NovelToon NovelToon
Cinta Sederhana

Cinta Sederhana

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aeni Santi

"Aku mencintai kamu."

Sesederhana itu, cara ku mencintaimu.

"Jangan tanya kenapa aku mencintaimu, karena sederhana saja aku mencintaimu dan jangan tanyakan alasannya.
Karena jawabannya sama, aku mencintaimu."

I LOVE YOU ❤️❤️❤️

"aku mencintaimu dan aku ingin hidup bersama mu."

😍😍😍

Seorang laki-laki yang memperjuangkan cintanya dengan hambatan restu dari Mamanya karena mereka berbeda.

Apakah mereka akan masih bisa bersama dengan tembok pembatas yang begitu tinggi dengan segala perbedaan yang membatasi mereka.

"Hidup ku jauh lebih nyaman sebelum mengenal Mu, Mas. Terimakasih atas semuanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aeni Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#13

Satu minggu kemudian.

Septi sudah mulai move on setelah memergoki pacarnya jalan dengan wanita lain didepan matanya sendiri.

"Cie.. kayaknya udah segeran pagi ini."

Ledek Kasih yang melihat Septi sudah lebih bersemangat daripada beberapa hari yang lalu.

"Huh . Buat apa lama-lama cowok yang nggak tahu di untung bikin bad mood aja."

"Gitu dong ."

Kasih merangkul tangan Septi dan mereka masuk ke dalam kantor.

"Kasih, ingat ya kalau cari cowok yang tanggung jawab jangan mudah kena omongannya yang membual."

"He he he.. bukannya cowok itu memang mulutnya suka membual ya. Gimana coba cara mengetahui kalau cowok itu jujur dan tidak membual." Jawab Kasih.

"Ya memang kita tidak akan tahu dia membual atau tidak yang aku sangka sayang, setia nyatanya juga sama aja. Kamu jangan sampai kena omongan yang manis-manis dari Mas Akmal itu."

Septi gantian malah bahas Kasih.

"Kok jadi ngomongin itu sih.?"

"Kasih, Kamu kan juga lagi dekat sama cowok apalagi kamu itu entah statusnya apa sama Mas Akmal."

"Biarin aja Sep."

"Emang kamu yakin dengan semua yang dikatakan sama Mas Akmal tentang perasaannya ke kamu."

"Entah."

Begitu saja jawaban Kasih sambil tersenyum dan masih berjalan ke ruangan mereka.

"Kamu nggak yakin ya.?"

Septi mengamati wajah Kasih.

"Aku takut berharap Sep. Entah sampai kapan Mas Akmal akan mampu menunggu ku seperti yang dikatakannya."

"Sabar ya."

Septi mengusap punggung Kasih dan malah membuatnya tertawa.

"Aku sabar kok Sep, ha ha ha.. Dinikmatin aja sekarang prioritas ku bukan itu."

Ucap Kasih dan mereka sudah sampai diruangan dan siap bekerja.

Kasih dan Septi kini sudah sibuk dengan kerjaannya dikantor, sedang ada projek yang sedang dikerjakan oleh tim mereka.

Walaupun hanya anak magang tapi Septi dan Kasih tetap diperlakukan seperti karyawan di sana memiliki tanggung jawab yang sama.

Hasil desain dari Kasih cukup menarik perhatian dari timnya, banyak yang memuji kemampuannya dalam membuat suatu desain.

"Kasih."

Kasih dipanggil oleh sekretaris dari Pak Reza.

"Iya Mbak Rina."

"Kamu diminta Pak Reza hari ini masuk ke ruangan rapat untuk mengikuti rapat dengan tim."

"Sa... Saya mbak.?"

Kasih rasanya tidak percaya dia diikutkan dalam tim project utama kali ini dia kira hanya anak magang nanti ngikut aja pekerjaan tim utama.

"Iya kamu, siap-siap Ya sebentar lagi Pak Reza datang dan kamu harus sudah masuk ke dalam ruang rapat."

"Baik Mbak Rina."

Septi mendengar itu dan mendekati Kasih setelah Rina pergi.

"Semangat Kasih kamu pasti ikut dalam tim utama ini."

"Apaan kamu, nggak bisa apa-apa aku ini."

"Kemarin kan desain kamu disukai sama mereka."

"Ish.. Kebetulan aja kali."

"Kasih, ayo siap-siap."

Ucap Rina kembali yang melihat Kasih masih berada di tempat duduknya.

"Baik Mbak."

Kasih berdiri dan tak lupa membawa buku catatan serta bolpoin kemudian ikut masuk dengan mereka ke dalam ruang rapat.

Begitu masuk ruangan Kasih menjadi sorotan yang lain apalagi masuknya bareng dengan Rina sekretaris dari Pak Reza.

"Kasih sini."

Panggil Mbak Umi yang satu minggu ini sudah cukup dekat lah dengan Kasih karena dia yang dibantu pekerjaannya sam Kasih.

"Saya disana ya Mbak."

"Iya silahkan Kasih."

Kasih duduk di kursi sebelah Mbak Umi yang masih kosong.

"Kamu tenang aja Kasih, pokoknya diikuti saja." Pesan Umi.

"Baik Mbak."

Tak lama yang ditunggu pun datang pimpinan dari divisi ini Pak Reza.

Rapat segera di mulai mereka membahas apa yang menjadi fokus pertama dari project kali ini. Kasih sebagai anak magang hanya diam saja dan mengikuti instruksi yang diperintahkan.

Selesai rapat Kasih yang tadi sudah mendapat mandat untuk bisa mengikuti tim desain dari Pak Reza kemudian mengikuti apa yang menjadi instruksi pimpinan projek kali ini.

Kasih diberi pekerjaan untuk menjadi asisten dari desainer utama perusahaan itu karena ini bukan project main-main dan bernilai besar.

Tak terasa saatnya istirahat telah tiba, Kasih meregangkan badannya yang berasa kamu karena sejak tadi berada di depan komputer.

"Kasih, makan siang ke kantin yuk."

Tawar Mbak Umi.

"Hmmm.. Kasih mau ke masjid dulu mbak. Makasih Mbak umi duluan saja nggak papa."

"Okelah, saya lagi nggak salat soalnya."

"Baik Mbak."

Kasih pun menghampiri Septi yang sudah menunggunya tadi.

"Gimana ikut projek besar.?"

"Wah, tekanannya berat banget Sep. Kayaknya pilih menjadi tim biasa aja deh kayak kamu."

Keluh Kasih yang memang baru kali ini merasakan tuntutan pekerjaan di sebuah perusahaan kalau sudah dikejar deadline untuk segera menyelesaikan proyek mereka.

"Disyukuri aja Kasih, kamu memang pantas untuk bisa ikut tim itu."

Kasih tersenyum saja dan mereka masuk ke dalam masjid.

Tanpa sadar Kasih diamati oleh seseorang yang memperhatikannya sejak tadi dari serambi laki-laki.

"Tekun aja anaknya."

Dalam hatinya sambil tersenyum sendiri.

Selesai sholat Kasih dan Septi Baru menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang juga sudah terasa keroncongan.

"Kasih, nggak ada janji ketemu sama Mas Akmal."

Kasih menikmati makanannya sambil menggelengkan kepalanya.

"Dia nggak telpon kamu.?"

"Pagi tadi sudah, katanya hari ini ada jadwal ketemu sama klien di luar."

"Biasanya terus telepon kamu ngajak makan siang."

"Septi, itu kalau kita di kampus ini di perusahaan Mas Akmal tahu tempat lah."

Kasih menikmati makanannya dan Septi juga.

Baru juga di bicarakan ponsel Kasih langsung bergetar ada telepon masuk.

"Itu panjang umur dia."

Celoteh Septi melihat nama Akmal di ponsel Kasih.

"Baru selesai kali."

Kasih menggeser tombol hijau yang ada di layar ponselnya lalu menjawab telepon dari Akmal.

"Assalamualaikum Mas."

"Waalaikumsalam, Kasih dimana.?"

Suara Akmal terdengar berat dan seperti orang capek.

"Di kantin kantor Mas, Mas Akmal sudah selesai ketemu sama klien."

"Sudah, Mas capek banget."

"Istirahat Mas, sudah sholat sama makan Mas.?"

"Mana bisa sholat sambil makan Kasih.?, he he he.."

Canda Akmal hingga bisa membuat dia terkekeh sendiri.

"Maksud Kasih udah sholat Mas.?"

"Belum, baru sampai kantor Mas."

"Sholat dulu Mas, kalau makan pasti sudah kan tadi kan dari luar."

Kasih sedikit berani memberi perhatian-perhatian kepada Akmal.

"Makasih Kasih."

"Buat apa Mas."

"Makasih atas perhatiannya, Mas merasa sangat diperhatikan sama kamu."

Pipi Kasih memerah kalau Akmal bisa melihatnya.

"Kasih.."

Akmal memanggilnya karena Kasih langsung diam tidak ada suara lagi.

"Iya Mas."

"Mas mau ketemu, bisa.?"

"Ketemu Mas.?"

"Iya, Mas mau ngobrol sesuatu sama kamu."

"Soal apa Mas.?"

"Soal kita Kasih, Mas mau bicara serius sama kamu. Bisa kan Kasih.?"

"Hmmm. Kapan waktunya Mas."

"Weekend ini bisa kan.?"

"Nanti Kasih kabar ya Mas. Maaf Mas Ya sudah waktunya masuk kita sambung nanti lagi ya."

"Oke Kasih, Mas tunggu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Mas."

Selesai menelpon Kasih dan Septi kembali ka rutinitasnya.

😉😉😉

1
Nar Sih
seneng nya lihat persahabatan mereka kasih dan septi ,moga kalian tetep bisa saling bantu semagat juga slalu bersama ,
Nar Sih
semagatt kasih akmal ,mog skripsi nya kasih cpt selesai dan bisa segera menuju halal
Nar Sih
sabarr akmal ya ngadepi. kasih yg mungkin lgi capek jdi perhatian kmu ke dia dislh artikan. moga kasih cpt kmbli seperti sedia kala ngj marah lgi
Nar Sih
emang sayang kasih ya mas akmal ,jdi gk apa,,dong panggil sayanggg🥰🥰
Nar Sih
semagatt septi💪dan bersabar lah kamu pasti sembuh ,jadi ngk sbr nunggu kasih dtg kermh calon suami pgn lihat keseruan memasak dgn calon ibu mertua
eni
smg Septi bisa pulih, sehat lg
Nar Sih
semoga septi cpt sembuh dan sabarr ya kasih ini mungkin ujian buat septi ,semoga semua nya cpt membaik
Nar Sih
semoga bukan kbr yg buruk kasihan kasih klau sampai septi knpa,,
Nar Sih
meleleh hati kak thor ,aku bca nya akmal bnr,,udah bucin sama kasih dan ini yg buat aku sng bca karya kak aeni dgn ciri has romantis kta sayanggg nya bikin senyum klau bca ,makasih kak udh bikin cerita yg indah🙏🥰🥰
eni
😁...buka blokir dl,
Nar Sih
alhamdulilah lamaran diterma tinggal nunggu sah nya
Nar Sih
terima aja kasih ,cinta akmal tulus lho
Nar Sih
alhamdulilah ,,,ahir nya selesai mslh nya ,tinggal lamaran nih mas akmal udh ngak sbrr ,moga kali ini kasih ngk kaget dgn lamaran mas akmal yg tiba,, dan menerima nya ,wahh ..makin ngk sbr nih kakk tunggu bab selanjut nya 👍🥰🥰
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya septi mau bantu akmal ,ssmagatt akmal buktikan keseriusan mu dan cinta mu sama kasih dan keluarga nya ,moga kasih bisa memaaf kan kmu dan mama mu,💪💪
Nar Sih
semoga septi mau membantu akmal buat satuin kasih dan akmal lgi
Nar Sih
ahir nya mama mu bru sdr ya akmal klau kasih baik hati ,moga kmu berhasil menemui kasih akmal dan mau memaaf kan semua nya
Nar Sih
ahir nya mama mu sdr akan kesalalahan nya ya akmal gini pr buat mama mu mintaa maaf sama kasih semoga kasih mau memaafkan semua nya
eni
syukurlah dak banyak drama,mama akmal JD orang baik 😁
eni
nunggu mama Akmal sadar
masih arogan atau langsung baik😂
Nar Sih
semagatt kasih ...sabarr dan fokus sja dgn kuliah mu bila jodoh mu akmal pasti ngk akan kemana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!