Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!
Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.
Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar dan melakukan siaran langsung bersama bayinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Guru Alif
Hari ini adalah hari pertama Lutfi dan Alif bekerja di tempat Elina. Lutfi, yang diberikan tanggung jawab untuk merencanakan pembangunan kandang, merasa bersemangat sekaligus tegang. Elina mempercayainya untuk merencanakan penempatan kandang sapi, domba, ayam, dan bebek. Dia memiliki pandangan jelas mengenai lokasinya, tetapi Lutfi tetap harus memastikannya sesuai dengan keinginan Elina dan praktis untuk peternakan.
Elina menginginkan kandang sapi dan domba dibangun agak jauh dari rumah untuk mengurangi kebisingan dan bau, namun tetap mudah diakses. Untuk bebek, ada lahan kosong yang strategis di dekat sungai, tempat yang ideal agar bebek bisa berenang dan bermain di air. Sementara itu, kandang ayam diinginkan berada tidak terlalu jauh dari kandang sapi dan domba, sehingga memudahkan pengawasan sekaligus menjaga keamanan dari predator.
Lutfi mengerti bahwa setiap jenis hewan membutuhkan perhatian khusus dalam hal penempatan. Kandang sapi dan domba harus dibangun dengan pertimbangan ventilasi yang baik, serta drainase yang efektif agar tidak ada genangan air yang bisa menarik serangga. Bebek, dengan kebutuhannya untuk air, akan cocok berada dekat sungai, namun harus ada pembatas yang mencegah mereka terlalu jauh mengembara. Sedangkan ayam, meski ditempatkan dekat dengan sapi dan domba, butuh kandang yang aman dari cuaca buruk dan predator seperti musang.
Lutfi kemudian mengajak Elina berdiskusi tentang rincian rencana tersebut. Mereka berjalan mengelilingi lahan, meninjau lokasi-lokasi potensial untuk memastikan semuanya sesuai dengan kebutuhan. Lutfi berjanji akan mengajukan sketsa rinci dalam beberapa hari ke depan agar pembangunan kandang bisa segera dimulai.
Elina tersenyum melihat semangat Lutfi. Kepercayaan yang ia berikan tampak tidak salah tempat. Sementara itu, Alif mulai bekerja di kebun, membantu memetik sayur yang sudah matang bersama Xiaoya ddk.
Elina berdiri di dekat pagar, matanya terpaku pada deretan pohon-pohon yang tampak kokoh menjulang. Cahaya matahari pagi menembus celah-celah daun, memberi kesan hangat pada dedaunan hijau yang tampak lebih hidup dari biasanya.
Semalam, ia telah menyuntikkan kekuatan kayu ke dalam batang-batang mereka. Dalam waktu seminggu, pohon-pohon itu akan siap menghasilkan buah. Meski pohon-pohon ini hanya sebagai formalitas untuk menutupi jumlah buah yang dihasilkan dari ruangnya.
"Saudari Elin!" teriak Alif dari kejauhan sambil berlari tergesa-gesa menuju Elina, napasnya tersengal-sengal. Elina hanya bisa menahan tawa kecil, bibirnya berkedut. Dipanggil "saudari" oleh seseorang yang lebih tua darinya selalu terasa aneh.
Alif tiba di depannya dengan wajah bersemangat, "Anggurnya sudah siap dipanen!" katanya penuh antusias. Mata Elina berbinar mendengar kabar itu. Akhirnya, setelah sekian lama tanpa produk yang bisa dijual, waktunya untuk kembali berbisnis telah tiba.
Melihat Alif yang penuh keaktifan, Elina tiba-tiba mendapat ide. Dia sering melihat komentar dari pengikut siarannya yang memintanya lebih interaktif, namun berbicara langsung dengan penonton selalu membuatnya malas. Alif, dengan energinya yang besar, tampak seperti solusi yang tepat. Dia pun berdiskusi dengan Lutfi, kakaknya, tentang rencana ini.
"Alif hanya perlu membawa kamera dan bicara dengan mereka," Elina menjelaskan. "Tidak perlu repot-repot membaca komentar."
Lutfi berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk, menyetujui ide tersebut. Melihat respon positif dari Lutfi, Elina tersenyum puas.
Dia lalu memanggil Alif dan mulai menjelaskan, "kamu sekarang punya murid online yang perlu diajar."
Alif menatapnya bingung, "Murid? Benarkah? Aku punya anak-anak sekarang?"
Elina terkekeh dan mengangguk, "Ya, murid-muridmu di siaran langsung. Tugasmu hanya membawa kamera dan memberitahu mereka kalau anggurnya sudah siap dipanen. Kamu bisa berbagi apa saja nanti, bercerita pada mereka."
Mendengar itu, Alif tersenyum lebar dan mengangguk penuh semangat, siap menjalankan tugas barunya.
Elina pun mengeluarkan ponselnya, memulai siaran langsung dengan tema "Panen Anggur".
Setelah siaran langsung dimulai, Elina dengan santai menyerahkan ponselnya kepada Alif. Dia menerimanya dengan rasa ingin tahu yang terpancar di wajahnya, namun setelah melihat layar sejenak, minatnya tampak memudar. Meski begitu, Alif tetap semangat menjalankan tugasnya. Dengan cepat, dia menggenggam ponsel itu dan berjalan menuju rak anggur, penuh antusiasme.
Di tengah perjalanan, Alif tiba-tiba berseru, "Pasukan, mari kita pergi!" Dia memanggil Xiaoya dkk. Hanya dalam satu hari, Alif sudah begitu akrab dengan mereka, seolah-olah telah mengenal mereka selama bertahun-tahun.
Xiaoya dkk segera menyambut panggilan itu, berlari lincah di antara pohon-pohon, mereka terlihat bersemangat bergabung dalam "misi" Alif.
Sementara itu, kamera pada ponsel Elina yang kini dipegang Alif mulai merekam dari sudut-sudut yang tidak biasa. Gerakannya yang cepat dan penuh energi menyebabkan tampilan di layar sedikit goyang, para penonton yang barú saja masuk:
[???? ]
[apakah ancor sedang dikejar hantu? ]
[tolong ini masih pagi ya, hantunya masih molor]
Setibanya mereka di rak anggur, Alif mencari tempat yang bagus untuk ponselnya, Alif ingat pacar saudara nya dulu juga suka melakukan siaran langsung. Kelebihan Alif adalah memiliki ingatan yang kuat, andai dia anak pemuda normal mungkin dia bisa dikatakan jenius, karena cepat tanggap apa yang dijelaskan.
Setelah menyimpan ponselnya, Alif mengklik kamera depan, seperti yang diajarkan oleh Elina. Penonton yang awalnya pusing karena pemandangan yang bergoyang-goyang, kini mereka melihat pemuda yang tampan, tapi fokus matanya agak salah. Hingga ketika Alif berbicara para penonton langsung paham
"Halo anak-anak, aku Alif akan menjadi guru online kalian mulai dari sekarang hehehe"
[benar saja dia idiot]
[tutup mulut baumu yang diatas, dia istimewa ok]
[huh sayang sekali dia sangat tampan]
[tidak apa guru, karena kamu tampan aku bersedia menjadi muridmu]
[99+, lantas kita belajar apa hari ini guru? ]
Entah bagaimana, arah percakapan di siaran langsung berubah dengan cepat. Lutfi, yang sedang memantau siaran di ponselnya, merasa lega melihatnya. Meskipun awalnya dia khawatir, ternyata tidak seburuk yang dibayangkannya. "Biar saja Alif melakukan apa yang disukainya," pikir Lutfi, sambil kembali fokus memeriksa lokasi pembangunan kandang.
Sementara itu, di layar, setelah Alif memperkenalkan diri dengan gaya cerianya, penonton mulai melihat kehadiran pasukan Xiaoya yang satu per satu muncul di kamera. Yang pertama adalah Xiaoya 1, tampil percaya diri dengan topi baseball kebanggaannya yang terlihat sedikit miring, membuatnya tampak semakin menggemaskan. Tak lama kemudian, Xiaoya 2 muncul, dengan kalung rantai kecil melingkari lehernya, memberi kesan seolah dia adalah pemimpin geng yang siap beraksi.
Tidak ketinggalan, Xiaoya 3, yang mengenakan topi Sinterklas, meski bukan musim liburan, terlihat begitu ceria dan out of season, menambah kesan konyol di layar. Sementara Xiaoya 4 memakai syal rajut kecil berwarna-warni, Xiaoya 5 dengan kacamata hitam mini yang sedikit kebesaran, Xiaoya 6 mengenakan bandana merah muda cerah. Xiaoya 7 membawa balon kecil yang terikat di pergelangan tangannya, Xiaoya 8 membawa boneka mini di punggungnya, Xiaoya 9 memakai tas pinggang kecil yang dipakai terbalik, dan Xiaoya 10 mengenakan jam tangan plastik mainan yang terlihat sangat serius di pergelangan kakinya.
Penonton, yang awalnya hanya menonton santai, kini mulai memberikan reaksi yang penuh tawa di kolom komentar:
[Hahaha Xiaoya 3 dengan topi Sinterklas! Aku tidak kuat!]
[OMG Xiaoya 2, gayanya kayak bos besar tapi lucu banget!]
[Liat Xiaoya 7 bawa balon, duh gemesin! ]
[Kenapa Xiaoya 1 lebih keren dari aku dengan topi baseball itu?]
[Xiaoya 10 serius amat pake jam di kaki, wkwkwk! ]
Alif menjelaskan satu per satu dengan penuh semangat kepada "anak-anak" di layar, seolah-olah dia sedang memperkenalkan anggota keluarga barunya. Reaksi para penonton terus berdatangan, suasana siaran menjadi semakin hidup dan penuh tawa. Para penonton merasa terhibur dengan aksi spontan Alif dan kejenakaan pasukan Xiaoya, membuat siaran ini terasa seperti acara komedi kecil yang tidak direncanakan namun sangat menyenangkan....
...----------------...
Hay, pantas saja moodku berubah-ubah dari tadi malam, ternyata hari pertama.. uwaaaaa sakit perut dan pinggang. Kalian gitu juga gak si😭😭
oh ya makasih ya mawar_jingga atas koinnya, makasih juga untuk noah, mine, RJ dan masih banyak lagi gak bisa kusebutin satu-satu, makasih banyak dukungan nya, sebenarnya aku orangnya cepet bosan, tapi melihat like komenan dan dukungan kalian entah kenapa semangat ku datang lagi. Terimakasih semoga Tuhan membalas kebaikan kalian🫂❤
Jangan lupa tinggalkan jejak
Dapat salam dari Xiaoya dkk ❤
Elina sm andra cptn nkah dong,biar halal...scra mreka msh sling cnta...