"apa yang kau lakukan Alexander!! kau.. kau tidak akan membunuh ku kan. ingat lah Alex, aku ini istri mu. istri sah mu! dan bahkan aku sedang mengandung anak mu!"
"itu bukan anak ku Clarisse! aku tidak menginginkan mu sejak awal. dan anak itu hadir juga karena rencana busuk mu! kau adalah wanita murahan rendah! wanita kejam seperti mu memang pantas mati. kau sudah beberapa kali mencelakai Odelia dan kali ini aku tidak akan mengampuni mu!"
" Odelia sialan itu pantas mendapatkan hal-hal yang buruk! dan kau tau jika Odelia tidak pernah mencintai mu seperti aku mencintaimu!"
"aku tidak memerlukan cinta mu Clarisse. mati lah!!"
*****
selamat menikmati perjalanan Lady Clarisse yang berusaha mengubah masa depan nya agar hidup lebih lama dan bahagia.
SELAMAT MEMBACA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
langkah awal
Setelah meninggalkan Lula di toko kue yang sangat ramai dan memiliki antrian panjang Clarisse berlari kecil ke arah pintu masuk pusat kota di bagian belakang yang jarang sekali di lewati pengunjung dan penduduk setempat.
Saat Clarisse sampai di tempat itu sebuah bangunan tua yang terbengkalai masih berdiri kokoh di pinggir pintu masuk bagian belakang pusat kota beberapa anak gelandangan menghampiri Clarisse.
"kak Clarisse...!!! Kami senang kakak datang". Seorang gadis sekitar umur 11 tahun dengan penampilan yang sedikit kotor berlari ke arah Clarisse dan langsung memeluk nya. Di ikuti beberapa anak lain nya yang berpenampilan sama
Walaupun wanita itu di kenal angkuh dan arogan di kalangan bangsawan kelas atas, Clarisse tetap lah wanita yang baik di mata anak-anak gelandangan dan miskin yang tinggal di pinggiran pusat kota. Tanpa ragu gaun nya akan kotor Clarisse membalas pelukan tersebut dengan tulus.
Clarisse diam-diam selalu memberikan bantuan kepada mereka. baik berupa makanan atau pun berupa uang. Clarisse merasa jika dia tidak di angkat oleh keluarga Corleone di waktu bayi pasti dia akan seperti mereka yang tidak punya orang tua dan bernasib malang. Dulu di kehidupan pertama nya setelah menikah dengan Alexander, Clarisse tidak pernah lagi mengunjungi mereka. Saat itu Clarisse sudah gelap mata dengan menjadi perempuan bodoh yang hanya mementingkan kepentingan nya dalam merebut hati dan perhatian Alexander dan membuat nya menjadi sangat jahat.
Namun saat di kehidupan kedua nya ini wanita itu malah berharap jika dia menjadi gelandangan saja. Dengan begitu dia tidak akan terjebak kedua kalinya dalam pernikahan dengan pria yang akan membunuh nya di masa lalu.
"kalian seharusnya tidak perlu berlari seperti itu. Kakak takut kalian akan terjatuh". Ucap Clarisse setelah melepaskan pelukan dari beberapa anak yang menghampiri nya tadi.
"maaf kan kami kak. Kami tidak akan mengulangi nya lagi!". Kini seorang anak laki-laki yang berusia sekitar 13 tahun.
"huh.. Sudah lah kakak maaf kan. Eliot bagikan ini kepada yang lain nya. Makan yang kenyang. Kakak ingin menemui Cloude". Clarisse memberikan 2 kantung besar berisi roti yang dia beli sebelum memasuki tempat ini kepada bocah laki-laki yang bernama Eliot.
Seketika mereka mengerubungi Eliot untuk merasakan roti yang sangat enak setiap kali Clarisse datang. Mereka menyebut roti yang selalu di bawa Clarisse adalah roti bangsawan yang lembut.
Clarisse meninggal kan anak-anak tersebut dan berjalan ke arah belakang bangunan tersebut hingga dia melihat Cloude yang sedang memberi makan kuda kesayangan Clarisse.
"ternyata kau benar-benar menjaga nya Cloude".
"kak Clarisse.. Mengapa kau lama sekali datang dan mengambil kuda mu? Aku sungguh kerepotan menjaga nya. Apa lagi dia ini kuda yang pemarah. Dia hanya diam ketika aku memberikan nya makan". Cloude memasang wajah bahagia dan juga sebal lantaran Clarisse yang tak kunjung datang setelah hari di mana dia menitipkan kuda kesayangan wanita itu pada dirinya.
Clarisse terkekeh kecil mendengar penuturan dari remaja berusia 15 tahun itu. Cloude lah yang juga ikut membantu nya dalam memata-matai Alexander di setiap kesempatan tanpa di ketahui oleh siapapun di waktu dulu.
"itu karna kau selalu menggertak nya! Kau tau Cloude kuda kesayangan ku itu mengerti ucapan manusia". Clarisse mengelus kepala Gold yang sudah dia titip kan selama beberapa hari dengan bocah yang selalu mengancam bahkan ingin menjual nya.
"aku hanya mengancam nya sedikit dan tidak benar benar akan menjual nya! Tidak kah dia mengerti aku hanya menggertak".
lagi-lagi Clarisse terkekeh mendengar ucapan Cloude yang sedikit kesal. Wanita itu sudah menganggap Cloude sebagai adik nya. mungkin sebelum pergi dari kekaisaran ini Clarisse akan meminta ayah nya atau Morgan untuk memberikan Cloude pekerjaan dan meminta Lula untuk selalu mengunjungi anak-anak ini.
"ah aku jadi melupakan nya. Cloude bisa kah kau mengantar kan ku ke pelelangan haram di kota ini?" Clarisse berhenti mengelus kepala Gold dan berjalan mendekati Cloude yang saat ini duduk di tumpukan kayu dengan apel di tangan nya.
"tentu saja aku akan mengantar kan kakak ke sana. Dan yang aku dengar pelelangan itu akan menjual barang-barang langka yang mereka temukan di reruntuhan kuno hari ini. dan gosip nya salah satu barang-barang tersebut memiliki magis!" melupakan apel di tangan nya Cloude begitu antusias mendengar ajakan Clarisse untuk pergi ke pelelangan haram tersebut.
Clarisse masih tidak percaya dengan ucapan Cloude tentang kekuatan magis. pasal nya kekuatan tersebut berakhir hilang saat seluruh penyihir hitam di segala penjuru dunia ini di musnahkan. Namun sepintas Clarisse mengingat sesuatu yang terjadi pada nya begitu pula pengulangan waktu yang dia lakukan. Bukan kah itu semua ada karena kekuatan sihir atau magis.
'yah ini akan sangat menarik jika aku bisa mendapatkan barang-barang magis yang akan membantu ku keluar dari kekaisaran ini'.
Seketika Clarisse menjadi bersemangat dan mengeluarkan gulungan kertas ke arah Cloude.
"sebelum pergi aku ingin memberikan ini".
"apa ini kak? Apakah ini sebuah peta harta Karun?" Cloude menerima gulungan tersebut dengan cepat dan penasaran. Remaja itu dengan segera membuka gulungan kertas tersebut.
"apa ini? Ku kira sebuah peta ternyata hanya daftar peralatan". Tampak lah wajah Cloude yang sedikit heran dan tak bersemangat.
"aku ingin kau membeli barang-barang tersebut dan seminggu lagi aku akan mengambil nya". Ucap Clarisse yang membuka sebuah peti besi yang ada di belakang bangunan dekat Claude mengikat tali kuda milik Clarisse.
Di dalam peti tersebut ternyata semua perlengkapan Clarisse untuk menyamar. Perlengkapan itu dulu nya Clarisse gunakan untuk memata-matai kegiatan orang yang sangat dia cintai. Namun sekarang perlengkapan itu berguna untuk Clarisse masuk sebagai pembeli di pelelangan barang-barang haram yang akan mereka datangi nanti.
"kak Cla.. Apa kau ingin membangun sebuah rumah? Melihat daftar peralatan yang ingin kau beli seakan akan kau akan membangun sesuatu. Lihat lah untuk apa tali tambang dan kawat juga paku. Dan apa ini kau bahkan ingin aku mencari lampion yang berisi kunang-kunang? Di mana aku bisa mendapatkan nya? Tidak mungkin aku pergi ke benua timur hanya untuk membeli sebuah lampion yang aneh itu!" Cloude tidak percaya apa yang dia baca dari daftar perlengkapan yang ingin Clarisse beli. 'Sungguh aneh, apa semua ini akan di gunakan nya untuk mengejar tuan Grand Duke? Ide-ide dari bangsawan kelas atas memang aneh dan unik!' pikir Cloude lagi.
"Aku akan membayar mu mahal, jika kau ingin mencari lampion itu ke benua timur aku juga akan membayar untuk perjalanan mu. 100 keping koin emas bagaimana? Jika kau tidak mau...!"
"aku mau!! Siapa yang berkata aku tidak mau, tentu saja aku mau!" Cloude dengan cepat memotong ucapan Clarisse saat mendengar 100 keping emas sebagai bayarannya.
"baiklah jika kau bersedia aku akan memberikan mu 100 koin emas untuk membantu ku. Dan setelah semua peralatan yang di daftar itu lengkap aku akan memberikan mu 200 keping lagi bagaimana?" ucap Clarisse sambil memilih pakaian yang akan dia pakai untuk pergi ke pelelangan haram itu.
Sedang kan Cloude sudah melebar kan senyuman nya membayangkan koin-koin emas yang akan dia dapat ketika membantu Clarisse.
"Tentu saja aku mau. Di dunia ini tidak ada orang miskin seperti ku yang menolak koin emas yang sangat berharga. Lagian pekerjaan yang kakak berikan bukan lah pekerjaan yang berbau kriminal jadi aku akan menerima nya!"
lanjut
bravo!!
lanjut kk /Good/