Azzura memilih meninggalkan kota yang ia tinggali beberapa tahun terakhir. Menjauh dari laki-laki yang menjadi cinta pertamanya sekaligus laki-laki yang selalu memandangnya buruk. Laki-laki itu adalah Abizar.
Di kota yang baru, ia bertemu Dokter Fatur yang akan membantunya untuk sembuh dari kelumpuhan yang ia terima karena sebuah kecelakaan. Seorang duda dua anak dimana anak bungsunya mengalami sakit berat.
Freya, putri bungsu Dokter Fatur itu menarik hati Azzura. Keduanya menjadi akrab saat sering bertemu di rumah sakit hingga gadis kecil itu memohon agar bisa memanggil Azzura dengan panggilan Mami.
" Jadilah Mami Freya sesungguhnya. Menikahlah denganku," pinta Dokter Fatur pada Azzura.
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BSIS 26 Calon
Bukan Sebatas Istri Status (26)
Azzurra menatap makanan yang ada di hadapannya dengan mata berbinar. Semua makanan di masak kan oleh bundanya.
" Bun, pasti lelah kan? Maaf ya," lirih Azzurra.
Sebenarnya ia tak ingin merepotkan ibunya yang baru sampai dari perjalanan jauh. Setelah mendapatkan kabar kehamilan Azzurra, Anin dan sang suami langsung terbang ke kota tempat tinggal anak perempuannya itu.
" Tidak. Bunda malah senang karena calon cucu bunda mau makan masakan bunda," tutur lembutnya membuat Azzurra merasa hatinya menghangat.
" Ngidam pertama, Bun," ucap Fatur yang baru duduk di samping Azzurra.
" Benarkah?,"
" Hmm. Sebelumnya Zura tidak pernah minta apapun. Tapi, saat bunda dan ayah datang, tiba-tiba saja bilang mau makan masakan bunda." Fatur terkekeh mengingat Azzurra yang antara tidak berani mengutarakan keinginannya karena orang tuanya baru datang dari perjalanan jauh.
Tapi, ia juga tidak nafsu untuk makan makanan yang lainnya.
Orang tua Azzurra hanya tersenyum. Sang putri memang perasa.
" Mam, adiknya perempuan atau laki-laki?," tanya Freya yang sudah tidak sabar ingin mengajak calon adiknya bermain.
" Belum bisa di lihat sayang." jawab Azzurra tersenyum. Senang karena kelahiran calon buah hatinya sangat di nanti.
" Kapan bisa di lihat?,"
" Beberapa bulan lagi,"
Freya manggut-manggut. " Nek, Shaka dan Shila tidak ikut?,"
" Mereka sekolah seperti Yaya. Jadi, tidak bisa ikut kesini. Mungkin nanti kalau sedang libur sekolah,"
" Padahal, Yaya mau main dengan mereka,"
" Main dengan kakek dan nenek saja dulu, ya," timpal Kenan.
" Benarkah? Nenek dan kakek berapa lama disini? Tinggal disini kan?,"
" Mungkin seminggu. Ya, sesuai keinginan cucu nenek," jawab Anin.
Daisy melihat interaksi mereka. Freya tampak nyaman berada di antara keluarga ibu sambungnya berbeda saat bersama ibu kandungnya.
Anak kecil itu bisa merasakan mana seseorang yang tulus dan mana yang tidak.
Daisy teringat ucapan sahabatnya, Kaluna.
" Oh ya, Sisi bagaimana persiapan pentas seninya?,"
Daisy yang melamun tak mendengar jika ia sedang di tanyai.
" Kak Sisi!!!!,"
" Ishh. Berisik,Ya," kesal Daisy menggosok telinganya yang berdenging.
Freya duduk tepat di samping Daisy.
" Itu, kakak di tanya nenek dari tadi. Malah melamun,"
Daisy melihat sekitarnya dan baru sadar jika ia sudah jadi pusat perhatian.
" ehem. maaf Sisi tidak dengar,' jawab Daisy sedikit kikuk karena ternyata semua orang sudah melihat ke arahnya. " Kenapa, Nek?,"
" Katanya kamu sedang mempersiapkan acara pentas seni ya?"
" Oh itu, iya nek. dua mingguan lagi acaranya. Kebetulan Sisi jadi panitianya," jawab Daisy merasa senang karena ada yang bertanya kegiatannya di sekolah.
Daisy merasa diberikan perhatian. sementara ibu kandungnya saja tidak pernah bertanya bahkan mungkin tidak tahu kegiatannya di sekolah.
" Jangan lupa jaga kesehatan. Pasti melelahkan apa lagi jadi panitia," Daisy mengangguk membenarkan.
Semakin dekat acaranya, ia semakin sibuk.
...******...
" Bu, kita sedang menunggu siapa lagi sih?," tanya Bulan. Mereka sudah bersiap menuju kediaman Fathur.
" Calon mantu ibu," Jawab Reina sambil melihat ke arah ponselnya. "Sebentar lagi sampai,"
" Hah? Siapa?," Bulan penasaran.
" Ada pokoknya."
Bulan menatap ke arah adiknya yang langsung mengangkat kedua bahunya dan menggelengkan kepalanya.
" Calon Gala, Bu?," tanya Bulan
" Kok aku? Sebelum aku juga kakak dulu dong yang menikah." sangkal Gala.
Ia sebenarnya sudah punya perempuan yang ia incar jadi istrinya. Tapi, masih dalam proses.
" Tapi, aku juga belum punya calon,"
" Kata siapa belum punya. Ini yang sedang kesini sekarang kan memang calon kamu," jawab Reina.
" Bu, jangan bercanda,"
" Ibu serius,"
Bulan langsung melihat ke arah ayahnya.
" Yah, apa yang ibu bilang bercanda kan?," Bulan tidak mau di jodohkan.
Samudra yang awalnya hanya diam tidak ikut dalam obrolan akhirnya angkat bicara.
" Iya. Kemarin dia datang menemui ayah melamar kamu,"
" Apa? Siapa?,"
" Katanya kamu juga kenal. Bahkan tahu rencana kedatangannya menemui ayah,"
Deg
Satu nama langsung terbersit dalam pikiran Bulan.
" Tidak mungkin Dokter Hasan Kan?," tanyanya ragu. Hanya laki-laki itu yang lantang mengatakan akan menemui ayahnya.
" Ya, anak pemilik rumah sakit tempat kamu bekerja,"
Ya Allah, jadi dia benar-benar serius?
" Ayah tidak langsung terima kan?,"
" Ayah tidak menerimanya. Tapi, ibu yang langsung menerimanya," jawab Reina.
Bahu Bulan langsung lemas seketika. Membuat Gala tertawa karena kakaknya sangat lucu dengan ekspresinya.
Bulan sudah susah payah menjauh agar tidak masuk ke dalam hubungan yang lebih dalam dengan Hasan. Lalu, kini kenapa ibunya malah menerima lamaran laki-laki itu.
" Bu, kenapa malah diterima?," kesal Bulan.
" Sesuai kesepakatan kan? Kalau Zura hamil dan kamu belum punya calon berati ibu yang mencarikannya. kalau ada yang datang sendiri tanpa harus di cari kenapa repot-repot nyari lagi. Apalagi kalian katanya sudah saling mengenal dan dia juga bilang kamu tahu dia akan melamar mu,"
Bulan cemberut. " Kami sudah saling mengenal karena bekerja di rumah sakit yang sama,"
" Nah bagus kan? Jadi kalian tidak usah kenalan-kenalan lagi. Tinggal lamaran resmi lalu menikah,"
" Bu!!!," Bulan tidak mau . Kenapa harus dengan Dokter Hasan? Laki-laki yang menurut pandangannya banyak menjalin hubungan dengan perempuan.
Ada perasaan tidak terima jika ia malah menikah dengan laki-laki yang mungkin pernah melakukan c1uman dengan wanita lain sementara untuk dirinya sendiri akan menjadi yang pertama.
Itu yang ada dalam pandangan Bulan karena ia tahu gaya pacaran dokter Hasan.
" ayah ..." Bulan merengek seperti anak kecil dan merangkul lengan ayahnya.
Samudra mendesah. " Coba jalanin dulu ya. Ayah lihat dia laki-laki yang baik,"
" Baik dari mananya? Mantan pacarnya banyak,"
" Hanya mantan kan? Bukan pacar?" timpal Reina.
" Itu .. Ah pokoknya dokter Hasan itu tidak masuk kualifikasi,"
Gala hanya terkekeh. Ia bersyukur tidak di paksa segera menikah.
" Apa alasan ayah menolak lamaran dokter Hasan. Coba kamu bilang?," tanya Samudra akhirnya.
Ia juga ingin sang putri menikah seperti kedua keponakannya. Samudra tidak tahu alasan Bulan yang seolah menjaga jarak dengan laki-laki.
" Mantan pacarnya banyak. Dia suka tebar pesona ke perempuan. belum apa-apa sudah ada bibit selingkuh,"
" Ya ampun, kak. Benar kata ibu. Itu kan hanya mantan . Masa lalu. Tidak bisa di rubah. Kalau ramah kan memang sesuai profesinya. Dokter harus ramah,"
Bulan melotot pada adiknya. Bukannya membantunya malah mematahkan argumennya.
Gala tidak peduli. Kakaknya harus move on. Kalau dokter Hasan bisa membuka hati kakaknya kenapa harus di tolak?.
Ting... Tong..
Ting .. Tong ...
" Buka Lan. Sepertinya calon mantu ibu sudah sampai,"
Dengan malas Bulan membuka pintunya.
Ceklek
" Assalamualaikum, calon istriku,"
" Wa'alaikumussalam," jawab Bulan semakin menekuk wajahnya. Ingin ia marahi laki-laki di hadapannya ini. namun, ia tak mau terlambat ke rumah Azzurra malam ini.
.
.
.
TBC
bnyk bgt yg syng sm baby boy,smp daddy'ny ga kbgian gndong y....
selamat azura fathur anaknya dah lahir dgn selamat
olivia pst mlu krna klkuannya yg viral,prshaan bpknya bngkrut trs kthuan slingkuh sm istrinya....mna smp hmil,mskpn trnyta bkn anknya jonathan....dara otw jd gmbel dong...
😛😛😛....
Smga fathur cpt dtng y,biar baby jg cpt liat dnia....Smngttt...
nah Jonathan kamu serakah si dan sama kaya anaknya terobsesi jd sekarang sdh jatuh tertimpa tangga pula jd nikmatin aja
mungkin bayinya azzura nunggu fathur datang