NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Dengan langkah gontai, Reno membuka tirai dan masuk ke dalam tendanya, dia langsung duduk di sleeping bag nya. Dewi yang baru saja selesai memakaikan pakaian untuk Felis, melihat wajah Reno yang pucat, dia langsung menghampiri Reno dan duduk di sebelahnya,

“Kenapa Ren ?” tanya Dewi.

“Kayaknya kita salah deh Wi, yang harus di waspadai adalah orang yang tadi kita liat bicara ama pak Faizal,” jawab Reno.

Reno menceritakan apa yang dia lihat ketika penyintas yang baru datang, seorang pria paruh baya yang bernama Yohan, membuka topinya mendadak muncul banyak hantu di punggungnya dan terlihat marah karena wajah mereka persis ketika orang tua Reno marah ketika mereka mau di evakuasi. Dewi yang mendengarnya tentu saja percaya,

“Trus kita harus kasih tau pak Faizal dong,” ujar Dewi.

“Enggak, pak Faizal terlihat akrab ama dia, belum tentu dia percaya kata kata kita, karena yang gue denger dari Toni, pak Yohan itu juga bekas militer, kita harus cari orang lain,” ujar Reno.

“Mba Ajeng, kita ngomong ke mba Ajeng,” ujar Dewi.

“Iya, paling bener emang ngomong ama mba Ajeng,” balas Reno.

“Ayo kita samperin dia sekarang,” ujar Dewi berdiri.

Tapi tangan Dewi di pegang oleh Reno, Dewi menoleh dan duduk kembali di sebelah Reno dengan wajah bingung,

“Kenapa ?” tanya Dewi.

“Buat jaga jaga Wi, kita beres beres dulu, entah kenapa begitu liat hantu hantu tadi, feeling gue ga enak, abis berberes kita ngomong ama mba Ajeng,” jawab Reno.

“Ya udah, kita berberes dulu,” balas Dewi.

Keduanya kembali berdiri dan mulai membereskan barang barang di tenda mereka kemudian memasukkannya ke dalam ransel. Setelah semua terkemas rapi, Reno, Dewi dan Felis keluar dari tenda untuk mencari Ajeng yang berada di kantor komando di gedung utama. Setelah sampai, mereka mengetuk pintunya dan masuk ke dalam,

“Eh...ada apa ?” tanya Ajeng yang sedang duduk di mejanya sambil memegang boneka yang juga menoleh melihat Reno, Dewi dan Felis yang masuk.

Reno mengunci pintunya kemudian duduk di sebelah Dewi yang sudah duduk terlebih dulu di depan Ajeng,

“Mba, kita mau ngomong nih,” ujar Reno.

“Iya ngomong aja,” balas Ajeng.

Reno dan Dewi menceritakan apa yang mereka lihat ketika para penyintas yang baru datang masuk ke dalam, kemudian Reno menceritakan apa yang di lihatnya dan menceritakan cerita yang di ceritakan Toni padanya. Dewi dan Ajeng sedikit kaget mendengar cerita Reno yang dia dengar dari Toni, tiba tiba boneka di depan Ajeng mengetuk ngetuk meja menggunakan tangannya. Ajeng dan Dewi yang mengerti langsung menyimaknya,

“Loh bener mas ?” tanya Ajeng.

“Mas Budi ngomong apa mba ?” tanya Reno.

“Dia bilang hantu dalam jumlah besar muncul di penjara dan dia merasakannya, kemungkinan ada seorang penyintas yang membawa hantu hantu itu kesini atau di ikuti oleh hantu hantu itu,” jawab Dewi menterjemahkan.

“Kalau gitu aku percaya cerita mu Ren,” ujar Ajeng.

“Nah masalahnya mba, orang bernama Yohan itu kayak ngedeketin pak Faizal gitu dan kayaknya pak Faizal ga menganggap dia orang yang berbahaya, tapi kalau melihat hantu yang muncul ketika dia melepas topi dan kalau di hubungkan atau cocoklogi dengan cerita Toni ya....ada kemungkinan dia yang membuat para zombie masuk ke pos mereka dan membunuh semua orang disana,” ujar Reno.

“Hmm bisa jadi, tapi hantu hantu itu dari sana bukan ?” tanya Ajeng.

Kembali sang boneka mengetuk ngetuk meja, Ajeng dan Dewi mengangguk angguk menyimak apa yang di katakan Budi,

“Menurut mas Budi, banyak hantu baru tapi juga ada beberapa hantu lama, jadi kemungkinan orang itu pernah membunuh beberapa orang sebelum semua ini terjadi,” Dewi memberitahu Reno apa yang di katakan Budi.

“Hmm mungkin aja sih, dia kan bekas tentara juga, mungkin dia ikut perang atau misi apa gitu,” ujar Reno.

Boneka kembali mengetuk ngetuk meja, kali ini Ajeng dan Dewi mengangguk angguk, kemudian “pluk,” boneka jatuh terlungkup di meja.

“Ada apa ?” tanya Reno.

“Mas Budi mau coba selidiki, dia mau coba ajak ngomong hantu yang sudah lama mengikuti orang itu, dia pergi bangsal sebentar nanti balik lagi,” jawab Ajeng.

“Oh gitu,” ujar Reno.

“Kita tunggu info dari mas Budi baru bergerak, trus aku mau tanya, Toni itu siapa ya ?” tanya Ajeng.

“Dia temen satu sma kita,” ujar Reno.

“Oh dia dateng bareng penyintas yang baru dateng ya ?” tanya Ajeng.

“Iya, dia salah satu penyintas yang baru dateng juga,” jawab Reno.

“Lo udah lama kenal si Toni itu ya ?” tanya Dewi ketus.

“Hmm udah sih, gue bareng dia dari smp, walau waktu smp ga pernah ngobrol sama sekali sih, kita baru ngobrol pas ketika mau lulus dan pas masuk sma, karena ternyata dari smp gue, cuman gue dan dia yang masuk sma kita,” jawab Reno.

“Oh gitu, kirain,” ujar Dewi.

“Kirain apa ?” tanya Ajeng tersenyum.

“Waktu kelas 10, si Toni pernah nembak dia mba hehe,” ujar Reno sambil menunjuk Dewi di sebelahnya.

“Berisik ya, ngapain juga di ceritain, gue udah tolak kan, tapi abis itu dia kesurupan ngejer gue, parah,” ujar Dewi.

“Lagian nembak di belakang gedung sekolah yang udah jelas angker dan ga ada orang di sana, salah sendiri,” balas Reno.

“Pokoknya gue ga mau deket deket ama dia titik,” ujar Dewi sambil melipat tangan di dada karena ngambek.

“Iya iya ngerti, gue juga sebenernya ga terlalu akrab juga ama dia, emang kebetulan aja ketemu lagi pas sma,” ujar Toni.

“Hahaha lucu juga, nembak cewe di tempat angker,” ujar Ajeng tertawa.

“Udah ah Wi, jangan ngambek, lagian waktu itu bukannya dia udah minta maaf ?” tanya Reno.

“Iya sih, emang udah minta maaf, tapi tetep aja itu salah satu kejadian waktu kelas 10 yang gue ga bisa lupa,” ujar Dewi.

“Iya iya ngerti, kalau ada dia ya lo ngumpet aja di belakang gue,” balas Reno.

“Kalau ada dia, gue ama Felis pergi, males liat mukanya, lagian udeh sih, ngapain juga lo deket deket ama dia, kan ga akrab juga,” ujar Dewi.

“Ya gimana ya, dia satu satunya temen di sma, waktu gue kasih tau soal gue yang bisa liat aneh aneh  supaya dia jauhi gue kayak yang lain karena waktu itu gue risih dia nempel mulu, dia malah bilang keren dan percaya ama gue, jadi ya....kita temenan deh,” ujar Reno.

“Huuuh cuman gara gara itu ? payah lah,” balas Dewi.

“Sori,” balas Reno.

“Pokoknya inget, gue ga mau deket deket dia,” ujar Dewi tegas.

“Iya, gue inget,” balas Reno.

Tak lama kemudian, boneka beruang yang terlungkup di meja kembali duduk, tangannya mulai mengetuk ngetuk lagi di meja dan kali ini ketukannya cukup lama seperti sedang bercerita, setelah selesai, Ajeng duduk bersender di kursinya dan wajahnya nampak serius,

“Hmm...gitu ya mas,” ujar Ajeng.

“Apa kata mas Budi, mba ?” tanya Reno.

“Mas Budi bertanya kepada salah satu hantu yang mengikutinya sejak lama, ternyata hantu itu adalah salah satu korban yang di bunuh oleh anak buahnya karena persaingan bisnis, dia menghalalkan segala cara untuk menguntungkan dirinya sendiri dan tidak segan segan menghabisi nyawa orang yang menghalanginya, boleh di bilang....dia mafia,” ujar Ajeng dengan wajah serius.

Reno dan Dewi langsung terdiam, mereka sadar kalau orang bernama Yohan itu adalah orang yang sangat berbahaya dan bisa melakukan apa saja demi kepentingannya.

1
NauraNazifaNauzan
semoga lekas sembuk k../Whimper/ tetap menanti upder an nya k..
NauraNazifaNauzan
keren lah...suka bacanya...up nya banyak" kk authooor...
Mobs Jinsei: siap kak, terima kasih dukungannya
total 1 replies
@de_@c!h
so sweet akh... kake dewi dan nene reno malah di satukan setelah jadi roh...
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!