NovelToon NovelToon
3M's True Love

3M's True Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:442
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Cerita ini berkisah tentang perjalanan ketiga saudara kembar...Miko, Mike, dan Miki dalam menemukan cinta sejati. Bisakah mereka bertemu di usianya yang sangat muda?
Ikuti kisah mereka bertiga ^^



Harap bijak dalam membaca...
Plagiat dilarang mendekat...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Memang kita gak boleh melakukan segala cara untuk mendapatkan orang yang dicinta...seperti gue, Win"

Silvia melihat Winda dan Winda masih mengerutkan dahi.

"Kalau bertepuk sebelah tangan ya berhenti. Kalau cuma untuk di dalam hati gak apa apa. Meskipun dianggap bodoh gak masalah. Gimana lagi? Kita gak mudah melupakan orang yang disayang tapi setidaknya jangan mengganggu hubungan orang" kata Silvia pelan.

"Nah...intinya jangan mengganggu hubungan orang lain" kata Novita dengan mengangkat bahu.

Winda menghela napas karena kesal. Mike tidak fokus bersama Bella karena memikirkan Winda.

"Kenapa sejak kemarin pikiran tentang Winda gak bisa pergi? Gue sudah berusaha keras menepis" pikir Mike kesal.

"Kamu gak apa-apa, Mik? Tampaknya kamu gak fokus ke aku"

Seketika Mike berhenti memikirkan Winda.

"Gak. Bukan begitu. Aku selalu fokus" kata Mike dengan berusaha bersikap manis.

Mike mengeluarkan handphone dari dalam sakunya dan mencari kontak Winda.

"Kenapa lo? Selalu lo. Gue sangat ingin tahu yang dialami lo. Semalam gue cuma sekilas mendengar obrolan Miki" pikir Mike pelan.

Sudah beberapa hari yang lalu Mike tahu ternyata Novita teman akrab Winda. Hal itu terjadi karena secara tidak sengaja Miki cerita ketika Mike tanya hubungan Miki dengan Novita sampai mana. Mike cuma mau usil dengan Miki karena heran dirinya kalah dengan sang adik. Miki bisa menikmati hubungannya dengan Novita tapi Mike sedikitpun tidak pernah merasakan nikmat di setiap hubungan yang dijalani.

Bel masuk berbunyi dan Winda berjalan pergi menuju kelasnya. Sebelum mulai pelajaran Winda membuka handphone ingin tahu chat yang masuk. Ternyata memang ada chat masuk dan membuka.

Mike : Hai. Lo...apa kabar?

"Mike" pikir Winda.

Winda berpikir dan melihat guru masuk lalu segera menonaktifkan handphone dan memasukkan dalam tas. Jam demi jam berlalu sampai pulang sekolah. Winda memikirkan perkataan Silvia dan Novita. Jujur masih kesal. Kenapa tidak ada yang membela dirinya? Akhirnya Winda berusaha melupakan perkataan kedua temannya. Menjelang makan malam pembantu datang kepada Winda.

"Non, ada tamu. Katanya teman Non"

"Apa Kak Fandi?" pikir Winda dengan merasa senang.

"Sudah disuruh masuk, bukan?"

"Anu, Non. Saya gak kenal makanya menyuruh tetap di teras"

"Berarti bukan Kak Fandi" pikir Winda dengan merasa heran.

"Sudah tanya namanya?"

"Mik...siapa ya? Saya jadi agak lupa"

"Mik...?" kata Winda dengan berpikir.

Winda merasa hatinya masih tidak mood untuk berinteraksi dengan orang lain selain kedua sahabatnya.

"Bi, kalau gak kenal mending suruh pulang saja. Aku juga malas menemui" kata Winda dengan mengerutkan dahi.

"Gitu, Non? Gak ditemui saja? Katanya teman Non. Siapa tahu setelah ditemui jadi tahu? Duh...siapa namanya ya?"

Pembantu berpikir dengan berusaha mengingat lalu Winda semakin merasa malas dan mau bicara tapi tidak jadi karena mendengar beliau bicara.

"Mik...mike. Oh...benar. Mike, Non. Semoga gak salah"

"Oh...Mike?" tanya Winda dengan merasa heran.

"Ya, Non" kata pembantu sedikit ragu.

Seketika Winda teringat chat Mike yang sudah dibacanya tadi lalu berjalan menuju luar dan melihat Mike duduk di kursi teras. Mike mendengar langkah kaki lalu menoleh dan melihat Winda. Mike berdiri.

"Hai" kata Mike.

Winda melihat Mike dengan merasa heran.

"Gimana bisa Bibi lupa? Dulu pernah datang ke sini" pikir Winda.

"Lo kenapa? Reaksi lo gak berubah. Masih saja gak suka kalau gue datang. Chat gue juga gak dibalas"

"Gak. Bukan begitu. Gue cuma heran dengan Bibi. Ah...sudahlah gak perlu dipikirkan terus. Tentang chat lo. Gue gak bermaksud cuma membaca. Sebenarnya gue mau membalas tapi guru masuk kelas lalu ketika sampai di rumah gue lupa"

"Ya...memang. Lo selalu begitu. Gak menghiraukan gue" kata Mike pelan.

Winda tidak menghiraukan perkataan Mike.

"Ayo masuk" kata Winda dengan mau berjalan.

"Gak"

Winda tidak jadi berjalan dan melihat Mike dengan pandangan bertanya.

"Gue cuma mau tahu kabar lo"

"Lo sudah melihat gue"

"Lo kenapa?"

"Gue?"

"Ya"

"Gue kenapa? Lo gak salah tanya?"

"Gak tahu ya? Akhir-akhir ini gue jadi kepikiran lo" kata Mike basa basi.

"Maksud lo?"

"Entahlah. Gue kepikiran lo. Lo baik saja, bukan?"

"Lo sok tahu tapi..."

Mike merasa ingin tahu.

"...lo gak marah lagi?"

Mike melihat terus Winda.

"Kenapa melihat terus? Bukan justru jawab"

"Ya...masih cuma...seperti yang tadi gue katakan kalau kepikiran lo" kata Mike pelan.

Winda duduk dengan pelan.

"Kenapa ketika gue ada masalah seketika dia datang?" pikir Winda.

"Gak mungkin kebetulan" kata Winda bergumam.

"Apa lo bilang?"

"Apa?"

"Baru saja lo bicara apa?"

"Gak ada"

"Kalau dengan gue gak perlu bicara setengah-setengah. Gue bisa pusing jadi lo bicara apa?"

Winda menghela napas dan merasa malas.

"Lo datang ke sini gak mungkin kebetulan"

"Maksud lo? Lo menganggap gue ada maksud datang ke sini?"

"Ya"

"Gue cuma mau tahu kabar lo"

"Gak mungkin cuma itu. Lo jujur saja. Mau apa?"

"Gue benar cuma mau tahu kabar lo. Kenapa? Maksud gue baik"

"Maaf"

"Kenapa lo minta maaf? Sepertinya pikiran lo kalut. Gue salah datang ke sini"

"Gak begitu. Kenapa justru lo yang sensitif? Seharusnya gue" kata Winda mulai kesal.

Mike melihat terus Winda.

"Maaf. Gue gak bermaksud marah sama lo?" kata Winda pelan.

"Apa lo ada sesuatu? Kenapa lo gak coba cerita sama gue?"

"Lo pasti mengolok gue lagi kalau cerita"

"Kenapa lo bisa berpikir begitu?" tanya Mike dengan merasa heran.

"Ini menyangkut Kak Fandi"

"Lalu?"

"Ternyata benar dugaan lo kalau selama ini Kak Fandi sudah pacaran dengan Kak Devie. Apa? Lo mau mengolok gue, bukan? Olok saja sekarang" kata Winda dengan mengerutkan dahi.

"Lo bicara apa? Lo terlalu berpikir negatif sama gue" kata Mike protes.

Winda melihat Mike dan Mike tampak berpikir.

"Jadi lo memang gak sedang baik saja" kata Mike pelan.

Winda terdiam.

"Lalu lo mau gimana?" tanya Mike hati-hati.

Akhirnya Winda cerita peristiwa kemarin sampai tentang Devie yang bukan kakak kandungnya. Mike membelalakkan kedua matanya.

"Kakak lo pergi dari rumah? Sampai sekarang gak pulang?"

Winda mengerutkan dahi dan mengangkat bahu. Mike menghela napas.

"Lo gak boleh begitu" kata Mike pelan.

Winda melihat ke arah lain dengan mengerutkan dahi.

"Win, cinta itu memang rumit. Meskipun dia saudara lo perasaannya itu cuma dia yang tahu dan bukan hal yang bisa dipaksakan. Lo seolah memaksa dia untuk gak dengan cowok yang disayang. Dia berhak mendapatkan cowok yang menyayangi dan disayangi. Kalau begitu secara gak langsung lo jadi jahat. Lalu apa?"

Mike menghadapkan badannya kepada Winda.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!