Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Elemen Kegelapan Yang Mendominasi
Menggunakan kemampuan kegelapan yang sebelumnya Ia pahami saat bertarung melawan beruang darah, Ling Tian menyelinap saat harimau kegelapan tengah terpaku pada Jia Lu, lantas menghunus mata pedang ke arah rusuk yang terbuka.
“Sring!”
“Zrakkkk!”
“Graaaaa!”
Mendapatkan serangan dadakan itu, harimau kegelapan seketika menerima luka fatal, lantas meraung kuat sampai menggema memenuhi hutan terlarang, melepaskan aura kegelapan pekat ke segala arah, membuat Ling Tian dan Jia Lu sontak terpental beberapa meter ke belakang.
“Sial… Harimau kegelapan ini benar-benar kuat. Bahkan masih bertahan setelah terkena tusukan dariku,” ucap Ling Tian seraya menancapkan mata pedang ke tanah, bertahan dari hempasan angin kencang yang diselimuti akan niat membunuh kelam.
Mengalihkan pandangan ke arah Ling Tian, langkah demi langkah harimau kegelapan tapaki melintasi kekacauan, berbalut aura kegelapan pekat dengan tatapan penuh amarah seakan ingin membalas dendam.
“Heh… Bagaimana rasanya di tikam dari belakang? Apakah enak?” cibir Ling Tian berdengus pelan, mencabut mata pedang yang tertancap di tanah, bersiap untuk melakukan pertarungan yang sesungguhnya.
Merasakan pancaran aura kegelapan yang mendominasi itu, Jia Lu yang sudah kehilangan kesadaran samar-samar membuka kedua mata, dengan pandangan sedikit kabur menatap Ling Tian dari samping, tengah bersitegang dengan harimau kegelapan.
“Brakkkk!”
“Sring…”
Menghentak tanah kuat sampai hancur berkeping-keping, harimau kegelapan itu melesat bagaikan angin yang menyatu dengan kegelapan, mencoba mengecoh Ling Tian dengan gerakan acak tak beraturan, sampai akhirnya binatang buas itu melancarkan cakaran bertubi-tubi ke arah Ling Tian dari arah belakang.
Menggunakan teknik langkah bayangan dan mata langit miliknya, Ling Tian menghindari semua serangan mematikan itu, dengan tenang mencari selah untuk melancarkan serangan balik.
“Sudah ku duga, meskipun kamu kuat, tapi kamu tidak akan bisa menipuku,” batin Ling Tian ringkas, melihat pergerakan harimau kegelapan tampak tidak seimbang, dan kemudian,
“Tebasan Penghancur Kegelapan!”
“Sring…”
BWASHHHH
Menggunakan seluruh tenaga dalam miliknya, Ling Tian melancarkan tebasan kuat ke arah luka tusukan sebelumnya, membuat saraf pusat harimau kegelapan seketika terputus, membuat Ia sontak meregang nyawa.
“Huhh… Tidak ku sangka bisa mengalahkan harimau kegelapan berusia 50.000 tahun. Kalau bukan karena dia lengah dan mendapatkan luka fatal, mungkin aku tidak akan bisa mengalahkannya,” pungkas Ling Tian sembari menghela napas singkat, menghampiri tubuh besar harimau kegelapan yang terbaring di tanah.
Merasakan qi kegelapan murni yang keluar dari tubuh binatang buas itu, membuat Ling Tian sedikit penasaran, lalu mencoba menyerap qi kegelapan ke dalam tubuhnya.
“Emp… Sepertinya aku bisa menggunakan harimau ini untuk meningkatkan elemen kegelapanku,” batin Ling Tian setelah mengetahui tidak ada penolakan dari dalam tubuhnya.
“Zrekkkk!”
Mengeluarkan sebilah belati dari dalam ruang penyimpanan, Ling Tian lalu mengeluarkan Inti Spiritual harimau kegelapan berbentuk bola kecil berwarna hitam, kemudian menyimpan Inti Spiritual itu di dalam cincin ruang yang berbeda.
Setelah mengambil tubuh harimau kegelapan, Ling Tian menghampiri Jia Lu yang terbaring tak sadarkan diri, lalu meminumkan pil penyembuh kepadanya, membuat semua luka di tubuhnya perlahan mulai menutup.
Begitu pula dengan Fang Hu, setelah memberikan pil penyembuh, Ia menyeret tubuh besar Fang Hu dan meletakkannya tepat di samping Jia Lu.
“Haiss… Sangat merepotkan, kalau aku meninggalkan mereka di tempat ini, bisa-bisa mereka mati diserang binatang buas lain,” ucap Ling Tian merasa dilema antara meninggalkan mereka dan melanjutkan perburuan, atau membawa Jia Xu dan Fang Hu kembali ke Pagoda Sembilan Tingkat.
Terdiam sesaat, Ling Tian akhirnya memutuskan untuk kembali ke Pagoda Sembilan Tingkat.
Menyeret tubuh kedua orang yang bahkan tidak Ia kenal melewati kegelapan malam yang mencekam.
Ketika Ling Tian bersama Jia Lu dan Fang Hu akan keluar dari hutan terlarang, tampak beberapa orang melesat dengan sangat cepat, tidak lain Zhu Lin dan beberapa orang guru dari pusat pelatihan, membuat Ling Tian meletakkan kedua pemuda itu di bawah pohon nan rindang.
Masuk ke dalam kegelapan, Ling Tian bersembunyi di balik semak belukar, menatap kehadiran Zhu Lin dan beberapa guru yang semakin lama semakin dekat.
“Jia Lu, Fang Hu, kenapa mereka ada di tempat ini? Bukankah mereka diserang harimau kegelapan di wilayah dalam hutan terlarang?” tanya pria paruh baya, tak lain salah satu guru di pusat pelatihan, Song Xuan.
Melihat keduanya tergeletak di pinggir hutan terlarang, membuat Zhu Lin sedikit kebingungan, lantas berkata,
“Mungkinkah ada orang yang menyelamatkan mereka?”
“Sepertinya begitu, kalau tidak, bagaimana mungkin mereka bisa selamat dari serangan harimau kegelapan berusia 50.000 tahun,” timpal guru spiritual lain yang terlihat tengah mengecek urat nadi Jia Xu dan Fang Hu, memiliki janggut sedikit panjang berwarna putih, serta rambut putih yang terikat ke atas, Chu Mu.
“Senior… Terima kasih karena sudah menyelamatkan murid-murid kami. Aku Song Xuan guru spiritual dari Pusat Pelatihan Bagian Selatan, ingin mengucapkan rasa terima kasih ku secara langsung,” ucap Song Xuan dengan suara sedikit lantang, menautkan kedua tangan ke depan seraya mengalihkan pandangan ke segala arah.
“Sepertinya dermawan itu sudah pergi. Lebih baik kita kembali untuk mengobati luka mereka,” timpal Chu Mu seraya mengangkat Jia Lu dan Fang Hu dengan kekuatan spiritual miliknya, membuat Song Xuan menghela napas panjang sedikit kecewa.
Setelah melakukan perbincangan singkat, mereka pun kembali ke pusat pelatihan, tanpa mereka sadari masih ada Ling Tian yang bersembunyi di balik semak belukar.
“Kalau aku keluar, bukannya berterima kasih kalian pasti akan menginterogasiku habis-habisan, benar-benar merepotkan,” gerutu Ling Tian menanggapi perkataan Song Xuan, keluar dari balik semak belukar lalu kembali ke pusat pelatihan bagian barat untuk memurnikan Inti Spiritual milik harimau kegelapan.
***
Sampai di asrama, Ling Tian langsung mengeluarkan Inti Spiritual harimau kegelapan dari dalam ruang penyimpanan miliknya, membuat satu ruangan kecil itu seketika dipenuhi akan qi kegelapan.
Membentuk segel tengan dengan tepat dan akurat, Ling Tian memasang pelindung spiritual berbentuk kubah, mencegah qi kegelapan meluap keluar dari dalam kamarnya.
Masuk ke dalam kultivasi mendalam, Ling Tian mulai melakukan penyerapan, perlahan tapi pasti mencoba mengumpulkan semua qi kegelapan pada dantian, dan kemudian,
“Uhukk… Uhukk…”
“Keghh… Ternyata seperti ini rasanya penolakan dari dua roh pelindung ganda yang berlawanan,” papar Ling Tian seraya menyeka darah segar yang mengalir dari sudut mulutnya, kemudian kembali mengintegrasikan qi kegelapan ke dalam dantian.
Meskipun rasa sakit menyertai proses penyerapan, Ling Tian tak menyerah begitu saja, mengalirkan kedua qi ke seluruh tubuh mencoba memperkuat seluruh otot dan tulang, membuat Ling Tian merapatkan gigi graham kuat menahan rasa sakit yang tak terbayangkan.
Melatih dua kekuatan saling bertolak belakang itu, waktu terasa berputar sangat lambat, membuat Ia merasa seperti siksaan di dalam neraka, kemudian tetes demi tetes darah segar mengalir dari hidung dan mulutnya.
“Arghh… Tubuh ini tidak mampu menahannya! Aku harus melakukan sesuatu!” ucap Ling Tian di dalam hati, telah dikalang kabut akan kehancuran karena pertarungan yang berkecamuk di dalam tubuhnya, menemui jalan buntu yang bisa membunuhnya kapan saja.
***
gasssske thorrrr 👍👍
lanjutkan thorrrr