NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Memiliki Mu

Biarkan Aku Memiliki Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Dinda ayu pratista adalah seorang gadis cantik,yang harus menelan kekecewaan saat tahu jika dirinya sedang berbadan dua.
Hidupnya berubah setelah laki-laki yang menjadi temannya, tanpa sadar merenggut kesuciannya.
Saat mengetahui jika temannya itu akan menikah,dinda pun memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupannya sekarang.
Dia pun berharap dapat melupakan kejadian malam itu dan memulai hidup baru.
Kini dinda pun di karuniai seorang putra tampan yang memiliki wajah sama persis dengan teman laki-lakinya itu.
Sampai di suatu saat,takdir pun mempertemukan mereka kembali dengan keadaan yang sedikit berbeda.
Akankah dinda jujur pada temannya itu, jika sudah dia memiliki anak darinya?
Dan apakah dinda akan memberitahu putranya,jika temannya itu adalah ayah biologisnya?
Ikuti kisah selanjutnya sampai selesai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAMM 6

Di sebuah perusahaan besar di jakarta, seorang laki-laki muda, tinggi dan tampan tampak terlihat termenung.

"Raf, sebentar lagi kita akan melakukan meeting, dengan klien dari singapura." Terlihat roy, yang baru saja masuk dan langsung memberitahu tujuannya.

Raffael menatap sekilas pada roy, yang berjalan menghampirinya. "Nanti kasih tahu gue, kalau udah mau mulai." sahutnya malas.

Roy menghela nafas. "Lo masih mikirin, dinda? Kita do'akan saja, semoga dinda baik-baik saja, raf. " ujar roy.

"Gue berharap, dapat bertemu lagi dengan dia, roy. Gue, rindu masa-masa kita dulu." Terdengar helaan nafas, dari bibir raffael saat mengingat masa lalunya bersama dinda.

Roy tersenyum tipis. "Gue ngerti raf, tapi ingat...sekarang lo harus fokus, untuk mengurus perusahaan bokap lo ini. Sebab tidak lama lagi, lo akan di angkat jadi CEO di sini." sahut roy mengingatkan.

"Gue enggak lupa , dengan hal itu roy."

Roy tersenyum puas, karena temannya terlihat bersungguh-sungguh dalam mengelola perusahaan milik keluarganya.

Setelah orang tua raffael jatuh sakit. raffael pun di minta oleh Jeremy, agar menggantikannya di perusahaannya.

Raffael pun menyetujuinya, dengan syarat roy harus menjadi asisten pribadinya. maka sampai sekarang, mereka selalu terlihat bersama-sama kemana pun dan kapan pun.

...****************...

Di rumah sakit bandung

Dinda terlihat menangis, saat melihat sosok bayi laki-laki mungil yang sedang di gendongnya.

Beberapa jam yang lalu, dinda melahirkan seorang bayi laki-laki dengan normal. dinda bersyukur telah di berikan kelancaran, dalam proses persalinannya.

Dengan di temani inces, dinda merasa mempunyai keluarga. kini dinda pun mencoba menggendong bayinya.

"Tampan ya, din?" celetuk inces, gemas.

Dinda terdiam, sesaat dia teringat pada sosok ayah dari bayinya, yang merupakan temannya sendiri.

"Iya. Dia tampan,mirip dengan ayahnya." Tanpa sadar dinda pun, mengungkapkan sebuah kebenaran.

Inces tersenyum. "Cieee, ayahnya, nih." ucap inces menggoda.

Dinda terdiam, merutuki bibirnya yang tak sengaja keceplosan. Namun dia tidak menampik, jika anaknya memang sangat mirip sekali dengan raffael.

"Mau di kasih nama siapa, din?"tanya inces, mengalihkan pembicaraan.

Dinda pun tersenyum, saat mendengar pertanyaan dari inces.

Dia pun menatap lekat wajah putranya, dan mengusap lembut pipinya. " Dia aku beri nama, Gevano. "ucapnya tersenyum.

" Nama yang bagus, tapi menurut eke sih terlalu singkat. Tambahin dikit napa sih, din?"

"Nanti akan aku pikirkan lagi ces, kalau soal itu."

Kini lengkap sudah kehidupan dinda, dengan kehadiran putranya. meskipun tanpa sosok seorang ayah, dinda berharap suatu saat nanti, dirinya dapat mengungkapkan semuanya pada gevano dan raffael.

*

*

*

*

empat tahun kemudian...

Kehadiran gevano memberikan warna dalam hidup dinda. setelah melahirkan bayi laki-laki tampan, dinda pun memutuskan untuk kembali bekerja.

Waktu demi waktu, tak terasa bagi dinda yang mengurus gevano dari bayi hingga, sampai kini usianya berumur empat tahun.

Dengan bantuan inces, yang andil dalam menjaga gevano jika dinda sedang bekerja. Membuat dinda merasa sedikit tertolong, dengan adanya pengasuh bagi gevano.

"Mamah...!" panggil gevano, berlari kecil menghampiri dinda, yang baru saja pulang bekerja.

"Hai, anak mamah yang tampan. Bagaimana hari ini, apa kamu berulah lagi?" tanya dinda, sekilas melihat ke arah inces yang terlihat cemberut.

Gevano terdiam, dan menundukkan kepala. "Mah, maafin Vano, ya. Tadi Vano tidak... sengaja peca.. hin pi.. ling, " ungkap Vano menyesal.

Dinda tersenyum, saat melihat putranya sedang mengakui kesalahannya.

"Ya sudah, sekarang Vano minta maaf sama om inces,ya, " titah dinda lembut.

Gevano pun menatap inces, dan berlari kecil. "Om...maafin Vano, ya? Vano janji, akan jadi anak, yang baik." ucap vano, memeluk lutut inces.

Inces pun tersenyum, rasanya tak tega mendiamkan gevano lebih lama.

"Ingat, kamu sudah janji, Vano. Kalau kamu nakal lagi, om inces tidak akan menemani mu, saat mamah mu bekerja." sahut inces sedikit mengancam.

Gevano pun mengangguk kecil, yang terlihat menggemaskan bagi inces dan dinda.

Mereka pun segera masuk ke dalam kosan, sementara inces dia harus pergi bekerja di sebuah pabrik garment, yang kebetulan bekerja bagian shift malam.

Keesokan harinya...

Seperti biasa, hari ini dinda pergi bekerja. Namun sebelum berangkat, dia terlebih dahulu menitipkan gevano pada inces.

Namun sayang, hari ini inces belum pulang dari pabrik.

Dinda sedikit menghela nafas, sebab sepertinya dia harus membawa gevano ke tempat kerjanya.

"Mah... om inces mana... mah?" tanya gevano, polos.

Dinda tersenyum, dan menatap gevano. "Sepertinya om inces belum pulang, Vano. Sebaiknya Vano ikut mamah saja, ya?" balasnya lembut.

"Hole...! Aku ikut mamah...." seru gevano bahagia.

Akhirnya dinda pun, terpaksa membawa gevano pergi ke tempat kerjanya. sebab selain pada inces, dia tidak dapat menitipkan gevano ke sembarang orang.

Bukannya tidak percaya, dinda hanya waspada saja. takut jika kejadian, yang sering dia lihat di berita terjadi pada anaknya.

*

*

*

Di rumah makan...

Dinda dan gevano pun sudah sampai di tempat kerjanya. dia pun meminta izin pada pemilik rumah makan, supaya mengizinkannya membawa gevano di saat bekerja.

Pemilik rumah makan pun tidak keberatan,dengan kehadiran gevano di sana. asalkan dengan syarat, tidak mengganggu dinda saat bekerja.

"Mah...!" panggil gevano pada dinda.

Dinda pun menoleh dan tersenyum. "Ada apa, sayang?" tanyanya lembut.

"Aku, boleh main ke cana gak, mah?" Gevano menunjuk ke sebuah taman, yang terdapat di belakang rumah makan.

Dinda mengikuti, arah jari telunjuk gevano. namun terbesit ke khawatiran di hatinya, jika gevano bermain di sana.

"Sayang... di sana tidak ada orang. Lebih baik, kamu tunggu di sini saja, ya?" Dengan lembut, dinda membujuk gevano agar tidak pergi ke taman itu.

Gevano pun terlihat cemberut, saat dinda melarangnya. namun tidak lama kemudian, gevano pun mengangguk menuruti apa yang di katakan oleh dinda.

"Tapi... aku boleh duduk di cana kan, mah?" Kini jari telunjuk gevano, mengarah ke sebuah kursi yang berada di pojok rumah makan.

Kali ini dinda pun tidak melarangnya, sebab merasa lebih baik jika anaknya, berada dekat di sekitarnya.

"Baiklah... kamu boleh duduk di sana. Tapi ingat...jangan nakal, ya?" peringat dinda penuh kasih sayang.

"Ciiap... bos!" seru gevano, tersenyum dan melakukan hormat.

Dinda tersenyum melihat tingkah putranya, yang begitu menggemaskan. dia pun mengantar gevano, untuk duduk di kursi yang di tunjuk olehnya.

Dinda memberikan beberapa mainan mobil-mobilan pada gevano, sebab dengan begitu akan membuat gevano, anteng bermain.

Setelah memastikan gevano, dinda pun segera bekerja. sesekali dia melihat ke arah gevano, yang duduk di sana.

"Ya... jatuh!" ucap gevano, saat salah satu mainannya jatuh ke bawah kursi.

"Ini, mainan mu. " Seorang laki-laki berparas tampan, memberikan mainan gevano yang tadi terjatuh.

Gevano tidak mengambil mainan itu, namun malah terbengong saat melihat laki-laki itu tersenyum kepadanya.

"Telima kasih om, tampan." ucap gevano polos dan tersenyum.

1
Larasati
lanjut coba kalau sehari up 2 bab pasti seneng banget 🥰
Arum Sekar
lanjut kakk
Arum Sekar
lanjut kak
Larasati
ceritanya bagus semoga Dinda mau ya Nerima untuk menikah sama Rafael 🥰🥰🥰

lanjut Thor 🥰
Larasati
ko blm update Thor
mommy jay: Sudah kakak cantik 🤗. tadi siang, author nya sudah update kok ... coba di lihat dulu kakak cantik... 🙏
total 1 replies
Larasati
lanjut Thor
Arum Sekar
lanjut kak
Larasati
di tunggu" blm update ya
mommy jay: Maaf kak, kemarin libur dulu🙏.
Hari ini update lagi, kok...! Di tunggu ya 🤗
total 1 replies
Larasati
semoga Vano selamat,si Aditya jngn sampai lolos Rafael
Larasati
makin seru lanjut lagi thor 🥰🥰🥰
Arum Sekar
lanjut kakk
Larasati
lanjut dong
mommy jay: Terima kasih atas supportnya pada cerita ku kakak 🙏 . Ikuti terus cerita mereka ya.🤗
total 1 replies
Arum Sekar
lanjut kakk
mommy jay: Terima kasih atas supportnya pada cerita ku kak 🙏. Ikuti terus cerita mereka, ya. 🤗
total 1 replies
Arum Sekar
lanjut kak
Larasati
lanjut dong
Arum Sekar
lanjut kak
Larasati
kapan ya Rafael tau kalau Vano anaknya JD penasaran, cepetan Dinda kasih tau pada Rafa atuh mkn penasaran
Arum Sekar
lanjut kak
Larasati
lanjut, pasti itu Rafa yg nolongin dinda
Larasati
😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!