NovelToon NovelToon
Binar Cakrawala

Binar Cakrawala

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Cintamanis / Teen School/College / Romansa / Slice of Life
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: And_waeyo

Binar jatuh cinta pada kakak kelasnya sudah sangat lama, namun ketika ia merasa cintanya mulai terbalas, ada saja tingkah lelaki itu yang membuatnya naik darah atau bahkan mempertanyakan kembali perasaan itu.

Walau mereka pada kenyataannya kembali dekat, entah kenapa ia merasa bahwa Cakra tetap menjaga jarak darinya, hingga ia bertanya dan terus bertanya ..., Apa benar Cakrawala juga merasakan perasaan yang sama dengannya?

"Jika pada awalnya kita hanya dua orang asing yang bukan siapa-siapa, apa salahnya kembali ke awal dimana semua cukup baik dengan itu saja?"

Haruskah Binar bertahan demi membayar penantian? Atau menyerah dan menerima keadaan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon And_waeyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26. Menghindar

Setelah berteman cukup lama, ini pertama kalinya Bima dan Putra main ke rumah Cakra. Sebelum-sebelumnya, biasanya mereka bermain di rumah Putra atau Bima. Itu pun jarang, karena Cakra lebih suka main game sendiri di kamarnya sambil memutar lagu girl grup yang beranggotakan empat orang.

Putra dan Bima melongo melihat poster besar di kamar Cakra yang menampilkan member girlgrup di sana. Mereka sampai mengucek-ngucek mata takutnya salah lihat.

"Lo fanboy ya?" Bima bertanya tanpa menatap Cakra, karena fokus main game.

Akhirnya, Bima yang tadi ragu menanyakan hal ini, menanyakannya juga.

"Gue nggak tahu harus nyebut diri gue fanboy atau bukan. Gue suka lagu sama membernya aja," ucap Cakra.

Ia masuk ke dunia kpop karena seseorang dulu sekali, siapa lagi jika bukan karena Binar.

Cakra sedang main game sendiri di smartphone. Beda dengan kedua temannya yang asik main PS. Meski ketiganya duduk bersisian.

"Ya itu juga namanya penggemar, Goblok! Tapi udah pasti lo juga suka Binar kan?" kata Bima.

Detik berikutnya, Cakra mengumpat kasar hingga kedua temannya menoleh sesaat.

"Kalah gue, padahal cuma lengah sebentar," katanya kesal.

"Lo kalau dengar nama Binar aja pasti lemah."

Kali ini, Cakra tak segan untuk menjitak belakang kepala Putra saking kesalnya. Temannya itu sempat meringis sesaat sambil mengusap belakang kepalanya. Tetapi kemudian malah meledek karena tahu ucapannya memang benar.

Bima menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Tapi sekarang, gue lihat-lihat lo sama Binar jarang sama-sama lagi, entah cuma perasaan gue atau memang benar kalian itu kaya ... tanpa sadar menjaga jarak."

Kening Putra mengernyit. "Eh kalau dipikir-pikir iya sih, kapan coba terakhir kali gue lihat kalian sama-sama? Gue juga nggak lihat dia nyamperin ke kelas kita, biasanya dia kelihatan semangat banget kalau istirahat tuh buat nyamperin lo," katanya.

Lelaki itu mendecak. "Nggak usah ngarang lo! Jangan bahas lah anjir, malas gue," kata Cakra kesal sambil memalingkan pandangan ke arah lain.

Bima menjeda game membuat Putra menoleh hendak protes, namun tak jadi melihat lelaki itu menatap padanya sambil mengedik ke arah Cakra. Seolah mengatakan, "Ada yang nggak beres sama Cakra" lewat tatapannya.

Putra menghela napas pelan. Meski banyak cewek yang suka, Cakra dekat dengan mereka untuk sekadar berteman. Dulu saja, waktu temannya ini bersama Ravana. Mereka terkenal lengket dan selalu berdua. Itu karena Cakra nyaman dengan gadis itu, bukan karena perasaan lain, tapi Ravana nggak gampang baper seperti halnya perempuan-perempuan yang dekat dengannya dulu. Cakra cuma pengen berteman sama cewek-cewek itu, nggak lebih. Pada akhirnya, mereka yang mempunyai rasa lebih pada lelaki itu, tak akan bertahan lama.

Putra paham akan hal itu. Tapi kali ini, sekali tengok saja, ia bisa melihat bagaimana perbedaan cara Cakra menatap Binar dan menatap perempuan lain. Apalagi ketika lelaki itu dulu pertama kali dengan agak gengsi meminta bantuannya dan Bima untuk mendekati Binar.

"Lo ada masalah sama Binar?" tanya Putra to the point pada Cakra membuat Bima hampir mengumpat di tempat.

"Bukan urusan lo," jawab Cakra.

"Iya sih, emang bukan urusan gue," kata Putra.

Detik berikutnya, Putra mengumpat tertahan sekaligus kaget ketika Bima menonjok lengan kirinya.

"Apa sih salah gue dari tadi digebukin mulu?" sewot Putra sambil mengusap bekas tonjokan Bima di lengannya.

Bima mencibir saja.

"Jangan gitu Cak, dulu lo sampai minta bantuan kita berdua biar bisa dekat lagi sama Binar. Masa sekarang lo gini? Gue dengar dari cewek gue kalau hubungan lo sama Binar lagi renggang. Kenapa? Ini lo udah menghindar kelamaan," kata Bima.

Memang benar sih. Cakra meminta bantuan Bima dan Putra supaya bisa dekat dengan Binar, dulu. Tapi belum saja melancarkan aksi pdkt, ia dan Binar sudah jadian lebih dulu. Untung, Cakra bersyukur karena tidak perlu usaha banyak.

Meski, dipandang dari sudut mana pun. Ia terkesan tidak menembak Binar.

Flashback

"Si Binar naksir lo nih, dari dulu bawel banget sama Pelangi minta dicomblangin," kata Bima ketika mereka baru saja akan keluar kelas.

"Ini lagi? Gue nggak mau pacaran."

"Yakin lo? Kata Pelangi, kalian dulu temenan. Emang iya?"

"Halah, cewek yang jadi teman si Cakra dulu jangan berharap bisa jadi ceweknya," kata Putra yang sudah cukup tahu watak Cakra.

Tapi, Cakra tiba-tiba berhenti melangkah. Ia berbalik menatap Bima.

"Bercanda lo nggak lucu, Bim," katanya.

"Gue serius, lo mau baca chat-an nya?" kata Bima sambil menyodorkan smartphone yang ia pegang pada Cakra.

Cakra langsung mengambil itu. Putra merapat, kepo juga ingin melihat.

Nana punya Bima

Cakra hampir saja muntah melihat nama kontak Pelangi di hp cowok itu. Ingin sekali meledek tapi mengurungkan niat.

Nana punya Bima: Kak udah bilang belum sama kak Cakra? Aku capek diteror terus sama Binar buat dicomblangin sama temam Kakak itu. Nih anak satu emang nyebelin deh :( padahal dia sendiri kan bisa ... cantik gitu pasti kak Cakra nggak bakal nolak kan? Apalagi dia udah punya nomor kak Cakra. Tapi nih anak emang bisa mendadak jantungan kalau dekat sama kak Cakra :( jadi ... agak malu-malu memalukan.

Nana punya Bima: Bilangin, Binar masih polos-polos gobs. Belum punya pacar karena dari dulu sukanya sama kak Cakra doang. Bilangin sama teman kakak itu, notice Binar :( kasihan teman aku.

Bima: Iya, sayang. Aku bilang nanti sama Cakra.

Nana punya Bima: Makasiih :"

Bima: 💜

Setelah membaca pesan itu, Cakra bergidik geli. Ia segera memberikan smartphone kembali pada Bima.

"Kalian mau bantu gue pdkt sama Binar?"

"Ha???" Putra dan Bima kompak melongo.

"Lo yakin mau pdkt sama dia? Demi apa lo? Lo nggak main-main kan?" Putra kaget.

"Yakin. Operasi pdkt dimulai besok, kalian wajib bantu gue," kata Cakra sambil tersenyum lebar dan berjalan lebih dulu keluar kelas.

"Cak?"

"Cakra!!!"

"Woii! Malah bengong lagi!" Putra menepuk pundak lelaki itu membuat lamunan Cakra buyar seketika sekaligus dibuat tersentak pelan.

"Gue sama Binar nggak ada masalah apa-apa," katanya pelan.

Ya, Cakra rasa ia tak punya masalah dengan Binar. Hanya saja ... ia yang tak bisa melupakan kejadian masa lalu. Ia tak bisa untuk tak mengingat apa yang diucapkan Seno dulu. Juga, ia agak malu bertemu Binar, entah kenapa. Cakra juga tak mungkin mengatakannya.

"Cuma, seharusnya dari awal gue tahu. Nggak mungkin dia suka sama gue. Binar sukanya sama Seno, makannya dekatin gue. Dan sekarang setelah Seno balik, dia nggak punya alasan lagi untuk tetap di dekat gue," kata Cakra.

"Kenapa lo bisa ngomong gitu?"

"Gue kebelet pipis, ke toilet dulu. Kalian main lagi aja." Cakra menghindar.

Ia berdiri, lalu melangkah pergi. Selalu seperti itu, menghindar. Padahal setahu Bima gadis berponi itu sering bercerita mengenai banyak hal pada Pelangi, dari Pelangi akhirnya tertampung lagi padanya.

Namun, mungkin Cakra juga tidak akan percaya dan menganggap bahwa ia hanya mengarang untuk membuat Cakra senang. Tapi, Bima memang tak berbohong. Siapa pun seharusnya bisa melihat cinta di mata Binar untuk Cakra. Hanya temannya saja yang buta.

1
anggita
biar ga cemburu terus, kasih like👍+iklan☝.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!