DiDuakan RichMan

Sementara dirumah sakit, terlihat tangan Kinan bergerak sedikit demi sedikit. Mungkin, Kinan bakal tersadar dari komanya yang sudah satu minggu berada dirumah sakit dalam keadaan koma.

Kinan mulai bermimpi bertemu dengan ibunya yang sudah meninggal dunia tanpa dia ketahui. Ibu Kinan bernama Nanki berpesan didalam mimpi Kinan.

Didalam mimpinya, Kinan sedang mencari ibunya di kabut putih. Lalu, Nanki memperlihatkan dirinya dengan berjalan pelan-pelan mendekati Kinan.

"Ibu." Ucap Kinan langsung memeluk ibunya.

"Nak, ibu sudah gak bisa menjaga mu lagi. Jika kau sudah tersadar, kau kembali kerumah dan menjaga harta warisan keluarga. Nanti kau akan menemui orang yang sudah menolong mu, dan berhubungan baik dengannya. Dan tolong, kau masuk kekamar ibu mengambil kotak yang ada dibawah kasur, disitulah kau mengetahui semua yang ibu rahasiakan. Sampai jumpa nak," Ujar Nanki menghilang.

"Ibu!. Jangan tinggalkan aku ibu." Ujar Kinan menangis dengan air mata mengalir di wajahnya.

Bukan hanya Kinan, Vaya Mimpi didatangi Nanki untuk membantu Kinan menyelesaikan permasalahan dan mengetahui isi dalam kotak tersebut.

"Vaya, tolong bantu Kinan menyelesaikan rahasia yang ada didalam kotak itu. Aku juga mendatangi Kinan didalam mimpinya dan memberitahu rahasia yang saya sembunyikan selama ini darinya, didalam kotak itu akan terjawab semua." Ujar Nanki menghilang.

Kemudian, Vaya langsung terbangun dari tidurnya. Ia pun mengambil air yang ada di mejanya.

"Kenapa tante Nanki menyuruhku untuk membantu Kinan. Dan rahasia yang disembunyikan selama ini kepada Kinan. Mungkin karna aku yang membuat tante Nanki meninggal, agar Kinan gak salah paham kepadaku.Baiklah tante, aku akan membantu Kinan jika dia sudah tersadar nanti." Ujar Vaya melanjutkan tidurnya.

Keesokan harinya, terlihat keluarga Cakradinata memulai sarapan pagi. Lalu, Hasbhan dan Zivan baru datang dan ikut makan dengan mereka. Mereka pun mulai berbincang.

"Nak, kamu ada pekerjaan penting hari ini?." Tanya Riana kepada Hasbhan.

"Iya, karna aku ditugaskan untuk bertindak tegas kepada pembullyan di salah satu kampus. Jadi, demi keselamatan korban, saya akan memberi tindakan kepada pembully agar jera." Jawab Hasbhan.

"Mungkin yang dimaksud kak Hasbhan adalah Kampusnya Mimi. Karna Mimi pernah mengatakan disana sering terjadi pembullyan. Dan aku heran, kenapa pihak kuliah dan dosen disana gak bertindak ya." Ujar Rashel merasa heran.

"Oh ya, aku suruh Vaya untuk menghias dan mendekor rumah. Karna dia sangat ahli dalam mendekor hiasan pernikahan."Ujar Denah.

Mendengar itu, Riana langsung komplen dengan keputusan Denah. Karna Riana membenci Vaya dan juga Mimi. Bukan hanya itu, Riana juga membenci Ryukan karna anak dari selingkuhan suaminya.

"Denah, kau kenapa sih selalu melibatkan dia dalam urusan keluarga kita. Dia hanyalah gadis kampung dan memanipulasi kita semua." Ujar Riana.

"Tante kok bilang kayak gitu sih. Vaya adalah sahabatku, dia sangat baik dan penyayang. Tolong dong tante jangan menjelekkan dia." Ujar Rashel membela Vaya.

"Udah bu, tenangkan dirimu. Kita lagi makan, jadi jangan berbicara disaat makan." Ujar Hasbhan.

"Aku heran, kenapa tante Riana begitu benci dengan Vaya dan juga Mimi. Padahal mereka sangat baik. Ya, meskipun Mimi pemarah dan kekanak-kanakan, dia penyayang." Ujar Shella dalam hati.

Dari lantai dua, Ryukan sudah memerhatikan dan mendengar obrolan mereka. Ryukan tidak berniat ikut makan bersama mereka karna takut di marahin oleh Riana.

"Aduh, jika aku ikut makan dengan mereka. Bisa-bisa tante Riana mengusirku, jika bukan karna Tante Denah dan Zivan membiarkan ku tinggal, Riana pasti sudah mengusirku dari rumah." Ujar Ryukan memerhatikan mereka dari atas.