Di jadikan istri kedua karena dendam, lalu apakah akan ada cinta yang menolongnya? Namun, sepertinya dendam Raka tidak berlaku bagi Krystal yang super tangguh dan genius.
Krystal di nikahi oleh suami Viona yaitu sahabat terbaiknya, tak mau terus menjadi istri ke dua, ia membuat kesepakatan bersama Raka suami tiraninya untuk di lepaskan setelah melahirkan.
Tak bisa di ganggu gugat, dan begitulah pilihan yang Krystal mantapkan untuk lari dari pernikahan yang perlahan menyesakkan dadanya.
Putri yang baru saja di lahirkan dia tinggal dengan nanar. Tiga bulan menyusui putrinya secara diam-diam sebelum akhirnya Krystal benar-benar pergi meninggalkan tanah air.
Bulan ke empat ia memiliki ASI, justru di berikan pada putra malang milik CEO tampan barunya, tempat di mana dia bekerja.
Enam tahun lamanya ia bisa bernapas lega bersama Hyun Ki di Korea sana, merawat Joon anak angkatnya.
Lalu bagaimana dengan nasib putri yang dia tinggalkan bersama suami dan istri pertama suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahagia, datar
Setelah memasak Elevy dan Ray membawa menantunya berjalan-jalan pagi, kedekatan Krystal dan kedua mertuanya sangat intens.
Itu karena Krystal yang selalu bisa bersikap sopan santun kepada mereka, apa lagi Krystal memiliki pribadi yang baik. Ray dan Elevy menyukainya.
Ketiganya menghirup udara asri di sekitar istana milik Raka Rain. Berjalan menuju paviliun yang Raka buat untuk para dokternya.
Raka sengaja membuat paviliun itu. Tujuannya agar semua karyawan di rumah besarnya tak perlu keluar jika harus memeriksakan kesehatan.
Dokter-dokter ahli bergantian berjaga di paviliun tersebut sembari berbolak-balik ke rumah sakit lain. Mereka juga lah yang mengurus perkembangan kesehatan Viona.
Kali ini Krystal yang akan memeriksakan perutnya setelah dua Minggu telat datang bulan.
Senyum-senyum manis orang tua Raka lah yang membuat Krystal juga selalu tersenyum bahagia. Krystal seperti memiliki orang tua lagi.
"Semoga saja dokter mengatakan, selamat Tuan Ray, mantu mu sedang hamil." Kelakar Ray bersenda gurau di sela-sela langkah nya.
Sembari merangkul satu lengan, Elevy menjatuhkan kepalanya pada lengan suaminya "Aamiin. Semoga kita segera di berikan cucu yang cantik seperti Krystal, atau tampan seperti Raka." Sambung nya penuh harap.
"Daddy mau, cucu pertama kita laki-laki. Tapi kalau perempuan juga tidak masalah, kan masih bisa bikin lagi." Timpal Ray menyengir.
"Iya Daddy, apa pun gender nya, cewek atau pun cowok, dia tetap cucu kita yang patut di syukuri." Imbuh Elevy.
"Iya." Pungkas Ray.
Krystal hanya tersenyum melihat tingkah laku kedua mertuanya, 'semoga akan ada bayi seperti yang di harapkan semua orang.' Begitulah harapan yang Krystal panjatkan kepada Tuhan nya.
Tiba di paviliun medis ekslusif, satu dokter menyambut kedatangan ketiga orang ini, perempuan itu tersenyum kikuk, pagi-pagi sekali di datangi langsung oleh Tuan dan Nyonya-nyonya nya.
"Selamat pagi Tuan dan Nyonya, ada keluhan apa yang membuat anda-anda ini mendatangi saya pagi-pagi begini?" Sapa dokter Anne tersenyum.
"Cepat cek mantu ku, dia telat!" Sela Ray bersemangat. Elevy dan Krystal tersenyum nyengir, Ray terlalu berlebihan.
"Wah, benarkah, semoga saja kabar baik ya Tuan," Sambung sapa Anne lalu beralih pada Krystal "Mari Nyonya muda, kita cek dulu." Ajaknya.
Krystal dan Elevy mengikuti langkah Anne. Tentunya di dalam sudah di lengkapi dengan ultrasonografi untuk segera mengetahui apakah Krystal benar-benar hamil atau tidak.
Krystal di baringkan pada ranjang khusus, di sisinya Elevy menemani menantu terbaiknya, sementara di luar Ray mulai berjalan bolak-balik seperti tak sabar mendapatkan hasil pemeriksaan Anne.
...• • • • • • • • • • •...
Di dalam kamarnya, Raka duduk pada sofa, saling berhadap-hadapan dengan istri pertamanya, sudah beberapa hari ini Raka merasa aneh pada Viona.
Sejujurnya Raka sendiri bahagia melihat progres kesembuhan Viona yang lumayan cepat, tapi di sisi lainnya dia bingung 'kenapa bisa secepat itu?'
Grafik nya melonjak drastis hanya dalam waktu beberapa hari saja. Dari situ Raka memiliki spekulasi tersendiri, mungkin Viona sudah siuman sejak lama tapi tidak mau memberi tahu kepadanya.
Raka ingat betul mereka sempat berseteru sebelum insiden naas Viona terjadi, tapi Viona seolah tidak mengalami hal apa pun, tak ada pembahasan yang mengarah ke sana.
Anehnya lagi. Setiap malam saat dirinya ingin keluar dari kamar, Viona terus memiliki alasan, seakan-akan sedang berusaha menghalangi. Raka curiga, 'mungkinkah Viona sudah tahu pernikahannya bersama Krystal?'
"Sayang, ..." Raka mengelus lembut surai bergelombang milik Viona, lusuh namun masih terlihat cantik di matanya.
Viona duduk di kursi roda, Viona belum bisa berdiri, ternyata koma membuat tubuhnya lemah seperti bayi. Viona masih harus melakukan fisioterapi untuk bisa berjalan kembali.
"Ada apa? Kenapa jam segini kamu belum berangkat ngantor?" Sahut Viona menatap suaminya.
"Ini hari Minggu Vio. Aku libur." Jawab Raka.
"Berarti Krystal juga libur, kenapa dia tidak ke sini, bukannya akhir-akhir ini kau memperbolehkan dia datang ke rumah kita?" Ujar Viona dingin.
Sejenak Raka terdiam menatap wajah Viona, di lihat dari bahasanya, ada sindiran yang terselip di antara ucapan Viona barusan.
"Kamu ingat tidak Yank, kita sempat bertengkar sebelum kamu koma?" Tanya Raka, pelan-pelan sekali lelaki itu berusaha tidak emosi.
Viona mengangguk "Ingat, lalu?" Jawabnya.
"Aku tidak jadi menikahi Agnie, dia sudah di pecat dari kantor ku." Jelas Raka, mencoba membicarakan kembali sesuatu yang harus dia bicarakan.
Viona mengalihkan pandangan "Kenapa kau menjelaskan itu? Aku tidak mau mendengarnya Ka, bagiku yang sudah ya sudah, untuk apa di ungkit lagi?" Tampik nya.
"Justru kamu harus tahu kebenaran nya, bahwa aku, ..." Belum lagi selesai ucapan Raka Viona sudah lebih dulu menoleh.
"Aku lapar, aku mau makan, apa kau mau membiarkan aku kelaparan di istana mu? Lihatlah, Papah sudah sibuk dengan pekerjaan barunya, Mamah juga tidak tahu sekarang di mana, apa kau juga mau membuang ku hanya karena aku tidak bisa memberikan mu anak, Raka?" Tukas Viona.
"Vio, ..." Sergah Raka melotot geram "Aku mau mengatakan sesuatu padamu, kenapa kau selalu mengalihkan pembicaraan ku? Kau tahu hubungan ku dengan, ...?"
"Tidak, dan aku tidak mau tahu!" Potong Viona, dia beralih pada satu perawatnya "Antar aku ke meja makan, aku lapar Sus." Titah nya dingin.
"Baik Nyonya." Suster itu mendorong kursi roda Viona, keluar dari kamar.
Raka menyugar rambutnya ke belakang, mendengus perlahan, memejamkan mata berusaha menekan emosinya "Aku yakin Viona sudah tahu hubungan ku dengan Krystal, tapi seperti biasanya dia egois!" Gerutunya merutuki istri pertamanya.
Kriiiiiing!
Ponsel miliknya berdering, dengan lemah Raka meraihnya dari saku celana jeans yang dia kenakan, rupanya Ray sang ayah yang memanggilnya. Segera dia menekan tombol terima dan menempelkannya ke telinga.
"Yah Daddy." Sapa nya.
📞 "Siap kan kado termewah untuk istri ke dua mu Raka, Krystal sudah positif hamil. Akhirnya Daddy mau jadi kakek." Suara Ray terdengar antusias, ada kelakaran khas pria tua juga di seberang sana. Sepertinya Ray sangat bahagia.
"Apa?" Ekspresi frustasi Raka telah di gantikan dengan riang gembira ketika mendengar berita mengejutkan ini "Terimakasih Tuhan," Ucapnya bersyukur "Memangnya Daddy tahu dari mana?" Tanyanya setelah itu.
📞 "Tentu saja dari dokter Anne, sekarang Daddy di paviliun dokter Anne, kau yang suaminya, tapi sibuk saja dengan istri pertama mu, sekali-kali perhatikan juga istri ke dua mu, jadilah suami yang adil!" Tutur Ray.
Raka mengangguk cepat "Iya Daddy, Raka ke sana." Dia menutup panggilan telepon berlari keluar dari kamar.
Tiba di luar Viona memanggilnya "Raka."
Mendengar itu Raka memberhentikan langkah, tersenyum menoleh pada Viona yang sudah menghadapi meja makan "Iya Vio." Sahut nya.
"Mau kemana kamu?" Tanya Viona dengan ke dataran wajah yang sulit sekali Raka artikan.
"Krys, emmh, maksud ku, Daddy memanggil ku, aku harus keluar sebentar, kamu tunggu sebentar, nanti aku ke sini lagi menemani mu sarapan." Jawab Raka yang juga datar.
"Bukan mau menemui wanita lain kan?" Sindir Viona.
Raka menghela sabar "Apa kau mau mendengarkan pengakuan ku?" Tanyanya menawarkan.
Viona mengalihkan pandangan "Pergilah." Usir nya. Tak mau dia mendengar pengakuan apa pun dari mulut lelaki itu.
Raka menggeleng "Kau tidak mau mendengar pengakuan ku, tapi terus menerus menyindir ku." Gumamnya menggerutu. Raka melanjutkan langkah menuruni anak tangga.
...• • • • • • • • • • •...
...Bersambung..... Terimakasih atas keikhlasan dukungan nya. Like Nya jangan lupa, Asal jangan di bom like yah.... Like setelah baca saja....
#
#
kk krys yg menanggung luka🤭
luka mencintai suami shbt sendili
tluuus rasa suka semasa SMA msh ada y🤭
ahahaha🤣🤣
sakit tk brdarah y🤪🤣
kk raka berpaling pstinya kn🤪