan yang lainnya.