Terpaksa menikah dengan pria yang tak dicintai dan mencintainya
tifany larasati harus bergelut dengan perasaannya sendiri mempertahankan rumah tangganya.
demi keluarga yang diambang kehancuran tifany merelakan menikah muda dengan cavero abraham.
sosok angkuh dan egois yang tak mau melepas masalalu walaupun setelah menikah.
dengan semangat dan dukungan keluarga, tifanya menguatkan diri untuk tidak bercerai dari cavero.
bisakah tifany membuat cavero mencintainya atau hanya akan tetap menjadi pemilik raga tapi tidak hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kasih kesempatan
"dek, kakak pulang ke indonesia sekarang" cavero mengirimkan pesan pada adiknya karena tak sempat lagi untuk pulang ke apartemen cevira
meski sudah tak menemui tifany yang sudah terbang beberapa jam lalu, cavero mencari penerbangan yang ke indonesia secepatnya dan itu hanya ada rute australia bali yang tercepat
Tak mau menunggu cavero pun segera memesan tiket dan tak lama lagi akan berangkat meski tersisa dikelas ekonomi asalkan segera sampai ke indonesia dan tinggal beberapa jam dari bali ke jakarta
Didalam pesawat hanya diam saja dan memikirkan bagaimana bisa bicara dari hati ke hati dengan tifany, hingga terlelap cavero tak sadar penerbangannya berakhir di bali sore hari karena perbedaan waktu dua jam antara indonesia dan australia
dan ingin segera mencari penerbangan ke jakarta namun ponselnya berdering, cavero menerima panggilan telfon dari papanya jika ada klien yang harus ditemui oleh cavero di bali dan kebetulan saja tepat dengan keberadaanya saat ini
Cavero membatalkan pemesanan tiket dan mengabari monic, sekretarisnya untuk meminta data klien yang harus ditemuinya malam ini
lalu cavero memutuskan untuk menginap di hotel milik mertuanya karena salah satu yang terbaik di bali.
Cavero merebahkan badannya sejenak sambil menunggu waktu malam hari, perutnya mulai terasa lapar dan membuat cavero harus memesan makanan dari restoran hotel
Sambil menunggu cavero juga memesan baju untuk gantinya nanti malam dan besok, lalu merogoh tas kecil yang dibawanya
didalamnya dan mengambil benda pipih menatap wallpapernya yang masih belum diganti dengan foto lain
suara bel pintu membuyarkan lamunannya dan membuatnya harus melangkahkan kaki membukanya
"terima kasih" ucap cavero mengambil pesanan baju dan juga makanan untuknya
lalu masuk kembali ke kamar dan menikmati makanannya setelahnya cavero membersihkan badan dan bersiap untuk bertemu dengan klien
di hotel yang cavero menginap
"regi, elsa!" cavero melihat dari kejauhan dan mendekati untuk memastikan apakah yang dilihatnya benar atau hanya mirip saja
"cav, ayo duduk" regi yang tak terkejut sama sekali dengan kedatangan cavero dan memintanya untuk duduk bersama dengan regi dan elsa
"kalian ngga kaget lihat saya disini?" tanya cavero penasaran ada hal yang kebetulan tapi sangat aneh
"ngga, karena kita yang buat om datang kesini" ucap elsa
"maksudnya?"
Flashback on
Regi dan elsa masuk ke apartemen tifany dan mencoba menjelaskan pada tifany tentang kesalah pahamannya dengan cavero,
regi meyakinkan tifany agar memaafkan cavero dan terlepas untuk kembali atau tidak semua tergantung kedua belah pihak. Kali ini elsa pun ikut mendukung setelah tahu dari cavero dan juga bertanya pada arya yang memang sengaja mencari informasi hubungan tifany dan suaminya dulu
bukti yang cavero berikan juga cukup meyakinkan terlebih cavero mengaku tak menyentuh lidya melebih batas hubungan pacaran
Namun tifany bilang sudah memaafkan cavero tapi tidak untuk bertemu ataupun kembali padanya, dan segera akan mengurus proses perceraian setibanya di indonesia
semua tifany lakukan karena beberapa bulan terakhir sikap cavero sangat baik dan perhatian pada tifany, yang membuatnya memaafkan dengan mudah
Arya, regi dan elsa membuat rencana agar tifany tak langsung pulang ke jakarta dan mengarahkannya ke bali dengan alasan membantu persiapan pernikahan elsa dan regi yang akan dilaksanakan sebentar lagi
begitupun dengan cavero, bukan tak ada pesawat ke jakarta namun arya yang bekerja diperusahaan penerbangan di australia meminta tolong pada staf penjualan tiket agar mengarahkan cavero terbang ke bali dengan kelas ekonomi agar tak bertemu tifany yang berada di kelas bisnis
keduanya satu pesawat tanpa disadari dan terlihat alamiah
semua dilakukan atas persetujuan dari orang tua dan adik tifany, karena regi sebagai perwakilan tifany menjelaskan kepada orang tua tifany, begitu juga dengan pak hilman dan bu melia yang lebih dulu datang dan meminta maaf pada sang besan atas kelakuan anaknya.
flashback off
"jadi?" cavero mengembangkan senyumannya karena banyak yang membantu usahanya untuk mendapatkan kembali istrinya
"sekarang tinggal bagaimana usahamu" ucap regi lalu menepuk punggung cavero dan meninggalkan cavero sendiri
"dimana dia?"
"sedang sidak di kicthen restoran, disana akan tutup jam sembilan" elsa membocorkan keberadaan tifany karena tak sabar agar sahabatnya kembali tersenyum
"terima kasih, akan ku balas kebaikan kalian lain kali" cavero bergegas menuju dapur
"cav, jangan sakiti lagi! Atau hidupmu dalam bahaya" ancam regi dengan mengepalkan tangan seolah akan menghadiahkan sebuah tinjuan pada cavero
"aman!" cavero dengan cepat melangkahkan kakinya ke dapur
" semoga tifany bahagia ya kak" elsa merangkul pinggang regi
"pikirkan juga kebahagian kita, sebentar lagi kau akan jadi nyonya regi" goda regi
"sayang, kakak lupa besok sudah harus tugas lagi. Kamu liburan sama tifany dulu ya" regi baru ingat jika masa cutinya sudah mau habis dan tinggal cuti untuk menikah nanti
"iya ngga apa-apa kak, tapi masih bisa ketemu kan?" elsa manja pada regi
"tentu saja! bisa sesak nafas kalau sehari ngga katemu kamu sa" ucap regi lalu menyentil kening elsa karena gemas
saat ini sudah jam sembilan malam dan para staff dan pegawai restoran mulai pulang dan saatnya cavero masuk tentunya sudah ada perizinan yang dilakukan oleh regi untuk mempermudah cavero
para pegawai menyapa dan ada sebagian yang menunduk pada cavero sedangkan sekarang tifany yang berdiri membelakangi pintu tak sadar tinggal dirinya yang sibuk didapur
Cavero yang melihat tifany mengolah makanan entah apa namun aromanya sangat harum, perlahan cavero berjalan mendekati tifany dan berdiri disampingnya
"chef, kira-kira kurang apa ya?" tifany memberikan sendok berisi kuah yang ingin dikoreksi oleh chef
"aa" cavero membuka mulut dan meminta disuapi oleh tifany
Prank
"astaga!" tifany terkejut saat tahu yang akan diberikan sendok bukan chef melainkan cavero. Sendok yang jatuh ke wadah alumunium menimbulkan bunyi di dalam keheningan
"maaf!" cavero mengusap tangan tifany yang terkena kuah yang sedikit tumpah
tanpa bicara tifany mematikan kompornya dan melepas apron yang dipakainya lalu menarik handle pintu
"tifany, maaf tolong beri kesempatan saya bicara!" cavero menahan lengan tifany yang membelakanginya
cavero memeluk tifany dari belakang, dan menciumi puncak kepala tifany yang diam saja saat ini tak bisa berkutik namun juga tak mampu bicara
Perlahan cavero melepaskan pelukannya dan membalikan badan tifany "mas sangat merindukanmu fan, hanya kamu yang ada dihatiku selama ini hanya aku terlalu bodoh untuk menyadarinya" cavero meneteskan air matanya
Tifany merasa tak tega pada cavero "hapus air matamu, saya sudah memaafkanmu kok" tifany memberikan tisu pada cavero untuk mengusap air matanya
"kita masih bisa berteman mas, bisa tolong lepaskan tanganmu" tifanya berusaha menepis tangan cavero
"aku ngga mau berteman, aku mau kita bersama lagi seperti dulu tapi akan ku perbaiki semuanya dan hanya kita berdua serta anak-anak kita nanti"
Tifani menggelengkan kepalanya "maaf, saya ngga bisa untuk itu" tifany tak mau sakit hati kedua kali meski hatinya masih sama terukir jelas nama cavero disana