entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. ayah menyayangi kalian
terlihat seorang anak kecil yang berada di pangkuan sang ayah sambil memberikan sedikit nasihat kepada ayahnya.
"Kamu benar-benar pintar putraku. Ayah sangat bangga kepadamu, maafkan ayah dulu tidak memperhatikanmu dan adikmu serta ibumu. Tapi percayalah Ayah sangat menyayangi kalian."ucap Alexander lagi.
Alexander memberikan senyum terbaik yang ia miliki kepada sang putra. Alexander sedikit menenggelamkan kecupan di atas kepala sang anak.
"sudahlah ayah, dari kemarin Ayah selalu menyalahkan diri sendiri. aku tahu karena dulu ayah tidak mencintai ibuku. tapi apakah sekarang ayah sudah mencintai bunda?" tanya ariano kepada Alexander. aryano menatap lekat wajah sang ayah sambil menunggu jawaban darinya.
Alexander pun menganggukkan kepalanya, tanda yang ditanyakan dan yang dikatakan putranya itu benar adanya. melihat respon sang ayah seperti itu membuat ariano benar-benar senang.
ariano tersenyum dan segera memeluk ayahnya, tatkala melihat respon sang ayah.
"terima kasih Ayah sudah menganggap kami." ucap aryano. ia menenggelamkan kepalanya di dada bidang sang ayah.
tiba-tiba dokter pun keluar dari ruangan itu. melihat dokter keluar Alexander pun langsung berdiri diikuti oleh ibu Rosma dengan ariano di dalam gendongannya. Mereka pun mendekati sang dokter.
"Bagaimana kondisi istri saya dok...?"tanya Alexander kepada dokter Vera. dokter Vera tersenyum melihat kepanikan yang tercetak jelas di wajah Alexander.
"tidak apa-apa Pak. hanya saja pembukaan belum lengkap, Jadi kami mohon untuk bapak sebagai suaminya membantu agar mempercepat terbukanya jalan lahir."jelas sang dokter. Alexander mengerutkan keningnya mendengar ucapan sang dokter.
Alexander pun jadi melongo. iya berpikir bagaimana cara membantu membuka jalan lahir sang istri. sementara ia sama sekali belum berpengalaman. Ia pun jadi bingung, pikirannya jadi menerawang kemana-mana.
( apa yang harus aku lakukan untuk membantu istriku. aduh aku jadi bingung sendiri..) batin Alexander. melihat kebingungan di wajah Alexander, dokter Vera pun kembali bertanya.
"Apakah bapak tidak papa?" Tanya dokter Vera. Alexander cangengesan, Ia pun dengan berani bertanya kepada sang dokter.
"Maaf sebelumnya dokter. Kalau boleh tahu bagaimana cara saya untuk membantu mempercepat jalan lahir istri saya. saya sama sekali tidak berpengalaman di sana..."ucap Alexander dengan ekspresi kikuk.
mendengar ucapan Alexander, dokter Vera dan ibu Rosma pun sedikit terkejut. namun Ibu Rosma segera menormalkan keterkejutannya. dan dokter Vera pun tidak terlalu banyak bertanya. to itu juga bukan urusannya. barangkali sang suami ingin melupakan kejadian-kejadian di mana sang istri melahirkan dahulu.
"Oh, bapak hanya perlu mendukung Ibu saja, serta membantu ibu dalam hal melakukan banyak gerakan, seperti berjalan atau berolahraga sedikit untuk membantu terbukanya jalan lahir."jelas dokter Vera memberikan sedikit keterangan yang tidak terlalu membuat pusing kepala. Alexander yang mendengar itu pun mengganggukan kepalanya tanda mengerti.
"kalau begitu Dok. Apa kami sudah bisa masuk ke dalam?"tanya Alexander kepada dokter Vera. Sementara Pak dirgan yang di tangannya masih ada alzio hanya diam dan mendengarkan percakapan mereka saja.
"tentu saja Pak. nanti kalau seandainya jalan lahir sudah buka dengan sempurna, saya akan ke sini lagi."ucap dokter Vera.
Alexander dan ibu Rosma pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti. setelah itu dokter Vera pun meninggalkan ruangan tersebut dan membiarkan keluarga Anastasia masuk ke dalam.
selepas kepergian dokter Vera, Alexander dan kedua orang tua angkat Anastasia pun ikut masuk ke dalam. Mereka sama-sama melihat kondisi Anastasia saat ini. alzio sudah tertidur di dalam gendongan Pak dirgan sementara ariano masih setia membuka matanya karena ia mengkhawatirkan ibunya.
selepas mereka masuk ke dalam ruangan, Mereka pun langsung menghampiri Brankar itu. di mana Anastasia sedang berbaring sambil sesekali meringis menahan sakit yang ditimbulkan oleh kontraksi tersebut.
Alexander mendekati dan mengelus sayang rambut Anastasia. Alexander menyaksikan kesakitan yang dialami oleh Anastasia itu. Sementara aryano sudah turun dalam gendongannya.
Sejenak Alexander mengingat bayangan masa lalu, di mana Anastasia berjuang untuk melahirkan ariano dan alzio tanpa dampingan darinya. Lagi-lagi hatinya mencolos dan merasa bersalah.
( Ya Tuhan, aku sangat berdosa kepada istriku. Kenapa dulu aku tidak menyadari perasaanku padanya.? Kenapa dulu aku menyia-nyiakannya ?. Beginilah rasa sakit yang ia tanggung sendiri, melahirkan kedua anak hasil dari dosa-dosaku. ) Batin Alexander. Tanpa ia sadari air matanya menetes.
Tatapannya masih mengarah kepada sang istri yang pernah ia sia-siakan. Melihat Alexander meneteskan air mata seperti itu, Anastasia pun bertanya kepadanya.
"Kenapa kamu menangis? Kan bukan kamu yang mengalami ini semua...!!"serunya dengan pelan sambil terus menahan rasa sakit yang berkali-kali menyerangnya. Alexander pun tersadar, Iya sedikit menyeka air mata nya yang membasahi pipinya itu.
Iya memberikan senyuman masam.
"Hm... Tidak apa-apa sayang. Maafkan aku karena dulu aku pernah mengabaikanmu dan tidak mendampingimu melahirkan ariano dan alzio. Aku benar-benar minta maaf. Sungguh aku sangat menyesali perbuatanku, seandainya waktu bisa diputar kembali, Aku ingin kembali ke masa itu.."ucap Alexander dengan lirih dan pilu.
Anastasia yang mendengar ungkapan tulus dari mulut Alexander itu benar-benar tersentuh dan sedikit meneteskan air matanya.
timbul niat Anastasia mengisengi sang suami.
"Jangan begitulah, kalau kamu ingin mengulang masa-masa aku melahirkan ariano dan alzio. Memangnya kamu tidak kasihan kepadaku, di mana aku harus bertaruh dan merasakan sakit kembali melahirkan mereka."canda Anastasia sedikit menghibur hati Alexander. Alexander yang mendengar gurauan sang istri pun terkekeh pelan. Iya mendekatkan wajahnya dan mencium kening sang istri.
"Sungguh, aku benar-benar minta maaf. Aku mau mengulang hubungan kita yang baru. Dan membesarkan anak-anak kita bersama-sama. Aku yakin kamu wanita yang kuat, sementara aku adalah laki-laki yang lemah. Namun aku akan menjadi kuat untuk kalian."bisik Alexander di telinga Anastasia sambil terus menenggelamkan ciuman di kening sang istri. Anastasia pun tersenyum samar, Iya bahagia namun terasa sakit terus menyerangnya.
Alexander pun mengingat ucapan dokter Vera. Kemudian ia segera mengutarakannya kepada sang istri.
"ayo sayang bangun, biar aku bantu untuk membuka jalan lahir."ucap Alexander sambil membantu Anastasia bangun dari tidurnya. Ariano yang berada di pangkuan Ibu Rosma sangat senang melihat ayahnya begitu perhatian kepada ibunya.
Tiba-tiba, ariano tanpa rewel terlelap di pangkuan Ibu Rosma. melihat kedua cucunya itu, Ibu Rosma segera mengutarakan kepada Alexander untuk mereka pulang terlebih dahulu. Apalagi anak-anak tidak baik menginap di rumah sakit.
"NaK Alex. tidak apa kan kalau ibu dan bapak meninggalkan kalian. Lihatlah anak-anak sudah tertidur, ini juga sudah malam dan tidak baik bagi mereka untuk menginap di rumah sakit. Tapi rasanya Ibu juga tidak tega meninggalkan kalian sendiri di sini."ucap Ibu Rosma penuh dengan pengertian. Alexander pun mengarahkan pandangannya kepada kedua anaknya yang masih berada di gendongan kedua paru baya itu.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚